Anda di halaman 1dari 34

KELAINAN KELENJAR

SALIVA & TATA LAKSANA


Nikmatus Sa’adah, drg., M.Si
PENDAHULUAN
 Fungsi : produksi saliva
 - RM tetap basah
- Berbicara
- Pelumas makanan  mengunyah &
menelan
- Antibakteri
- Mengandung sIgA  pertahanan
mukosa thd bakteri
- Sifat buffer

2
KEL. SALIVA MAYOR

 Parotis
 Submandibularis / submaksilaris
 Sublingualis

3
KEL. SALIVA MINOR
 bibir
 lidah
 palatum
 pipi
 dasar mulut
 faring

4
Faktor-2 yg Mempengaruhi Aliran
Saliva (Salivary Flow Rate)
 Diet
 Dehidrasi
 Mental stress
 Kecemasan / anxiety
 Kelelahan / fatique
 Infeksi
 Obat-2an : antihistamin, anti hipertensi,
sedatif / penenang

5
Kelainan Kelenjar Saliva Dapat karena
:
 Infeksi
 Obstruksi
 Trauma
 Neoplasma

6
KELAINAN KEL. LUDAH KRN
INFEKSI
SIALODENITIS
(keradangan pada kel. Saliva)

bakteri virus

didahului dg adanya langsung mengenai


obstruksi kel. kel. normal

7
SIALODENITIS AKUT KRN
BAKTERI
 Didahului dg :
› pembentukan kalkulus (karang gigi)
› penyempitan saluran

 Pada 1 kel. / unilateral  parotis


 Klinis :
- rasa nyeri di daerah sudut mandibula
- sangat nyeri utk buka mulut, makan &
bicara
8
9
sialodenitis akut krn bakteri…

 EO : - pembengkakan, kemerahan, lunak


- nyeri  daerah telinga & temporal

 IO : - papila saluran kel. (duktus papila)


membesar, kemerahan
- cairan purulen mungkin keluar dari
orifisium duktus dg penekanan
manual

10
sialodenitis akut krn bakteri…

 Terapi :
- Antibiotika dosis tinggi
Hampir semua kasus  organisme yg
paling banyak : S. aureus yg resisten
thd penisilin
- Perlu dilakukan swab bakteri & tes
sensitivitas
- Amoksilin + as. klavulanat

11
SIALODENITIS KRONIS
 Pada anak & dewasa

 Kausa : idiopatik
 Klinis :
- pembengkakan kel. lunak, kadang-kadang
disertai pembesaran & kemerahan duktus
papila
- gejala  akut

12
sialodenitis kronis…

 Kekambuhan : sialodenitis kronis karena : - post


radioterapi yg mengenai kel.
- kerusakan saluran karena kalkulus

 Terapi : = sialodenitis akut


Jika sering terjadi kekambuhan  eksisi

13
SIALOSIS
 Kekambuhan dari pembengkakan kel., non
inflammatory non neoplastic
 Faktor predisposisi :
- efek obat anti rematik
- efek obat yg berisi Iodine
 Sialosis juga dpt terjadi pd pasien dg. :
- gangguan hormonal
- defisiensi nutrisi, termasuk anoreksia nervosa
Mekanisme tidak diketahui

14
sialosis…

 Klinis :
- terutama kelenjar parotis
- pembesaran lambat, tidak nyeri
 tidak disertai gejala keradangan
- simetris
- pembesaran terutama pd daerah
periauriculer dari kel. parotis

15
16
SIALODENITIS KARENA VIRUS

MUMPS
 Kelainan yg virus akut & infeksius
 Terutama kel. Parotis
 Penyebab : paramyxovirus
 Inkubasi : 2-3 minggu
 Penularan :
- kontak langsung
- droplets dari saliva

17
18
mumps …

Klinis :
 Stadium prodromal :
demam, malaise, rasa tak enak pd sudut rahang
 24-48 jam kemudian :
› pembengkakan pd ½ kel. Parotis, lunak, nyeri
 turun ke daerah leher
- cuping telinga terangkat & edema kulit
- pinggiran RA tak teraba
- orifice duktus beradang

 Keadaan akut akan berkurang dalam 3 hari


 Pembengkakan <<  berakhir dlm waktu > 1-2
minggu 19
mumps …

 Diagnosis : melihat gejala klinis


riwayat pembengkakan parotis akut disertai febris,
terutama mumps sebelumnya
 Komplikasi : meningitis, encephalitis,
orchitis & ooperitis (post pubertas)

 Terapi :
- bed rest
- analgesik
- antipiretik
- isolasi pasien
- antibiotik  mencegah inf. sekunder
20
OBSTRUKSI & TRAUMA
 Obstruksi aliran saliva karena :
- lesi pada duktus papila
- salivary calculus (sialolith)
- tekanan dari lesi di dalam / luar dinding saluran

 Penyebab paling sering dari obstruksi papila :


- gigi yg tajam
- restorasi jelek
- cengkram
- sayap denture terlalu panjang

21
MUCOCELE
 Retensi sekresi mukous dalam jar. Subepitel
 Kausa : trauma mekanis pada kel. saliva minor
 Lokasi : bibir bawah  plg sering, mukosa bukal, dasar mulut,
palatum & bibir atas (jarang)
 Diameter bbrp mm – cm
 Superfisial :
warna kebiruan, mudah pecah, sering kambuh

 Terapi : eksisi

22
23
RANULA
 Kausa : obstruksi aliran saliva  dilatasi saluran
 lesi cystic yg dibatasi epitel yg menyerupai
epitel berlapis gepeng/pipih
 Klinis :
- lokasi : dasar mulut, kel.submandib/sublingual
- pembengkakan: unilateral, kebiruan – ungu,
lunak, fluktuasi, tidak sakit
- mengganggu bicara, mengunyah, menelan
- diameter 2-3 cm
 Terapi : eksisi

24
25
SJÖGREN’S SYNDROME

 TRIAD (sicca syndr.) :


- xerostomia
- xerophtalmia
- rheumatoid arthritis

 Klinis :
- kering & perih pada RM & mata
- sukar mengunyah & menelan

26
27
sjögren’s syndrome…

 IO :
- mukosa atropi, kemerahan, halus, mengkilat
- lidah fisur  tebal &sakit
- pasien dg protesa  kesulitan retensi

 Diagnosis, berdasarkan :
- pemeriksaan klinis
- pengukuran kecepatan aliran kel. Parotis
(parotid flow rate estimation)
- sialograph
- CT scan
- Labial biopsi

28
sjögren’s syndrome…

 Terapi Lokal :
- mempertahankan mukosa oral tetap basah
(gliserin lozenges, methyl cellulose 2%
 sebagai pelumas
- obat kumur :
Citric acid 25 gr
lemon 40 ml
gliserin ad 2 L

- intake cairan 
- infeksi superfisial  kandidosis & anti jamur

29
NEOPLASMA
 Lokasi : kelenjar Parotis
kelenjar Submandibula
kelenjar Sublingualis
kelenjar minor intra oral  palatum

 Klinis :
- pertumbuhan lambat
- tidak nyeri
- ulser bila ada trauma
- permukaan halus, keras
- paling sering : Adenoma pleomorfik

30
ADENOMA PLEOMORFIK
 Klinis :
- bulat / oval  diameter 2-5 cm
- keras, kenyal, lunak
(tergantung ratio epitel & jar. Ikat)

* Gambaran histologi bervariasi


dalam 1 tumor terdapat mucoid, chondroid,
penulangan

31
HIV – SGD
(SALIVARY GLAND DISEASE)
 Penderita dg infeksi HIV
 Pembesaran kel. Saliva mayor parotis
 unilateral / bilateral
(berhubungan dengan limfoma, sarkoma kaposi,
limfadenopati)
 Xerostomia, sjögren’s syndrome like
(disertai mata kering)

32
Diskusikan
 Apa yang dimaksud sicca syndrome &
penyebabnya?

33
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai