Anda di halaman 1dari 12

AKUPUNKTUR TELINGA PADA KASUS

ADIKSI/KECANDUAN

Kelompok 3 :

1. Dhias Sukma Wati (P27240015013)


2. Diana Setya Wijaya (P27240015014)
3. Dyah Yulianita Sari (P27240015015)
4. Eko Yuniawan S. (P27240015016)
5. Etika Firda Muslimah (P27240015017)
6. Febriani Puspa D (P27240015018)

D-III AKUPUNKTUR
JURUSAN AKUPUNKTUR
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
TAHUN AJAR 2015 / 2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Akupunktur
Telinga pada Kasus Adiksi/Kecanduan”.

Dalam penyususunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini


masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah .

Surakarta, 11 September 2017

Kelompok III

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4
A. Latar belakang ......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
C. Tujuan ..................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 5
A. Otak sebagai target organ pada kasus adiksi ........................................................... 5
B. Patofisiologi terjadinya adiksi ................................................................................. 5
C. Adiksi oleh karena faktor emosi .............................................................................. 6
D. Mekanisme akupunktur telinga ............................................................................... 6
E. Diagnosis dan Titik Akupunktur Telinga ................................................................ 7
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 10
B. Saran...................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Menggunakan akupunktur dalam program pemulihan akupunktur
menjadi pengobatan komplementer dalam program pemulihan kecanduan.
Akupunktur aurikuler atau telinga adalah pengobatan yang popular dan
pemulihan atau perawatan ini yang melibatkan atau menggunakan jarum
tipis diberbagai titik pada kulit telinga luar untuk membantu memudahkan
gejala penarikan dan mengurangi kecanduan. Pada tahun 1972, ahli bedah
saraf Dr HL Wen menemukan bahwa akupunktur yang digunakannya pada
pasien bedah untuk tujuan analgesic juga mengurangi penigkatan opium
pasien. Dr. Wen menggunakan akupunktur telinga, dimana titik jarum
secara rutin digunakan untuk mengurangi rasa sakit diseluruh bagian tubuh
lainnya. Dia terus bereksperimen dengan akupunktur aurikuler dan
menemukan tingat pemulihan yang tinggi untuk kecanduan semua jenis.
Sejak saat itu akupunktur aurikuler digunakan untuk pemulihan bagi
orang-orang dengan gangguan penyalahgnaan zat dibanyak klinik
diseluruh dunia. Pada tahun 1974, sebuah klinik detoksifikasi akupunktur
dibuka di Lincoln Memorial Hospital di New York.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana otak sebagai target pada kasus adiksi?
2) Bagaimana adiksi oleh karena factor emosi?
3) Bagaimana mekanisme akupunktur telinga?
4) Bagaimana diagnosis dan apa saja titik akupunktur telinga?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui bagaimana otak sebagai target pada kasus adiksi.
2) Untuk mengetahui bagaimana adiksi oleh karena factor emosi.
3) Untuk mengetahui bagaimana mekanisme akupunktur telinga.

4
4) Untuk mengetahui bagaimana diagnosis dan apa saja titik akupunktur
telinga.

BAB II PEMBAHASAN

A. Otak sebagai target organ pada kasus adiksi

Apa pengaruh narkoba terhadap sistem saraf ? Dalam hal ini adalah
sistem saraf pusat yang berada pada organ yang disebut otak dan secara
fungsional disebut brain system? Ada empat macam obat yang dapat
berpengaruh terhadap sistem saraf, yaitu:

1. Sedatif, yaitu golongan obat yang dapat mengakibatkan menurunnya


aktivitas normal otak. Contohnya valium.
2. Stimulans, yaitu golongan obat yang dapat mempercepat kerja otak.
Contohnya kokain.
3. Halusinogen, yaitu golongan obat yang mengakibatkan timbulnya
penghayalan pada si pemakai. Contohnya ganja, ekstasi, dan sabu-sabu.
4. Painkiller, yaitu golongan obat yang menekan bagian otak yang
bertanggung jawab sebagai rasa sakit. Contohnya morfin dan heroin.

Penggunaan obat-obatan ini memiliki pengaruh terhadap kerja sistem


saraf, misalnya hilangnya koordinasi tubuh, karena di dalam tubuh pemakai
kekurangan dopamin. Dopamin merupakan neurotransmitter yang terdapat di
otak dan berperan penting dalam merambatkan impuls saraf ke sel saraf
lainnya. Hal ini menyebabkan dopamin tidak dihasilkan. Apabila impuls saraf
sampai pada bongkol sinapsis, maka gelembung-gelembung sinapsis akan
mendekati membran presinapsis.

Namun karena dopamin tidak dihasilkan, neurotransmitter tidak dapat


melepaskan isinya ke celah sinapsis sehingga impuls saraf yang dibawa tidak
dapat menyeberang ke membran post sinapsis. Kondisi tersebut menyebabkan
tidak terjadinya depolarisasi pada membran post sinapsis dan tidak terjadi
potensial kerja karena impuls saraf tidak bisa merambat ke sel saraf
berikutnya.

B. Patofisiologi terjadinya adiksi


Patofisiologi terjadinya adiksi hingga saat ini belum dapat dijelaskan.
Ada berbagai hipotesis yang diajukan diantaranya adalah faktor genetik,
lingkungan, zat, dan ketidakmampuan menghadapi stress (respon terhadap
stres yang tidak sewajarnya). Pada penelitian pada aksis hipotalamus-

5
hipofisis-adrenal (HPA), ditemukan bahwa sistem opioida endogen memegang
peranan penting dalam respon stress normal.

Heroin yang dimasukkan ke dalam tubuh menyebabkan gangguan pada


sistem opioida endogen tersebut. Pada masa awal, heroin menekan aksis
respon stres HPA. Penggunaan jangka panjang dari heroin akan terus menekan
aksis HPA dengan penurunan kadar dan mendatarkan irama sirkadian dari
pelepasan ACTH, beta-endorfin, dan kortisol. Pada masa putus zat terdapat
aktivasi dari aksis HPA yang sangat kuat yang memberi sinyal untuk
terjadinya gejala putus zat.

Heroin bekerja pada berbagai reseptor opioida di susunan saraf pusat,


seperti sistem limbik yang berperan dalam mengendalikan emosi, batang otak
yang mengendalikan fungsi-fungsi tubuh antara lain bernafas dan batuk, dan
sumsum tulang yang menghantarkan rasa nyeri. Heroin dapat menghilangkan
atau mengurangi rasa nyeri, menenangkan, menghilangkan batuk,
menimbulkan rasa mual, muntah, pupil meyempit, suhu badan menurun,
berbagai perubahan pada sistem endokrin, euforia, menghilangkan depresi,
mengurangi kecemasan, mengurangi rasa marah, dan mengurangi perasaan
curiga.

C. Adiksi oleh karena faktor emosi


Orang yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu yang
tidak biasa dalam menghadapi penyelesaian masalah cenderung menggunakan
narkoba, karena berfikir keliru bahwa cemas yang ditimbulkan oleh konflik
individu tersebut dapat dikurangi dengan mengkonsumsi narkoba.

D. Mekanisme akupunktur telinga


Akupunktur telinga sering digunakan untuk membantu orang dalam
pemulihan. Akupunktur telinga merupakan pengobatan paling popular yang
digunakan untuk membantu orang dengan kecanduan.
 Terapis memasukkan jarum tipis pada telinga dengan menargetkan 5
titik spesifik:
1. Titik paru-paru : memperbaiki fungsi paru-paru dan mengurangi
perasaan sedih.
2. Titik Hati : mengeluarkan toksin dari hati dan darah.
3. Titik Ginjal : Memperbaiki fungsi organ vital dan mengurangi
ketakutan.
4. Shen men : mengurangi kecemasan (juga dikenal sebagai gerbang
semangat (the spirit gate))
5. Saraf otonom atau simpatik : mempromosikan relaksasi dan
menenangkan system saraf.

6
Pengobatan akupunktur didasarkan pada gagasan bahwa tubuh
manusia memiliki meridian yang menyebar diseluruh tubuh. Ketika
meridian distimulasi,mereka dapat meningkatkan arus Qi. Kemudian
fungsi organ diyakini dapat membaik saat arus Qi pada meridian tidak
terhalang.

E. Diagnosis dan Titik Akupunktur Telinga


ADIKSI / KECANDUAN NARKOTIK, ALKOHOL DAN ROKOK
Adiksi merupakan ketergantungan fisik dan mental terhadap suatu zat.
Adiksi narkotik berarti ketergantungan terhadap obat narkotik. Narkotik
adalah obat bius / obat penenang, termasuk morphine, heroine, codeine dll.
Dalam klinis sering digunakan untuk analgesik dan anti batuk. Penggunaan
dosis tinggi akan terjadi keracunan bahkan kematian.

Adiksi alkohol berarti ketagihan minuman keras, peminum alkohol jangka


panjang akan terjadi keracunan alkohol, sehingga mengganggu fungsi
lambung dan hati, gangguan gizi serta kelainan sistim syaraf bahkan resiko
terjadinya sirosis hati dan hepatoma.

Sedangkan adiksi nikotin berarti ketagihan rokok. Pecandu rokok


umumnya tiap hari dari beberapa batang hingga beberapa bungkus, sehingga
terjadi keracunan nikotin, mengganggu sistem pernapasan dan syaraf, bahkan
resiko terjadinya kanker paru-paru.

Adiksi narkotik, alkohol atau rokok merupakan suatu keadaan yang


memerlukan upaya penanggulangan, karena apabila tidak diatasi dapat
menimbulkan berbagai masalah, baik masalah kesehatan pribadi penderita,
maupun masalah sosial dan lingkungan.

Gejala :
Pecandu obat narkotik saat ketagihan atau putus obat dapat timbul nyeri
kepala, mual, muntah, kedinginan, peka terhadap cahaya, termasuk
meningkatnya ketegangan fisik dan psikis.

Pecandu minuman keras pada saat mengalami serangan ketagihan alkohol


juga terjadi ketegangan fisik dan psikis, sehingga seringkali menimbulkan
gangguan keseimbangan penalaran dan pikiran.

Perokok berat bila putus merokok dapat menimbulkan ketegangan dan rasa
kurang nyaman, gelisah, seluruh tubuh lemas, pandangan kabur dan gejala
salah tingkah.

7
Menurut TCM (Traditional Chinese Medicine) keadaan adiksi narkotik,
alkohol dan nikotin dapat mengganggu fungsi sistem jantung, perikardium,
paru, lambung dan hati.

Terapi

Prinsip Terapi :
Menurunkan ketegangan, membuat tubuh beradaptasi secara bertahap
terhadap keadaan atau kondisi baru yang bebas dari rasa ketagihan tersebut.
Terapi akupunktur umumnya dilakukan pada saat penderita mengalami gejala
ketagihan atau putus obat, sehingga terapis harus selalu siap sedia 24 jam
sehari.

Titik utama : (titik telinga), paru, shenmen, jiagoan, hati, pizhixia.


Titik tambahan :

1. Nyeri kepala + He gu.


2. Rasa dingin dan tidak nyaman + wai guan, fei shu.
3. Mual dan muntah + nei guan, zu san li.
4. Gelisah + shen men, san yin jiao.
5. Pandangan kabur + jing ming, feng chi.
6. Vertigo + yin tang, bai hui.

Penderita adiksi narkotik mungkin diperlukan pula konsultasi pada psikiater


(dokter ahli jiwa) untuk membentuk sikap mental agar mampu mencegah
kambuhnya keinginan menggunakan obat bius lagi.

Penderita adiksi alkohol selain dipilih titik paru, shenmen, umumnya ditambah
titik haus pada daerah telinga. Tehnik penusukan pada dasarnya sama dengan
terapi adiksi obat bius dengan tambahan titik taichong.

Penderita adiksi nikotin pada saat ketagihan rokok dapat memilih titik he gu
dan lie que dengan cara sedasi. Sesuai keadaan penderita teknik penusukan
sama dengan terapi adiksi obat bius dengan tambahan titik kong zui.

Penjelasan :
Penusukan pada titik paru di daerah telinga, karena sistem pernapasan
dianggap sistem yang dominan dalam manifestasi fisik dan mental akibat
reaksi putus obat. Sedangkan dipilih titik shenmen telinga, karena
pengaruhnya sebagai penenang. Titik jiao gan berpengaruh terhadap organ
dalam. Titik hati berpengaruh pada fungsi hati. Titik pizhixia berpengaruh
pada sistem syaraf.

8
F. Efektivitas akupunktur untuk kasus adiksi
Fungsi utama dari akupunktur adalah aksi regulasi, analgesia, dan
rehabilitasi. Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa akupuntur tubuh
mengurangi keparahan gejala putus zat yang terjadi pada detoksifikasi
opiat secara cepat. Mereka merekomendasikan akupuntur dalam program
detoksifikasi opiat.
Akupunktur digunakan pada gejala putus zat dengan dua tujuan.
Yang pertama, untuk tujuan tidak spesifik yaitu untuk menghilangkan
gejala neurotik seperti kecemasan atau depresi yang terjadi pada saat putus
zat, atau sebagai terapi tambahan untuk farmakoterapi atau psikoterapi.
Yang kedua, digunakan secara spesifik untuk mengatasi gejala putus zat.

9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Otak sebagai target organ pada kasus adiksi

Ada empat macam obat yang dapat berpengaruh terhadap sistem saraf, yaitu :

Sedatif, yaitu golongan obat yang dapat mengakibatkan menurunnya


aktivitas normal otak. Contohnya valium.

Stimulans, yaitu golongan obat yang dapat mempercepat kerja otak.


Contohnya kokain.

Halusinogen, yaitu golongan obat yang mengakibatkan timbulnya


penghayalan pada si pemakai. Contohnya ganja, ekstasi, dan sabu-sabu.

Painkiller, yaitu golongan obat yang menekan bagian otak yang


bertanggung jawab sebagai rasa sakit. Contohnya morfin dan heroin.

2. Adiksi oleh karena faktor emosi


Orang yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu yang
tidak biasa dalam menghadapi penyelesaian masalah cenderung menggunakan
narkoba, karena berfikir keliru bahwa cemas yang ditimbulkan oleh konflik
individu tersebut dapat dikurangi dengan mengkonsumsi narkoba.

3. Mekanisme akupunktur telinga


Akupunktur telinga sering digunakan untuk membantu orang dalam
pemulihan. Akupunktur telinga merupakan pengobatan paling popular yang
digunakan untuk membantu orang dengan kecanduan.
 Terapis memasukkan jarum tipis pada telinga dengan menargetkan 5
titik spesifik:
A. Titik paru-paru : memperbaiki fungsi paru-paru dan mengurangi
perasaan sedih.
B. Titik Hati : mengeluarkan toksin dari hati dan darah.
C. Titik Ginjal : Memperbaiki fungsi organ vital dan mengurangi
ketakutan.
D. Shen men : mengurangi kecemasan (juga dikenal sebagai gerbang
semangat (the spirit gate))
E. Saraf otonom atau simpatik : mempromosikan relaksasi dan
menenangkan system saraf.

10
4. Diagnosis dan terapi akupunktur telinga

Terapi

Prinsip Terapi :
Menurunkan ketegangan, membuat tubuh beradaptasi secara bertahap
terhadap keadaan atau kondisi baru yang bebas dari rasa ketagihan tersebut.
Terapi akupunktur umumnya dilakukan pada saat penderita mengalami gejala
ketagihan atau putus obat, sehingga terapis harus selalu siap sedia 24 jam
sehari.

Titik utama : (titik telinga), paru, shenmen, jiagoan, hati, pizhixia.


Titik tambahan :

a. Nyeri kepala + He gu.


b. Rasa dingin dan tidak nyaman + wai guan, fei shu.
c. Mual dan muntah + nei guan, zu san li.
d. Gelisah + shen men, san yin jiao.
e. Pandangan kabur + jing ming, feng chi.
f. Vertigo + yin tang, bai hui.

B. Saran

Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan


penulisan makalah dikemudian hari.

11
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dokterdini.com/2016/04/akupunktur-daun-telinga-manfaat.html

Sumber : Mira Muliani (akupunkturis dan dosen di ikni dpd jatim)

http://akupunkturmadura.blogspot.co.id/2013/01/kecanduan-narkotik-alkohol-
dan-rokok.html

12

Anda mungkin juga menyukai