Anda di halaman 1dari 25

CONTEMPORARY MEDICAL

ACUPUNCTURE

Jatmiko Rinto Wahyudi


LATAR BELAKANG
Akupunktur klasik:
1. Sebagian besar mekanismenya masih
belum jelas.
2. Dasar teori dan teori meridian masih primitif.
3. Manipulasi jarum belum mempunyai standar
baku.
Faktor-faktor yang ada pada akupunktur klasik
ini tidak akan menunjang reprodusibilitas
(pengulangan keberhasilan) terapi.
Konsep Tradisional Akupunktur
Peta Titik Akupunktur

Hipotesis Cara Kerja Akupunktur


Tradisional

Stimulasi Acp = Titik Akupunktur

Acp Acp Acp Acp Organ


ASPEK ILMIAH

 Reprodusibilitas merupakan aspek ilmiah yang


paling utama.
 Terapi akupunktur mempunyai dua komponen,
yaitu komponen ilmiah dan komponen seni.
 Untuk mengintegrasikan akupunktur klasik ke
dalam ilmu kedokteran kontemporer, kuncinya
adalah meningkatkan kepastian efektifitas
terapinya (komponen ilmiahnya) dan
mengurangi ketidak seragaman tekniknya
(komponen seninya).
AKUPUNKTUR MEDIS

Merupakan tantangan dalam memajukan akupunktur


klasik, baik teori dasar maupun tekniknya.
Perubahan dalam bidang akupunktur diperlukan
untuk menetapkan pandangan baru yang disebut
sebagai “contemporary medical acupuncture” yang
didefinisikan sebagai teori dan praktik akupunktur
dengan berdasarkan pengetahuan modern.
(Guan Yuan Jin, 2011)
10 KOMPONEN AKUPUNKTUR MEDIS

1. Fisiologi dan anatomi dasar dari 12 meridian


umum dan meridian istimewa beserta dengan
titik-titiknya.
2. Proses pembentukan sistem meridian.
3. Klasifikasi dan klarifikasi fungsi titik
akupunktur termasuk area distribusi atau
refleksi titik dengan fungsi yang sama.
4. Hubungan timbal balik antara permukaan tubuh
dengan organ dalam/ viscera, termasuk
hubungan dari beberapa area atau bagian
tubuh yang berbeda.
5. Fungsi utama dan mekanisme akupunktur
6. Indikasi akupunktur dan standarisasi metode
terapi
7. Analisa proses terapi akupunktur dan
mengontrol metode yang beragam
8. Mengumpulkan informasi kondisi patologis dan
diagnosis sebelum terapi akupunktur
9. Macam-macam faktor yang mempengaruhi
efektifitas akupunktur dan strategi untuk
meningkatkan efek penyembuhan akupunktur
10.Isu-isu lain yang menerangkan hubungan
proses antara akupunktur klasik dengan
kedokteran modern.
Balancing Model

Balance Unbalance

Metabolisme

Endokrin Sistem Imun

Model Klinis
DASAR ILMIAH AKUPUNKTUR

“The most essential element in understanding the


basic mechanism if the needle puncture through the
surface body going to acupuncture points. As shown
by this explanation have opened up 4 dimensions of
thought, revealed new aspects of scientific approach
of acupuncture by biomolecular, biophysics, to
opened inflammation reaction, intercellular
transduction, cutaneo somato visceral reflex and
neuro transmission to the brain”
1. REAKSI INFLAMASI

a.Terjadi mikro trauma


b.Ditandai dengan tanda-tanda peradangan
ringan
c. Terjadi vasodilatasi
d.Aktivasi sistem komplemen/ sistem humoral:
- Endorfin
- Nitric Oxide
- dll.
2. MERIDIAN INTERCELLULAR TRANSDUCTION
3. CUTANEO SOMATO VISCERA REFLEX

Afferent Nerves (saraf aferen), yang membawa sinyal dari sensorik menuju CNS
Efferent Nerves (saraf eferen), yang membawa sinyal dari CNS menuju otot
4. NEURAL TRANSMISSION

Meliputi:
(1)Rangsang akupunktur di perifer dihantarkan
melalui saraf sensorik
(2)Saraf sensorik berasal dari kulit,
muskuloskeletal, dan organ visera
(3)Saraf-saraf sensorik tersebut berasal dari
dermatom-miotom-viserotom se-level
Bagan persarafan organ visera dari segmen saraf spinal

Filshie, Medical Acupuncture, 1998


EFEK RANGSANG AKUPUNKTUR

1. Efek Lokal
2. Efek Segmental/ Regional
3. Efek General/ Sentral
1. Efek Lokal

Penusukan jarum akan menimbulkan


perlukaan mikro pada jaringan. Hal ini
menyebabkan pelepasan hormon jaringan
(mediator) dan menimbulkan reaksi rantai
biokimiawi.
2. Efek Segmental/ Regional

Tindakan akupunktur akan merangsang


serabut saraf Aδ dan rangsangan itu akan
diteruskan ke segmen medula spinalis
bersangkutan dan ke sel saraf lainnya,
dengan demikian mempengaruhi segmen
medula spinalis yang berdekatan.
3. Efek General/ Sentral
Rangsang yang sampai pada medula spinalis
diteruskan pula ke susunan saraf pusat melalui
jalur batang otak, substansia grisea, hipotalamus,
talamus dan cerebrum.
Dengan demikian maka penusukan akupunktur
yang merupakan tindakan invasif mikro akan
dapat menghilangkan gejala nyeri yang ada,
mengaktivasi mekanisme pertahanan tubuh,
sehingga memulihkan homeostasis.
MEKANISME AKUPUNKTUR : ENDORFINERGIK

Rangsang akupunktur menyebabkan


pelepasan:
• met-enkefalin
• β-endorfin
• dinorfin
• serotonin
• noradrenalin
Semuanya golongan neurotransmiter
inhibitori, menghambat nyeri, menyebabkan
analgesia
MEKANISME AKUPUNKTUR

Mekanisme akupunktur modern dapat diterangkan


dengan teori neural reflex (teori Pavlov’s). Sebagai
contoh: Untuk meringankan nyeri sakit gigi dengan
penusukan titik LI.4 Hegu maka akan berefek
mengalihkan fokus nyeri yang terjadi di cortex
cerebral.
MEKANISME AKUPUNKTUR

Rangsangan pada titik akupunktur akan


menginduksi neural transmision dan perubahan
reaksi kimiawi pada sistem syaraf pusat. Selain itu
berbagai jenis refleks saraf, dengan atau tanpa
keterlibatan faktor humoral, serta mekanisme umpan
balik negatif, dapat meningkatkan pengendalian
homeostasis dalam tubuh.
MEKANISME AKUPUNKTUR

Mekanisme akupunktur melalui neural reflex ini


disebut sebagai acu-reflexology. Rangsangan
akupunktur dengan menggunakan jarum maupun
moksibusi dapat diberikan pada titik-titik akupunktur
yang tersebar pada meridian atau “Whole Body
Reflex Zones (WBRZ)”
Contoh Atlas WBRZ :

Gambar 1. Zona
Reflex Viscera di
Permukaan Tubuh
Anterior

Anda mungkin juga menyukai