Anda di halaman 1dari 11

BAGIAN-BAGIAN

PESAWAT PENERIMA TELEVISI

Lembar Informasi
Terdapat dua jenis pesawat penerima televisi yaitu televisi hitam putih dan
televisi berwarna yang bersifat kompatibel. Kompatibilitas dapat dicapai karena
dalam pesawat penerima televisi berwarna sinyal dibedakan dalam dua macam
yaitu sinyal luminansi yang berisi detail gambar identik dengan sinyal videonya
pesawat penerima televisi hitam putih.
Agar pesawat penerima televisi berwarna ini dapat menempati lebar kanal
yang sama dengan yang digunakan pada pesawat penerima televisi hitam putih
maka tidak semua warna primer dipancarkan melainkan hanya dua sinyal
pembeda warna. Pembangkitan kembali warna-warna primer dilakukan pada
pesawat penerima televisi di bagian demodulasi krominansi.

1. Sistem Baku TV Berwarna


Di Amerika dan Jepang pemancar televisi berwarna menggunakan sistem
baku NTSC. Pada sistem baku NTSC juga memiliki kompatibilitas yang sama
seperti pada sistem PAL. Artinya akan didapat gambar yang baik pula bila
program pemancar TV berwarna ditangkap oleh penerima televisi hitam putih.
Sistem baku TV berwarna NTSC hampir sama dengan sistem PAL
perbedaan terletak pada metoda pembuatan sinyal sub pembawa warna, jumlah
garis scanning, frekuensi pembelok vertikal. Sistem yang digunakan di Indonesia
adalah sistem PAL . Perbedaan system keduanya dapat dilihat pada gambar 1 di
bawah ini.

1
Gambar 1. Blok Diagram Sistem Penerima TV Berwarna NTSC

2
Gambar 2. Blok Diagram Sistem Penerima Televise Berwarna PAL

2. Blok Diagram Penerima TV Berwarna


Sinyal-sinyal TV berwarna dapat dibagi dalam tiga grup yaitu sinyal
luminansi (sama dengan sinyal video untuk penerima televisi hitam putih), sinyal
sinkronisasi dan sinyal krominansi (sub pembawa warna). Perbedaan pesawat
penerima televisi hitam putih dan berwarna secara blok diagram dapat dilihat pada
gambar 3 di bawah ini.

3
Gambar 3. Blok Diagram Penerima TV Hitam Putih

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa beda keduanya adalah adanya
rangkaian reproduksi warna pada penerima TV berwarna. Penerima TV berwarna
gambar 3 mekanisme kerjanya sebagai berikut. Sinyal gambar datang berasal dari
penala melewati penguat IF, detektor video, penguat video dan rangkaian matrik
akhirnmya sampai pada tabung gambar. Sinyal sinkronisasi dan sinyal krominansi
dipisahkan pada tingkat pertama dari penguat video dan masing-masing sampai
pada rangkaian sinkronisasi dan rangkaian regenerasi warna. Sedangkan sinyal
suara dipisahkan pada penguat IF gambar dan akhirnya mencapai penguat suara.
Berikut ini contoh blok diagram televisi hitam putih beserta bentuk gelombangnya.

4
Gambar 4. Blok Diagram Penerima TV Berwarna

4. Fungsi Masing-masing Blok Diagram


a. Penala
Agar dapat diperoleh cakupan penerimaaan siaran televisi digunakan
sistem konver yang terdiri dari penguat RF, mixer dan osilator lokal. Mixer

5
bertugas mencampur sinyal masukan frekuensi tinggi yang berhasil dilewatkan
oleh rangkaian tunner dengan sinyal keluaran osilator local sehingga diperoleh
gelombang TV frekuensi menengah (IF). Jadi dengan menggunakan konverter
(pengubah) sinyal frekuensi tinggi dari penala (tuner) diubah menjadi satu
frekuensi menengah IF.

Gambar 5. Rangkaian Penala

b. Penguat IF Gambar
Sinyal keluaran dari konverter kemudian dipoerkuat sehingga diperoleh
penguatan yang cukup besar untuk penerima TV. Penguat IF gambar
mempunyai penguatan sekitar 100 kali. Bagian penguat IF gambar
dihubungkan dengan rangkaian feedback AGC (Automatic gain Control /
pengatur penguatan otomatis ) sama halnya seperti yang diberikan pada
penguat HF di rangkaian penala tujuanny adalah agar output tegangan pada
penguat IF selalu konstan walaupun tegangan inputnya berubah-ubah.

c. Detektor Video
Sinyal video komposit dari penguat IF video dideteksi dalam detektor
video. Yang dimaksud dengan sinyal video komposit adalah sinyal video yang
masih mengandung sinyal sinkronisasi, blangking. Detektor video biasanya
menggunakan dioda karena mempunyai sifat linieritas yang baik dan juga
distorsinya kecil. Sinyal video diam,bil sisi negatip atau positip tergantung
tingkatan rangakain penguat gambar setelah tingkat detektor yang penting
sinyal luminan sampai pada katoda tabung gambar harus selalu polaritas
negatip.

6
d. Penguat Video
Penguat video berfungsi menguatkan sinyal luminan yang berasal dari
detektor video agar mempunyai kekuatan yang cukup untuk menggerakkan
tabung gambar. Dari rangkaian ini sinyal sinkronisasi dan sinyal krominansi
dikeluarkan dan masing-masing diberikan kepada proses berikutnya.
Agar dapat dihasilkan gambar berwarna yang baik pada tabung gambar ,
sinyal luminan dari detektor video diperkuat oleh penguat video kira-kira
seratus kali dan ditunda 1 µs oleh rangkaian tunda.

e. Rangkaian AGC
Bila kekuatan gelombang TV berubah-ubah dan agar sinyal yang
dimasukkan ke detektor video itu konstan maka pada penguat HF dan penguat
IF harus dapat diatur secara otomatis dengan rangkaian AGC. Bila kekuatan
gelombang yang diterima lemah maka penguatan penguat HF dibuat
maksimum dan hanyalah penguatan penguat IF yang diatur oleh rangkaian
AGC. Bila kekuatan gelombang TV yang diterima lebih besar dari pada harga
tertentu, penguatan HF juga diatur oleh rangkaian AGC.

f. Rangkaian Defleksi Sinkronisasi


Rangkaian defleksi sinkronisasi dapat dibagi dalam empat bagian yaitu
rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaian defleksi
horisontal dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.

g. Rangkaian Sinkronisasi
Rangkaian sinyal sinkronisasi dipisahkan dari sinyal video komposit dan
kemudian diperkuat. Sinyal sinkronisasi horisontal dipisahkan dari sinyal
sinkronisasi vertikal dengan menggunakan rangkaian pemisah frekuensi.

h. Rangkaian Defleksi Vertikal


Terdiri dari rangkaian pembangkit gelombang gigi gergaji, rangkaian
penguat dan rangkaian output. Rangkaian pembangkit gelombang gigi gergaji
disinkronisasikan dengan sinyal sinkronisasi vertikal dan membangkitkan
gelombang gigi gergaji 50 Hz. Sinyal ini kemudian diperkuat untuk
mendapatkan daya agar kumparan defleksi vertikal mampu menyimpangkan
berkas elektron pada tabung ke arah vertikal.

7
i. Rangkaian Defleksi Horisontal
Pada bagian ini arus listrik yang berbentuk gigi gergaji frekuensi 15625 Hz
dialirkan ke kumparan defleksi horisontal agar dapat menyimpangkan berkas
elektron tabung kearah horisontal.

j. Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi


Pada bagian ini membangkitkan tegangan tinggi untuk mensuplay
tegangan tinggi pada anoda tabung gambar. Pulsa flyback horisontal dari
defleksi horisontal dalam rangkaian ini diperbesar dengan menggunakan
transformator flyback. Pulsa yang diperbesar itu kemudian disearahkan
dengan menggunakan penyearah pendobel dan dihasilkan output tegangan
tinggi searah.

k. Demodulator Sinyal Warna


Dengan menggunakan demodulator warna sinyal-sinyal perbedaan warna
didemodulasikan dari sinyal U dan V. Pada sistem demodulasi ini ketiga sinyal
perbedaan warna didemodulasi langsung dari sinyal-sinyal sub pembawa
warna. Artinya dari dua sinyal; perbedaan warna (B-Y) dan (R-Y) mula-mula
dihasilkan dengan mendemodulasi masing-masing sinyal dari sinyal sub
pembawa warna U dan V, kemudian sinyal (G-Y) dihasilkan dengan
mengkombinasikan kedua sinyal perbedaan warna (sinyal B-Y dan R-Y).
Untuk lebih jelasnya digambarkan sebagai berikut :

8
Gambar 6. Rangkaian Demodulasi UV dan Matriksnya

l. Rangkaian Output Sinyal Warna


Ketiga sinyal perbedaan warna yang berasal dari demodulasi warna dan
sinyal luminasi yang berasal dari penguat video dicampur sehingga
menghasilkan ketiga warna primer merah, hijau dan biru. Ketiga warna primer
ini diperkuat agar amplitudo tegangannya cukup untuk menggerakkan tabung
gambar berwarna. Sistem penggerak ini disebut “metoda penggerak warna
primer” karena tabung gambar berwarna digerakkan oleh tiga warna primer.
Pada “metoda penggerak sinyal perbedaan warna” tabung gambar berwarna
digerakkan oleh tiga buah sinyal perbedaan warna dan tiga buah sinyal
luminan dilalukan melalui elektroda-elektroda yang berlainan kemudian
ketiganya dikombinasikan menjadi warna-warna primer R, G dan B dalam
tabung gambar.

m. Perbedaan Frekuensi Kerja Sistem Penerima Televisi NTSC dan PAL


Perbedaan sistem PAL dan NTSC secara hardware dapat dilihat pada
gambar 1 dan gambar 2. Selain itu terdapat perbedaan frekuensi kerja,
perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2 di bawah ini.

Tabel 1. Frekuensi Kanal


No. Kanal NTSC (MHz) PAL (MHZ)
Kanal 1 Telekomunikasi Telekomunikasi
Kanal 2 54-60 47-54
Kanal 3 60-66 54-61
Kanal 4 66-72 61-68
Kanal 5 76-82 174-181
Kanal 6 82-88 181-188
Kanal 7 174-180 188-195
Kanal 8 180-186 195-202
Kanal 9 186-192 202-209
Kanal 10 192-198 209-216
Kanal 11 198-204 216-223
Kanal 12 204-210 223-230
Kanal 13 210-216
UHF 470-890 590-770

Tabel 2. Perbedaan lain

9
Uraian NTSC PAL
Frek Pembelok V 60 Hz 50 Hz
Jml grs H 525 625
Frek Pembelok H 15 750 Hz 15 625 Hz
Lebar Kanal 6 MHz 7 MHz
VHF 54 – 214 MHz 47-230 MHz
UHF 470-890 MHz 590 – 770 MHz
Frekuensi warna 3,58 MHz 4,43 MHz

Lembar Kerja
Alat dan Bahan
1. Pesawat Penerima Televisi HP.................................. 1 buah
2. Pesawat Televisi warna 12” – 20” ............................. 1 buah
3. Tool set ...................................................................... 1 set
4. Skema rangkaian TV HP ........................................... 1 buah
5. Skema kerja rangkaian TV warna ............................. 1 buah

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Gunakanlah pakaian praktik !
2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar !
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang
ditentukan !
4. Hati-hati dalam melakukan praktik !

Langkah Kerja
a. Identifikasi Gambar Rangkaian TV ke Dalam Blok Diagram
1. Siapkan alat dan bahan !
2. Identifikasi gambar rangkaian kerja ke dalam blok-blok diagram
berdasarkan fungsinya !
3. Berdasarkan hasil identifikasi di atas susunlah menjadi gambar blok
diagram penerima televisi !
4. Isikan / tandai dalam blok yang anda buat dengan identitas komponen
untuk memudahkan anda dalam mencocokkan dengan rangkaian
sebenarnya !
b. Identifikasi Rangkaian Kerja ke Dalam Blok Diagram

10
1. Bukalah pesawat penerima televisi di bawah pengawasan instruktur !
2. Amatilah bagian mana yang berfungsi sesuai bagian-bagian blok hasil
pengamatan di atas !
3. Gambar bentuk Board PCB berilah tanda kotak pada bagian-bagian blok
sesuai dengan langkah kerja nomor 2 di atas !
4. Pada setiap kotak isikan kode komponen inti di dalamnya !
5. Amati dan bandingkan kumparan pembelok pada penerima televisi warna
dan hitam putih (BW) !
6. Amati dan bandingkan elektroda katoda tabung gambar warna dan HP !

c. Mengenal Fungsi–Fungsi Tombol Pengaturan


1. Tekan tombol power !
2. Pilih salah satu kanal untuk menerima siaran televisi !
3. Putar tombol brightness amati dan catat perubahan gambar monitor
Kembali amati gambar skema rangkaian !
4. Kembalikan tombol brightness pada posisi ditengah. Kemudian putar
tombol Contrast amati dan catat perubahan gambar pada layar monitor.
Kemudian kembali amati gambar skema rangkaian !
5. Putar tombol vertical hold amati perubahan gambar pada layar monitor !
6. Kembali amati rangkaian kerja pada board pesawat televisi terdapat
banyak trimpot . Catat dibagian mana saja dipasang trimpot !

Lembar Latihan
1. Apa maksud dari Televisi hitam putih kompatibel dengan televisi warna ?
2. Apa fungsi dari :
a. Rangkaian penala
b. Antenna
c. Detektor video dalam penerima televisi
3. Sinyal video pada televisi hitam putih sama dengan sinyal apa dalam
penerima televisi berwarna ?
4. Sebutkan bagian televisi yang berfungsi sebagai pengolah sinyal warna ?
5. Sebutkan bagian televisi yang berfungsi untuk membelokkan berkas?

11

Anda mungkin juga menyukai