Anda di halaman 1dari 5

BEDAH DENTAL 1 TOPIK 4 § Pada mukokel bibir bawah →

KLASIFIKASI, MACAM-MACAM TEKNIK DIAGNOSIS, anestesi lokal regional diberikan


MANAJEMEN KELAINAN KELENJAR SALIVA melalui blok saraf mental, dan
Dr. Chusnul Chotimah, drg., Sp.BM sayatan dibuat melalui mukosa.
(ppt dari kelompok 3 kelas C)

KLASIFIKASI KELAINAN KELENJAR SALIVA


Kelenjar saliva obstruktif: sialolithiasis
• Etiologi: Obstruksi, penurunan laju aliran
saliva, dehidrasi, perubahan pH saliva yang
berhubungan dengan sepsis orofaringeal,
dan gangguan kelarutan kristaloid. (A) bibir bawah, (B) mukosa bukal (tampilan fibrotik
• Kelenjar yang paling sering terkena : akibat trauma kronis), (C) lidah ventral, dan (D)
Kelenjar Submandibular langit-langit lunak
• Manifestasi klinis : terjadi pada waktu makan,
ketika produksi saliva sedang maksimal dan o Ranula
aliran saliva distimulasi → Bengkak, nyeri, § Paling umum → kelenjar
eritema. sublingual
• Pemeriksaan : klinis, radiografi, § Terjadi akibat → retensi mukosa
ultrasonografi, CT atau CBCT, sialografi, atau di sistem duktus kelenjar
sialoendoscopy. sublingual atau ekstravasasi
mukosa akibat gangguan duktus
yang disebabkan oleh
peradangan atau trauma.
§ Dua jenis ranula → ranula
sederhana dan plunging ranula.
§ Diagnosis banding → ranula,
kista limfoepitel, kista
Insiden sialolithiasis (menurut kelenjar) epidermoid atau dermoid, tumor
kelenjar ludah.

(A) Ranula dasar mulut kiri


Edema submandibular (B) Ranula dasar mulut bilateral
Retensi mukosa dan ekstravasasi Infeksi kelenjar saliva
o Mucocele • Nekrotikans sialometaplasia
§ Etiologi: Trauma → menggigit o Proses inflamasi nonneoplastik
bibir, dan terganggu di bawah reaktif yang biasanya mempengaruhi
permukaan mukosa kelenjar ludah minor pada langit-
§ Paling sering → mukosa bibir langit.
bawah (mukokel), dan mukosa o Penyebab → potensial dari aliran
bukal. darah yang berkurang ke daerah
§ Pembentukan mukokel yang terkena termasuk trauma,
menghasilkan → mukosa yang injeksi anestesi lokal, merokok,
meninggi, menipis, dan diabetes mellitus, penyakit vaskular,
meregang yang muncul sebagai dan tekanan dari protesa gigi tiruan.
vesikel berisi cairan bening atau o Lesi biasanya tampak besar (1
biru-abu-abu. sampai 4 cm), tidak nyeri atau nyeri,
area yang mengalami ulserasi dalam
di lateral garis tengah palatal dan di • Pembengkakan parotis menyebabkan
dekat persimpangan palatum durum elevasi lobulus telinga dan pembengkakan
dan palatum molle. sudut faring lateral atau retromandibular
o Diagnosis dan penatalaksanaan → • Kelenjar parotis dipalpasi dengan meletakan
bergantung evaluasi oleh ahli bedah 2-3 jari di atas batas posterior ramus
mulut dan maksilofasial . mandibula secara bilateral
• Pijat kelenjarnya untuk mengamati aliran
saliva.
• Pemeriksaan intraoral untuk memeriksa
apakah papila meradang.

(A) Sialometaplasia nekrotikans pada palatum


durum posterior dengan ulserasi
(B) Menunjukkan hiperplasia
pseudoepitheliomatous (panah)

• Sindrom sjogren Kelenjar Submandibula


o 2 jenis sindrom Sjogren: • Kelenjar submandibula diperiksa dengan
§ (1) sindrom Sjögren primer, palpasi bimanual (intraoral-ekstraoral)
yang ditandai dengan dengan meletakan satu jari di bawah
xerostomia (mulut kering) angulus dan basis mandibula, dan satu lagi di
dan keratoconjunctivitis sicca di dasar mulut .
(mata kering), dan • Pijat kelenjar untuk mengamati aliran saliva
§ (2) sindrom Sjögren sekunder,
• Pemeriksaan intraoral untuk memeriksa
yang terdiri dari sindrom
apakah papila meradang.
Sjögren primer dan kelainan
jaringan ikat terkait, paling
sering rheumatoid arthritis.
o Etiologi tidak diketahui, tampaknya
ada pengaruh autoimun yang kuat.
o Gejala yg muncul → rematik, diikuti
gejala mata dan lanjut proses
penyakit, gejala kelenjar ludah.
o Diagnosis → keluhan pasien & tes SIALOGRAFI
laboratorium imunologi yang • Definisi : gambaran radiografi dari kelenjar
abnormal. saliva yang diperoleh dengan memasukkan
media kontras ke dalam sistem duktus
• Indikasi:
o Menentukan keberadaan/posisi
kalkuli (batu)
o Menentukan tingkat kerusakan
(A) Mata kering (keratoconjunctivitis sicca) dan duktus dan kelenjar akibat obstruksi
(B) mulut kering (xerostomia) • Kontraindikasi:
o Alergi terhadap media kontras
TEKNIK DIAGNOSIS KELAINAN KELENJAR SALIVA (terutama iodine)
PEMERIKSAAN KLINIS o Infeksi kelenjar saliva akut
Kelenjar Parotid • Sebelum pemindaian kelenjar tiroid
• Kelenjar parotis normal tidak terlihat secara • Radiografi menunjukan kalkulus dekat
klinis. lubang duktus -> risiko terdorongnya
kalkulus ke dalam kelenjar
• Fase sialografi:
o Preoperative phase digunakan untuk membantu
§ Mengambil radiograf pra eliminasi media kontras
operasi untuk menilai posisi
dan/atau adanya obstruksi
o Filling phase
§ Probe lakrimal digunakan
untuk melebarkan lubang
duktus sebelum dimasukan
kanula, yaitu jarum tumpul
atau kateter yang terhubung
ke syringe yg mengandung Media kontras yang digunakan untuk sialografi
media kontras SKINTIGRAFI
§ Media kontras diinfuskan • Isotop radioaktif (biasanya teknesium-99m)
secara perlahan sampai disuntikan, kemudian didistribusikan ke
pasien merasa tidak nyaman seluruh tubuh dan diambil oleh berbagai
(biasanya 0,2 - 1,5 mL). jaringan dengan laju pergantian biologis yg
Media kontras membuat aktif, termasuk kelenjar saliva. Radiasi yg
duktus dan dipancarkan dideteksi oleh kamera gamma -
> menghasilkan serangkaian gambar.
• Kekurangan :
o Paparan radiasi
o Risiko reaksi alergi/anafilaksis dari
radioisotop
o Resolusi gambar buruk
o Filling phase • Indikasi:
§ Pengambilan serangkaian o Untuk menilai fungsi kelenjar saliva
radiograf pada berbagai titik SIALOKIMIA
waktu • Perubahan komposisi dan laju aliran saliva
§ Fase duktus -> segera setelah pada gangguan kelenjar saliva:
injeksi media kontras, o Sindrom Sjogren: peningkatan
memungkinkan visualisasi konsentrasi natrium dan klorida dan
duktus mayor penurunan konsentrasi fosfat. IgA
§ Fase asinar -> dalam meningkat. Aliran saliva berkurang
beberapa menit, setelah o Sialadenitis: konsentrasi natrium dan
sistem duktus dan parenkim klorida meningkat, konsentrasi
kelenjar terisi dengan media kalium menurun
kontras o Xerostomia: Aliran saliva berkurang
§ Fase evakuasi-> 5 menit o Sialorrhoea: Aliran saliva berlebih
setelah media kontras • Perubahan komposisi dan laju aliran saliva
diinjeksi, menilai fungsi pada penyakit sistemik:
eliminasi kelenjar saliva o Fibrosis kistik menyebabkan
penurunan sekresi dari kelenjar
saliva minor, submandibula, dan
sublingual, dengan peningkatan
konsentrasi kalsium dari kelenjar ini
o Emptying phase o Konsentrasi kalsium dan fosfat
§ Kelenjar dibiarkan dalam saliva meningkat pada
mengkosongkan diri tanpa hiperparatiroidisme
stimulasi selama 5 menit o Aldosteron meningkatkan reabsorbsi
§ Jika media kontras tertahan natrium di duktus, sehingga
dalam duktus atau kelenjar mengurangi konsentrasi natrium dan
lebih dari 5 menit, jus lemon meningkatkan konsentrasi kalium
dalam saliva
o Sirosis hati : konsentrasi kalium,
kalsium, protein, dan amilase
meningkat. Laju aliran saliva juga
meningkat.
SIALOENDOSKOPI
• Sialoendoskopi menggunakan kamera video
kecil (endoskopi) dengan lampu di ujung
kanula fleksibel, yang dimasukan ke dalam
lubang duktus saliva untuk memperoleh
tampilan interior dari sistem duktus.
• Indikasi: MANAJEMEN KELAINAN KELENJAR SALIVA
o Pengangkatan batu kelenjar saliva Pendekatan Transoal
o Dilatasi striktur duktus atau stenosis • Dilakukan pertama kali pada tahun 1968
o Evaluasi diagnostik sialadenitis, oleh Seward, dengan melakukan operasi
sindrom sjogren, dan juvenile pada dasar mulut bagian anterior.
recurrent parotitis • Berbagai variasi dari teknik ini telah
• Kontraindikasi: dikembangkan dari tahun ke tahun, dengan
o Inflamasi kelenjar saliva akut cara memperluas eksisi pada papilla sampai
• Keuntungan: batu terlihat dan melakukan marsupialisasi
o Sialoendoskopi dapat digunakan hilus pada duktus setelah batu dikeluarkan.
untuk keperluan diagnostik dan • Angka keberhasilan teknik pendekatan
terapeutik transoral ini mencapai 82-98% dengan
o Dapat dilakukan dalam satu kali angka rekurensi 1- 10% kasus.
kunjungan SIalografi Intervensi
o Minimally invasive • Pada teknik ini, dilakukan ekstraksi secara
o Memakan lebih sedikit waktu blind pada batu pada kanalikulus dengan
daripada operasi Dormia basket dan dikombinasikan dengan
• Prosedur: sialografi. Teknik ini mulai dikembangkan
o Probe lakrimal digunakan untuk sejak tahun 1990.
mengobturasi punctum duktus Sialoendoskopi Terapeutik
o Sistem duktus diirigasi • Diperkenalkan pertama kali pada awal 90an,
o Endoscope dimasukkan ke dalam dengan menggunakan endoskopi yang
duktus sampai dijumpai patologi: berukuran kecil dengan diameter 1,2- 1,3
§ Batu kecil - diangkat mm.
menggunakan forcep • Setelah batu diketahui keberadaanya
§ Batu besar - lithotripsy dengan endoskopi, batu tersebut diambil
dengan sinar laser atau micro dengan klem atau dipecahkan.
drill • Berbagai variasi juga dikombinasikan
§ Penyempitan duktus - dengan teknik ini, dikarenakan kesulitan
dilebarkan dengan kateter dalam memasuki ostium duktus,
balon. diantaranya dengan dilatasi dengan probe
• Peralatan lakrimalis atau dengan kawat pemandu,
o Sialendoscope (A&B) papilotomi menggunakan laser CO2,
o Forcep (C&D) sialolitotomi pada ostium duktus dan diseksi
o Hollow rigid bougie (E) mikro surgikal pada bagian anterior dari
o Salivary probe (F) duktus.
o Conic dilator (G) • Kontraindikasi pada teknik ini adalah adanya
o Stone extractor (H) obliterasi total pada bagian distal dari duktus
o Microdrill (I) tersebut.
o Balloon catheter (J) Extra Shock Wave Lithoripsy
• Teknik ini pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1989.
• Tujuan dari teknik ini adalah adalah untuk
memecah batu sehingga berukuran tidak
lebih dari 1,2 mm.
• Pada teknik ini, dipandu dengan bantuan
ultrasonografi.
• Oleh karena itu, teknik ini hanya bisa
dilakukan pada batu yang berukuran > 2 mm
atau lebih, sehingga bisa diidentifikasi oleh
ultrasonografi.
Intraductal Lithotripsy
• Teknik ini memiliki prinsip yang sama
dengan ESWL, dimana dilakukan
fragmentasi batu sehingga berukuran tidak
lebih dari 1,2 mm,
• Akan tetapi dilakukan dengan memasukan
probe ke dalam lumen duktus dengan
bantuan endoskopi.
• Gelombang yang digunakan pada teknik ini
biasanya berasal dari Laser, dan laser jenis
Holmium merupakan yang paling sering
digunakan.

Anda mungkin juga menyukai