Anda di halaman 1dari 53

CARA MENENTUKAN LOKASI

TITIK AKUPUNKTUR

Titik akupunktur adalah titik pada permukaan tubuh yang dapat ditusuk
dengan jarum akupunktur atau dihangati dengan moksa, serta dapat menimbulkan
keseimbangan Yin Yang dalam tubuh.

CARA MENENTUKAN LETAK TITIK AKUPUNKTUR


Setiap titik mempunyai tempat tersendiri, menentukan letak titik yang tepat
akan memberikan efek terapi yang baik. Ada 3 cara menentukan letak titik
akupunktur.
1. Berdasarkan tanda-tanda anatomi permukaan.
2. Berdasarkan pengukuran perbandingan.
3. Berdasarkan pengukuran dengan jari tangan.

Berdasarkan tanda-tanda anatomi permukaan


Merupakan suatu cara untuk menentukan titik berdasarkan tanda-tanda
anatomi dari permukaan tubuh, di mana dibedakan menjadi tanda-tanda yang tetap
dan bergerak. Tanda-tanda tetap meliputi tonjolan, cekungan yang dibentuk oleh
sendi dan otot, konfigurasi dari pancaindra, garis rambut, kuku jari tangan dan
kaki, papila mammae, dan umbilicus.
Tanda-tanda bergerak menunjukkan misalnya: celah, cekungan, keriput atau
tonjolan yang dibentuk oleh sendi, otot, tendon, dan kulit.

Berdasarkan pengukuran perbandingan


Pengukuran ini menggunakan sendi sebagai tanda utama untuk mengukur
panjang dan lebar dari berbagai bagian tubuh manusia. Pengukuran perbandingan
dari berbagai bagian tubuh manusia digunakan sebagai dasar untuk menentukan
titik yang digabungkan dengan cara-cara yang dimodifikasi yang telah lama
digunakan.
Berdasarkan pengukuran dengan jari tangan
Panjang lebar jari tangan penderita dipakai sebagai ukuran untuk
menentukan lokasi titik.
1. Pengukuran dengan jari tangan : jari antara kedua ujung lipatan sendi
interphalangeal jari tengah dianggap sebagai 1 cun.
2. Pengukuran dengan jari jempol : lebar jempol tangan dianggap sebagai 1 cun.
3. Pengukuran dengan 4 jari tangan: lebar 4 jari, yaitu telunjuk, tengah manis dan
kelingking dirapatkan bersama, dengan lipat kulit sendi interphalangeal dari
tengah dibuat garis lurus yang dianggap sebagai 3 cun.

Gambar 7.1 Ukuran bagian tubuh manusia dalam Cun


Tabel 7.1 Standar untuk pengukuran proporsioal
Body Distance Proportional Method Explanation
Measurement
Head From the 12 cun Longitudinal If the anteror and
anterior measurement posterior hairline are
hairline to indistinguish- able, the
the posteror distance from the
hairline glabella to Dazhui
(DU 14) then is taken
as 18 cun. The
distance from the
glabella to the anterior
hairline is taken as 3
cun. The distance from
Dazhui (DU 14) to the
posterior hairline is
taken as 3 cun.
Between the 9 cun Transverse Used to localize points
two mastoid measurement on the head
processes
Chest From Tiantu 9 cun The longitudinal
and (CV 22) to measurement of the
Abdomen the chest and the
sternocostal hypochondriac region
angle is generally based on
the intercostal spaces.
Each intercostal space
is taken as 1,6 cun
Between the 8 cun Tranverse The distance between
two nipples measurment the bilateral Quepen
(ST 12) can be used as
the substitute of the
transverse
measurement of the
two nipples
Back From 21 vertebra Longitudinal The longitudinal
Dazhui (DU measurement measurement of the
14) to back is based on the
sacrum spinous processes of
Between the 6 cun Tranverse the vertebral column.
two medial measurment In clinical praltive, the
borders of lower angle of the
the scapula scapula is about at the
same level of the 7lh
thoracic vertebra, the
iliac spine is about at
the same level of the
4th lumbar vertebra.
Body Distance Proportional Method Explanation
Measurement
Upper Between the 9 cunh Longitudinal Used for the three yin
limbs end of the measurement and the three yang
axillary fold meridian of the hand
and the
transverse
cubital
crease
Between the 12 cun Longitudinal
transverse measurement
cubital
crease and
the transece
wrist crease
Lateral From the 12 cun Longitudinal
side of end of the measurement
the chest axillary fold
on the chest
to the tip of
the 11th rib
Lateral From the tip 9 cun Longitudinal
side of of the 11th measurement
the rib to the
abdomen prominence
of the great
trochanter
Lower From the 18 cun Longitudinal used for the 3 yin
limbs level of the measurement median of fre foot the
upper border anterior level of the
of center of the patella is
symphysis about the same level
pubis to the of Dubi (ST 25) and
medial the posterior level,
epicondyle about the same leve!
of femur of weizhong (BL 40)
From the 13 cun
lower border
of the
medial
condyle of
tibia to the
tip of medial
malleolus
From the 19 cun Longitudinal 1. used for the three
prominence measurement yin meridians of
of the great the foot.
trochanter to 2. the distance
Body Distance Proportional Method Explanation
Measurement
the midle of between the
patella transverse crease
of the hip to the
center of patella is
taken as 14 cun
Between the 16 cun
center of
patella and
the tip of
lateral
malleolus
From the tip 3 cun
of the lateral
malleolus to
the heel
MERIDIAN DALAM AKUPUNKTUR

MERIDIAN UMUM
Dalam terapi akupunktur, teori meridian meliputi perjalanan Qi dalam
meridian, penentuan meridian dan titik akupunktur merupakan bagian yang sangat
penting untuk dipelajari. Berikut adalah ulasan mengenai meridian, macam
meridian, dan titik akupunktur.
Meridian berasal dari kata Jing - Luo, terdiri atas kata Jing Mai (saluran)
dan Luo Mai (kolateral). Jing Mai merupakan bagian dari meridian yang berjalan
membujur menghubungkan atas dan bawah, serta Iuar dan dalam, sedangkan Luo
Mai yang berarti Jala, berjalan melintang dan menyebar ke seluruh tubuh
membentuk suatu jaringan.
Jing Luo adalah sebuah sistem saluran yang membujur dan melintang, yang
berfungsi menyalurkan Qi dan darah, menghubungkan atas dan bawah, kanan dan
kiri, muka dan beiakang Iuar dan dalam organ Zang Fu dengan seluruh jaringan
tubuh dari kulit, tendon, otot hingga tulang. Qi yang mengalir dalam meridian
adalah Cing Qi yang berasal dari Zang Fu, sehingga kekuatan Cing Qi sangat
dipengaruhi oleh organ Zang Fu. Berikut ini dapat dilihat pembagian meridian dan
kolateral pada Gambar 8.1.
Dari keseluruhan meridian sebagaimana yang tertera pada Gambar 8.1,
meridian yang terpenting dalam terapi adalah 12 meridian umum dan 8 meridian
istimewa. Berikut penjelasan dari 12 meridian umum dan 8 meridian istimewa.

Gambar 8.1 Skema klasifikasi sistem meridian - kolateral


Karakteristik 12 Meridian Umum
Susunan dari dua belas meridian umum terdiri atas 3 meridian Yin tangan,3
Meridian Yang tangan, 3 meridian Yin kaki, dan 3 meridian Yang kaki.
Nomenklatur dua belas meridian umum didasarkan pada Yin Yang, kaki dan
tangan meridian Yin Yang berhubungan erat dengan organ Zang Fu, di mana
Zang digolongkan Yin dan Fu digolongkan Yang.
 Yang meridian berjalan pada sisi lateral berdasarkan kekuatan aliran Qi-nya.
 Yang Ming, Tai Yang, dan Shao Yang adalah kelompok meridian yang
berjalan dari Qi yang besar menuju Qi yang kecil.
 Yin meridian berjalan pada sisi medial berdasarkan kekuatan aliran Qi dari
besar ke kecil
 Kelompok meridian Yin adalah Tai Yin , Shao Yin dan Jue Yin.
Untuk menunjukkan arah perjalanan meridian dicantumkan tangan dan kaki,
yaitu meridian yang melalui tangan disebut meridian tangan dan melalui kaki
disebut meridian kaki.
Dengan demikian, nama meridian merupakan perpaduan antara Yin Yang,
tangan kaki dan organ Zang Fu. Misalnya meridian Tay Yin Tangan Paru; berarti
meridian ini adalah meridian Yin, berjalan medial melalui tangan dan Qi meridian
berasal dari organ paru. Karakteristik arah aliran Qi, kaidah perjalanan meridian
dan area pertemuan duabelas meridian umum dapat dijabarkan sebagai berikut.

Konsep aliran Qi 12 meridian umum


Konsep aliran Qi 12 meridian umum adalah 3 meridian Yin tangan berjalan
dari dada menuju ke tangan, 3 meridian Yang tangan berjalan dari tangan menuju
ke kepala, 3 meridian Yang kaki berjalan dari kepala menuju ke kaki, 3 meridian
Yin kaki berjalan dari kaki ke perut dan dada.

Gambar 8.2 Skema konsep aliran Qi dua belas meridian umum


Kaidah perjalanan meridian
Kaidah perjalanan meridian dari 12 belas meridian umum adalah sebagai berikut.
1. Tiga meridian Yin tangan berjalan pada bagian ventral tangan, meridian Tai
Yin di sisi radial, Shao Yin di sisi ulnar dan meridian Jue Yin di tengah kedua
meridian tersebut.
2. Tiga meridian Yang tangan di bagian dorsal meridian Yang Ming di sisi
radial, meridian Taiyang di sisi ulnar dan meridian Shao Yang berjalan di
tengah kedua meridian tersebut.
3. Tiga meridian Yang kaki berjalan di sisi lateral kaki, meridian Yang Ming di
depan meridian Taiyang di sisi dorsal dan meridian Shao Yang berjalan di
tengah ke dua meridian tersebut.
4. Tiga meridian Yin kaki berjalan di sisi medial kaki:
a. Delapan cun ke bawah (malleolus medialis); meridian Jue Yin Kaki berada
di sisi posterior dan meridian Tai Yin di tengah kedua meridian tersebut.
b. Delapan cun ke atas: Meridian Jue Yin dan Tai Yin Kaki diganti arah
posisi, sehingga Meridian Tai Yin kaki di sisi anterior Shao Yin Kaki tetap
di posterior dan Jue Yin Kaki berada di tengah kedua meridian tersebut.

Area pertemuan 12 meridian


Area pertemuan dari 12 meridian adalah sebagai berikut.
1. Area pertemuan meridian Yin dengan meridian Yang berada di keempat
anggota gerak. Contoh: 3 meridian Yin tangan dan 3 meridian Yang tangan
bertemu pada jari-jari tangan.
2. Area pertemuan meridian Yang dengan meridian yang berada di kepala atau
wajah. Contoh: meridian Yang Ming Tangan usus kecii bertemu dengan
meridian Yang Ming Kaki Lambung pada daerah samping hidung.
3. Titik pertemuan meridian Yin tangan dengan meridian Yin kaki adalah di
dada. Contoh: meridian Tai Yin Kaki limpa dengan Shao Yin Tangan Jantung
bertemu pada daerah jantung.
Gambar 8.3 Skema aliran 12 meridian umum

Arah aliran Qi dan darah dalam 12 meridian umum


Keduabelas meridian umum membentuk suatu sistem aliran Qi dari daerah
yang berhubungan antara tangan-kaki, Yin-Yang, luar dan dalam meridian pada
suatu lingkaran yang tidak ada akhirnya. Sistem ini diawali, pada Jiao tengah
dimulai dari paru dan Qi dan darah berjalan sepanjang tubuh berakhir pada liver
dan kemudian masuk kembali ke paru.

Hubungan Luar Dalam 12 Meridian Umum


Keduabelas meridian umum mempunyai hubungan luar-dalam dengan 12
organ Zang dan Fu (termasuk perikardium). Hubungan luar-dalam ini tergantung
pada hubungan antara Zang-Fu dan Yin Yang. Meridian Yin bersangkutan dengan
organ Zang dan berhubunga-dengan organ Fu, sedang meridian Yang
bersangkutan dengan Fu dan berhubunga-dengan organ Zang. Meridian Yang
digolongkan pada Piao dan meridian Yin digolongka-dalam Li, sehingga dalam
12 meridian umum terdapat 6 pasang meridian yang sesua dengan kekuatan Qi-
nya.
Dengan demikian tampak hubungan luar dalam antara: Paru-Usus Besar,
Lambung-Limpa, Jantung-Usus Kecil, Kandung Kemih-Ginjal, Perikardium-San
Ciao dan Kandung Empedu-Hati. Adanya hubungan luar dalam ini, maka
keduabelas meridian berhubungan secara erat satu dengan yang lain baik secara
fisiologis maupun patologis.

Perjalanan dan Fungsi 12 Meridian Umum


1. Meridian Tay Yin tangan paru
a. Perjalanan Meridian
Berasal dari Ciao tengah, berjalan ke arah bawah berhubungan dengan
usus besar (1). Kemudian kembali ke lambung bagian atas (2). Menembus
diafragma (3) masuk ke paru-paru (4) berhubungan dengan tenggorokan
(5), berjalan melintang menuju dada bagian atas, keluar dari titik Zang Fu-
LU 1 kemudian naik sampai klavikula, turun menyusuri aspek medial
lengan atas (6) mencapai Fossa Cubiti (7) turun sepanjang aspek medial
dari lengan bawah (8) menuju pergelangan tangan (9) melalui titik Yuji
(10) berjalan pada sisi radial berakhir pada sisi medial dari ujung ibu jari.
(Lihat Gambar 8.5)

Meridian Yang Tangan (Piao): Yang Ming Usus Besar, Shao


Tangan Yang, San Ciao, Tai Yang Usus Kecil
Meridian Yin Tangan (Li): Tay Yin Paru, Jue Yin
Pericardium, Shao Yin Jantung, San Ciao, Tai Yang Usus
Kecil
Meridian Yang Kaki (Piao): Yang Ming Lambung, Shao
Yang Kandung Empedu, Tai Yang Kandung Kemih
Kaki
Meridian Yin Kaki (Li): Tay Yin Limpa, Jue Yin Hati, Shao
Yin Ginjal

Gambar 8.4 Skema meridian kaki dan tangan


Gambar 8.5 Meridian Tay Yin Gambar 8.6 Meridian Yang Ming
tangan paru tangan usus besar

2. Meridian Yang Ming tangan usus besar


a. Perjalanan Meridian
Berasal dari sisi radial ujung jari pada titik Shang Yang-Li 1 (1), berjalan
sepanjang sisi radial telunjuk melalui ruas antara metacarpal I dan II,
masuk ke antara tendon m, extensor pollicis longus dan brevis (2).
Kemudian menuju sisi radial lengan (3) ke sisi lateral lipat siku (4). Naik
sepanjang lateral anterior border (5) menuju titik yang tinggi dibahu (6)
kemudian ke sepanjang sisi anterior dari acromion (7) menuju vertebrata
cervicalis VII (Ddazhui-GV 14) (8) menurun ke fossa supraclavicular (9)
berhubungan dengan paru (10) ke bawah menuju diafragma (11), masuk
ke organ berkaitan usus besar (12).
Cabang meridian : cabang dari fossa supraclavicular berjalan keatas
menuju leher (13) menembus pipi (14) masuk ke gusi rahang bawah (15)
berjalan mengelilingi sekitar bibir atas dan menyilang meridian Yang
berlawanan di philtrum. Pada titik ini meridian kiri ke kanan dan kanan ke
kiri, menuju kedua sisi dari hidung (Yingxiang-Li 20) tempat bertemunya
meridian usus besar dengan meridian Yang ming kaki lambung.
b. Hubungan organ : usus besar, paru rahang bawah.
c. Indikasi meliputi beberapa gangguan berikut. Gangguan di kepala-wajah
dan organ bersangkutan : headache, facial paralysis, facial pain, Tooth
ache, mata merah dan berair, rhinitis, epistaxis, sorethroat, deafness.
Gangguan saluran pencernaan : diare, konstipasi, nyeri abdomen.
Gangguan sepanjang meridian : nyeri bahu , leher, lengan atas , lengan
bawah. Gangguan lain : demam, panas, batuk, kelainan kulit.

3. Meridian Yang Ming Kaki Lambung.


a.Perjalanan Meridian.
Berawal dari sisi lateral dari sisi nasi, naik ke batang hidung (1) bertemu
dengan meridian Tai Yang Kaki kandung Kemih (2), berjalan ke bawah
sepanjang sisi lateral dari hidung, masuk ke gusi rahang atas (4) muncul
kembali melingkari bibir (5) dan turun ke sulcus mentolabialis (6) dan
menuju ke belakang sepanjang rahang bawah (7) berjalan naik menuju
telinga (9) mengikuti batas rambut.

Cabang meridian :
Wajah
Berawal di depan Day ing- ST 5 berjalang ke bawah Renying- ST 9,
berjalan sepanjang
Tenggo-rokan (12) , dan masuk ke fossa supraclaviculer (13) menurun,
menembus diafragma (14), masuk ke lambung (organ bersangkutan) dan
berhubungan dengan limpa (15). Bagian lurus dari meridian : muncul dari
fossa supraclaviculer menuju kebawah ke arah papilla mammae (16) dan
menurun menuju umbilicus, masuk ke abdomen bawah Qichong-ST 30 (17).

Lubang bawah lambung


Muncul dari hubungan bawah lambung dan turun di dalam abdomen
bergabung dengan bagiang sebelumnya dari meridian pada Qichong-ST 30
(18). Berjalan ke bawah ke persendian hingga paha (19) hingga Futu-ST 32
(20) dan melewati lutut (21) ke bagian bawah sepanjang sisi anterior pada
bagian lateral tibia (22) melalui dorsum kaki (23) berakhir apada ujung jari
tengah kaki (24).

Cabang Tibia
Muncul dari 3 cun di bawah patella (25), berjalan ke bawah melalui dorsum
kaki masuk ke sisi lateral dari jari tengah kaki (26).

Cabang dari Dorsum kaki


Berasal dari Chongyang-ST 42 (27) dan berakhir pada sisi medial dari ujung
ibu jari kaki yang berhubungan dengan meridian Tai Yin Kaki Limpa.

b. Hubungan organ : lambung, limpa, tenggorokan.


c. Indikasi meliputi berbagai gangguan sebagai berikut. Gangguan saluran
pencernaan : sakitperut, mual, diare, dan lain-lain. Gangguan pada kepala,
wajah dan organ : sakit kepala, sakit gigi, facial paralysis , sakit
tenggorokan, epistaksis. Gangguan sepanjang meridian : paralysis dan
atrofi sepanjang anggota gerak bagian bawah, sakit di dada. Gangguan lain
: hipertensi, gangguan mental, edema, mastitis.

Gambar 8.7 Meridian Yang Ming


kaki lambung
4. Meridian Tai Yin kaki limpa
a. Perjalanan Meridian
Berawal dari titk Yinbai-SP 1, pada ujung ibu jari kai (1) kemudian
berjalan sepanjang sisi medial dari kaki kemudia berjalan sepanjang sisi
medial dari kaki melewati antara pertemuan metatarsal 1 dan phalangeal
(2). Naik melewati depan maleolus medialis (3) berjalan ke atas menuju
kaki (4) berjalan di samaping Tibia (5). Menyilang dan berjalan di depan
meridian Jue Yin Kaki Hati, 8 cun proksimal dari malleolus medialis (6)
berjalan melalui pandangan anteromedial dari lutut dan paha (7) masuk
abdomen (8) dan ke limpa yang merupakan organ bersangkutan dan
berhubungan dengan lambung (9) kemudian berjalan melewati diafragma
(10) menuju daerah sub lingul (12).

Gambar 8.8 Meridian Tai


Yin kaki limpa
Cabang meridian :
Cabang lambung, cabang ini berjalan keatas melalui diafagrma (13) dan
masuk jantung dan menghubung dengan meridian Shao Yin Tangan
Jantung.
b. Hubungan organ: limpa, lambung, jantung, tenggorokan dan lidah.
c. Indikasi: gangguan dari salurn pencernaan : sakit perut, muntah, diare,
abdominal, distention,dysentri, indigestion, jaundice. Gangguan dari
system reproduksi dan urinary: irregular menstruation, uterus bleeding,
seminal emission, dysuria, enuresis. Gangguan sepanjang meridian :
paralysis dan nyeri pada anggota gerak bawah. Gangguan lain : edema,
insomnia, penyakit kulit.

Gambar 8.9 Meridian Shao Yin tangan jantung


5. Meridian Shao Tangan Jantung
a. Perjalanan Meridian
Berasal dari jantung, muncul dan menyebar di sekitar “system jantung”
(jaringan jantung berhubungan dengan organ Zang Fu lainnya) berjalan
menembus diafragma untuk berhubungan dengan usus kecil (2), Bagian
yang naik dari median “system jantung” (3) berjalan sepanjang esophagus
(4) berhubungan dengan “system mata” (jaringan yang berhubungan
dengan mata) (5).
Bagian yang lurus dai kemudian system jantung berjalan ke atas paru-paru
(6), kemudian berputar menurun dan mucul dai aksila (Jiquan-HT 1),
berjalan sepanjang sisi posterior dari pandangan medial dari lengan atas,
dibelakang meridian Tai Yin Tangan Paru dan meridian Jue Yin Tangan
Peikardium (7) turun ke fossa cubiti (8) dilanjutkan turun sepanjang sisi
posterior di pandangan medial dari lengan bawah ke daerah pisiform,
proksimal dari telapak tangan (9) dan mencapai telapak tangan (10).
Kemudian mengikuti posisi medial dari jari kelingking menuju ke
ujungnya (Shao Chong-HT 9) (11) dan berhubungan dengan meridian Tai
Yang Tangan Usus kecil.
b. Hubungan Organ: jantung, usus kecil, paru, tenggorokan dan mata.
c. Indikasi meliputi : gangguan system radiovaskular: kardiak pain; gangauan
mental: insomnia, epilepsy; gangguan seapnjang meridian: linu sepanjang
dada, lengan atas dan lengan bawah.

Gambar 8.10 Meridian Tai Yang


tangan usus kecil
6. Meredian Tai Yang Tangan Usus Kecil
a. Perjalanan Meredian
Diawali dari Shaoze-SI 1 pada sisi ulnar dari ujung jari kelingking (1)
bejalan sepanjang sisi ulnar dari dorsum tangan ke pergelangan tangan dan
melewati processus styloideus daei ulna (2) berjalan naik sepanjang
pandangan posterior dari lengan bawah (3) berjalan sepanjang sisi posterior
dari pandangan lateral dari lengan atas (4) menuju sedi bahu (5) berputar
disekitar daerah scapula (6) bertemu Dazhui-GV 14 (7) kemudian menuju
ke fossa supraclavicular (8) berhubungan dengan jantung (9) terus kebawah
sepanjang esophagus (10) menembus diafragma (11) menuju lambung (12)
akhirnya masuk ke usus kecil (organ bersangkutan) (13).

Cabang meridian :
Fossa Supraclavicular
Sebuah cabang berasal dari fossa supraclavicular (14) menuju leher (15)
menurun menuju ke pipi (16) kemudian melalui canthus externus (17) dan
masuk ke telinga pada Tinggong-SI 19 (18)

Pipi
Sebuah cabang berasal dari pipi (19) berjalan keatas menuju daerah infra orbital
dan menuju ke sisi lateral dari hidung kemudian berjalan mencapai cahtus
internus Jingming- BL 1 dan berhubungan dengan meridian Tai Yang Kaki
Kandug Kemih (20)
b. Hubungan organ : usus kecil, jantung, tenggorokan, mata, dan hidung.
c. Indikasi melipiti beberapa gangguan sebagai berikut. Gangguan kepala,
wajah, dan organ : tinnitus, deafness, mumps, toothache, sorethroath.
Gangguan sepanjang meridian : sakit daerah leher, lengan atas dan bawah
punggung. Gangguan lain : mental disorder, lactation deficiency.
Gambar 8.11 Meridian Tai Gambar 8.12 Meridian
Yang kaki kandung Shao Yin kaki ginjal
kemih

7. Meredian Tai Yang kandung kemih


a. Perjalanan Meridian
Dimulai dari Jingming-BL1 pada cathus inernus (1) naik ke dahi (2).
Bertemu Baihui-GV 20 di vertex (3). Cabang terompalberasal dari vertex
(4). Bagian lurus dari mederian dari puncak kepala masuk dan berhubungan
dengan otak di puncak kepala (5). Kemudian menyebar dan turun sepanjang
sisi posterior dari leher (6). Berjalan kebawah dengan sisi medial dari
scapula dan paralel menuju columna vertebrates (7). Mencapai daerah
lumbar (8) masuk ke rongga badan melalui otot para vertebral (9)
berhubungan dengan ginjal (10) kemudian berhubungan dengn kandung
kemih (organ bersangkutan).
Cabang meridian. :
Cabang dari daerah lumbar menurun pada daerah glutetal (12) dan menuju
pada fossa popliteal (13)
Cabang dari postetor berjalan lurus ke bawah sepanjang sisi medialdari
scapula (14) melewati daerah gluteal (15) menurun sepanjang sisi lateraldari
posterior paha (16) dan bertemu dengan cabang sebelumnyadari daerah
lumbal di fossa popliteal (17) cabang terus turun menembus ke
gastrocnemmium (18) ke sisi posterior dari maleolus externus (19)
kemudian sepanjang tuberosity dari tulang metatarsal 5 (20) kemudian
mencapai tepi lateral dari ujung jari kelingking kaki zhiyin-BL 67 dan
berhubungan dengan meridian Shaoyin Kaki Ginjal, Otak(21).
b. Hubungan organ : kandun kemih, ginjal, otak.
c. Indikasi antara lain sebagai berikut. Gangguan sepanjang meridian :
headache, mata, nasal disorder, sakit pada punggung, paralisis pada
anggota gerakan bawah. Gangguan dari organ Zang Fu : titik shu belakang
berendifikai untuk mengatasi kelainan organ-organ yang bersangkutan.
Gangguan lain : mental, malaria.

8. Meridian Shao Yin Kaki Ginjal


a. perjalana meridian
Dimulai dari area plantar dari jari kelingking kaki dan berjalan miring ke
Yongquan-KI (1) muncul dari tepi bawah tubersolitas tulang Navicular (2)
berjalan dibelakang maleolus medialis (3) masuk ke tumit (4) kemudian
naik kesepanjang sisi medial dari (5) hingga sisi medial dari fossa popliteal
(6) terus menuju atas hinga ke paha (7) menuju columna vertebralis
Changqiang-GV1, tempatnya masuk ke ginjal, yaitu organ yang
bersangkutan (8) dan berhubungan dengan kandung kemih (9)

Cabang medirian:
Muncul kembali dari ginjal (10) dan naik menembus hati dan diafragma (11)
masuk paru (12) kemudian berjalan sepanjang tenggorokan (13) dan berakhir
dipangkal lidah(14)
Cabang dari paru :
Berasal dari paru berubungan dengan jantung kemudian bercabang dari dada
dan berhubungan dengan meridian Jue Yin Tangan Perikardium(15)

b. Hubungan organ: ginjal, kandung kemih, hati, paru, jangtung, columna


vertebralis,tenggorok dan rahang bawah
c. Indikasi meliputi beberapa gangguan sebagai berikut. Gangguan sistem
reproduksi dan urinari : enuresis, retention, of urine, seminal, emission,
impotence, irregular, menstruation. Gangguan indra yang berhungan dengan
organ.tinitus, deafness toothache, hemophysis, Gangguan system
pernafasan: asma,hemophysis. Gangguan sepanjang meridian : nyeri
sepanjang aspek lateral dari paha dan aspek posterior dari kaki. Kondisi
gawat darurat: wind strike,sun stroke

9. Meridian Jue Yin tangan perikardium


a. Perjalanan Meridian
Berasal dari dada, muncul pada organ bersangkutan pericardium (1) berjalan
menurun melalaui diafragma (2) menuju abdomen dan berhubungan dengan
Jiao atas, tengah, bawah (3)

Gambar 8.13 Meridian Jue Yin Gambar 8.14 Meridian Shao Yang
tangan perikardium tangan Jiao
Cabang meridian :
Cabang berasal dari dada berjalan di sisi dalam dada (4) muncul pada sisi Lateral
dari pada titik 3 cun dibawah aksila pada Tianchi-PC 1 (5) dan menuju ke atas
aksila (6) kemudian berjalan menurun sepanjang sisi medial dari lengan atas dan
antara meridian Tay Yin Tangan dan Shao Yin Tangan (7) ke fossa cubital (8).
Kemudian menurun diantara tendon meridian palmaris longus dan meridian flexor
carpi radialis (9) hingga ke tapak tangan (10) kemudian berjalan sepanjang jari
tengah hingga ke titik Zhongchong-PC9 (11) cabang dari telapak tangan berasal
dari titik Laogong-PC8 berjalan sepanjang jari manis menuju ujung titik
Guangchong-TE 1, tempat berhubungan dengan meridian Shao Yang San Jiao
(12).

b. Hubungan organ : pericardium, San Jiao


c. Indikasi: gangguan system cardiovascular : takikardia, aritmia, bradikardi,
angina piktoris; gangguan mental dan saraf: schizopherenia, hysteria, epilepsy,
neurosis, intercostals neuralgia; gangguan sepanjang meridian: sakit dada,
nyeri siku dan lengan.

10. Meridian Shao Yang tangan San Jiao


a. Perjalanan Meridian
Berasal dari ujung jari manis Guangchong-TE 1 (1) berjalan ke atas diantara
tulang metacarpal 4 dan 5 (2) berjalan sepanjang sisi dorsal dari lengan bawah
di antara radius dan ulna (4) menuju atas menembus olecranon (5) sepanjang
sisi lateral dari lengan atas (6) menembus daerah bahu (7) bertemu dan
melewati meridian Shao Yang kaki kandung empedu (8) masuk fossa
supraclavicular (9) dan bercabang di dada dan berhubungan dengan
pericardium (10) kemudian menurun menembus diafragma menuju abdomen
dan berhubungan dengan Jiao atas, tengah, bawah, sebagai organ bersangkutan
(11).
Cabang meridian :
Muncul dari dada menuju atas (12) muncul dari fossa supraclavicular (13), naik
menuju leher (14) berjalan di belakang telinga (15) menuju ujung bagian dahi (16)
kemudian berjalan menurun menuju pipi dan rahang pada daerah infra orbital
(17).

Cabang auricular :
Mulai dari daerah retroauricular dan masuk telinga, muncul di depan telinga
menyilang dengan cabang sebelumnya pada pipi 918) dan mencapai canthus
externus Sizhukong-TE 23 berhubungan dengan meridian Shao Yang Kaki
Kandung Empedu (19).

b. Hubungan organ : San Jiao, pericardium, mata, telinga


c. Indikasi : gangguan; kepala, wajah, dan panca indra organ yaitu migraine,
tinnitus, deafnes mata, fasiak paralysis, gangguan sepanjang leher, punggung,
lengan atas, bawah.

11. Meridian Shao Yang kaki kandung empedu


a. Perjalanan Meridian
Berasal dari Tongziliao-GB 1 pada canthus externus (1) naik ke sudut dahi (2)
kemudian melengkung ke bawah ke daerah retroauricular pada Fengchi-GB 20
(3) berjalan sepanjang sisi leher didepan meridian Shao Yang Tangan San Jiao
menuju ke bahu menusuk dazhui-GV 14 berbalik ke belakang melalui
belakang meridian Shao Yang Tangan San Jiao (4) menurun menuju fossa
supraclavicular (5).

Cabang Meridian :
Retro auricular
Berasal dari daerah retroauricular masuk ke telinga 96) muncul dan melalui
daerah preauricular 97) menuju sisi posterior dari canthusexternus (8).

Canthus Externus
Berasal dari canthus externus (9) menuju bawah Daying-ST 5 (10) dan bertemu
meridian Shaoyang Tangan San Jiao di daerah infra orbital (11) melewati Jiache-
ST 6 (12) menurun ke leher dan masuk ke supraclavicular dan bertemu dengan
meridian utama (13). Dari sisni menurun masuk ke dada menembus difragma
(14). Berhubungan dengan hati (15) dan masuk ke kandung empedu (organ
bersangkutan) (16). Kemudian menurun masuk ke daerah hipokondrium 917).
Keluar dari sisi lateral abdomen bawah dekat arteri femoralis pada daerah inguinal
(18) dai sini berjalan secara superficial sepanjang tepi rambut pubis (19) dan
secara transversal masuk ke sendi panggul Huantiao-GB 30 (20).
Bagian lurus dari meridian fossa supraclavicular berjalan menurun (21) melalui
depan aksila (22) sepanjang sisi lateral dada (23) dan melalui ujung bebas dari
costa yang tidak melekat (24), menuju kle daerah pinggang dan bertemu dengan
cabang sebelumnya (25) kemudian berjalan menurun sepanjang sis lateral dari
paha (26) lutut (27). Menurun sepanjang sisi anterior dari fibula (28) menuju
Xuanzhong-GB 39 (29) mencapai sisi anterior darimoleolus eksternalis (30) dan
mengikuti dorsum kaki pada sisi lateral pada jari IV Zuqiaoyin-GB 44 (31).

Gambar 8.15 Meridian Shao Yang kaki kandung empedu


Cabang Dorsum Kaki
Dari Zulingi-GB 41 berjalan di antara tulang metatarsal 1 dan 2 pada bagian distal
dari ibu jari dan berakhir di Daun-LR 1 dan berhubungan dengan meridian Jue
Yin Kaki hati (32).

b. Organ yang berhubungan : kandung empedu, hati, mata, telinga


c. Indikasi adlah sebagai berikut. Gangguan kepala, wajah dan panca indra;
migraine, dizziness, tinnitus, deafnes, sakit mata, sakit gigi, sorethroat, facila
paralysis.
Gangguan sepanjang pada liver dan kandung empedu; cholecystitis,
cholelithiasis, hepatitis.
Gangguan sepanjang merdian; sakit sekitar canthus externus, fossa
supraclavicular, axilla dada, daerah hypochondrial, sisi lateral dari anggota
gerak bawah. Gangguan lain : febrile, diseases, epilepsy.

12. Meridian Jue Yin Kaki


a. Perjalanan Meridian
Berasal dari sis dorsal ibu jari kai Dadun-LR 1 (1) berjalan sepanjang dorsum
kaki (2) menembus daerah 1 cun di depan maleolus medialis (3) dan meuju
daerah 8 cun proksimal maleolus medialis tempat bertukarnya posisi dengan
meidian Tai Yin Kaki Limpa (4) berjalan menaik sepanjang sisi medial dari
lutut (5). Medial paha (6) hingga daerah pubis (7) melengkung sekitar genitalis
externa (8) menuju abdomen bawah (9). Kemudian menuju ke atas melingkar
sekitar lambung masuk ke hati (organ bersangkutan) berhubungan dengan
kandung empedu (10). Dari sinio dilanjutkan ke atas menembus diafragma (11)
dan bercabang di daerah costa dan hypochondrium (12) menuju ke atas sisi
posterior dari tenggorokkan (13) ke nasofaring (14) dan berhubungan dengan
otak (15) berjalan dan muncul di dahi (16) dan berhubungan dengan meridian
Du di daerah vertex (17).

Cabang dari system mata : berjalan ke bawah menuju leher (18) dan melengkung
disekitar permukaan dalam dai bibir (19)
Cabang dari hati : berasal dari hati (20) menembus diafragma (21) menuju paru
berhubungan dengan meridian Tai Yin Tangan Paru (22)

b. Organ berhubungan : hati, kandung empedu, lambung, paru, tenggorokkan,


hidung, mata.
c. Indikasi meliputi beberapa gangguan sebagai berikut. Gangguan system
reproduksi dan urine; menstruasi tidak teratur, amenorea, disminorea, utrine
bleeding, seminal emission, impotensia, enuresis retention of urine, hernia.
Ganguan system pencernaan: muntah, cegukan , diare. Gangguan sepanjang
meridian: linu, kesemutan pada sepanjang meridian. Gangguan lain;
hipertensi, stroke, infantile convulsion, epilepsy.

DELAPAN MERIDIAN ISTIMEWA


Delapan meridian istimewa terdiri dari meridian Ren, meridian Du, meridian
Chang, meridian Dai, meridian Yang Qiao, meridian Yin Qiao, meridian Yang
Wei dan meridian Yin Wei. Dibandingkan dengan duabelas meridian umum maka
meridian istimewa mempunyai spesifik sebagai berikut.
 Tidak memiliki maupun berhubungan dengan organ Zang-Fu. fidak terdapat
hubungan luar-dalam.
 Tidak berhubungan secara Yin-Yang.
 Tidak memiliki sistem sirkulasi Qi seperti halnya dua belas meridian umum.
 Selain meridian Du dan meridian Ren, ke 6 meridian lainnya tidak memiliki
titik akupunktur.
 Perjalanan meridian dari bawah naik ke atas dan tidak melalui anggota gerak
bagian atas.

Fungsi Utama 8 Meridian Istimewa


Berdasarkan hubungan meridian istimewa dengan dua belas meridian
umum, maka meridian istimewa dapat menampung, menyimpan, serta
mengalirkan Qi dan darah ke dua belas meridian umum apabila dua belas
meridian umum kelebihan Qi dan darah akan dialirkan ke delapan meridian
istimewa. Demikian pula sebaliknya bila ke dua belas umum kekurangan Qi dan
darah maka Qi dan darah akan dialirkan dari 8 meridian ke 12 meridian umum.

Perjalanan dan Fungsi Delapan Meridian Istimewa


1. Meridian Du
Berawal dari perut bagian bawah berjalan ke bawah sampai daerah perineum
kemudian ke atas mengikuti hingga belakang terus ke puncak kepala melewati
dahi, turun ke pertengahan bibir.
Fungsi utama:
- pengatur Yang Qi tubuh,
- melindungi Yuan Qi (Qi sejati).
2. Meridian Ren
Berawal dari perut bagian bawah melalui daerah perineum berjalan ke depan
dari perineum dada hingga ke muka.
Fungsi utama:
- mengatur Yin Qi tubuh,
- memelihara janin dan mengatur menstruasi.
3. Meridian Chong
Berjalan sejajar dengan meridian shao yin kaki ginjal dan menjapit meridian
ren berjalan ke atas melalui tenggorokan berakhir di daerah bibir, cabang
dalamnya mengikuti hingga belakang berjalan ke atas.
Fungsi Utama:
- meridian berhubungan dengan meridian ren, ginjal, limpa dan lambung
sehingga disebut sebagai “lautan Qi dan darah” dari meridian umum,
- mempengaruhi Qi sebelum dan sesudah lahir.
Titik :
CV 1 (Huiyin) Kl 16 (Huangshu)
Kl 11 (Henggu) Kl 17 (Shangqu)
Kl 12 (Dane) Kl 18 (Shiguan)
KI13(Qixue) KI19(Yindu)
KI14(Siman) Kl 20 (Futonggu)
Kl 15 (Zhongzhu) dan Kl 21 (Youmen)
Indikasi:
- gangguan sistem reproduksi, menstruasi tidak teratur, amenorea,
dismenorea, infertile,
- pengaturan aliran Qi di perut dan dada.

Gambar 8.19 Meridian Chong Gambar 8.20 Meridian Dai


4. Meridian Dai
Bermula dari bagian bawah hipokondrium berjalan miring ke bawah,
mengitari tubuh secara horizontal setinggi umbilikus (seperti ikat pinggang).
Lihat Gambar 8.20.
Fungsi utama: membatasi Qi meridian yang berjalan vertikal, sehingga
mengalir pada jalur yang tepat.
Titik: GB 26 (Daimai), GB 27 (Wushu), GB 28 (Weidao)
Indikasi: masalah kewanitaan, leukorea, linu dan lemah pada pinggang.
5. Meridian Yin Qiao
Merupakan salah satu cabang meridian ginjal, diawali dari titik Zhaohai
(maleolus redialis) berjalan ke atas melalui bagian medial betis, melalui paha,
otot genitalis,menelusuri perut, dada, masuk ke fossa supraklavikular, keluar
dari tenggorok berjalan ke daerah temporal, berakhir didaerah kantus internus
bertemu dengan meridian kandung kemih. (Lihat gambar 8.21)
Titik: Kl 6 (Zhaohai), Kl 8 (Jiaoxin), BL 1 (Jingming)
Indikasi : dysuria
6. Meridian Yang Qiao
Berawal dari titik Sen mai (di bawah al. ekstemus), berjalan ke atas melalui
betis, paha, melalui sisi posterolateral perut dan dada, kemudian melewati
pundak sampai di lateral eher (Fengchi). Untuk lebih jelasnya, lihat gambar
8.22.

Gambar 8.21 Meridian Yin Qiao Gambar 8.22 Meridian Yang Qiao
Fungsi utama meridian Yin Qiao dan Yang Qiao adalah sebagai berikut :
- Mempengaruhi Yang dan Yin kedua belah tubuh,
- Mengakomodasi gerakan fleksi dan ekstensi otot dan tendon,
- Memberi nutrisi pada mata dan menguasai gerakan membuka dan
menutupnya kelopak mata.
Titik: BL 1 (Jingming), BL 59 (Fuyang), BL 61 (Pushen), BL 62 (Shenmai),
GB 20 (Fengchi),GB 29 (Juliao), TE 10 (Tianjing), L115 (Jianyu), L116
(Jugu), ST 1 (Chengqi), ST 4 (Dicang), dan SI 3 (Juliao).
Indikasi: gangguan mata, insomnia.
7. Meridian Yin Wei
Berawal dari sisi medial betis (titik Zhu Bin Meridian ginjal) naik ke tungkai,
masuk ke pelvis, menembus diafragma, naik tenggorokan hingga berakhir di
ubun-ubun. (Lihat gambar 8.24)
Titik : KI 9 (Zhubin), SP 13 (Fushe), SP 15 (Daheng), SP 16 (Fu’ai), LR 14
(Qimen), CV 22 (Tiantu) dan CV 23 (Lianquan)
Indikasi : cardiac pain, melancholia.
8. Meridian Yang Wei
Berawal dari telapak kaki (Jin Men, meridian kandung kemih) berjalan ke atas
keluar dari mal. eksternus, melalui bagian lateral tungkai, sampai trochanter
melalui bawah resterior hipokondrium melewati posterior axilla, berjalan ke
pundak sampai dahi, kembali ke kuduk berakhir di dalam telinga
Fungsi utama: Yin Wei dan Yang Wei. Memengaruhi Yang dan Yin dari
bagian tubuh luar dan dalam
Titik : BL 63 (Jinmen), GB 35 (Yangjiao), SI 10 (Naoshu), TE 15 (Tianliao),
GB 21 . anjing), GB 13 (Benshen), GB 14 (Yangbai), GB 15 (Toulinqi), GB
16 (Muchuang), 33 17 (Zhengying), GB 18 (Chengling), GB 19 (Naokong),
GB 20 (Fengchi), GV 16 rengfu), dan GV 15 (Yamen).
Indikasi: panas, Low Back Pain (LBP).
Gambar 8.23 Meridian Yang Wei Gambar 8.24 Meridian Yin Wei

DUA BELAS MERIDIAN CABANG


Meridian cabang berjalan lebih dalam bila dibanding dengan 12 meridian
umum; sehingga meridian cabang mampu mengisi kekurangan dari 12 meridian
umum yang hanya berjalan pada permukaan tubuh.

Karakteristik Sistem Distribusi 12 Meridian Cabang


Dua belas meridian cabang, bercabang dari meridian umum pada daerah
siku dan lutut. Arah aliran umumnya dari keempat alat gerak, berjalan dari daerah
yang lebih dalam (perut dan dada) ke luar pada daerah dangkal (kepala) arah ini
berbeda dengan arah 12 meridian umum. Meridian cabang Yin akan bergabung
dengan meridian cabang Yang, dan meridian cabang Yang akan masuk kembali
ke meridian asalnya. Duabelas meridian cabang terbagi menjadi 6 kelompok yang
mempunyai hubungan Yin Yang. Mereka menghubungkan permukaan tubuh
dengan bagian yang lebih dalam, dan berhubungan dengan 12 organ Zang Fu dari
meridian asalnya. Fungsi utama adalah memperkuat hubungan bagian dalam dari
tubuh.

DUA BELAS MERIDIAN TENDON (DAERAH TENDON)


Dua belas meridian tendon berkumpul pada daerah persendian alat gerak dan
otot-otot dan arah meridian tendon dari ujung alat gerak menuju ke kepala,
berjalan pada permukaan tubuh sehingga tidak masuk ke organ Zang Fu.

MERIDIAN KULIT (DAERAH KULIT)


Dua belas daerah kulit adalah tempat yang berada pada permukaan kulit
yang merupakan daerah yang berhubungan dengan meridian atau organ Zang Fu-
nya. Daerah-daerah ini dibagi menjadi 12 area sesuai dengan perjalanan 12
meridian umum karena duabelas meridian kulit merupakan bagian terluar, maka
meridian kulit berfungsi sebagai pelindung tubuh dari penyebab penyakit luar.

LIMA BELAS KOLATERAL (15 LUO)


Lima belas kolateral (luo) terdiri dari 12 meridian umum, 2 luo dari
meridian Ren dan Du serta 1 luo dari luo besar limpa. Fungsi umum sebagai
penghubung luar-dalam dari meridian serta mengalirkan Qi dan darah dari 12
meridian umum.

Karakteristik Sistem Distribusi 15 Luo


Dua belas meridian mempunyai titik luo yang menghubungkan luar-dalam
dari meridian. Meridian Yin berluo dengan meridian Yang, meridian Yang berluo
dengan meridian Yin, meridian Du bercabang dan tersebar di kepala dan
bergabung dengan meridian Tay Yang Kaki, berhubungan dengan Qi meridian
pada bagian punggung. Meridian Ren tersebar pada bagian perut dan dada,
berhubungan dengan Qi meridian di dada dan perut dan luo besar limpa tersebar
di daerah dada dan hipokondria.
Fungsi dari Meridian dan Kolateral
1. Pengikat, penghubung
Meridian mengikat hubungan antara jaringan dan organ seluruh tubuh.
Meridian dan kolateral menghubungkan organ Zang Fu secara luar-dalam
tubuh, berjalan secara melintang dan membujur membentuk suatu jaringan
yang menghubungkan sisi atas dan bawah tubuh serta sisi kiri dan kanan tubuh
sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh.
2. Transportasi
a. Transportasi dari Qi dan darah. Meridian dan kolateral adalah suatu siklus
tempat berjalannya Qi dan darah.
b. Transportasi faktor patogen dan refleksi dari gejalanya. Bila terjadi
serangan jaringan patogen, meridian berfungsi untuk menahan serangan
tersebut. Faktor patogen dapat masuk ke organ Zang Fu melalui meridian
dan kolateral demikian pula bila timbul suatu penyakit, meridian mampu
merefleksikan gejala-gejala yang ditimbulkan dari kelainan organ Zang
Fu.
c. Transportasi efek terapi. Melalui terapi akupunktur dan moksibusi, maka
kelainan pada organ Zang Fu dan jaringan lainnya dapat ditransport
melalui sistem meridian dan kolateral.
3. Penyeimbang
Meridian dan kolateral sebagai jalur perjalanan Qi dan darah. Dalam
transportnya, Qi dan darah mampu menyeimbangkan antara Yin dan Yang,
serta mempertahankan keadaan seimbang tersebut.
4. Pertahanan
Yin Qi (Qi Nutrisi) berjalan ke dalam meridian, Wei Qi (Qi pertahanan)
berjalan ke luar dari meridian. Dengan adanya meridian dan kolateral, maka
Qi nutrisi dan Qi pertahanan dapat tersebar di seluruh tubuh, untuk menjaga
tubuh dari serangan faktor patogen.
TEKNIK PENGGUNAAN
ALAT-ALAT AKUPUNKTUR

Dalam pelajaran Akupunktur Dasar, yang dibahas adalah akupunktur dalam


arti kita mengobati dengan penusukan menggunakan jarum akupunktur.

Penusukan Jarum
Definisi tusuk jarum adalah sebuah cara pengobatan penyakit menggunakan
jarum untuk menusuk titik-titik akupunktur pada badan, dalam atau dangkal, tanpa
atau dengan sengaja sampai mengeluarkan darah. Tujuan pengobatan Tusuk
Jarum adalah mengatur Qi Meridian, sehingga dengan dapat memulihkan
keseimbangan Yin Yang di dalam tubuh, dan menghilangkan penyebab penyakit.
1. Jarum Halus (Hau Cen) merupakan jarum yang paling sering dipakai.
Penjelasan tentang Hau Cen akan diulas lebih lanjut pada pembahasan
berikutnya.

Gambar 9.1 Macam-macam bentuk jarum


1. Jarum Halus (Hau Cen) 5. Jarum Dalam Kulit
2. Jarum Prisma (San Lin Cen) 6. Jarum Telinga
3. Jarum Panas (Wen Cen) 7. Jarum Kulit (Pi Fu Cen)
4. Jarum Listrik
2. Jarum Prisma (San Lin Cen). Jarum Prisma tidak mempunyai gagang.
Digunakan untuk mengeluarkan darah. Misalnya, untuk menurunkan panas
ditusuk titik Shaoze (SI-1)
3. Jarum Panas (Wen Cen). Yang dimaksudkan dengan jarum panas sebenarnya
adalah juga Hau Cen (jarum halus), namun setelah ditusukkan, ekornya
dipanaskan dengan Moksa.
4. Jarum Listrik. Jarum listrik juga merupakan jarum halus juga, yang setelah
ditusukan ekornya dihubungkan penjepit yang beraliran listrik. Teknik ini
amat efektif untuk sedasi, guna memperoleh efek anestesi.
5. Jarum Dalam Kulit (Pi Nei Cen)
6. Jarum Telinga (Ei Cen)
7. Jarum Kulit (Pi Fu Cen). Bentuk Jarum Kulit seperti buah teratai bertangkai.
Di atas teratai terdapat beberapa buah jarum:
a. yang berjarum 5 buah, disebut Jarum Mei Hua,
b. yang berjarum 7 buah, disebut Jarum Ci Sing.
Cara menggunakannya adalah memegangnya pada pangkal tangkainya lalu
pukulkan pada titik-titik serta sepanjang garis meridian, sedemikian keras tapi
tidak boleh sampai berdarah.

Jarum macam ini seringnya dipakai untuk kasus-kasus, antara lain sebagai berikut.
o Polio. Pada anak dipukul-pukulkan di daerah sacrum dengan tenaga tetap, dari
atas ke arah bawah, dari medial ke arah lateral. Dapat dilakukan 2 kali per
minggu sampai 12 kali. Ini untuk membuat daerah tersebut hiperemis, serta
bertujuan menguatkar otot-otot yang lumpuh.
o Kasus-kasus dengan gejala baal.
o Kasus-kasus dengan gejala gatal.
Gambar 9.2. Jarum kulit (A) dan cara Gambar 9.3 Bagian – bagian jarum halus
Penggunaanya (B)

Jarum Halus (Hau Cen)


a. Bagian jarum
Jarum halus terdiri atas beberapa bagian, yaitu ekor, gagan, akar, badan,
dan ujung jarum sebagaimana tampak pada Gambar 9.3.
b. Bahan jarum
Jarum bisa terbuat dari bahan: stainless steel untuk umum, emas untuk
tonifikasi, dan perak untuk sedasi.
c. Panjang jarum
Pada umumnya jarum halus berukuran: 0.5, 1.0,1.5, 2.0, 2.5, 3.0, 3.5, dan
4 cun.
d. Diameter jarum
Diameter jarum dinyatakan dengan no. 26, 28, 30, 32. Nomor 26
merupakan yang paling tebal, dan nomor 32 yang paling halus. Bila baru
belajar bisa digunakan nomor 30.
Persyaratan
Syarat-syarat jarum halus yang baik.
1. Ujung Jarum
a. Ujung jarum tidak boleh tajam seperti jarum suntik, melainkan harus
berbentuk seperti prisma terpancung. Jarum umumnya sulit atau tidak
dapat di asah.
b. Ujung jarum tak boleh berkarat. Cara memeriksanya adalah dengan cara
mengusapnya memakai kapas. Bila berkarat akan terdapat serabut kapas
yang tertinggal pada ujung jarum.
2. Badan Jarum
a. Badan jarum harus lurus atau datar, tak boleh bengkok. Dapat diperiksa
dengan meletakkannya di atas permukaan yang rata. Kalau bengkok akan
kelihatan melengkung.
b. Badan jarum harus mulus, licin, kuat, elastis, tidak boleh berbintik-bintik
karena menunjukkan adanya karat, atau berlekuk-lekuk yang berarti tidak
licin. Bila jarum demikian masih dipakai, besar kemungkinan jarum
tersebut kurang kuat dan bisa patah.
3. Akar Jarum
Akar tidak boleh longgar terhadap gagang, sehingga bila gagang diputar-
putar, akar atau badan jarum bisa langsung ikut berputar.
4. Gagang Jarum
Gagang jarum tidak boleh longgar terhadap akar jarum. Juga tidak boleh
terlalu pendek agar mudah dimanipulasi. Tidak tergantung panjang pendeknya
badan jarum, gagang harus sama panjangnya, sehingga pada waktu akan
dilakukan manipulasi tidak mengalami gangguan.
5. Ekor Jarum
Ekor jarum harus utuh, agar mudah bila akan digunakan sebagai jarum panas,
atau jarum listrik.

Teknik Penjaruman
Istilah yang digunakan
1. Tangan Penusuk : biasanya tangan kanan.
2. Tangan Pembantu Tangan Penekan : tangan yang tidak memegang jarum.
Cara Menusuk
1. Tusukan Langsung
Ada yang menggunakan alat berupa tabung yang mengandung pegas, seperti
alat penusuk ujung jari kalau akan mengambil darah tepi. Baik jarum panjang
maupun pendek dapat ditusukkan langsung, namun ada yang lebih senang
menusukkan jarum panjang dengan tusukan memakai bantuan. Umumnya
gagang dipegang dengan ibu jari, telunjuk dan jari tengah ke-3 jari ini harus
berada dalam satu bidang. Ada pula yang memegang badan jarum, dekat ujung
dengan ibu jari dan telunjuk.

Gambar 9.4 Cara memegang jarum


2. Menusuk dengan jarum panjang, jari manis ditempelkan pada badan jarum,
untuk menahan supaya jangan bengkok dan elingking lurus kea rah luar.
3. Menusuk dengan alat khusus.

Gambar 9.5 Cara menusuk dengan jarum panjang dan alat khusus
4. Tusukan dengan bantuan
a. Dengan dua tangan. Sewaktu menusuk, kedua tangan bergerak bersama.
(Lihat gambar 9.6A)
b. Menusuk melewati kuku. Pada gambar ditunjukkan cara menusuk
melewati kuku sewaktu menggunakan jarum panjang dan jarum pendek.
Gambar 9.6 Tusukan dengan bantuan
5. Tusukan dengan Regangan
Jari tangan pembantu meregang-kan kulit yang longgar (kulit perut, atau orang
tua).

Gambar 9.7 Tusukan dengan Regangan


6. Tusukan dengan Kerutan
Jari tangan pembantu menjepit kulit pada daerah yang kulitnya tipis, seperti
daerah wajah/kepala.

Gambar 9.8 Tusukan dengan kerutan


Gambar 9.9 Sudut Jarum.
Sudut jarum terhadap kulit
1. Tegak lurus
Penusuk dengan sudut tegak lurus ini diperuntukkan bagi daerah otot yang
tebal.
2. Miring
Penusuk miring jarum membentuk sudut 45º dengan permukaan tubuh.
Diperuntukkan bagi daerah sekitar tulang-tulang besar, seperti titik Jiuwei
(CV-15).
3. Tidur/Datar
Penusuk tersebut mendatar kalau jarum membentuk sudut antara 10-30º
dengan permukaan tubuh. Cara penusukan seperti ini diperuntukkan bagi
daerah kepala dan muka. Dengan cara ini dapat sekaligus ditusuk beberapa
buah titik dengan sebuah jarum.

Kedalaman Tusukan
Mengenai kedalaman (dalam/dangkal) penusukan perlu diperhatikan agar
jangan sampai menusuk organ-organ, kecuali titik pada meridian yang akan
dicapai. Di daerah dada atau punggung penusukan harus hati-hati, dilakukan
miring, agar jangan sampai menusuk paru-paru. Orang gemuk dapat ditusuk lebih
dalam daripada orang kurus. Di tempat yang “kosong” dapat ditusuk dengan
jarum panjang, misalnya Yinlingquan (SP 9) dan Yanglingquan (GB 34) tusuk
dengan sebuah jarum panjang. Pedoman dalam/dangkalnya tusukan dapat dilihat
pada Tabel 9.1.
Tabel 9.1 Kedalaman tusukan
Variabel Dangkal Dalam
Daerah
Alat gerak medial +
Alat gerak lateral +
Dada/punggung +
Perut/punggung + (kira-kira)
Kepala +
Muka/wajah +
Usia
Bayi, anak-anak, orang tua +
Pemuda, setengah umur +
Kelamin
Wanita +
Pria +
Bentuk tubuh
Kurus +
Gemuk +
Keadaan Qi-Xue
Qi lemah, Xue kurang +
Qi Kuat, Xue Penuh +
Musim
Panas +
Dingin +
Keadaan Penyakit
Sindrom Xu +
Sindrom Panas +
Sindrom Shi +
Sindrom Dingin +

Posisi Penderita
Posisi penderita harus enak, baik bagi penderita sendiri maupun bagi
pengobatan. Bagi penderita agar bisa tahan selama waktu penusuk yang
direncanakan tanpa perlu mengubah posisi, sehingga tak perlu atau mengurangi
kemungkinan terjadinya komplikasi seperti kolaps atau jarum tertindih sampai
bengkok. Bagi pengobat, posisi yang baik akan memudahkan mencapai titik-titik
yang akan ditusuk.
1. Sikap berbaring
a. Miring. Sikap ini untuk mencapai bagian lateral kaki/tungkai, daerah
rusuk.
b. Terlentang. Sikap ini untuk mencapai daerah muka, leher, dada, perut,
tungkai depan.
c. Telungkup. Sikap ini untuk mencapai bagian punggung, pinggang,
tengkuk, tungkai bagian belakang.

Gambar 9.10 Sikap berbaring miring

Gambar 9.11 Sikap berbaring terlentang

Gambar 9.12 Sikap berbaring telungkup

Gambar 9.13 Beberapa sikap duduk


2. Sikap Duduk
a. Kepala Menengadah. Belakang kepala bersandar pada sandaran kursi.
Untuk titik-titik pada wajah, kepala, leher bagian depan.
b. Bertopang dagu. Untuk titik-titik daerah kepala dan wajah.
c. Kedua lengan kedepan. Untuk mencapai meridian Yin Tangan.
d. Kepala telungkup miring. Untuk mencapai daerah smping kepala dan
leher.
e. Menghadap meja. Untuk mencapai daerah tengkuk, samping, leher, bahu,
punggung, pinggang.
f. Lengan menutup meja. Untuk mencapai meridian Yang Tangan.

Efek Penusukan
Yang dimaksud dengan efek penusuk adalah bagaimana cara menusuk agar
memperoleh efek Pu (tonifikasi) atau Sie (sedasi). Pembahasan mengenai efek
penusukan dapat disimak pada Tabel 9.2.

Tabel 9.2 Efek penusukan


Tindakan Pu (tonifikasi) Sie (sedasi)
Cara menusuk/ Menusuk bertahap Mencabut Menusuk sekaligus
mencabut sekaligus Mencabut sambil di goyang

Tendangan jarum Ibu jari digeser berlawanan Ibu jari digeser searah dengan
dengan arah Qi aliran Qi

Arah Tusukan Miring searah aliran Qi Miring berlawanan arah aliran Qi

Menutup lubang tusukan Setelah dicabut segera ditutup Setelah dicabut biarkan terbuka
Terhadap puncak aliran Tusukan menghantar sesudah Tusukan menyambut sebelum
Qi waktu puncak waktu puncak
Lama jarum di tinggal Kurang dari 10 menit Lebih dari 10 menit
Terhadap respirasi Tusuk pada saat ekspirasi Tusuk pada saat inspirasi
Cabut saat inspirasi Cabut saat ekspirasi

Gambar 9.14 Siklus Horarius

Catatan tentang Waktu Puncak Aliran Qi


Ada waktu-waktu Qi dalam Meridian tertentu mencapai kekuatan paling
maksimal, yaitu para pertengahan waktu piket. Misalnya Waktu Piket Meridian
Paru – Paru ialah antara jam 03.00-05.00. Waktu Puncaknya adalah jam 04.00.
Penusukan sebelum jam 04.00 disebut Tusukan menyambut, dan efeknya
ialah Sie.Sedangkan tusukan sesudah jam 04.00 disebut Tusukan menghantar, dan
efeknya ialah PU.

Cara Pelengkap Penusukan


Pelengkap penusukan digunakan untuk mendapatkan hasil maksimal dari
suatu penusukan Akupunktur dan digunakan menurut kebutuhan.
 Cara SUN. Mengurut-urut di sepanjang Meredian proksimal dan distal tempat
tusukan. Digunakan untuk mengumpulkan Qi.
 Cara Ce. Bila jarum terasa berat/sukar dicabut, digunakan jarum lain untuk
menusuk – nusuk garis meridian proksimal dan distal tempat tusukan. Qi akan
“melepaskan” sedotannya.
Gambar 9.15. Beberapa cara pelengkap penusukan
 Cara Menyentil. Cara ini digunakan untuk melancarkan Qi.
 Cara Menggoyang. Kalau jarum digoyang sambil dicabut, efek sedasi
bertambah. Kalau jarum digoyang pada waktu sedang menancap, maka aliran
Qi menjadi lebih lancar.

Prosedur Penusukan
1. Tangan pengobat di disinfektan terlebih dahulu.
2. Digunakan jarum yang sudah steril (single use)
3. Permukaan kulit didisenfektan
4. Penderita diletakkan dalam posisi yang ideal
5. Lakukan tusukan pertama dengan gerakan cepat, mantap, menembus kulit.
6. Hasil tusukan
a. Berhasil, tanda-tanda tusukan yang berhasil sebagia berikut :
1) Penusuk merasa seperti ada yang menyedot ujung jarum.
2) Penderita merasa linu, pegal, baal, kesemutan seperti terkena arus
listrik pada tempat tusukan.
b. Tidak berhasil. Tanda-tanda tusukan yang tidak berhasil sebagai berikut :
1) Penusuk tidak merasa apa-apa pada ujung jarumnya.
2) Penderita tidak merasa apa-apa, atau hanya merasa nyeri.
7. Tusukan bisa tidak berhasil karena beberapa hal berikut :
a. Pengambilan titik yang salah
b. Qi meridian lemah
c. Keadaan pernderita yang sudah gawat. Dalam hal ini sebenarnya berhasil,
tetapi tidak terdapat tanda-tanda berhasil.
Usaha yang dilakukan bila tusukan tidak memberi tanda-tanda berhasil :
a. Dalam hal pengambilan titik yang salah, tusukan dicabut dan ditusukan
kembali di tempat yang betul.
b. Dalam hal Qi Meredian lemah :
1) ditunggu sebentar
2) Dilakukan cara Sun, yaitu mengurut searah garis Meredian pada proksimal
dan distal tusukan.
3) Jarum digoyang – goyang
4) Jarum disentil-sentil

Efek Samping Penusukan


Efek samping penusukan antara lain kolaps, jarum bengkok, jarum macet,
jarum patah, dan setelah penusukan bisa terjadi komplikasi.

Kolaps
Penyebab
 Takut, tegang, terlalu lama menunggu pelayanan.
 Keadaan umum yang lemah (kondisi tubuh yang lemah)
 Belum makan atau baru makan
 Setelah melakukan hubungan seksual
 Terlalu lelah bekerja
 Manipulasi penusukan terlalu berat
Gejala
 Penderita merasa dingin, banyak keringat, pucat, kuku, kaki tangan dingin,
pusing, vertigo, muntah, lemas, dan pingsan.

Tindakan waktu menghadapi kasus kolaps


 Pengobatan dan keadaan lingkungan setenang mungkin
 Cabut semua jarum
 Tidurkan mendatar, dengan kepala lebih rendah daripada kaki
 Longgarkan pakaian
 Berikan udara segar
 Bila masih sadar dan dapat minum sendiri, beri minuman yang hangat, seperti
the, kopi panas
 Pada kasus yang berat :
a. Tusuk kembali pada titik-titik Rencung/Shuigou (GV 26), Hegu (L1 4)
dan Zusanli (ST 36).
b. Bisa ditambah dengan Moksa pada titik Baihui (GV 20)
Pencegahan
 Usahakan penusukan dilakukan dalam posisi terbaring.
 Pada penderita yang lemah atau yang masih takut atau tegang, jangan
menggunakan banyak jarum, dan manipulasi jangan terlalu banyak.
 Sebelum penusukan, pasien atau penderita diberi penerangan tentang yang
akan dialami serta diserahkan.

Jarum Bengkok
Penyebab
 Salah teknik menusuk, menusuk dipaksakan.
 Penderita berubah posisi, jarum tertindih.
 Terkena benturan benda dari luar.
Gejala
 Perubahan posisi penderita
 Perubahan kedudukan gagang jarum
 Jarum sukar diputar
 Penderita merasa nyeri
Tindakan
 Kembalikan sikap tubuh penderita ke posisi semula
 Jarum dicabut perlahan – lahan mengikuti arah bengkokan.
 Bila perlu cabut sambil menggoyang – goyangkan jarum
 Yang penting, jangan mencabut jarum bengkok dengan paksa dan kasar,
karena bisa menimbulkan nyeri yang berat, atau jarum bisa patah.
Pencegahan
 Menghindari hal-hal yang dapat menyebabkannya.

Jarum Macet
Penyebab
 Jarum terjepit otot yang menegang, karena penderita tegang, gugup an takut.
 Jarum terbelit otot, karena terlau banyak memutar ke satu arah.
 Penderita berubah posisi
Gejala
 Tiba-tiba jarum sesudah masuk terasa seperti terjepit tidak dapat maju,
mundur maupun diputar kearah kanan maupun kiri.
Tindakan
 Tinggalkan jarum untuk sementara
 Kalau belum juga terlepas, lakukan pengurutan Qi (cara Sun).
 Bila ada perubahan sikap, terlebih dahulu perbaiki posisi ke sikap semula.
 Putar jarum kembali ke arah berlawanan (bila macet karena terbelit otot).

Jarum Patah
Penyebab
 Jarum berkarat.
 Jarum berlekuk-lekuk, sudah tidak licin, tidak mulus.
 Penggunaan tenaga terlalu kuat
 Penderita berubah posisi
 Terjadi pengejangan otot
Gejala
 Badan jarum yang melekat gagang tinggal sepotong
Tindakan
 Pelihara ketenangan
 Jangan merubah posisi penderita
 Jika pangkal patahan jarum yang di dalam kulit masih tampak, coba jepit
dengan pinset dan cabut kelaur, atau coba tarik keluar dengan sepotong
magnet.
 Bila usaha untuk mengeluarkan patahan jarum tidak berhasil, sedangkan ia
terletak di tempat vital seperti dengat dengan sendir, di daerah pergerakan,
maka ia harus dikeluarkan melalui pembedahan sekalipun.
 Bila patahan bersarang di dalam otot, ia dapat ditinggalkan di sana, namun
penderita harus diberi penjelasan tentang keadaanya secara proporsional.
Pencegahan
 Hindarkan hal-hal yang dapat menyebabkannya.

Komplikasi Bekas Tusukan


Penyebab
 Penusukan terlalu kuat, kasar
 Terkena pembuluh darah
Gejala
 Sesudah penusukan terasa ngilu / nyeri yang hebat
 Terjadi perdarahan, pembengkakan, memar
 Dan gejala – gejala lain yang sejenis.
Tindakan
 Pengurutan Qi Meridian cara Sun
 Dara yang keluar dihapus dengan kapas alcohol, lalu tekan dengan kasa steril
kering.
 Bengkak, hematom, dikompres hangat atau dengan alkohol.
Pencegahan
 Menghindarkan hal-hal yang dapat menyebabkannya.

Kontra-Indikasi Penusukan Jarum Akupunktur


Terdapat dua macam kontra-indikasi, yaitu :
1. Kontra-indikasi absolute adalah bila menurut prognose kasus memambg
bukan merupakan indikasi untuk diobati secara akupunktur.
2. Kontra-indikasi yang relatif, dalam arti kata bila melakukan penusukan harus
dengan memperhatikan yang sebaik-baiknya letak titik akupunktur yang akan
ditusuk dengan organ atau jaringan di sekitarnya. Misalnya : menusuk titik
yang terletak di atas organ, seperti daerah fossa clavicularis, scapula, sela iga
ke-4 atau menusuk titik yang terletak di atas pembuluh darah

Latihan Menusuk
Sebelum menusuk pada orang, terlebih dulu perlu melatih jari atau tangan agar
terampil serta mendapat “rasa”-nya cara menusuk. Latihan dilakukan dengan
menusuk bahan yang kira-kira konsistensinya sama dengan otot manusia yaitu
yang bersifat tegang di sebelah luar, tapi kendor di sebelah dalam. Bahan yang
memiliki kondisi serupa dengan hal tersebut antara lain :
a. Lipatan padat, kertas jagung (tissue paper)
b. Kapas yang dibalut erat-erat dengan kain kasa.
c. Spon yang konsistensinya padat, menusuk kentang

Gambar 9.16. Cara Latihan menusuk


MOKSIBUSI

DEFINISI
Moksibusi adalah cara pengobatan tradisional yang menggunakan Moksa
(MoE-Kuasa = ramuan daun-daunan yang dibakar), dari bahan daun Ay atau
Athemesia vulgaris, yang dibakar diatas titik-titik akupuntur tertentu. Pemanasan
ini atau panas yang ditimbulkan dari pembakaran moksa akan menembus kulit,
jaringan ikat atau jaringan otot dimana terletak titik akunpunktur yang dituju,
yang kemudian akan disalurkan melalui meridian yang bersangkutan sehingga
diharapkan akan menimbulkan reaksi pengobatan dan pencegahan penyakit yang
direncanakan.

TUJUAN
1. Menghangati Qi Xue supaya lancar.
2. Mengusir penyebab penyakit dingin.
3. Menghangatkan Yang.
4. Menambah kekuatan Yang.

Teknik moksibusi dimaksudkan untuk mendapatkan efek Pu yaitu api


dibiarkan mati sendiri, kemudian titik akupunktur yang dimaksud ditekan dan
efek Sie yaitu api merangsang tidak kontinyu dengan cara moksa ditiup-tiup atau
diangkat naik turun dan titik akupunktur dibiarkan saja dan jangan ditekan.

MACAM-MACAM MOKSA
a. Bentuk Kerucut, moksa bentuk kerucut dapat digunakan untuk moksibusi cara
langsung dan cara tak langsung.

Gambar 10.1 Macam moksa


b. Bentuk Silinder, moksa bentuk silinder dapat digunakan untuk Moksibusi cara
langsung cara mematuk, cara rotasi dan cara jarum panas.

Moksibusi Moksa Kerucut


Cara Langsung
Untuk melakukan cara ini, daerah yang akan dimoksa terlebih dahulu diolesi
dulu dengan paraffin.
 Cara tidak meninggalkan bekas. Setelah titik akupunktur diolesi dengan
paraffin, kerucut diletakkan di atasnya, lalu dibakar. Setelah terasa panas
menyengat, moksa diangkat dengan capit dan bila perlu diganti moksa baru.
 Cara meninggalkan bekas. Setelah titik akupunktur diolesi paraffin, kerucut
diletakkan di atasnya, lalu dibakar. Walaupun telah terasa panas yang
menyengat, moksa dibiarkan terbakar terus sampai habis. Akibatnya kulit
akan ikut terbakar. Dikatakan cara ini lebih bermanfaat.

Cara Tidak Langsung


Cara ini dilakukan dengan memberikan penyekat antara kerucut moksa dan
kulit. Penyekat dapat berupa selapis garam dapur atau seiris jahe setebal beberapa
millimeter yang tengahnya ditusuk berulang-ulang supaya berlubang. Moksibusi
cara ini biasanya dilakukan pada Sen Cie (umbilicus). Moksa kerucut diletakkan
di atas penyekat, lalu dibakar.
Cara ini dapat mengobati kasus-kasus seperti : perut mules, sakit perut yang
hebat, diare dan juga kolaps dengan keringat dingin serta lengan / tungkai dingin.

Moksibusi Moksa Silinder


Cara Langsung
Ujung moksa silinder (yang telah dibakar) diletakkan di atas kulit/titik
akupunktur yang dimaksud dengan cara dipegang tangan atau dengan pencepit.
Mula-mula ujung moksa didekatkan cukup dekat dengan kulit. Penderita tentu
akan merasakan panas yang menyengat.
Menyusul ini ujung Moksa dijauhkan sedikit demi sedikit, sedemikian
hingga yang terasa adalah hangat yang nyaman. Untuk pengamanan, ujung jari
pelaksana diletakkan di dekat titik akunpunktur yang dituju sehingga bila terlalu
dekat / terlalu panas, juga dapat merasakan. Dengan demikian kecelakaan dapat
dihindarkan.

Gambar 10.2 Moksibusi moksa kerucut cara tidak langsung

Gambar 10.3 Moksibusi moksa silinder


Cara langsung (a) cara mematuk (b) dan cara rotasi (c)

Cara Mematuk
Dikatakan cara mematuk karena ujung moksa silinder yang sudah dibakar
itu didekatkan sampai dekat, lalu dijauhkan dan didekatkan kembali, berulang-
ulang, sehingga gerakan lengan seperti burung yang sedang mematuk-matuk.

Cara Rotasi (Lihat gambar 10.3c)


Moksibusi bersama Jarum Panas
Ujung Moksa Silinder yang sudah dibakar digunakan untuk memanaskan
ekor jarum halus (Hau Cen) yang sudah ditanam di dalam titik akupunktur.

Kontra Indikasi Moksibusi


1. Moksibusi dilarang untuk keadaan Yin Sid an Yang Xiang, yang berarti
keadaan Yin kosong dan Yang berlebihan.
2. Moksibusi dilarang dipergunakan untuk daerah: wajah, genetalia, puting susu,
daerah tendo dan pembuluh darah penting, perut bagian bawah dan daerah
coccygeus juga tidak boleh dilakukan pada wanita hamil.

Anda mungkin juga menyukai