Anda di halaman 1dari 2

Mucocele batu kelenjar saliva (sialolith) atau inflamasi pada mukosa mulut yang

- lesi mukosa oral yang jinak. menyebabkan duktus kelenjar saliva tertekan dan tersumbat secara tidak
- pembengkakan akibat kelenjar saliva yang tersumbat oleh trauma lokal atau langsung.
mekanik dan lesi kelenjar saliva.
- lepasnya lendir dari saluran kelenjar ludah minor yang rusak ke dalam lamina
propria (sebagian besar terlihat di mukosa labial bagian bawah (81%) atau di Gambaran klinis :
bibir bawah) - Gambaran papula atau nodul biru tunggal,
- rekurensi - Tanpa rasa sakit,
- Kadang-kadang, kista yang diisi lendir adalah mucus retention cysts, yaitu - Berbentuk kubah,
lendir berada dalam kelenjar atau saluran saliva dan sebagian besar terlihat - Fluktuatif translusen,
di bibir atas atau sublingual (ranula). - Papula atau nodul keputihan yang mudah pecah untuk melepaskan lendir asin
kental, tetapi sering rekuren.
Etiologi : - Fluktuatif,
- kerusakan duktus, - Bening,
- trauma akibat menggigit bibir - Bengkak biru keputihan,
- inflamasi kronis yang mengelilingi saluran kelenjar saliva - Sebagian besar di bibir bawah, kadang-kadang mukosa bukal, atau dasar rongga
mulut.
Insidensi dan Prevalensi - Kisaran diameter 1 mm hingga 1 cm atau lebih
- dapat terjadi di setiap lokasi yang terdapat kelenjar saliva minor, seperti di
mukosa bukal, palatum, dasar mulut, dan ventral lidah, akan tetapi lebih Diagnosis banding:
sering ditemukan di bibir bawah. 1. Kista brachial cleft
- biasanya ditemukan di sebelah lateral dari midline. 2. Kista dermoid
- Mucocele superfisial terlihat sebagai vesikel, dapat satu maupun multipel 3. Lichen planus
dengan diameter 1-4 mm. 4. Limfangioma
- Laki-laki lebih sering terkena daripada perempuan 5. Hemangioma kapilari lobular
6. Karsinoma kelenjar saliva
Klasifikasi
Berdasarkan etiologi, mucocele dapat diklasifikasikan menjadi dua :
1. Mucocele ekstravasasi mukus dengan etiologi trauma lokal atau mekanik yang
memutus suatu duktus, diikuti oleh akumulasi mukus di luar duktus kelenjar
saliva dalam jaringan ikat.
2. Mucocele retensi mukus dengan etiologi plug mukus yang tersumbat akibat
Patofisiologi menegakkan diagnosis. Pada kasus mucocele, cairan diambil secara aspirasi
- Duktus kelenjar saliva minor yang ruptur menyebabkan saliva keluar menuju dan jaringan diambil secara biopsi, kemudian dievaluasi secara mikroskopis
lapisan submukosa, sehingga cairan mukus terdorong. untuk mengetahui kelainan-kelainan jaringan yang terlibat. Kemudian dapat
- Hasil sekresi saliva tertahan dan akhirnya terbentuk inflamasi yang dilakukan pemeriksaan radiografi, meliputi pemeriksaan MRI (Magnetic
mengakibatkan penyumbatan. Resonance Imaging), CT Scan (Computed Tomography Scan), ultrasonografi,
- Penyumbatan tersebut akan menyebabkan pembengkakan lunak, berfluktuasi, sialografi dan juga radiografi konvensional.
berwarna translusen kebiruan pada mukosa mulut yang disebut mucocel
Penatalaksanaan:
Gen yang terdapat pada mucocele yaitu: - Penanggulangan faktor penyebab dan tindakan bedah.
1. MUC5B (mucin 5B). Lokasi 11p15.5. Dikenal juga sebagai MG1; MUC5; MUC9; - Penanggulangan faktor penyebab bertujuan untuk menghindari terjadinya
MUC-5B. Gen ini mengkode famili protein mucin, yang merupakan komponen rekurensi.
makromolekul sekresi mucus yang sangat glikosilasi. - Rata-rata mucocele dengan etiologi trauma akibat kebiasaan buruk maupun
2. MUC1 (mucin 1). Lokasi 1q22. Dikenal juga sebagai EMA; MCD; PEM; PUM; KL- trauma mekanik dapat menyebabkan rekurensi walaupun sudah pernah
6; MAM6; MCKD; PEMT; CD227; H23AG; MCKD1; MUC-1; ADMCKD; ADMCKD1; dilakukan tindakan bedah jika kebiasaan buruk tidak dihilangkan.
CA 15-3; MUC-1/X; MUC1/ZD; MUC-1/SEC. Gen ini mengkode protein yang - Pembedahan mucocele dibagi atas tiga jenis, yaitu eksisi, marsupialisasi dan
terikat membran yang merupakan mucin family. Mucin adalah protein O- diseksi. Ablasi dengan sinar laser, cryosurgery dan elektrokauter juga telah
glikosilasi yang memainkan peran penting dalam membentuk pelindung digunakan dalam terapi mucocele.
mukosa pada permukaan epitel. - Pemilihan teknik pembedahan tergantung kepada ukuran dan lokasi massa.
- Pembedahan pada mucocele dilakukan dengan cara eksisi. Eksisi dilakukan
Diagnosis dengan anestesi lokal dan dilakukan dengan hati-hati agar lesi tidak pecah
1. Melakukan anamnesis dan mencatat riwayat pasien. Pada pasien anak sehingga pembuangan tidak menjadi rumit.
dilakukan alloanamnesis yaitu anamnesis yang diperoleh dari orang terdekat
pasien. Pada pasien dewasa dengan autoanamnesis yaitu yang diperoleh dari
pasien itu sendiri.
2. Melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
3. pemeriksaan intra oral secara visual dengan melihat pembengkakan pada
rongga mulut yang dikeluhkan pasien dan melakukan palpasi pada massa
tersebut. Diperhatikan apakah ada perubahan warna pada saat dilakukan
palpasi pada massa. Ditanyakan kepada pasien apakah ada rasa sakit pada
saat dilakukan palpasi.
4. Melakukan pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan laboratorium dan
pemeriksaan radiografi. Pemeriksaan laboratorium sangat membantu dalam

Anda mungkin juga menyukai