Anda di halaman 1dari 14

Akupunktur

Akupuntur (Bahasa Inggris: Acupuncture; Bahasa Latin: acus, "jarum" (k benda), dan
pungere, "tusuk" (k kerja)) atau dalam Bahasa Mandarin standard, zhn ji ( arti harfiah:
jarum - moxibustion) adalah teknik memasukkan atau memanipulasi jarum ke dalam "titik
akupunktur" tubuh. Menurut ajaran ilmu akupunktur, ini akan memulihkan kesehatan dan
kebugaran, dan khususnya sangat baik untuk mengobati rasa sakit. Definisi serta karakterisasi
titik-titik ini di-standardisasi-kan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Akupunktur
berasal dari Tiongkok dan pada umumnya dikaitkan dengan Obat-obatan Tradisional
Tiongkok. Bermacam-macam jenis akupuntur (Jepang, Korea, dan Tiongkok klasik)
dipraktekkan dan diajarkan di seluruh dunia.
Teori Akupuntur
Teori akupuntur yang berasal dari Pengobatan/Obat-obatan tradisional Tiongkok tidak
melalui penggunaan metode ilmiah, dan mendapat berbagai kritik berdasarkan pemikiran
ilmiah. Tidak ada basis anatomis atau histologis yang secara fisik bisa diverifikasi tentang
keberadaan titik akupunktur atau meridian (akupunktur).
Manfaat Akupuntur
Apakah akupuntur benar-benar mujarab atau sekedar placebo, hal ini masih menjadi bahan
riset ilmiah. Ditinjau dari percobaan-percobaan klinis yang ada menurut protokol obat-obatan
berdasarkan bukti; beberapa ilmuwan telah menemukan kemanjurannya untuk sakit kepala,
sakit punggung bagian bawah dan nausea, tapi kebanyakan kondisi diakhiri dengan tidak
cukupnya bukti yang memastikan apakah akupunktur benar-benar efektif. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), Pusat untuk Obat-obatan Alternatif dan Komplementer Nasional
(NCCAM) yang berada di bawah naungan Institut Kesehatan Nasional (NIH), Asosiasi Medis
Amerika (AMA) dan beberapa laporan resmi juga telah mempelajari serta memberi komentar
tentang kemanjuran akupunktur. Terdapat persetujuan umum bahwa akupunktur adalah aman
apabila dilakukan oleh praktisi yang terlatih, dan bahwa penelitian lebih jauh tentang
akupunktur diperlukan. Dari beberapa kesaksian Praktisi Akupuntur banyak membantu dalam
menuntaskan persoalan kesehatan secara phisik
Akupunktur merupakan suatu metode terapi dengan penusukan pada titik-titik di
permukaan tubuh untuk mengobati penyakit maupun kondisi kesehatan lainnya. Dikenal
sejak 4000-5000 tahun yang lalu di Cina sebagai bagian dari TCM (Traditional Chinese
Medicine). Dengan kemajuan ilmu pengetahuan maka dikalangan kedokteran berkembang

akupunktur medik yaitu metode terapi akupunktur yang berlandaskan pada neuroscience,
mengobati pasien dengan prinsip medik dan evidence based.
Pada tahun 1979 WHO menetapkan 43 penyakit yang dapat ditanggulangi dengan
akupunktur. Dan pada tahun 1991 WHO mengintegrasikan ilmu akupunktur ke dalam ilmu
kedokteran konvensional, karena sangat banyak evidence mengenai manfaat dan
keamanannya. Pada tahun 2002 WHO mendukung negara anggotanya mengintegrasikan
akupunktur ke dalam sistem kesehatan nasional dengan mengembangkan dan
mengimplementasikan kebijakan serta memperhatikan safety, efficacy, quality dengan cara
memperluas pengetahuan dan memberi pedoman standar pengaturan dan jaminan kualitas.
Selain itu juga meningkatkan ketersediaan profesional dengan mengutamakan akses bagi
penduduk miskin. Pada saat ini akupunktur telah dipraktekkan di banyak negara di dunia.
Di Indonesia akupunktur mulai dikenal pada institusi kesehatan formal dengan
ditetapkannya RS Dr Cipto Mangunkusumo oleh Menteri Kesehatan sebagai Pilot Proyek
Penelitian dan Pengembangan Ilmu Akupunktur oleh Departemen Kesehatan pada tahun
1963. Pendidikan Ilmu Akupunktur diberikan oleh tim pengajar Dokter Ahli Akupunktur
RRC yang pada waktu itu mengobati Presiden Sukarno kepada para dokter dari berbagai
bagian FKUI/RSCM (a.l. Penyakit Dalam, Saraf, Anak, THT, dll). Untuk memberikan
pelayanan akupunktur kepada masyarakat kemudian dibentuk Sub Bagian Akupunktur
Bagian Penyakit Dalam FKUI/RSCM dengan dipimpin oleh Prof. Dr. Oei Eng Tie.
Selanjutnya berkembang menjadi Bagian Akupunktur, saat ini menjadi Departemen
Akupunktur. Sebagai salah satu Departemen Medik di RS Dr. Cipto Mangunkusumo,
Departemen Akupunktur memberikan pelayanan maupun konsultasi dengan berdasarkan
prinsip medik dan evidence based.
2.2 Definisi Akupunktur
Akupunktur berasal dari bahasa Latin, terdiri dari dua kata, acus = jarum dan punctura
= menusuk. Jadi secara bahasa akupunktur adalah praktek pengobatan dengan menggunakan
jarum yang di tusukkan ke tubuh pasien. Secara umum, pengertian Akupunktur adalah suatu
ilmu dan seni pengobatan tradisional Timur dengan penusukan jarum halus, pada daerah
khusus di permukaan tubuh, bertujuan menjaga keseimbangan Yin-Yang atau bioenergi
tubuh.
Mekanisme kerja akupunktur dalam penyembuhan diuraikan sebagai berikut, titik akupunktur
yang jumlahnya kurang lebih 720 titik, merupakan daerah kulit yang banyak mengandung
banyak serabut-serabut syaraf. Stimulasi pada titik akupunktur akan merangsang syaraf di
titik tersebut dan akan mempengaruhi berbagai neurotransmitter ( Zat Kimiawi Otak ) serta

perubahan biofisika. Zat kimiawi otak inilah yang di percaya mampu menjaga keseimbangan
fisiologik tubuh dalam keadaan sehat maupun stress serta meninggikan imunitas dan
resistensi (kekebalan dan perlawanan ) tubuh terhadap penyakit.
Efek-efek akupunktur yang sudah di selidiki secara modern, melalui penelitian ilmiah,
adalah normalisasi lambung dan usus, mengatasi berbagai kondisi nyeri, menurunkan gula
dalam darah, menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi kesulitan tidur ( insomnia ),
meninggikan respon kekebalan tubuh terhadap infeksi, pengaturan dan normalisasi
menstruasi, menurunkan asam urat / uric acid, menyembuhkan kecanduan seseorang terhadap
obat-obat psikotropika dan mampu menurunkan kadar kolesterol.Tak ayal, kini terapi
akupunktur semakin banyak di minati masyarakat yang sadar terhadap efek-efek negatif pada
penggunaan obat kimia sintetis.
Akupunktur merupakan jenis pengobatan yang menggunakan jarum yang ditusukkan
ke dalam tubuh manusia pada tempat-tempat tertentu di bawah kulit atau sampai ke otot-otot,
guna mencapai pengaturan keseimbangan energi dan darah. Dengan demikian dapat tercapai
hasil pengobatan dan perawatan yang optimal.
2.2.1 Mekanisme Kerja Akupunktur Medik
Tujuan dan rasionalisasi untuk terapi kecanduan narkoba terhadap akupunktur:

Mencegah gejala putus zat

Menurunkan keinginan untuk menggunakan narkoba lagi

Menormalkan fungsi fisiologis yang terganggu akibat penggunaan narkoba

Meminimalkan komplikasi medis dan sosial dari penggunaan narkoba

Mempertahankan kondisi bebas penggunaan narkoba


Efek penusukan terjadi melalui hantaran saraf dan melalui humoral/endokrin. Secara umum
efek penusukan jarum terbagi atas efek lokal, efek segmental dan efek sentral :

1. Efek lokal.
Penusukan jarum akan menimbulkan perlukaan mikro pada jaringan. Hal ini menyebabkan
pelepasan hormon jaringan (mediator) dan menimbulkan reaksi rantai biokimiawi.
Efek yang terjadi secara lokal meliputi dilatasi kapiler, peningkatan permeabilitas kapiler,
perubahan lingkungan interstisial, stimulasi nosiseptor, aktivasi respons imun nonspesifik,
dan penarikan leukosit dan sel Langerhans. Reaksi lokal ini dapat dilihat sebagai kemerahan
pada daerah penusukan.
2. Efek segmental / regional.
Tindakan akupunktur akan merangsang serabut saraf A dan rangsangan itu akan diteruskan

ke segmen medula spinalis bersangkutan dan ke sel saraf lainnya, dengan demikian
mempengaruhi segmen medula spinalis yang berdekatan.
3. Efek sentral.
Rangsang yang sampai pada medula spinalis diteruskan pula ke susunan saraf pusat melalui
jalur batang otak, substansia grisea, hipotalamus, talamus dan cerebrum.
Dengan demikian maka penusukan akupunktur yang merupakan tindakan invasif mikro akan
dapat menghilangkan gejala nyeri yang ada, mengaktivasi mekanisme pertahanan tubuh,
sehingga memulihkan homeostasis.
2.2.2 Terapi Putus Zat
Pada umumnya penderita yang mengalami gejala putus zat tidak perlu dirawat inap di
rumah sakit. Bila diperlukan, dapat diberikan analgetik untuk mengatasi rasa nyeri dan
antiansietas untuk mengatasi kegelisahan dan iritabilitas. Gejala putus zat yang paling berat
terjadi pada penderita yang mengalami ketergantungan opioida (heroin). Terapi putus opioida
dapat ditempuh dengan beberapa cara :
1. Terapi putus opioida seketika (abrupt withdrawal), yaitu tanpa memberi obat apa pun. Pasien
merasakan semua gejala putus zat opioida.
2. Terapi putus opioida dengan terapi simptomatik: untuk menghilangkan nyeri diberikan
analgesik yang kuat, untuk mual muntah diberikan antiemetik, dst.
3. Terapi putus opioida bertahap dengan menggunakan metadon, buprenorphine, atau kodein
dengan penurunan dosis obat secara bertahap. Besarnya dosis awal dari setiap jenis obat
tersebut tergantung dari tingkat neuroadaptasi pasien. Untuk terapi metadon, dosis awal yang
diberikan adalah 10-40 mg/ hari. Untuk terapi buprenorphin, dosis awaL4-8 mg/ hari
sedangkan untuk kodein diberikan dosis awal 60-100 mg, 3-4 kali per hari. Pada hari
selanjutnya dosis tersebut diturunkan secara bertahap.
4. Terapi putus opioida bertahap dengan pengganti bukan dari golongan opioida, misalnya
dengan menggunakan klonidin. Dosis yang diberikan 0,01-0,3 mg 3-4 kali per hari atau 17
mikrogram per 1 kg berat badan per hari dibagi menjadi 3-4 kali pemberian.
5. Terapi dengan memberikan antagonis opioida di bawah anestesi umum (rapid detoxification).
Gejala putus zat timbul dalam waktu pendek dan hebat, tetapi pasien tidak merasakan karena
pasien dalam keadaan terbius. Keadaan ini hanya berlangsung sekitar 6 jam dan perlu dirawat
1-2 hari.
6. Akupunktur tubuh untuk mengurangi keparahan gejala putus zat yangterjadi.
2.2.3 Terapi Pascadetoksifikasi

Program terapi pascadetoksifikasi banyak ragamnya. Pasien tidak harus mengikuti semua
program tersebut. Bila pasien telah memutuskan akan mengikuti terapi pascadetoksifikasi,
terapis bersama pasien dan keluarganya membicarakan terapi pascadetoksifikasi mana yang
sesuai untuk pasien. Keberhasilan terapi pascadetoksifikasi ini sangat dipengaruhi oleh
motivasi pasien dan konseling. Program terapi pascadetoksifikasi ini, diantaranya adalah :
1. Farmakoterapi
2. Latihan jasmani
3. Akupunktur
4. Terapi relaksasi
5. Terapi tingkah laku
6. Cara imaginasi
7. Konseling
8. Psikoterapi: individual, kelompok
9. Terapi keluarga
10. Terapi substitusi opioida dengan program naltrekson, program rumatan metadon, program
rumatan LAAM (l-alfa-aseto-metadol), dan program rumatan buprenorphin.
11. Terapi pengganti nikotin (nicotine replacement therapy) atau bupropion dianjurkan untuk
perokok yang merokok 10 batang rokok atau lebih.
2.3 Manfaat Kesehatan Akupunktur
1. Sesi akupunktur bekerja pada menghilangkan penyebab nyeri punggung kronis rendah,
arthritis dan nyeri lainnya. Pasien Oleh karena itu dapat mengalami kesehatan fisik secara
keseluruhan dan penyembuhan alami.
2. Manfaat akupunktur orang yang menderita gangguan insomnia dan tidur. Daripada minum
obat yang sebagian besar memiliki efek samping negatif pada sistem tubuh lainnya, cara
terbaik untuk mengobati kondisi tersebut adalah pengobatan akupunktur.
3. Akupunktur juga manfaat orang-orang yang di jalan melebihi kecanduan tertentu seperti
kecanduan alkohol, merokok kecanduan dan kecanduan narkoba.
4. Salah satu manfaat terbaik dari terapi akupunktur adalah bahwa hal itu memberikan sebuah
metode holistik pengobatan. Akupunktur menangani semua masalah kesehatan dan gangguan.
Needling titik akupunktur membantu dalam menghilangkan semua kemungkinan penyebab
penyakit tertentu dan menyembuhkan pasien secara efektif.
5. Beberapa orang tidak menderita penyakit apapun tetapi sering mengalami jatuh dalam tingkat
energi karena ketegangan dan kecemasan. Orang-orang ini bisa mendapatkan keuntungan
banyak dari terapi akupunktur. Akupunktur membuat pasien merasa bebas dari stres dan lega
dari kecemasan.

6. Akupunktur memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan sirkulasi darah tubuh.
Oleh karena itu, membantu pasien dalam penyakit mencegah.
7. Pengobatan akupunktur benar-benar bermanfaat bagi orang yang mengalami sakit kepala
biasa dan migren. Karena akupunktur tidak memerlukan obat kuat sama sekali, itu akan
menjadi yang terbaik bagi pasien dalam mengurangi rasa sakit.
2.4 Kontra Indikasi Dan Efek Samping
Dalam pengobatan, akupunktur dapat dipakai sebagai suatu cara terapi tersendiri, atau
sebagai terapi penunjang cara pengobatan lain, atau sebagai alternative terapi apabila cara
pengobatan lain tidak memungkinkan. Indikasi akupunktur antara lain :
a

Berbagai keadaan nyeri seperti nyeri kepala, migren, nyeri bahu, nyeri lambung, nyeri haid,
nyeri sendi dan lain-lain.

b
c
d

Kelainan fungsional seperti asma, alergi, insomnia, mual pada kehamilan.


Beberapa kelainan saraf seperti hemiparesis, kesemutan, kelumpuhan muka.
Berbagai keadaan lain seperti mengurangi nafsu makan, menurunkan kadar gula darah,
meningkatkan stamina, efek analgesi pada operasi dan lain-lain.
Sebagai kontra indikasi adalah keadaan fisik yang terlalu lemah, tumor, infeksi sistemik,
luka di tempat penusukan. Pada kehamilan terdapat titik-titik yang tidak boleh ditusuk karena
dapat menyebabkan abortus. Akupunktur dapat menimbulkan efek samping seperti
perdarahan di tempat penusukan, nyeri di tempat penusukan, pneumotorak, rasa baal, jarum
patah atau bengkok, syok. Dengan adanya kontra indikasi dan efek samping tersebut maka
seyogyanya akupunktur dilakukan oleh tenaga ahli yang terlatih.
KESIMPULAN
Akupunktur merupakan suatu metode terapi dengan penusukan pada titik-titik di
permukaan tubuh untuk mengobati penyakit maupun kondisi kesehatan lainnya. Dengan
metode akupuntur, titik-titik tertentu pada tubuh diberi rangsangan dengan jarum untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Sistem ini memiliki fungsi melindungi tubuh dari bahan
patogenik, membuang sisa jaringan yang rusak, serta mengenal dan membuang selsel
abnormal. Teknik pengobatan ini berasal dari Cina. Caranya, jarum ditusukkan pada titik-titik
tertentu di permukaan tubuh. Metode ini berdasarkan pada hipotesis bahwa dalam tubuh
manusia terdapat energi kehidupan. Berkaitan kemampuan tubuh untuk menghambat,

membatasi, atau menghilangkan benda asing atau sel abnormal yang dapat membahayakan
tubuh.
Kecanduan narkoba merupakan permasalahan yang terjadi di seluruh negara di dunia
sejak berabad-abad yang lalu. Terdapat tiga faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya
kecanduan narkoba. Faktor-faktor tersebut adalah faktor lingkungan, faktor narkoba yang
menimbulkan efek fisiologis tertentu, dan faktor genetik. Penggunaan narkoba, terutama bila
dalam jumlah berlebihan, dalam jangka waktu yang cukup lama, dan cukup sering, dapat
merugikan kesehatan jasmani, kesehatan jiwa, dan kehidupan sosial penggunanya. Selain itu,
penggunaan narkoba juga merugikan keluarga, lingkungan, dan masyarakat luas.
Akupunktur berasal dari bahasa Latin, terdiri dari dua kata, acus = jarum dan
punctura = menusuk. Jadi secara bahasa akupunktur adalah praktek pengobatan
dengan menggunakan jarum yang di tusukkan ke tubuh pasien. Secara umum,
pengertian Akupunktur adalah suatu ilmu dan seni pengobatan tradisional Timur
dengan penusukan jarum halus, pada daerah khusus di permukaan tubuh,
bertujuan

menjaga

keseimbangan

Yin-Yang

atau

bioenergi

tubuh.

Mekanisme kerja akupunktur dalam penyembuhan diuraikan sebagai berikut,


titik akupunktur yang jumlahnya kurang lebih 720 titik, merupakan daerah kulit
yang banyak mengandung banyak serabut-serabut syaraf. Stimulasi pada titik
akupunktur akan merangsang syaraf di titik tersebut dan akan mempengaruhi
berbagai neurotransmitter ( Zat Kimiawi Otak ) serta perubahan biofisika. Zat
kimiawi otak inilah yang di percaya mampu menjaga keseimbangan fisiologik
tubuh dalam keadaan sehat maupun stress serta meninggikan imunitas dan
resistensi

kekebalan

dan

perlawanan

tubuh

terhadap

penyakit.

Efek-efek akupunktur yang sudah di selidiki secara modern, melalui penelitian


ilmiah, adalah normalisasi lambung dan usus, mengatasi berbagai kondisi nyeri,
menurunkan gula dalam darah, menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi
kesulitan tidur ( insomnia ), meninggikan respon kekebalan tubuh terhadap
infeksi, pengaturan dan normalisasi menstruasi, menurunkan asam urat / uric
acid, menyembuhkan kecanduan seseorang terhadap obat-obat psikotropika dan
mampu

menurunkan

kadar

kolesterol.

Tak ayal, kini terapi akupunktur semakin banyak di minati masyarakat yang
sadar terhadap efek-efek negatif pada penggunaan obat kimia sintetis.

Efek Positif Akupuntur


Secara umum, akupuntur atau tusuk jarum dipercaya sangat berkhasiat bagi kesehatan atau
penyembuhan penyakit. Metode yang digunakan adalah dengan menusukkan jarum-jarum
halus pada titik-titik tertentu di permukaan tubuh. Dengan metode ini, pasien akan
mendapatkan beberapa efek samping akupuntur yang positif, sebagai contoh;
1. Rasa nyeri berkurang
2. Daya tahan tubuh meningkat
3. Produksi hormon dapat dikendalikan
4. Kulit dan selaput lendir menjadi peka
5. Sirkulasi darah meningkat
6. Otot yang kaku dapat terelaksasi sempurna
Terapi akupuntur atau tusuk jarum secara umum dibagi menjadi dua kategori, yakni;
1. Akupuntur medis yang digunakan untuk mengobati penyakit umum seperti gangguan
pencernaan, rematik, arthritis, gangguan hormonal, migrain, insomnia, keseleo, salah
urat, sakit pinggang, stroke, asam urat, liver, stroke, gangguan seksualitas dan lainlain.
2. Akupuntur kecantikan atau kosmetik yang dikhususkan untuk menaikkan atau
menurunkan berat badan, menghilangkan jerawat dan flek hitam, mengurangi kerutan
di wajah, mengobati kebotakan atau kerontokan rambut dan sebagainya.

Efek Negatif Akupuntur


Pada umumya, terapi akupuntur atau tusuk jarum tidak memiliki

efek samping yang berbahaya. Pada saat jarum ditusukkan ke kulit, rasa nyeri yang
ditimbulkan tidak terlalu mengganggu. Rasa nyeri, ngilu atau pegal yang ditimbulkan
dikatakan sebagai tanda terangsangnya sistem syaraf pasien. Kecil sekali kemungkinan
adanya pendarahan, terkecuali bagi mereka yang memang mengalami kelainan pada
hemoglobin darah.
Bahaya infeksi yang kemungkinan timbul, dapat diminimalisir dengan penggunaan jarum
sekali pakai. Beberapa penelitian juga tidak menemukan adanya bahaya yang dapat timbul
berkenaan dengan penggunaan jarum atau terapi ini. Setidaknya, fakta ini menunjukkan
bahwa efek samping akupuntur yang berbahaya, yang selama ini dpertanyakan, tidak terbukti.

MEKANISME KERJA AKUPUNKTUR MEDIK


Kini telah diketahui bahwa efek penusukan terjadi melalui hantaran saraf dan melalui
humoral/endokrin. Secara umum efek penusukan jarum terbagi atas efek lokal, efek
segmental dan efek sentral :
1. Efek lokal.
Penusukan jarum akan menimbulkan perlukaan mikro pada jaringan. Hal ini
menyebabkan pelepasan hormon jaringan (mediator) dan menimbulkan reaksi rantai
biokimiawi.
Efek yang terjadi secara lokal meliputi dilatasi kapiler, peningkatan permeabilitas kapiler,
perubahan lingkungan interstisial, stimulasi nosiseptor, aktivasi respons imun nonspesifik,
dan penarikan leukosit dan sel Langerhans. Reaksi lokal ini dapat dilihat sebagai kemerahan
pada daerah penusukan.
2. Efek segmental / regional.
Tindakan akupunktur akan merangsang serabut saraf A dan rangsangan itu akan diteruskan
ke segmen medula spinalis bersangkutan dan ke sel saraf lainnya, dengan demikian
mempengaruhi segmen medula spinalis yang berdekatan.
3. Efek sentral.
Rangsang yang sampai pada medula spinalis diteruskan pula ke susunan saraf pusat
melalui jalur batang otak, substansia grisea, hipotalamus, talamus dan cerebrum.
Dengan demikian maka penusukan akupunktur yang merupakan tindakan invasif mikro
akan dapat menghilangkan gejala nyeri yang ada, mengaktivasi mekanisme pertahanan
tubuh, sehingga memulihkan homeostasis.
Dalam pengobatan, akupunktur dapat dipakai sebagai suatu cara terapi tersendiri, atau sebagai
terapi penunjang cara pengobatan lain, atau sebagai alternative terapi apabila cara pengobatan
lain tidak memungkinkan. Indikasi akupunktur antara lain :
1. Berbagai keadaan nyeri seperti nyeri kepala, migren, nyeri bahu, nyeri lambung, nyeri haid,
nyeri sendi dan lain-lain.
2. Kelainan fungsional seperti asma, alergi, insomnia, mual pada kehamilan.
3. Beberapa kelainan saraf seperti hemiparesis, kesemutan, kelumpuhan muka.
4. Berbagai keadaan lain seperti mengurangi nafsu makan, menurunkan kadar gula darah,
meningkatkan stamina, efek analgesi pada operasi dan lain-lain.
Sebagai kontra indikasi adalah keadaan fisik yang terlalu lemah, tumor, infeksi sistemik, luka
di tempat penusukan. Pada kehamilan terdapat titik-titik yang tidak boleh ditusuk karena
dapat menyebabkan abortus. Akupunktur dapat menimbulkan efek samping seperti
perdarahan di tempat penusukan, nyeri di tempat penusukan, pneumotorak, rasa baal, jarum
patah atau bengkok, syok. Dengan adanya kontra indikasi dan efek samping tersebut maka
seyogyanya akupunktur dilakukan oleh tenaga ahli yang terlatih.

Meridian (akupunktur)
Dalam Pengobatan tradisional Tionghoa, Meridian (Hanzi: ; pinyin: jnglu) merupakan
jaringan jalan chi (energi) yang tersebar di dalam tubuh. Jika darah mempunyai jaringan
sirkulasi darah, dan syaraf mempunyai jaringan syaraf, maka energi juga mempunyai
jaringannya sendiri yaitu meridian.

Latar Belakang

Meridian adalah jalur lalu lintas energi dalam tubuh. Dan sebagaimana lalu lintas, pada
meridian ada jalur/jalan, ada hambatan, ada persimpangan, ada titik awal, ada titik akhir dan
sebagainya. Jika jalan energi pada meridian lancar, maka akan tercipta keharmonisan dalam
tubuh, dan tubuh kita mampu melawan penyakit, sebaliknya jika terjadi hambatan pada
meridian maka akan muncul gangguan kesehatan.
Yang membedakan meridian dengan jaringan lain dalam tubuh adalah jaringan darah dan
syaraf dapat terlihat oleh mata, sedangkan jaringan meridian tidak terlihat walaupun nyata.
Dalam ilmu kedokteran modern, rahasia teori jalur energi meridian ini masih belum
terungkap karena saat ini belum ada alat yang bisa mendeteksinya, akan tetapi teori ini sudah
dibuktikan manfaatnya selama ribuan tahun.
Fenomena teori meridian mungkin sama dengan keberadaan nyawa pada mahluk hidup.
Keberadaan nyawa sangat penting bagi kehidupan tapi belum ada yang bisa mengungkap
rahasia keberadaannya. Jadi Keberadaan meridian belum dapat dibuktikan secara fisik
menurut ilmu kedokteran, walaupun riset telah menunjukkan bagaimana transmisi dari
informasi dari chi dapat berhubungan di bagian-bagian internal manusia.
Titik akupunktur
Dalam salah satu artikel tentang Akupunktur disebutkan bahwa di dalam jalur meridian
mengalir 2 macam arus energi yaitu energi "Yang" (positif,panas) dan energi "Ying"
(negatif,dingin). Manusia atau bagian tubuh manusia akan sehat apabila arus energi yang
melalui meridian terdapat keseimbangan antara arus energi "Yang" dan arus energi "Ying".
Kalau "Yang" dan "Ying" tidak seimbang maka manusia akan terganggu kesehatannya atau
sakit.
Kelebihan energi "Yang" akan menimbulkan gangguan atau sakit dengan gejala kelebihan
energi misalnya panas, kejang-kejang, rasa nyeri. Kelebihan energi "Ying" atau kekurangan
energi "Yang" akan menimbulkan gangguan atau sakit yang ditandai dengan gejala
kekurangan energi misalnya dingin, lumpuh, baal/mati rasa/anaesthesia.
Di titik-titik tertentu pada meridian terdapat pusat kontrol yang mengatur arus energi "Yang"
dan "Ying" untuk suatu bagian tubuh atau organ tertentu. Titik inilah titik yang dikenal
sebagai titik akupunktur. Apabila terdapat kelebihan energi "Yang" di suatu bagian tubuh atau

organ tertentu maka sinshe akan menusuk titik akupunktur untuk menghambat aliran energi
"Yang" sehingga tercapai keseimbangan antara energi "Yang" dan "Ying". Apabila terdapat
kelebihan energi "Ying" atau dengan kata lain kekurangan energi "Yang" maka sinshe akan
menusuk titik akupunktur lalu memutar-mutar jarum akupunktur untuk merangsang energi
"Yang" sehingga tercapai keseimbangan antara energi "Yang" dan "Ying". Jadi yang
dilakukan pada akupunktur adalah merangsang atau menghambat energi "Yang".
Perkembangan selanjutnya dari akupunktur adalah : 1. Memasukkan obat melalui jarum
dengan menggunakan jarum akupunktur yang berlubang ditengahnya. 2. Menghubungkan
jarum akupunktur dengan arus listrik lemah (arus DC) 3. Menekan titik akupunkture dengan
jari atau benda tumpul (accupressure)
Fungsi

Fungsi meridian antara lain:

Penghubung bagian tubuh sebelah atas dan tubuh sebelah bawah

Penghubung bagian tubuh sebelah kanan dan tubuh sebelah kiri

Penghubung organ-organ dalam dengan permukaan tubuh

Penghubung organ-organ dalam dan alat gerak

Penghubung organ-organ dalam dengan organ-organ dalam lainnya

Penghubung organ dalam dengan jaringan penunjang tubuh

Penghubung jaringan penunjang tubuh dengan jaringan penunjang tubuh


lainnya.

Hubungan ini terbentuk menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan yang beraksi
bersamaan terhadap rangsangan yang berperan dalam pertahanan tubuh. Akan tetapi, jika ada
penyakit masuk ke dalam meridian, maka meridian bisa menjadi jalur penyakit untuk
menyebar dalam tubuh, karena itu kita harus merangsang titik-titik pada meridian untuk
mengusir penyakit.

Letak

Meridian terletak di dalam tubuh, letaknya bervariatif tergantung jalurnya. Jalur meridian ada
yang melewati sela-sela tulang, ada yang berada di sela-sela otot, dan karena wujudnya yang
tidak nyata ada juga yang menembus atau menyelimuti organ. Sebagian organ ada yang
muncul dekat dengan permukaan kulit.
Macam Meridian

Ada 12 meridian utama yang menghubungkan organ tubuh kita


1. Meridian Paru (di jalurnya ada 11 pasang titik akupunktur)
2. Meridian Usus Besar (di jalurnya ada 20 pasang titik akupunktur))
3. Meridian Lembung (di jalurnya ada 45 pasang titik akupunktur))
4. Meridian Limpa (di jalurnya ada 21 pasang titik akupunktur))
5. Meridian Jantung (di jalurnya ada 9 pasang titik akupunktur))
6. Meridian Usus Kecil (di jalurnya ada 19 pasang titik akupunktur))
7. Meridian Kandung Kemih (di jalurnya ada 67 pasang titik akupunktur))
8. Meridian Ginjal (di jalurnya ada 27 pasang titik akupunktur))
9. Meridian Selaput Jantung (di jalurnya ada 9 pasang titik akupunktur))
10.Meridian Tri Pemanas (di jalurnya ada 23 pasang titik akupunktur))
11.Meridian Empedu (di jalurnya ada 44 pasang titik akupunktur))
12.Meridian Hati (di jalurnya ada 14 pasang titik akupunktur))

Meridian lainnya antara lain:


1. Meridian Ren (di jalurnya ada 24 titik akupunktur)
2. Meridian Du (di jalurnya ada 28 titik akupunktur)
12 MERIDIAN AKUPUNTUR
Meridian adalah jalur atau tempat mengalirnya Chi dan darah dan merupakan titik-titik
akupresur/ akupunktur. Meridian berbeda dengan saluran darah dan jaringan saraf. Sistem
meridian menyatukan seluruh bagian tubuh, hal utamanya untuk menjaga agar tercapai
keseimbangan yang harmonis.
Pengobatan Cina memandang meridian sebagai suatu jaringan yang menghubungkan
eksterior dan interior (organ bagian dalam dengan permukaan tubuh), jaringan dengan jiwa.
Alasan inilah yang mendasari teori akupunktur. Titik-titik pada permukaan tubuh akan
memberi dampak dalam tubuh, karena dampak itu akan mengalir melalui meridian.
Menurut naskah kuno disebutkan ada 365 titik akupunktur di dalam tubuh. Terdiri atas 12
meridian umum dan dikendalikan oleh 66 titik utama, dimana 66 titik utama ini diatur oleh
8 titik pusat. Dan 2 meridian istimewa, yaitu meridian organ reproduksi (Conception
Vessel/Cv) dan organ reproduksi (Gouvernor vessel/Gv).
8 titik pusat ini dapat dipergunakan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit
bahkan sampai 243 macam penyakit. Pemahaman akan 8 titik kunci utama ini adalah untuk
memahami pengobatan Cina.

Meridian merupakan satu sistem jalur energi yang terangkai. Sepanjang sumbu panjang
tubuh dengan pengecualian pembuluh Luo (penghubung antar meridian) dan Dai Nai.
Ada 12 pembuluh luar biasa yang melingkari pinggang dan ada 2 pembuluh biasa. Ada 12
meridian yang dinamakan sesuai dengan nama organ Chang Fu (organ padat dan organ
berongga).
Meridian organ adalah jalur utama energi yang menghubungkan organ tertentu dengan
organ lain dan permukaan tubuh. Setiap meridian Yin mempunyai padanan pada meridian

12 Meridian Umum :
No.

Organ

Internasional

Kode

Jumlah
Titik

Paru-paru

Lung

LU

11

Usus Besar

Large Intestine

LI

20

Lambung

Stomach

ST

45

Limpa

Spleen

SP

21

Jantung

Heart

HT

Usus Kecil

Small Intestine

SI

19

Kand. Kemih

Bladder

BL

67

Ginjal

Kidney

KI

27

Selaput Jantung

Pericardium

PC/HC

10

Sanjiao

Three Heater

SJ/TH/TE

23

11

Kand. Empedu

Gall Bladder

GB

44

12

Hati

Lever

LV/LR

24

http://id.wikipedia.org/wiki/Akupunktur
http://id.wikipedia.org/wiki/Meridian_%28akupunktur%29
http://www.dokterfloren.com/2013/01/12-meridian-akupunktur.html
http://lidia-sayalidia.blogspot.com/2012/11/makalah-terapi-akupunktur-untuk.html

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/2174729-pengertianakupunktur/
http://artikeltentangkesehatan.com/efek-samping-akupuntur-ada-atau-tidak.html
http://akupunkturrscm.com/indikasi.php

Anda mungkin juga menyukai