TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
Untuk melaksanakan proses pendidikan tenaga kesehatan dengan baik, khususnya
tenaga kesehatan Akupunktur sangat diperlukan lahan praktik. Dengan adanya lahan
praktik mahasiswa dapat belajar menerapkan teori yang diperolehnya di ruang kelas dan
di ruang laboratorium dalam situasi nyata sehingga dapat mencapai kompetensi yang
sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan
mencoba menyusun suatu standar lahan praktik Diploma III Akupunktur untuk memberi
ramburambu mengingat semakin berkembangnya ilmu Akupunktur dan kebutuhan
Akupunktur di lapangan. Diharapkan hal ini akan dapat mendukung tercapainya lulusan
yang memiliki kompetensi yang sesuai dan pada saatnya nanti dapat memberi kontribusi
pada pembangunan kesehatan.
Standar lahan praktik ini merupakan standar minimal yang dapat dikembangkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Diharapkan standar lahan praktik ini dapat dijadikan
acuan bagi penyelenggara pendidikan dalam menyelenggarakan seluruh kegiatan
praktik klinik Akupunktur di institusi pendidikan Diploma III Akupunktur yang sesuai
dengan peran dan fungsi serta kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum inti
program pendidikan Diploma III Akupunktur tahun 2011.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim kelompok kerja dan kami
mengharapkan masukan-masukan dari semua pihak pengguna standar lahan praktik ini
agar di masa depan kualitas pendidikan Diploma III Akupunktur dapat ditingkatkan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan
masyarakat baik pada tingkat nasional maupun Internasional.
Jakarta, 2 Nopember 2012
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Kesehatan,
iii
SAMBUTAN
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Dalam era globalisasi dewasa ini dituntut tersedianya sumber daya manusia yang
mampu bekerja secara profesional dalam segala bidang termasuk upaya pelayanan
kesehatan. Peranan tenaga kesehatan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan
program pembangunan di bidang kesehatan. Guna menghasilkan tenaga kesehatan
sesuai dengan kebutuhan baik dari segi kuantitas dan kualitas diperlukan pengelolaan
pendidikan yang profesional.
Saya menyambut baik terbitnya Standar Lahan Praktik Diploma III Akupunktur ini,
karena standar ini akan merupakan rambu-rambu bagi institusi pendidikan dalam
mengelola penyelenggaraan pembelajaran di lahan praktik. Selain itu perlu disadari
bahwa dalam pendidikan tenaga kesehatan hampir 60% dari proses pembelajaran
adalah pembelajaran praktik.
Semoga Tuhan Yang maha Kuasa senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua.
a.
b.
c.
d.
Mengingat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu
:
:
Kedua
:
Standar Lahan Praktik Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Akupunktur sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Kesatu, tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan ini;
Ketiga
:
Standar Lahan Praktik Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Akupunktur sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Kedua digunakan untuk Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Jenjang Pendidikan
Diploma III Akupunktur;
Keempat
Kelima
Standar Lahan Praktik Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Akupunktur terdiri dari Standar Lahan
Praktik Pendidikan Diploma III Akupunktur dan Standar Praktik Berdasarkan Kompetensi Pendidikan Diploma III
Akupunktur;
:
Standar Lahan Praktik Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Akupunktur sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Keempat, terdiri dari :
a. Tenaga Pembimbing;
b. Prasarana dan Sarana Lahan Praktik;
c. Sasaran/Target.
Keenam
Standar Lahan Praktik Berdasarkan Kompetensi Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Akupunktur,
berisi tentang Kelompok Kompetensi, Sub Kompetensi, Lahan Praktik dan Kriteria Lahan Praktik;
Kutujuh
Standar Lahan Praktik Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Diploma III Akupunktur sebagaimana dimaksud
dilakukan secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal diperlukan
penatalaksanaan pembelajaran baik teori maupun parktik yang efektif dan efisien;
Kedelapan
Ditetapkan di
Pada Tanggal
Tembusan :
1. Menteri Kesehatan;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan;
4. Para Dirjen di Lingkungan Kementerian Kesehatan;
5. Para eselon II di Lingkungan Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan;
6. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan;
7. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi seluruh Indonesia;
8. Para Direktur Politeknik Kesehatan Seluruh Indonesia;
9. Direktur Akademi / Penyelenggara Program Diploma III Akupunktur.
JAKARTA
2 NOPEMBER 2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................
SAMBUTAN ..............................................................................................................
ii
iii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................
B. Tujuan ...............................................................................................
D. Pengertian .........................................................................................
STANDAR
LAHAN
PRAKTIK
PENDIDIKAN
DIPLOMA III
AKUPUNKTUR
BAB III
10
C. Sasaran/Target .................................................................................
15
17
PENUTUP ..............................................................................................
23
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Akupunktur
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional, diarahkan untuk mencapai Visi Kementerian Kesehatan yaitu
mewujudkan masyarakat yang mandiri dan berkeadilan melalui
pelaksanaan Misi (1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan madani, (2)
Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan, (3)
Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan, (4)
menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.
Tujuan pembangunan kesehatan diwujudkan melalui penyelenggaraan
berbagai upaya kesehatan yang harus didukung antara lain oleh tenaga
kesehatan yang memadai sesuai dengan kebutuhan pembangunan
kesehatan. Tenaga kesehatan tersebut harus memiliki kompetensi serta
etika yang sesuai dengan apa yang diperlukan di pelayanan. Untuk
mendapatkan tenaga kesehatan seperti itu dibutuhkan berbagai upaya
diantaranya melalui peningkatan mutu serta profesionalisme tenaga
kesehatan.
Salah satu upaya kesehatan yang harus dicapai adalah upaya kesehatan
mata dan pencegahan kebutaan dalam rangka optimalisasi fungsi
penglihatan masyarakat dengan melibatkan tenaga kesehatan yang
22
ilmu, hukum dan kaidah Akupunktur, berbentuk pendekatan bio-fisikabioenergi-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada
individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat, yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Upaya yang dilakukan
adalah dalam meningkatkan derajat kesehatan, pencegahan penyakit,
penyembuhan, pemulihan
serta
pemeliharaan kesehatan,
untuk
tujuan
pembelajaran
secara
maksimal
diperlukan
praktik
klinik/lapangan.
Pembelajaran
praktik
Dalam
pengelolaan
pendidikan
Akupunktur
masih
B. Tujuan
Standar lahan praktik Pendidikan Diploma III Akupunktur ini bertujuan
untuk :
1. Memberikan acuan bagi Pengelola institusi pendidikan dan lahan
praktik dalam pengelolaan praktik di lahan/lapangan supaya sesuai
dengan kompetensi yang
kewenangan profesinya;
2. Memberikan acuan bagi Pengelola institusi pendidikan dalam memilih
lahan praktik yang menunjang pencapaian kompetensi.
3. Membantu Pengelola institusi pendidikan dan pengelola lahan praktik
dalam meningkatkan mutu pembelajaran praktik klinik Akupunktur.
C. Dasar Hukum
Standar lahan praktik ini disusun mengacu pada landasan hukum sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2.
3.
4.
6.
7.
8.
9.
BAB II
STANDAR LAHAN PRAKTIK DIPLOMA III AKUPUNKTUR
A. Tenaga Pembimbing
1. Clinical Teacher
a. Pengertian
Clinical teacher adalah dosen dari institusi pendidikan Akupunktur
yang bertanggungjawab dalam pengajaran/praktik mahasiswa di
lahan praktik. Fungsi utama dari clinical teacher adalah
melaksanakan supervisi, pembimbingan, dan menguji mahasiswa
sehingga dapat mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum.
b. Kriteria clinical teacher
1) Dosen atau dosen tim mata ajar yang terlibat dalam
pembelajaran Akupunktur di kelas atau laboratorium dengan
pengalaman klinik minimal 1 (satu) tahun.
2) Memiliki Sertifikat Kompetensi atau Surat Ijin Pengobat
Tradisional Akupunktur atau Surat Tanda Registrasi (STR)
Akupunktur atau setidak-tidaknya memiliki Surat Keputusan
sebagai clinical teacher
dari
menaunginya.
3) Memahami dan menguasai peran fungsinya sebagai clinical
teacher.
2. Clinical Instructor
a. Pengertian
Clinical instructor adalah Akupunkturis, Ahli Madya Akupunktur, dan
atau dokter Akupunktur yang bekerja di lahan praktik dan memiliki
Standar Lahan Praktik
D.III Akupunktur
tugas
dan
tanggungjawab memfasilitasi
dan
membimbing
utama
terselenggaranya
kegiatan
praktik
klinik
Akupunktur. Dalam hal ini adalah lahan praktik itu sendiri yang terdiri
2) Puskesmas
a) Memiliki unit pelayanan Akupunktur
b) Memiliki Clinical Instructor (CI) yang memenuhi kriteria
dengan jumlah yang memadai (Rasio CI dan mahasiswa
adalah 1: 5-8).
c) Tersedianya berbagai jenis kasus Akupunktur dan jumlah
pasien/klien yang memadai untuk mencapai kompetensi yang
diinginkan
d) Tersedianya berbagai jenis kasus Akupunktur dan jumlah
pasien / klien yang memadai untuk mencapai kompetensi
yang diinginkan.
e) Tersedianya tempat / ruangan untuk pelaksanaan bimbingan,
yang meliputi kegiatan briefing, debriefing, clinical practice,
presentasi kasus, evaluasi dan seminar.
f) Memiliki nota kesepahaman (MoU)
g) Tersedia fasilitas media pembelajaran
h) Tersedia sarana hygiene, sanitasi (termasuk penanganan
limbah) dan pelindung diri untuk menjamin keselamatan
pasien, Akupunkturis, ahli madya Akupunktur, dokter
Akupunktur, dan mahasiswa.
i) Tersedianya ruang dan peralatan Akupunktur sesuai dengan
standar pelayanan minimal untuk melakukan asuhan
Akupunktur.
3) Klinik Akupunktur
a) Memiliki unit pelayanan Akupunktur
b) Memiliki Clinical Instructor (CI) yang memenuhi kriteria
dengan jumlah yang memadai (Rasio CI dan mahasiswa
adalah 1: 5-8).
c) Tersedianya berbagai jenis kasus Akupunktur dan jumlah
pasien/klien yang memadai untuk mencapai kompetensi yang
diinginkan
d) Tersedianya tempat / ruangan untuk pelaksanaan bimbingan,
yang meliputi kegiatan briefing, debriefing, clinical practice,
presentasi kasus, evaluasi dan seminar.
e) Memiliki nota kesepahaman (MoU)
f) Tersedia fasilitas media pembelajaran
g) Tersedia sarana hygiene, sanitasi (termasuk penanganan
limbah) dan pelindung diri untuk menjamin keselamatan
pasien, Akupunkturis, ahli madya Akupunktur, dokter
Akupunktur, dan mahasiswa.
h) Tersedianya ruang dan peralatan Akupunktur sesuai dengan
standar pelayanan minimal untuk melakukan asuhan
Akupunktur.
4) Institusi Pelayanan Kesehatan Lainnya
a) Memiliki unit pelayanan Akupunktur
b) Memiliki Clinical Instructor (CI) yang memenuhi kriteria
dengan jumlah yang memadai (Rasio CI dan mahasiswa
adalah 1: 5-8).
keselamatan
pasien,
Akupunkturis, dan
mahasiswa.
h) Tersedianya ruang dan peralatan Akupunktur sesuai dengan
standar pelayanan minimal untuk melakukan asuhan
Akupunktur.
2. Sarana lahan praktik
a. Pengertian
Sarana lahan praktik adalah segala sesuatu yang dapat dipakai
sebagai alat dalam mencapai tujuan pada kegiatan praktik klinik.
b. Kelengkapan Sarana Lahan Praktik
1) Sarana Pemeriksaan
Institusi
Rumah Sakit
No
1.
Jenis
Form
Pemeriksaan
Puskesmas
Klinik
Tipe
Tipe
Tipe
Pelayanan
Akupunktur Kesehatan
Lainnya
2.
Stetoskop
3.
Tensimeter
4.
Antropometri
5.
Senter kecil
2) Sarana Terapi
Institusi
Rumah Sakit
No
Jenis
Type
Type
Type
Puskesmas
Klinik
Pelayanan
Akupunktur
Kesehatan
Lainnya
1.
Tempat Tidur
2.
Jarum Akupunktur
Elektroterapi
a. Elektrostimulator
filiform berbagai
ukuran
3.
Terapi Panas
4.
a. Thermal Deep
Penetration
b. Moksa
C. Sasaran/Target
Tersedianya pasien / klien sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
setiap mahasiswa, dengan target pencapaian keterampilan minimal
sebagai berikut :
No.
1.
2.
KOMPETENSI
Mampu melakukan komunikasi efektif kepada
pasien, keluarga pasien, sejawat, dan tim
pelayanan kesehatan.
Mampu melakukan pemeriksaan Akupunktur
TARGET
MINIMAL
10 kali
10 kali
LAHAN PRAKTIK
RS, Puskesmas, Klinik
Akupunktur, Instansi
Kesehatan Lainnya
RS, Puskesmas, Klinik
Akupunktur, Instansi
Kesehatan Lainnya
No.
3.
6.
KOMPETENSI
Mampu melakukan asuhan Akupunktur pada
kasus,
a. Muskuloskeletal
b. Gangguan sistem syaraf
c. Gangguan imunologi
d. Gangguan sistem pernafasan
e. Gangguan sistem pencernaan
f. Gangguan sistem reproduksi
g. Gangguan sistem endokrin
h. Gangguan sistem kardiovaskuler
i. Gangguan kulit
Mampu melakukan kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain
TARGET
MINIMAL
10 kali
10 kali
1 kali
5 kali
5 kali
5 kali
5 kali
5 kali
2 kali
10 kali
7.
10 kali
8.
10 kali
9.
10 kali
LAHAN PRAKTIK
RS, Puskesmas, Klinik
Akupunktur, Instansi
Kesehatan Lainnya
BAB III
STANDAR LAHAN PRAKTIK BERDASARKAN KOMPETENSI
PENDIDIKAN DIPLOMA III AKUPUNKTUR
2.
KELOMPOK
SUB KOMPETENSI
KOMPETENSI
Mampu melakukan a. Mampu mengumkomunikasi
efektif
pulkan data umum.
kepada pasien
b. Mampu melakukan
komunikasi dengan
pasien dan keluarga pasien.
c. Mampu memahami
aspek kebudayaan
klien.
d. Mampu memahami
aspek latar belakang sosial budaya klien
LAHAN PRAKTIK
1)
2)
3)
4)
RS Umum
Puskesmas
Klinik Akupunktur
Institusi
Pelayanan
Kesehatan
lainnya
KRITERIA LAHAN
PRAKTIK
a) Memiliki
tenaga
pembimbing, sarana dan prasarana
lahan praktik seperti tersebut di
BAB II
b) Mempunyai pelayanan / program Akupunktur untuk pasien, klien, keluarga,
dan masyarakat
c) Memiliki pelayanan
Akupunktur sesuai
dengan
standar
pelayanan
Akupunktur
d) Memiliki suasana
kondusif
untuk
belajar
a) Memiliki
tenaga
pembimbing, sara17
No.
3.
KELOMPOK
KRITERIA LAHAN
SUB KOMPETENSI
LAHAN PRAKTIK
KOMPETENSI
PRAKTIK
bagai kasus Akupuninspeksi (Wang)
3) Klinik Akupunktur
na dan prasarana
ktur
b. Mampu melakukan 4) Institusi
Pelalahan praktik sepemeriksaan fisik
yanan Kesehatan
perti tersebut di
dengan cara menlainnya
BAB II
dengar dan memb) Mempunyai pelabau (Wen)
yanan / program
c. Mampu melakukan
Akupunktur untuk
pemeriksaan
pasien, klien, keanamnesis
atau
luarga, dan maswawancara (Wen)
yarakat
d. Mampu melakukan
c) Memiliki pelayanan
pemerikasaan fisik
Akupunktur sesuai
Palpasi (Cie)
dengan
standar
e. Mampu memahami
pelayanan
dan
melakukan
Akupunktur
pemeriksaan
d) Memiliki suasana
penunjang seperti
kondusif
untuk
pengukuran tensi,
belajar
e) Memiliki dokumenberat badan, tinggi
badan dll.
tasi dengan pendekatan SOAP
Mampu melakukan a. Mampu menganaanalisis pemeriksaan
lisis
berdasarkan
dan
menegakkan
delapan
dasar
asuhan Akupunktur
diagnosa
b. Mampu
menentukan differensiasi
sindrom Akupunktur
c. Mampu menegakkan asuhan Akupunktur
1)
2)
3)
4)
RS Umum
a) Memiliki
tenaga
Puskesmas
pembimbing, saraKlinik Akupunktur
na dan prasarana
Institusi Pelayalahan praktik senan
Kesehatan
perti tersebut di
lainnya
BAB II
b) Mempunyai pelayanan / program
Akupunktur untuk
pasien, klien, keluarga, dan masyarakat
c) Memiliki pelayanan
Akupunktur sesuai
dengan
standar
pelayanan
Akupunktur
d) Memiliki suasana
kondusif
untuk
No.
KELOMPOK
KOMPETENSI
SUB KOMPETENSI
4.
1)
2)
3)
4)
5.
1)
2)
3)
4)
KRITERIA LAHAN
PRAKTIK
belajar
e) Memiliki dokumentasi dengan pendekatan SOAP
RS Umum
a) Memiliki
tenaga
Puskesmas
pembimbing, saraKlinik Akupunktur
na dan prasarana
Institusi Pelayalahan praktik senan Kesehatan
perti tersebut di
lainnya
BAB II
b) Mempunyai pelayanan / program
Akupunktur untuk
pasien, klien, keluarga, dan masyarakat
c) Memiliki pelayanan
Akupunktur sesuai
dengan
standar
pelayanan
Akupunktur
d) Memiliki suasana
kondusif
untuk
belajar
e) Memiliki
dokumentasi
dengan
pendekatan SOAP
LAHAN PRAKTIK
RS Umum
a) Memiliki
tenaga
Puskesmas
pembimbing, saraKlinik Akupunktur
na dan prasarana
Institusi Pelayalahan praktik seperti tersebut di
nan Kesehatan
lainnya
BAB II
b) Mempunyai pelayanan / program
Akupunktur untuk
pasien, klien, keluarga, dan masyarakat
No.
KELOMPOK
KOMPETENSI
SUB KOMPETENSI
LAHAN PRAKTIK
KRITERIA LAHAN
PRAKTIK
c) Memiliki pelayanan
Akupunktur sesuai
dengan
standar
proses Akupunktur
d) Memiliki suasana
kondusif
untuk
belajar
e) Memiliki dokumentasi dengan pendekatan SOAP
6.
1)
2)
3)
4)
RS Umum
a) Memiliki
tenaga
Puskesmas
pembimbing, saraKlinik Akupunktur
na dan prasarana
Institusi Pelayalahan
praktik
nan Kesehatan
seper-ti tersebut di
lainnya
BAB II
b) Mempunyai pelayanan / program
Akupunktur untuk
pasien, klien, keluarga, dan masyarakat
c) Memiliki pelayanan
Akupunktur sesuai
dengan
standar
pe-layanan
Akupunktur
d) Memiliki suasana
kondusif
untuk
belajar
e) Memiliki dokumentasi dengan pendekatan SOAP
7.
1)
2)
3)
4)
RS Umum
a) Memiliki
tenaga
Puskesmas
pembimbing, saraKlinik Akupunktur
na dan prasarana
Institusi Pelayalahan praktik senan Kesehatan
perti tersebut di
lainnya
BAB II
No.
KELOMPOK
KOMPETENSI
SUB KOMPETENSI
saran yang sesuai
dengan
kondisi
pasien berdasarkan
ilmu Akupunktur
c. Mampu melakukan
penyuluhan kesehatan yang berhubungan
dengan
Akupunktur
8.
Mampu
mendoku- a. Mampu melakukan
mentasikan asuhan
pencatatan
dan
Akupunktur
pelaporan asuhan
Akupunktur
b. Mampu membuat
rekapitulasi asuhan
Akupunktur
c. Mampu
menggunakan
teknologi
informasi
penunjang
KRITERIA LAHAN
PRAKTIK
b) Mempunyai pelayanan / program
Akupunktur untuk
pasien, klien, keluarga, dan masyarakat
c) Memiliki pelayanan
Akupunktur sesuai
dengan
standar
pelayanan
Akupunktur
d) Memiliki suasana
kondusif
untuk
belajar
e) Memiliki dokumentasi dengan pendekatan SOAP
RS Umum
a) Memiliki
tenaga
Puskesmas
pembimbing, sarana dan prasarana
Klinik Akupunktur
lahan praktik seInstitusi Pelayaperti tersebut di
nan Kesehatan
BAB II
lainnya
b) Mempunyai pelayanan / program
Akupunktur untuk
pasien, klien, keluarga, dan masyarakat
c) Memiliki pelayanan
Akupunktur sesuai
dengan
standar
pelayanan
Akupunktur
d) Memiliki suasana
kondusif
untuk
belajar
e) Memiliki dokumentasi dengan pendekatan SOAP
LAHAN PRAKTIK
1)
2)
3)
4)
No.
9.
KELOMPOK
SUB KOMPETENSI
KOMPETENSI
Mampu
a. Mampu
mengidentifikasi dan
mengidentifikasi
menangani tanda dan
kasus
gejala
kegawatdaruratan
kegawatdaruratan
b. Mampu
mengidentifikasi
dan
menangani
kegawatdaruratan
akibat
tindakan
Akupunktur
c. Mampu melakukan
bantuan
hidup
dasar
KRITERIA LAHAN
PRAKTIK
RS Umum
a) Memiliki
tenaga
Puskesmas
pembimbing, saraKlinik Akupunktur
na dan prasarana
Institusi Pelayalahan praktik senan Kesehatan
perti tersebut di
lainnya
BAB II
b) Mempunyai pelayanan / program
Akupunktur untuk
pasien, klien, keluarga, dan masyarakat
c) Memiliki pelayanan
Akupunktur sesuai
dengan
standar
pelayanan
Akupunktur
d) Memiliki suasana
kondusif
untuk
belajar
e) Memiliki dokumentasi dengan pendekatan SOAP
LAHAN PRAKTIK
1)
2)
3)
4)
Catatan :
Kompetensi Pada Standar Lahan Praktik ini disusun dengan berdasarkan
pengelompokan area kompetensi tanpa mengurangi esensi pada Standar
Kompetensi Lulusan.
22
BAB IV
PENUTUP
Standar lahan praktik Diploma III Akupunktur ini merupakan acuan bagi
pengelola pendidikan Diploma III Akupunktur termasuk clinical teacher yang
bertanggung jawab terhadap praktik klinik Akupunktur. Disamping itu, buku
ini juga sebagai acuan bagi institusi lahan praktik dan para clinical instructor
di lahan praktik dalam upaya meningkatkan kualitas praktik klinik Akupunktur
secara optimal yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas kompetensi
lulusan.
Buku standar lahan praktik pendidikan Diploma III Akupunktur ini digunakan
sebagai acuan yang bersifat umum dalam mengelola praktik klinik
Akupunktur. Dalam implementasinya masih dimungkinkan mengadakan
pengaturan sesuai kebutuhan praktik klinik program Diploma III Akupunktur
dan kondisi setempat yang tidak bertentangan dengan standar lahan praktik
Akupunktur ini serta tidak mengabaikan kompetensi lulusan.
Selanjutnya, bagi pengelola institusi pendidikan dan pengelola pelayanan
Akupunktur hendaknya senantiasa mengikuti perkembangan ilmu Akupunktur
di setiap area pelayanan Akupunktur yang digunakan sebagai lahan praktik.
KONTRIBUTOR
Standar Lahan Praktik Diploma III Akupunktur ini berhasil disusun atas partisipasi aktif
dan kontribusi positif dari berbagai pihak, antara lain:
Tingkat Pusat :
Dr. Donald Pardede, MPPM; Dr. Asjikin Iman Hidayat Dachlan, MHA; Dra. Trini Nurwati,
M.Kes; Sri Sunarsih, DFM, Msi; Asep Fithri Hilman, S.Si, M.Pd; Ismawiningsih, SKM,
MKM; Yuyun Widyaningsih, S.Kep, MKM; Eric Irawati, S.SiT; Ns I Ratnah, S.Kep; Dora
Handyka, S.ST; Matadih, S.Sos.
Dan semua individu/pihak yang telah membantu penyusunan Standar Lahan Praktik
D.III Akupunktur yang tidak dapat disebutkan satu persatu.