TITIK AKUPUNKTUR
Titik akupunktur adalah titik pada permukaan tubuh yang dapat ditusuk
dengan jarum akupunktur atau dihangati dengan moksa, serta dapat menimbulkan
keseimbangan Yin Yang dalam tubuh.
MERIDIAN UMUM
Dalam terapi akupunktur, teori meridian meliputi perjalanan Qi dalam
meridian, penentuan meridian dan titik akupunktur merupakan bagian yang sangat
penting untuk dipelajari. Berikut adalah ulasan mengenai meridian, macam
meridian, dan titik akupunktur.
Meridian berasal dari kata Jing - Luo, terdiri atas kata Jing Mai (saluran)
dan Luo Mai (kolateral). Jing Mai merupakan bagian dari meridian yang berjalan
membujur menghubungkan atas dan bawah, serta Iuar dan dalam, sedangkan Luo
Mai yang berarti Jala, berjalan melintang dan menyebar ke seluruh tubuh
membentuk suatu jaringan.
Jing Luo adalah sebuah sistem saluran yang membujur dan melintang, yang
berfungsi menyalurkan Qi dan darah, menghubungkan atas dan bawah, kanan dan
kiri, muka dan beiakang Iuar dan dalam organ Zang Fu dengan seluruh jaringan
tubuh dari kulit, tendon, otot hingga tulang. Qi yang mengalir dalam meridian
adalah Cing Qi yang berasal dari Zang Fu, sehingga kekuatan Cing Qi sangat
dipengaruhi oleh organ Zang Fu. Berikut ini dapat dilihat pembagian meridian dan
kolateral pada Gambar 8.1.
Dari keseluruhan meridian sebagaimana yang tertera pada Gambar 8.1,
meridian yang terpenting dalam terapi adalah 12 meridian umum dan 8 meridian
istimewa. Berikut penjelasan dari 12 meridian umum dan 8 meridian istimewa.
Cabang meridian :
Wajah
Berawal di depan Day ing- ST 5 berjalang ke bawah Renying- ST 9,
berjalan sepanjang
Tenggo-rokan (12) , dan masuk ke fossa supraclaviculer (13) menurun,
menembus diafragma (14), masuk ke lambung (organ bersangkutan) dan
berhubungan dengan limpa (15). Bagian lurus dari meridian : muncul dari
fossa supraclaviculer menuju kebawah ke arah papilla mammae (16) dan
menurun menuju umbilicus, masuk ke abdomen bawah Qichong-ST 30 (17).
Cabang Tibia
Muncul dari 3 cun di bawah patella (25), berjalan ke bawah melalui dorsum
kaki masuk ke sisi lateral dari jari tengah kaki (26).
Cabang meridian :
Fossa Supraclavicular
Sebuah cabang berasal dari fossa supraclavicular (14) menuju leher (15)
menurun menuju ke pipi (16) kemudian melalui canthus externus (17) dan
masuk ke telinga pada Tinggong-SI 19 (18)
Pipi
Sebuah cabang berasal dari pipi (19) berjalan keatas menuju daerah infra orbital
dan menuju ke sisi lateral dari hidung kemudian berjalan mencapai cahtus
internus Jingming- BL 1 dan berhubungan dengan meridian Tai Yang Kaki
Kandug Kemih (20)
b. Hubungan organ : usus kecil, jantung, tenggorokan, mata, dan hidung.
c. Indikasi melipiti beberapa gangguan sebagai berikut. Gangguan kepala,
wajah, dan organ : tinnitus, deafness, mumps, toothache, sorethroath.
Gangguan sepanjang meridian : sakit daerah leher, lengan atas dan bawah
punggung. Gangguan lain : mental disorder, lactation deficiency.
Gambar 8.11 Meridian Tai Gambar 8.12 Meridian
Yang kaki kandung Shao Yin kaki ginjal
kemih
Cabang medirian:
Muncul kembali dari ginjal (10) dan naik menembus hati dan diafragma (11)
masuk paru (12) kemudian berjalan sepanjang tenggorokan (13) dan berakhir
dipangkal lidah(14)
Cabang dari paru :
Berasal dari paru berubungan dengan jantung kemudian bercabang dari dada
dan berhubungan dengan meridian Jue Yin Tangan Perikardium(15)
Gambar 8.13 Meridian Jue Yin Gambar 8.14 Meridian Shao Yang
tangan perikardium tangan Jiao
Cabang meridian :
Cabang berasal dari dada berjalan di sisi dalam dada (4) muncul pada sisi Lateral
dari pada titik 3 cun dibawah aksila pada Tianchi-PC 1 (5) dan menuju ke atas
aksila (6) kemudian berjalan menurun sepanjang sisi medial dari lengan atas dan
antara meridian Tay Yin Tangan dan Shao Yin Tangan (7) ke fossa cubital (8).
Kemudian menurun diantara tendon meridian palmaris longus dan meridian flexor
carpi radialis (9) hingga ke tapak tangan (10) kemudian berjalan sepanjang jari
tengah hingga ke titik Zhongchong-PC9 (11) cabang dari telapak tangan berasal
dari titik Laogong-PC8 berjalan sepanjang jari manis menuju ujung titik
Guangchong-TE 1, tempat berhubungan dengan meridian Shao Yang San Jiao
(12).
Cabang auricular :
Mulai dari daerah retroauricular dan masuk telinga, muncul di depan telinga
menyilang dengan cabang sebelumnya pada pipi 918) dan mencapai canthus
externus Sizhukong-TE 23 berhubungan dengan meridian Shao Yang Kaki
Kandung Empedu (19).
Cabang Meridian :
Retro auricular
Berasal dari daerah retroauricular masuk ke telinga 96) muncul dan melalui
daerah preauricular 97) menuju sisi posterior dari canthusexternus (8).
Canthus Externus
Berasal dari canthus externus (9) menuju bawah Daying-ST 5 (10) dan bertemu
meridian Shaoyang Tangan San Jiao di daerah infra orbital (11) melewati Jiache-
ST 6 (12) menurun ke leher dan masuk ke supraclavicular dan bertemu dengan
meridian utama (13). Dari sisni menurun masuk ke dada menembus difragma
(14). Berhubungan dengan hati (15) dan masuk ke kandung empedu (organ
bersangkutan) (16). Kemudian menurun masuk ke daerah hipokondrium 917).
Keluar dari sisi lateral abdomen bawah dekat arteri femoralis pada daerah inguinal
(18) dai sini berjalan secara superficial sepanjang tepi rambut pubis (19) dan
secara transversal masuk ke sendi panggul Huantiao-GB 30 (20).
Bagian lurus dari meridian fossa supraclavicular berjalan menurun (21) melalui
depan aksila (22) sepanjang sisi lateral dada (23) dan melalui ujung bebas dari
costa yang tidak melekat (24), menuju kle daerah pinggang dan bertemu dengan
cabang sebelumnya (25) kemudian berjalan menurun sepanjang sis lateral dari
paha (26) lutut (27). Menurun sepanjang sisi anterior dari fibula (28) menuju
Xuanzhong-GB 39 (29) mencapai sisi anterior darimoleolus eksternalis (30) dan
mengikuti dorsum kaki pada sisi lateral pada jari IV Zuqiaoyin-GB 44 (31).
Cabang dari system mata : berjalan ke bawah menuju leher (18) dan melengkung
disekitar permukaan dalam dai bibir (19)
Cabang dari hati : berasal dari hati (20) menembus diafragma (21) menuju paru
berhubungan dengan meridian Tai Yin Tangan Paru (22)
Gambar 8.21 Meridian Yin Qiao Gambar 8.22 Meridian Yang Qiao
Fungsi utama meridian Yin Qiao dan Yang Qiao adalah sebagai berikut :
- Mempengaruhi Yang dan Yin kedua belah tubuh,
- Mengakomodasi gerakan fleksi dan ekstensi otot dan tendon,
- Memberi nutrisi pada mata dan menguasai gerakan membuka dan
menutupnya kelopak mata.
Titik: BL 1 (Jingming), BL 59 (Fuyang), BL 61 (Pushen), BL 62 (Shenmai),
GB 20 (Fengchi),GB 29 (Juliao), TE 10 (Tianjing), L115 (Jianyu), L116
(Jugu), ST 1 (Chengqi), ST 4 (Dicang), dan SI 3 (Juliao).
Indikasi: gangguan mata, insomnia.
7. Meridian Yin Wei
Berawal dari sisi medial betis (titik Zhu Bin Meridian ginjal) naik ke tungkai,
masuk ke pelvis, menembus diafragma, naik tenggorokan hingga berakhir di
ubun-ubun. (Lihat gambar 8.24)
Titik : KI 9 (Zhubin), SP 13 (Fushe), SP 15 (Daheng), SP 16 (Fu’ai), LR 14
(Qimen), CV 22 (Tiantu) dan CV 23 (Lianquan)
Indikasi : cardiac pain, melancholia.
8. Meridian Yang Wei
Berawal dari telapak kaki (Jin Men, meridian kandung kemih) berjalan ke atas
keluar dari mal. eksternus, melalui bagian lateral tungkai, sampai trochanter
melalui bawah resterior hipokondrium melewati posterior axilla, berjalan ke
pundak sampai dahi, kembali ke kuduk berakhir di dalam telinga
Fungsi utama: Yin Wei dan Yang Wei. Memengaruhi Yang dan Yin dari
bagian tubuh luar dan dalam
Titik : BL 63 (Jinmen), GB 35 (Yangjiao), SI 10 (Naoshu), TE 15 (Tianliao),
GB 21 . anjing), GB 13 (Benshen), GB 14 (Yangbai), GB 15 (Toulinqi), GB
16 (Muchuang), 33 17 (Zhengying), GB 18 (Chengling), GB 19 (Naokong),
GB 20 (Fengchi), GV 16 rengfu), dan GV 15 (Yamen).
Indikasi: panas, Low Back Pain (LBP).
Gambar 8.23 Meridian Yang Wei Gambar 8.24 Meridian Yin Wei
Penusukan Jarum
Definisi tusuk jarum adalah sebuah cara pengobatan penyakit menggunakan
jarum untuk menusuk titik-titik akupunktur pada badan, dalam atau dangkal, tanpa
atau dengan sengaja sampai mengeluarkan darah. Tujuan pengobatan Tusuk
Jarum adalah mengatur Qi Meridian, sehingga dengan dapat memulihkan
keseimbangan Yin Yang di dalam tubuh, dan menghilangkan penyebab penyakit.
1. Jarum Halus (Hau Cen) merupakan jarum yang paling sering dipakai.
Penjelasan tentang Hau Cen akan diulas lebih lanjut pada pembahasan
berikutnya.
Jarum macam ini seringnya dipakai untuk kasus-kasus, antara lain sebagai berikut.
o Polio. Pada anak dipukul-pukulkan di daerah sacrum dengan tenaga tetap, dari
atas ke arah bawah, dari medial ke arah lateral. Dapat dilakukan 2 kali per
minggu sampai 12 kali. Ini untuk membuat daerah tersebut hiperemis, serta
bertujuan menguatkar otot-otot yang lumpuh.
o Kasus-kasus dengan gejala baal.
o Kasus-kasus dengan gejala gatal.
Gambar 9.2. Jarum kulit (A) dan cara Gambar 9.3 Bagian – bagian jarum halus
Penggunaanya (B)
Teknik Penjaruman
Istilah yang digunakan
1. Tangan Penusuk : biasanya tangan kanan.
2. Tangan Pembantu Tangan Penekan : tangan yang tidak memegang jarum.
Cara Menusuk
1. Tusukan Langsung
Ada yang menggunakan alat berupa tabung yang mengandung pegas, seperti
alat penusuk ujung jari kalau akan mengambil darah tepi. Baik jarum panjang
maupun pendek dapat ditusukkan langsung, namun ada yang lebih senang
menusukkan jarum panjang dengan tusukan memakai bantuan. Umumnya
gagang dipegang dengan ibu jari, telunjuk dan jari tengah ke-3 jari ini harus
berada dalam satu bidang. Ada pula yang memegang badan jarum, dekat ujung
dengan ibu jari dan telunjuk.
Gambar 9.5 Cara menusuk dengan jarum panjang dan alat khusus
4. Tusukan dengan bantuan
a. Dengan dua tangan. Sewaktu menusuk, kedua tangan bergerak bersama.
(Lihat gambar 9.6A)
b. Menusuk melewati kuku. Pada gambar ditunjukkan cara menusuk
melewati kuku sewaktu menggunakan jarum panjang dan jarum pendek.
Gambar 9.6 Tusukan dengan bantuan
5. Tusukan dengan Regangan
Jari tangan pembantu meregang-kan kulit yang longgar (kulit perut, atau orang
tua).
Kedalaman Tusukan
Mengenai kedalaman (dalam/dangkal) penusukan perlu diperhatikan agar
jangan sampai menusuk organ-organ, kecuali titik pada meridian yang akan
dicapai. Di daerah dada atau punggung penusukan harus hati-hati, dilakukan
miring, agar jangan sampai menusuk paru-paru. Orang gemuk dapat ditusuk lebih
dalam daripada orang kurus. Di tempat yang “kosong” dapat ditusuk dengan
jarum panjang, misalnya Yinlingquan (SP 9) dan Yanglingquan (GB 34) tusuk
dengan sebuah jarum panjang. Pedoman dalam/dangkalnya tusukan dapat dilihat
pada Tabel 9.1.
Tabel 9.1 Kedalaman tusukan
Variabel Dangkal Dalam
Daerah
Alat gerak medial +
Alat gerak lateral +
Dada/punggung +
Perut/punggung + (kira-kira)
Kepala +
Muka/wajah +
Usia
Bayi, anak-anak, orang tua +
Pemuda, setengah umur +
Kelamin
Wanita +
Pria +
Bentuk tubuh
Kurus +
Gemuk +
Keadaan Qi-Xue
Qi lemah, Xue kurang +
Qi Kuat, Xue Penuh +
Musim
Panas +
Dingin +
Keadaan Penyakit
Sindrom Xu +
Sindrom Panas +
Sindrom Shi +
Sindrom Dingin +
Posisi Penderita
Posisi penderita harus enak, baik bagi penderita sendiri maupun bagi
pengobatan. Bagi penderita agar bisa tahan selama waktu penusuk yang
direncanakan tanpa perlu mengubah posisi, sehingga tak perlu atau mengurangi
kemungkinan terjadinya komplikasi seperti kolaps atau jarum tertindih sampai
bengkok. Bagi pengobat, posisi yang baik akan memudahkan mencapai titik-titik
yang akan ditusuk.
1. Sikap berbaring
a. Miring. Sikap ini untuk mencapai bagian lateral kaki/tungkai, daerah
rusuk.
b. Terlentang. Sikap ini untuk mencapai daerah muka, leher, dada, perut,
tungkai depan.
c. Telungkup. Sikap ini untuk mencapai bagian punggung, pinggang,
tengkuk, tungkai bagian belakang.
Efek Penusukan
Yang dimaksud dengan efek penusuk adalah bagaimana cara menusuk agar
memperoleh efek Pu (tonifikasi) atau Sie (sedasi). Pembahasan mengenai efek
penusukan dapat disimak pada Tabel 9.2.
Tendangan jarum Ibu jari digeser berlawanan Ibu jari digeser searah dengan
dengan arah Qi aliran Qi
Menutup lubang tusukan Setelah dicabut segera ditutup Setelah dicabut biarkan terbuka
Terhadap puncak aliran Tusukan menghantar sesudah Tusukan menyambut sebelum
Qi waktu puncak waktu puncak
Lama jarum di tinggal Kurang dari 10 menit Lebih dari 10 menit
Terhadap respirasi Tusuk pada saat ekspirasi Tusuk pada saat inspirasi
Cabut saat inspirasi Cabut saat ekspirasi
Prosedur Penusukan
1. Tangan pengobat di disinfektan terlebih dahulu.
2. Digunakan jarum yang sudah steril (single use)
3. Permukaan kulit didisenfektan
4. Penderita diletakkan dalam posisi yang ideal
5. Lakukan tusukan pertama dengan gerakan cepat, mantap, menembus kulit.
6. Hasil tusukan
a. Berhasil, tanda-tanda tusukan yang berhasil sebagia berikut :
1) Penusuk merasa seperti ada yang menyedot ujung jarum.
2) Penderita merasa linu, pegal, baal, kesemutan seperti terkena arus
listrik pada tempat tusukan.
b. Tidak berhasil. Tanda-tanda tusukan yang tidak berhasil sebagai berikut :
1) Penusuk tidak merasa apa-apa pada ujung jarumnya.
2) Penderita tidak merasa apa-apa, atau hanya merasa nyeri.
7. Tusukan bisa tidak berhasil karena beberapa hal berikut :
a. Pengambilan titik yang salah
b. Qi meridian lemah
c. Keadaan pernderita yang sudah gawat. Dalam hal ini sebenarnya berhasil,
tetapi tidak terdapat tanda-tanda berhasil.
Usaha yang dilakukan bila tusukan tidak memberi tanda-tanda berhasil :
a. Dalam hal pengambilan titik yang salah, tusukan dicabut dan ditusukan
kembali di tempat yang betul.
b. Dalam hal Qi Meredian lemah :
1) ditunggu sebentar
2) Dilakukan cara Sun, yaitu mengurut searah garis Meredian pada proksimal
dan distal tusukan.
3) Jarum digoyang – goyang
4) Jarum disentil-sentil
Kolaps
Penyebab
Takut, tegang, terlalu lama menunggu pelayanan.
Keadaan umum yang lemah (kondisi tubuh yang lemah)
Belum makan atau baru makan
Setelah melakukan hubungan seksual
Terlalu lelah bekerja
Manipulasi penusukan terlalu berat
Gejala
Penderita merasa dingin, banyak keringat, pucat, kuku, kaki tangan dingin,
pusing, vertigo, muntah, lemas, dan pingsan.
Jarum Bengkok
Penyebab
Salah teknik menusuk, menusuk dipaksakan.
Penderita berubah posisi, jarum tertindih.
Terkena benturan benda dari luar.
Gejala
Perubahan posisi penderita
Perubahan kedudukan gagang jarum
Jarum sukar diputar
Penderita merasa nyeri
Tindakan
Kembalikan sikap tubuh penderita ke posisi semula
Jarum dicabut perlahan – lahan mengikuti arah bengkokan.
Bila perlu cabut sambil menggoyang – goyangkan jarum
Yang penting, jangan mencabut jarum bengkok dengan paksa dan kasar,
karena bisa menimbulkan nyeri yang berat, atau jarum bisa patah.
Pencegahan
Menghindari hal-hal yang dapat menyebabkannya.
Jarum Macet
Penyebab
Jarum terjepit otot yang menegang, karena penderita tegang, gugup an takut.
Jarum terbelit otot, karena terlau banyak memutar ke satu arah.
Penderita berubah posisi
Gejala
Tiba-tiba jarum sesudah masuk terasa seperti terjepit tidak dapat maju,
mundur maupun diputar kearah kanan maupun kiri.
Tindakan
Tinggalkan jarum untuk sementara
Kalau belum juga terlepas, lakukan pengurutan Qi (cara Sun).
Bila ada perubahan sikap, terlebih dahulu perbaiki posisi ke sikap semula.
Putar jarum kembali ke arah berlawanan (bila macet karena terbelit otot).
Jarum Patah
Penyebab
Jarum berkarat.
Jarum berlekuk-lekuk, sudah tidak licin, tidak mulus.
Penggunaan tenaga terlalu kuat
Penderita berubah posisi
Terjadi pengejangan otot
Gejala
Badan jarum yang melekat gagang tinggal sepotong
Tindakan
Pelihara ketenangan
Jangan merubah posisi penderita
Jika pangkal patahan jarum yang di dalam kulit masih tampak, coba jepit
dengan pinset dan cabut kelaur, atau coba tarik keluar dengan sepotong
magnet.
Bila usaha untuk mengeluarkan patahan jarum tidak berhasil, sedangkan ia
terletak di tempat vital seperti dengat dengan sendir, di daerah pergerakan,
maka ia harus dikeluarkan melalui pembedahan sekalipun.
Bila patahan bersarang di dalam otot, ia dapat ditinggalkan di sana, namun
penderita harus diberi penjelasan tentang keadaanya secara proporsional.
Pencegahan
Hindarkan hal-hal yang dapat menyebabkannya.
Latihan Menusuk
Sebelum menusuk pada orang, terlebih dulu perlu melatih jari atau tangan agar
terampil serta mendapat “rasa”-nya cara menusuk. Latihan dilakukan dengan
menusuk bahan yang kira-kira konsistensinya sama dengan otot manusia yaitu
yang bersifat tegang di sebelah luar, tapi kendor di sebelah dalam. Bahan yang
memiliki kondisi serupa dengan hal tersebut antara lain :
a. Lipatan padat, kertas jagung (tissue paper)
b. Kapas yang dibalut erat-erat dengan kain kasa.
c. Spon yang konsistensinya padat, menusuk kentang
DEFINISI
Moksibusi adalah cara pengobatan tradisional yang menggunakan Moksa
(MoE-Kuasa = ramuan daun-daunan yang dibakar), dari bahan daun Ay atau
Athemesia vulgaris, yang dibakar diatas titik-titik akupuntur tertentu. Pemanasan
ini atau panas yang ditimbulkan dari pembakaran moksa akan menembus kulit,
jaringan ikat atau jaringan otot dimana terletak titik akunpunktur yang dituju,
yang kemudian akan disalurkan melalui meridian yang bersangkutan sehingga
diharapkan akan menimbulkan reaksi pengobatan dan pencegahan penyakit yang
direncanakan.
TUJUAN
1. Menghangati Qi Xue supaya lancar.
2. Mengusir penyebab penyakit dingin.
3. Menghangatkan Yang.
4. Menambah kekuatan Yang.
MACAM-MACAM MOKSA
a. Bentuk Kerucut, moksa bentuk kerucut dapat digunakan untuk moksibusi cara
langsung dan cara tak langsung.
Cara Mematuk
Dikatakan cara mematuk karena ujung moksa silinder yang sudah dibakar
itu didekatkan sampai dekat, lalu dijauhkan dan didekatkan kembali, berulang-
ulang, sehingga gerakan lengan seperti burung yang sedang mematuk-matuk.