BIOPSI
Armamentarium :
Tingkat keganasan berkisar antara 0,1 % - 17,5% dan paling sering ditemui pada daerah alveolar, mukosa lingual,
labial, palatum, daerah dasar kavum oris, gingiva, mukosa lipatan bukal,dan mandibular alveolar ridge.
Definisi lain dari lesi prekanker adalah jaringan yang berubah secara morfologis .
Menurut WHO,leukoplakia oral merupakan suatu plak atau patch yang tidak dapat dikarakterisasikan secara klinis dan patologis
sebagai kelainan lain serta memiliki resiko berkembang ke arah kanker/keganasan baik di dalam maupun di dekat area lokasi lesi.
Etiologi
●
Etiologi leukoplakia oral tidak diketahui.
Penelitian Harris
Merokok Kandidiasis
●
Beberapa factor yang sering dihubungkan dengan leukoplakia adalah
Konsumsi Alkohol Kekurangan Vitamin
●
Perokok aktif memeiliki kemungkinan 6x lebih besar menderita leukoplakia dibandingkan
orang yang tidak merokok.
Feller
●
Konsumsi alcohol serta adanya Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) juga dapat
meningkatkan kemungkinan perkembangan malignansi di rongga mulut.
Karyalvizhi
●
Menurut penelitian, infeksi candida juga dapat menjadi penyebab leukoplakia karena keberadaannya yang
simultan sehingga memegang peranan penting dalam transformasi ke arah malignansi. Selain itu defisiensi
vitamin A, B12, C, beta karotin dan asam folat juga dapat menyebabkan leukoplakia
Patogenesis
Aktivasi onkogen
dan injuries pada
genn supresor dan Transformasi
Pembelahan Sel Mutasi Gen
gen yang berperan Malignant
untuk perbaikan
DNA
DIAGNOSA BANDING
LEUKOPLAKIA
Anna Nushofa
160110160052
Hairy Leukoplakia
Asimtomatik Sakit
Klinis
Indurasi, ulserasi/non, paling sering ditemukan di lateral lidah-dasar mulut-
tonsil, patch atau mass putih atau merah, berpotensi keganasan.
Penyebab
Perubahan DNA karena karsinogen seperti tembakau, sinar UV, human
papillomavirus, dan alkohol
WHITE SPONGE NEVUS (CANNON’S DISEASE)
Klinis
Asimtomatik, bilateral mukosa bukal, abu-putih, diffuse, veil-like, ketika di
streching hilang, tidak berpotensi keganasan
Penyebab
Belum diketahui
Gambaran klinis
oral leukoplakia
Revi Sarah Fadhilah
160110160055
Oral leukoplakia
× Sering ditemukan pada daerah posterior buccal mucosa, retromolar
region, dasar mulut, dan lidah.
× Dasar mulut dan lateral lidah berisiko tinggi untuk transformasi ganas.
× Lesi awal :
• Berupa warna kelabu / sedikit putih agak transparan
• Berfisura / keriput
• Lunak dan datar
26
1. Leukoplakia homogen
27
2. Leukoplakia Non-homog
e n
× Lesi putih disertai kemerahan.
× Disebut juga eritroleukoplakia dan speckled leukoplakia.
× Gambaran : large white verrucous areas to small nodular structures.
× Jika tekstur permukaannya homogen tapi mengandung komponen verrucous,
papillary (nodular), atau exophytic.
× Biasanya disertai dengan keluhan ringan berupa ketidaknyamanan atau nyeri
yang terlokalisir
28
Leukoplakia Non-homogen
29
3. Proliferative Verrucous le
ukoplakia
× Lesi putih didominasi oleh papillary projections, serupa
dengan papilloma oral.
× Tipe leukoplakia agresif, hampir selalu berkembang menjadi
malignansi.
× Tingkat rekurensi tinggi.
× Biasanya ditemui pada wanita tua.
× Tempat predileksi : gingiva bagian bawah.
30
Epidemiologi dan
Histopatologi
Leukoplakia
32
33
Pemeriksaan biopsi leukoplakia oral dapat
menunjukkan 1) hiperkeratosis atau parakeratosis
dengan displasia, karsinoma in situ, atau karsinoma
invasif atau 2) ‘benign hiperkeratosis’ tanpa
displasia tetapi dengan akantosis, atrofi, atau
Histopatologi radang.
34
35
Hiperkeratosis
36
orthokeratin, epitel menunjukkan lapisan parakeratin, tidak ada lapisan sel granular
sel granular dan nuklei yang hilang di dan inti epitel dipertahankan di lapisan
lapisan keratin keratin.
37
Akantosis
38
Displasia
39
Celullar Change Tissue Change
Nukleus dan sel membesar Gangguan maturasi dari sel basal ke sel
skuamosa
Perubahan perbandingan antara inti sel Dyskeratosis (keratinisasi dini sel-sel
dengan sitoplasma individual, adanya pembentukan “epithel
pearls” pada lapisan spinosum )
Nukleus hyperchromatic Hiperplasia sel basal
Mitosis abnormal
40
41
Learning Issue
Bercak putih
di pipi kanan
Merokok dan kiri tapi Alkohol
tidak terasa
sakit
42
Apa Hubungan Minum alkohol dengan adanya bercak putih pada
mukosa bukal?
▰ Minum alkohol (Sankaranarayanan et al., 1989, 1990) merupakan faktor resiko kanker
mulut, bukan leukoplakia.
▰ Alkohol bukan merupakan faktor resiko independen yang dapat menyebabkan oral
leukoplakia, melainkan memiliki efek sinergis dengan kebiasaan merokok(Gupta,
1984b).
▰ Tidak ditemukan asosiasi antara alkohol dan leukoplakia oral (Evstifeeva dan Zaridze,
1992 di Uzbekistan).
▰ Terdapat hubungan antara dosis alkohol dengan OL (Macigo et al., 1995 di Kenya).
▰ Minum alkohol merupakan faktor resiko OL? Belum jelas. (Jenis dan kadar; jumlah
etanol)
43
Efek Minum Alkohol
44
Oral and Maxillofacial Pathology- Saunders (2008)
45
Apa Hubungan merokok dengan adanya bercak putih pada mukosa
bukal?
46
Mengapa terdapat bercak putih di pipi kanan dan kiri tapi tidak terasa
sakit?
47
LEUKOPLAKIA
Khonsa qonita
160110160051
Leukoplakia with moderete to severe dysplasia
Dysplasia?
Displasia adalah suatu kondisi dimana
perkembanganda pertumbuhan sel tidak
beraturan.
71
Leukoplakia oral mild to moderate dapat diangkat atau
tidak, dan keputusan harus mempertimbangkan faktor-
faktor lain seperti lokasi, ukuran dan, dalam kasus
perokok, keterlibatan pasien dalam berhenti merokok.
72
Mengapa Harus
Check-Up Setelah
1 Bulan?
“
Setelah dilakukan pengambilan lesi
secara keseluruhan, terdapat 10-20%
kemungkinan lesi akan timbul kembali.
74
Prognosis Leukoplakia
Follow-up
Terdapat 3% - Berdasarkan
• 2-4 minggu post
12% kemungkinan pemeriksaan histologis,
keberadaan dysplasia treatment
lesi berkembang
telah dikaitkan dengan • 3 bulan
menjadi risiko transformasi • 6-12 bulan (3-5
ganas/kanker ganas menjadi kanker
mulut tahun)
mulut
75
Biopsi
76
indikasi
Definisi
77
Macam Biopsi
kontraindikasi
1. Biopsi Eksisi
lesi yang dalam
pengambilan jaringan
karena dapat
lesi disertai
menyebabkan
pengmabilan jaringan
perubahan dan
normal disekitarnya
kerusakan struktur
jaringan.
78
79
BIOPSI
Nurul Alisya Saufika
160110160060
BIOPSI ASPIRASI
Gradual removal of lesion with scalpel and scissors Operation site after suturing
Elektrokoagulasi
2. Vitamin C
-Mempunyai antioksidan
-antioksidan: meningkatkan komunikasi antar sel, menginduksi
program kematian sel dan memiliki pengaruh positif thd aktivitas
enzim dalam detoksifikasi karsinogen
3. Vitamin E:
-Fungsi: menekan proliferasi tumor sebagaimana fungsi
sebagai pemakan radikal bebas untuk mencegah
peroksidasi
4. Frenitidine
-menghambat pertumbuhan sel dg menginduksi
apoptosis dg reseptor
-remisi klinis 75%: aplikasi scr lokal 2x sehai
5. Vitamin B12, dan asam folat
-berperan sentral pada metabolisme dan
homeostasis jaringan yang secara biokimiawi
bertindak sebagai kofaktor dan koenzim dalam
metabolisme, elemen regulasi transkripsi DNA,
eritropoises dan meningkatkan efektivitas respons
imun saat inflamasi
5. Antifungal
-jika disebabkan oleh jamur 6. Karotenoid
-polyene-nystatin, imidazol, -beta karoten: prekusor vitamin A,
fluconazol, ampotericin B (jika berhubungan dengan antioksidannya
disertai immunocompromise) Ada pada bayam, wortel, pepaya, mangga
-likopen: pigmeran merah larut lemak
sumber:tomat, efek antioksidan (proteksi
radikal bebas), sembuh 25-55% (konsumsi 4-8
mg/hari selama 3 bln)
7. Agen antineoplastik
-bleomisin: antibiotik sitotoksik yg
menyembuhkan neoplasma
-jarang digunakan karena efek
mukokutaneus
-dosis 0,5%/hari selama 12-15 hari
9. Polivenol
-curcumin:anti-inflamasi, antimikroba,
antivirus, antijamur, antiokidan, chemo-
sensitizing, radio-sensitizing, aktivitas
penyembuhan luka, pencegah inisiasi
tumor,anti-proliferasi agen (mengganggu
siklus sel,menginduksi apoptosis dan
makronukleasi)
-teh hijau: antioksidan