MEDICAL EVIDENCE
Pendahuluan
Akupunktur
berasal
dari
negara
Cina
berkembang ke negara lain di Asia maupun di
Barat. Jarum akupunktur tertua ditemukan
sebagai peninggalan jaman batu (4000 5000
tahun lalu).
Majalah WHO 1979 memuat jenis penyakit
dengan indikasi terapi akupunktur. Dengan
adanya
SK
Menkes
No.
1186/Menkes/Per/XI/1996 tentang pemanfaatan
akupunktur di sarana pelayanan kesehatan
akan
makin
menunjang
perkembangan
akupunktur di dunia kedokteran.
Berbagai
penelitian
yang
telah
dilakukan
telah
menerangkan
mekanisme
kerja
akupunktur
berdasarkan Neuroscience.
Akupunktur saat ini telah berkembang
dari
konsep
tradisional
menjadi
akupunktur
medik
sesuai
kaidah
kedokteran konvensional.
Titik Akupunktur
Dengan berkembangnya penelitian-penelitian, telah dibuktikan adanya titik akupunktur yang mempunyai
sifat: :
1.
Titik akupunktur memiliki tahanan listrik yang lebih
rendah dibandingkan tahanan listrik daerah kulit
sekitarnya.
2.
Titik akupunktur memiliki muatan listrik yang
berpotensial lebih tinggi, daya hantar lebih tinggi
dan daya rangsang yang lebih peka dibandingkan
daerah kulit sekitarnya.
3.
Titik akupunktur memiliki daya hantar gelombang
suara yang lebih tinggi dibandingkan daerah kulit
sekitarnya.
4.
5.
6.
4.
5.
6.
Terapi Indikasi
Akupunktur medik telah digunakan
untuk mengobati bermacam-macam
penyakit baik secara tersendiri
maupun bersama dengan cara
pengobatan lain.
Menurut WHO penyakit yang dapat
diobati dengan akupunktur sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
4.
5.
6.
Penjaruman (acupuncture).
Tekanan (acupresure)
Dasar Terapi
Pemilihan Titik
Titik lokal : titik yang terletak pada lokasi
penyakit.
Titik
segmental
: titik yang dipilih
berdekatan
segmen
spinal
yang
berkaitan.
Titik simtomatik
: titik yang mempunyai
efek terhadap simtomp tertentu seperti
mual, batuk, dst.
Terapi dilakukan dengan mengkombinasikan
titik-titik yang dipilih.
Mekanisme kerja
Efek Lokal
Penusukan jarum akan menimbulkan perlukaan
mikro pada jaringan. Hal ini menyebabkan
keluarnya
hormon
jaringan/mediator
dan
menimbulkan reaksi rantai biokimiawi.
Mediator
yang terlepas adalah : histamin,
serotonin, kinin, limfokin, leukotrin, prostagladin.
Efek yang terjadi secara lokal meliputi : dilatasi
kapiler, peningkatan permeabilitas kapiler.
Reaksi lokal ini dapat dilihat sebagai kemerahan
pada daerah penusukan.
Tindakan
akupunktur
akan
merangsang serabut saraf A
dan merangsang itu akan
diteruskan ke segmen medula
spinalis bersangkutan dan ke
sel
saraf
lainnya,
mempengaruhi segmen medula
spinalis yang berdekatan.
Efek Sentral
20
22
23
Skin Needling.Karin Downes
CELL SIGNALING
Signaling
Cell
Information
Physic
al
factors
Target cell
SignalingMolecule
Smell, Light,
Touch, Taste,
Sound
Respons
Recepto
e
r
Transduction
24
metabolisme
pergerakan
Proliferasi
Survival
Diferensiasi
Apoptosis
GTP
Cyclic
GMP
SATU ORGAN
didatangi
oleh
BEBERAPA
TITIK
Titik akupunktur
refleks saraf
target organ
saraf somatik
saraf otonum
Mekanisme Neurohumoral
Sejak tahun 1970-an, telah diketahui bahwa
Akupunktur analgesia mengaktifkan sistem
opioid peptide endogen dan mempengaruhi
sistem regulasi nyeri dengan mengubah
proses dan persepsi informasi noksius pada
berbagai tingkat sistem saraf pusat.
Korteks serebri
neurotransmiter
sitokin
Eksternal
neuropeptida
stresor
Sistem Imun
Internal stresor
neurotrasnmiter
regulasi umpan balik
Hipotalamus
neuropeptida
IL-1, IL-2
Hipofisis
neuropeptida hormon
irACTH
ir END, ir TSH
hormon
regulasi
umpan
balik
Sistem endokrin
hormon
hormon
antibodi, komplemen
sistem tubuh/target organ
sitokin, sel NK, makrofag
University of California,
Irvine
University of Vermont
College of Medicine
Kontra indikasi
Kehamilan :
Dibawah tiga bulan, daerah perut bawah
dan daerah lumbo sakrat tidak boleh di
akupunktur, setelah tiga bulan kehamilan
akupunktur tidak boleh dilakukan pada
daerah perut atas dan daerah lumbo sakrat.
Juga titik-titik yang menyebabkan sensasi
kuat seperti Hegu (LI4), Sanjin Jiao (SP 6),
Kunlun (BL 60) dan Zhiyin (BL 67).
Kasus Pembedahan
Tumor ganas
Gangguan pembekuan darat
Jarum patah
Karena mutu jarum yang tidak baik atau
adanya karat pada jarum, manipulasi
jarum yang terlalu kuat, spasme otot
yang kuat, perubahan tiba-tiba dari
posisi pasien setelah jarum ditusukkan.
Bila hal ini terjadi maka pasien diminta
tenang agar jarum yang patah tidak
masuk lebih dalam.
Jarum bengkok
Disebabkan oleh manipulasi yang tidak
tepat atau terlalu kuat, perubahan posisi
pasien.
Jarum jangan dimanipulasi dengan
pengangkatan pembenaman atau
pemutaran.
Jarum diusahakan dicabut perlahan
mengikuti arah bengkoknya jarum.
Jangan dicabut dengan paksa.
Hematoma
Perlukaan pembuluh darah atau karena
tidak dilakukan penekanan setelah
pencabutan jarum.
Pada
umumnya
hematoma
akan
menghilang dengan sendirinya setelah
beberapa
waktu.
Bila
terdapat
pembengkakan lokal dan nyeri yang
hebat, dapat dilakukan penekanan lokal
atau pemijatan ringan. Dapat pula
diberikan penghangatan atau obat lokal
untuk mengobati hematoma tersebut.
TERIMA KASIH