TOPIK:
PERUBAHAN PATOLOGIS
PADA SISTEM DIGESTIVUS (TUGAS)
Oleh:
Indah Lestari
PERUBAHAN PATOLOGIS
PADA SISTEM DIGESTIVUS (TUGAS)
SUBPOKOK BAHASAN
A. PATOLOGI TRACTUS B. PATOLOGI MAKROSKOPIK
DIGESTIVUS DIGESTI ACCESORIUS
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu memahami perubahan
patologis organ sistem digestivus baik tractus
digestivus dan aksesorius secara makroskopik
maupun mikroskopik
REFERENSI
• McGavin, and Zachary.,
2005, Pathologic Basis
Veterinary Disease,
Collegiate Press
• Bab 7-8 (hal 301-465)
PATOLOGI ORAL CAVITY
• Vesicular Stomatitides
• Erosion and ulcerative stomatitides
• Papular stomatitides
• Necrotizing stomatitides
• Eosinophilic stomatitides
• Lymphoplasmacytic stomatitis
Vesicular Stomatitides
• Gambar
• Gambar
• Erosi berarti kehilangannya bagian dari
permukaan epitel, sedangkan ulcer adl
kehilangan ketebalan epitel sehingga
mengekspose membrane basal. Jadi, erosi
akan dapat berkembang menjadi ulcer dan
mungkin akan menjadi perforasi ulcer. Ini
biasanya menciri pada area mulut, yaitu hard
palate
Papular stomatitides
• Gambar
• Secara mikroskopis, terdapat ballooning
degeneration dari sel epitel stratum spinosum.
Pada tahap selanjutnya, sel-sel ini mungkin
mengandung intracytoplasmic eosinophilic
parapoxvirus inclusions. Secara makros,
contagious ecthyma, atau sakit mulut merupakan
kondisi dari kambing atau domba yang dicirikan
oleh macula, papula, vesikel, pustule, scab, scars,
pada area kulit yg abrasi. Terlihat pula kerak pada
area mulut.
Necrotizing stomatitides
• Gambar
• Necrotizing stomatitis ditandai oleh warna kuning
keabuan, dikelilingi oleh foci bulat, oleh tepi
hyperemic tissue pada oral cavity, larynx, pharynx,
atau lidah. Ini bisa saja menjadi penyakit sistemik
jika parah, mengakibatkan lesi pada seluruh
alimentary system dan jaringan limfoid terkait. Di
batasi dgn foci
Eosinophilic Stomatitides
• Gambar
• Etiologi dari penyakit ini tidak diketahui. Tampilan
histologi kesi menunjukkan adanya mekanisme
immune-mediated, kemungkinan reaksi
hipesensitif yg antigennya tidak diketahui. Pada
kucing, lesi biasanya tampak dekat dengan
philtrum dan dapat meluas melalui kulit berambut
yang berdekatan. Lesi dapat terjadi dimana saja
termasuk gusi, hard dan soft palates, oraonasal
pharynx, lidah. Sedangkan pada anjing,
eosinophilic granulomas biasanya meningkat,
massa fungating pada epitel dan langit-langit
lingual ventral dan lateral.
Lymphoplasmacytic Stomatitis
• Gambar
• Stomatitis limfopoplasmatik adalah kondisi
idiopatik kucing yang diberi nama berdasarkan
penampilan histologis lesi. Ditandai dengan gusi
merah, meradang, fetid breath, dan
ketidaktepatan. Mukosa mulut dapat berupa
hiperplastik dan ulserasi. Asosiasi telah
dihipnotis antara kondisi ini dan keberadaan
bakteri atau calicivirus yang terkait dengan virus
leukimia kucing (FeLV) dan atau FiV
PATOLOGI GIGI
• Fluorosis
• Dental attrition
• Odontoma
Fluorosis
• Gambar
• Konsentrasi fluoride yang berlebihan dalam
makanan selama odontogenesis dapat
menyebabkan penggabungan fluoride dalam
enamel dan dentin gigi permanen. Hasil yang
nampak dari fluorosis yaitu soft, pucat,
discolored enamel, biasanya berwarna
kuning dan coklat tua.
Dental Attrition
• Gambar
• Hilangnya struktur dan fungsi gigi yang normal
seringkali merupakan akibat dari oklusal yang
cepat dan tidak teratur dan atau abnormal pada
banyak spesies hewan peliharaan. Pada spesies
dengan gigi hypsodont, perhatian pada
pertumbuhan gigi saat usia hewan sering menjadi
faktor utama dalam kondisi tubuh secara
keseluruhan dan kesehatan. Mengunyah batu atau
perilaku oral kompulsif lainnya pada anjing dapat
menyebabkan percepatan dental wear. Pada
semua spesies, pajanan dentin atau saluran pulpa
dapat menyebabkan infeksi gigi dengan
konsekuensi serius.
Odontoma
• Gambar
• Dental neoplastic biasanya timbul di dekat
gigi, baik dalam di rahang atau membentuk
epitel permukaan. Odontoma adalah
harmatoma yang berasal dari organ
enamel, biasanya terjadi pada anak anjing
dan anak kuda. Mereka biasanya
mengandung dentin dan enamel yang
dapat dikenali dengan baik serta ameloblas,
odontoblas, dan pulpa gigi
PATOLOGI TONSIL
1. Necrotizing tonsilitis
2. Lymphoma (lymphosarcoma) tonsil
3. Squamous cell carcinoma tonsil
Necrotizing Tonsilitis
• Gambar
• Palatine tonsil mengalami pembesaran dan
discolorisasi. Left tonsil ditutupi oleh
membran diptheritic, dan right tonsil
mengalami ulserasi yang luas. Karena tidak
ada limfatik aferen ke amatonsil, infeksi dapat
bersifat primer (langsung) atau hematogen
Lymphoma (Lymphosarcoma) Tonsil
• Gambar
• Merupakan proliferasi dari
malignant lymphocytes yang
memperluas tonsil, sehingga
menonjol di luar crypts.
Squamous Cell Carcinoma Tonsil
• Gambar
• Merupakan adanya sel sel neoplastic
yang membesar pada right tonsil.
PATOLOGI GLANDULA SALIVA
1. Sialolith
2. Cystic salivary gland
3. Salivary gland carcinoma
Sialolith
• Gambar
• Sialolith jarang ditemukan pada hewan
domestic. Namun Ketika hal ini terjadi, hal
ini dianggap disebabkan leh peradangan
kelenjar ludah dengan sel sel yang
mengelupas atau eksudat inflamasi yang
membentuk nidus untuk pertambahan
mineral. Hal tersebut merupakan salah satu
penyebab pembentukan ranula.
Cystic salivary gland
• Gambar
• Perubahan ini jarang terjadi pada spesies
hewan domestik. Ranula adalah distensi berisi
air liur cystic dari saluran kelenjar liur
sublingual atau submaxillary yang terjadi di
dasar mulut bersama lidah. Penyebab lesi ini
juga tidak diketahui, tetapi dapat terjadi
sekunder akibat ruptur traumatis dari kelenjar
ludah sublingual dengan kebocoran dan
enkapsulasi saliva akibat jaringan ikat reaktif.
Salivary gland carcinoma
• Gambar
• Tersusun atas ductular element atau
kombinasi epitel dan mesenkimal yang
serupa dengan komponen neoplasma
mammary campuran. Perbedaan antara
infark dan neoplasma harus dibedakan
secara mikroskopis. Pada infark kelenjar
saliva, ada fokus tersendiri nekrosis
parenkim dengan perdarahan perifer dan
sel-sel inflamasi. Regenerasi kelenjar dapat
disalahartikan sebagai neoplasia kecuali jika
seseorang terbiasa dengan kondisi
sebelumnya.
PATOLOGI LIDAH
1. Hamartoma
2. Actinobacillosis
3. Oral candidiasis
4. Ulcerative glossitis
5. Lingual epithelial hyperplasia
6. Lingual squamous cell carcinoma
7. Lingual papilloma
Hamartoma
• Gambar
• Gambar
• Guam/ seriawan merupakan penyakit yang
disebabkan oleh infeksi candidia albicans
(yeast) mucus membran utuh pada lidah dan
esofagus. Thrush bukan primary disease
tetapi sering menunjukkan kelemahan yang
mendasarinya, khususnya pada hewan muda.
• Infeksi ini muncul sebagai pseudomembran
berwarna abu-abu-hijau yang mudah dikikis
dari permukaan mukosa yang mendasarinya.
Ulcerative Glossitis
• Gambar
• Terdapat extensive ulceration pada mukosa
epitelium dari lidah terkait dengan
peningkatan konsentrasi dari serum blood
urea nitrogen dan creatinine yg berasal dari
gagalginjal.
Lingual Epithelial Hyperplasia
• Gambar
• Pada lidah, tertutupi oleh hyperplastic epithelial
fringer. Tepian ini secara normal ada Ketika lahir,
namun akan hilang melalui trauma mekanis
hingga ke pinggiran saat menyusui
Lingual Squamous Cell Carcinoma
• Gambar
• Proliferasi, ulcerasi, dan neoplasma
hemoragik tumbuh secara melintang
di permukaan lidah
Lingual Papilloma
• Lingual Papilloma dapat disebabkan
oleh papillomavirus pada permukaan
ventral lidah. Virus ini menginfeksi sel
epitel mukosa yang menyebabkan
trauma dan menginduksi proliferasi
sel epitel.
Muscular hypertrophy,
distal esophagus, horse
Lymphangiectasia Jejunum
Lymphoma (lymphosarcoma)
esophagus, dog.
PATOLOGI RUMEN RETIKULUM
OMASUM
• Bloat
• Traumatic reticulitis
• Myotic ruminitis
• Parakeratosis reticulo-rumen
• Ruminal Papilloma
• Ruminal Paramphistomiasis
Bloat
A.
• Terjadi rotasi usus yang menyebabkan terjadinya kolik
yang disertai strangulasi
• perubahan warna merah ke biru pada usus besar dari
distal ke daerah torsi disebabkan oleh adanya obstruksi
aliran darah vena
B.
• Adanya garis dermakasi yang jelas pada daerah torsi
yang disebabkan oleh penyumbatan aliran darah vena
• Pada kuda:
• Rhodococcus equi enteritis
• Equine monocytic ehrlichiosis.
• Equine granulomatous enteritis
• Clostridial enteritis (colitis X)
• Hemorrhagic fibrinonecrotic duodenitis-proximal jejunitis
• Chronic eosinophilic gastroenteritis and multisystemic eosinophilic
epitheliotropic disease
Rhodococcus Equi Enteritis
• Multifocal ulcerative colitis, colon, horse
• Equine monocytic ehrlichiosis atau yang biasanya lebih dikenal dengan “Potomac
horse fever” yang ditemukan pertama kali pada tahun 1983
• Gejala klinis berupa lambatnya pergerakan kuda di dalam air, demam, depresi,
diare berat, dehidrasi, dan laminitis yang menjadi ciri penyakit ini.
• agen penyebabnya ialah neorickettsia ritcii.
• tanda-tanda klinis berhubungan dengan ehrlichiosis monocytic pada kuda antara
lain demam, diare, depresi, dehidrasi, kolik variabel, dan edema subkutan dari
toraks, perut, dan kaki belakang.
• lesi parah akibat “Potomac horse fever” berupa kongesti, petekia, dan edema
yang dapat ditemukan terutama di sekum dan usus besar
Equine Granulomatous Enteritis
• Equine granulomatous enteritis, small
intestine (formalin fixed), horse
• Coccidiosis
• Cryptosporidiosis
• Giardiasis
• Hookworm Disease
• Strongyloidosis
• Cestodiasis
Coccidiosis
• Multifokal proliferasi enteritis pada usus halus
kambing, Proliferasi nodul didalam mukosa usus
halus yang dapat menyebabkan hypertropi
Mikroskopiknya :
coccidia menyebabkan hiperplasia dan
terdapat formasi nodul
Cryptosporidiosis
Mikroskopis
Adanya zona nekrosis
sirkumferensial hepatoseluler
yang mengelilingi venula
hepatika terminal (vena
sentral)
Paracentral (Periacinar) Cellular Degeneration
Mikroskopis
Lesi parasentral terdiri atas hepatosit
nkerotik ke kiri dan hepatosit lain dengan
degenerasi hidropik. Irisan ini adalah
puncak dari asinus hati berbentuk intan
(zona 3) dan mencerminkan partisi lobulus
berdasarkan aliran darah dari masing-
masing dari saluran portal individu yang
mengelilingi lobulus.
Midzonal Degeneration and Necrosis
Mikroskopis
Nekrosis midzonal adalah pola yang paling
jarang terjadi pada cedera hati. Hepatosit
pada bagian tengah lobulus (zona 2)
terpengaruh dan heptosit di wilayah lain
terpengaruh terhindar. C, vena sentral; P,
portal vena
Periportal Degeneration and Necrosis
Mikroskopis
Pola nekrosis yang tidak biasa dari cedera
hepatoseluler, namun dapat muncul
dengan paparan racun yang dapat
termetabolisme oleh intermediet injurious
oleh enzim sitoplasmik, yang dapat
ditemukan di hepatosit periportal.
Bridging Necrosis
Mikroskopis
Pola nekrosis yang ditandai oleh koneksi area
nekrosis antara lonulus yang berbeda. 3 pola
menjembatani nekrosis ,yaitu pusat sampai
sentral seperti yang terlihat; portal ke portal;
dan sentral ke portal.
Massive Necrosis
• Makroskopis
• Ukuran hati awalnya sedikit membesar dengan
permukaan luar yang halus dan parenkim gelap
karena kongesti yang luas, lalu mengecil
dibanding dengan yang normal dengan kapsul
berkerut.
• Mikroskopis
• Ruang berisi darah dalam stroma jaringan ikat
tanpa hepatosit. Hasil akhirnya adalah kolapsnya
lobulus dan penggantian parenkim hati yang
hilang dengan bekas luka yang terdiri dari stroma
terkondensasi, termasuk jumlah variabel dan jenis
kolagen.
PATOLOGI ORGAN HEPAR
• Macam-macam intoksikasi pada hepar
– Chronic pyrrolizdine hepatotoxicity
– Chronic hepatic aflatoxicosis
Chronic Pyrrolizdine Hepatotoxicity
Makroskopis
Keracunan pirolisidin kronis menghasilkan hati
yang fibrotik dan terkadang terdistorsi dengan
permukaan kapsuler yang tidak teratur
Mikroskopis
Hepatosit yang sangat besar (megalosit) dalam
parenkim yang menetap adalah tipikal
toksisitas pirolidin.
Chronic Hepatic Aflatoxicosis
Makroskopis
Aflatoksikosis menyebabkan oenyusustan
dan fibrotik hati dari kolapsnya area nekrosis
masif dan kondensasi stroma fibrosa. Hati
menjadi pucat dan keras
Mikroskopis
Jumlah variabel perubahan lemak (lipidosis),
hiperplasia bilier, dan atypia seluler di
hepatosit. Serta sentrolonular menjadi
jembatan fibrosis.
Macam-macam neoplasia hepar
• Hepatic nodular hyperplasia
• Hepatocellular adenomas,
• Hepatocellular carcinoma
• Cholangiocellular carcinoma,
• Neuroendocrine tumors, carcinoid
• Hepatic lymphoma (lymphosarcoma)
Hepatic Nodular Hyperplasia
• Secara histologis, adenoma ditandai dengan hanya satu atau sangat sedikit
saluran portal, sedangkan nodul hiperplastik mempertahankan elemen
arsitektur lobular normal, meskipun saluran portal lebih terpisah dari
biasanya. Dalam kasus lain, mungkin sulit untuk membedakan adenoma
hepatoseluler dari karsinoma hepatoseluler yang terdiferensiasi dengan
baik.
Hepatocelluler Carcinoma
Karsinoma hepatoseluler adalah neoplasma
ganas dari hepatosit. Mereka tidak biasa pada
semua spesies domestik tetapi dapat terjadi
lebih sering pada ruminansia, terutama domba.
Neoplasma ini sering soliter, sering melibatkan
seluruh lobus, dan dibatasi dengan baik.
Biasanya terdiri dari jaringan rapuh, abu-abu
putih atau kuning-coklat, yang dibagi menjadi
lobulus oleh beberapa band fibrosa (Gambar 8-
79, A)
Gambar 8-80. Karsinoma kolangioseluler, hati. Anjing. Beberapa nodul tumor, beberapa di antaranya adalah umbilicated
(panah). B, Kucing. Tali dan asini sel epitel saluran empedu neoplastik (N) menginvasi parenkim hepatik normal yang
berdekatan (H). Noda H&E.
Neuroendocrine Tumors, Carcinoid
• Karsinoid adalah tumor umum yang diyakini
muncul dari sel neuroendokrin yang terletak di
dalam epitel bilier. Dapat terbentuk dalam sistem
empedu intrahepatik atau ekstrahepatik. Seringkali
mereka membentuk massa tunggal, tetapi
beberapa nodul dapat terjadi, mungkin sekunder
akibat metastasis intrahepatik. Sel cenderung kecil,
memanjang, atau berbentuk gelendong dan
membentuk pita atau roset (Gbr.8-81). Deteksi
imunohistokimia dari penanda neuroendokrin,
seperti kromogranin A, dapat digunakan untuk
mengkonfirmasi diagnosis.
Gambar 8-81. Tumor neuroendokrin, karsinoid, hati, anjing. Karsinoid adalah neoplasma ganas sel neuroendokrin hepar
atau saluran empedu. Secara histologis, tumor tersusun atas sel-sel basofilik memanjang atau berbentuk gelendong kecil
yang membentuk pita atau mawar dan mengandung banyak ruang pembuluh darah. Pewarnaan H&E.
Hepatic Lymphoma (Lymphosarcoma)
Gambar 8-82. Limfoma hati (limfosarkoma), hati. A, Potong permukaan, perbesaran tinggi, anjing. Seluruh hepar membesar
(tidak diperlihatkan di sini), dan ada beberapa fokus pucat yang disebabkan oleh infiltrating limfosit neoplastik. Distribusi
teratur fokus neoplastik yang terlihat pada permukaan yang terpotong disebabkan oleh infiltrasi preferensial dari saluran portal
oleh sel-sel neoplastik. B, Sapi. Seperti ditunjukkan di sini, limfoma hepatik dapat memiliki pola nodular daripada difus, seperti
terlihat pada Gambar 8-82, A.
• Pada permukaan yang terpotong memiliki
penampilan nodular. Penampilan yang khas
dari keterlibatan difus ini disebabkan oleh
degenerasi hepatoselular sentrilobular
karena anemia pada limfoma dan
myeloproliferative disorders dan karena
lokasi spesifik akumulasi akumulasi sel
neoplastik; lokasi termasuk portal dan
periportal untuk limfoma (Gambar 8-82, C)
dan sinusoidal untuk gangguan
myeloproliferatif. Karsinoma metastasis
sering memiliki penampilan umbilicated,
Gambar 8-82 C, Anjing. Limfosit neoplastik mirip dengan yang terlihat dengan
biasanya didistribusikan di dalam dan di sekitar
saluran portal dan vena sentral (Gambar 8-82,
karsinoma kolangioseluler, tetapi
A). Noda H&E. umbilication jarang merupakan fitur dari
sarkoma.
PATOLOGI ORGAN HEPAR
• Macam-macam peradangan pada sistem hepatobilliary
– Acute hepatitis
– Chronic hepatitis
– Fibrosis
– Billiary hyperplasia
– End stage liver or cirrhosis
– Hepatic failure
– Hepatic encephalopathy
– Hepatic lipidosis
– Kapsular hepatic fibrosis
– Hepatic amyloidosis
– Hepatic copper poisoning
– Hepatic pigment hemosiderin accumulation
ACUTE HEPATITIS
Mikroskopis :
Mikroskopis :
Mikroskopis :
Mikroskopis :
• Terdapat regenerasi parenkim nodular yang
irregular dan terpisah oleh traktus jaringan
ikat fibrosa yang mengandung sejumlah
pembuluh darah
• Adanya inflamasi dengan derajat ringan
hingga sedang dan infiltrasi sel
mononuklear.
• Multiplikasi anastomose vaskular yang
abnormal akibat peningkatan tekanan portal
Makroskopis : hepatik.
• Ukuran hepar menjadi mengecil, • Hilangnya parenkim hepatik, adanya
mengeras kondensasi reticulin fiber dan formasi
• Hiperplasia dan hipertrofi duktus traktus jaringan ikat fibrosa yang selanjutnya
biliverus dapat memicu pembentukan regenerative
nodul dengan berbagai variasi ukuran.
HEPATIC FAILURE
Makroskopis :
• Hepatic encephalopathy
Mikroskopis :
• Adanya obstruksi duktus biliverus
• Hanya lesi yang berdampak besar yang dapat dideteksi
pada hepatic failures
HEPATIC ENCEPHALOPATHY
Mikroskopis :