Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN JAGA ASISTENSI RADIOLOGI OFFLINE

(11-11-2021 – 13.00 -16.00)

disusun untuk memenuhi requirement offline


Departemen Radiologi Kedokteran Gigi

Disusun Oleh:

W. Rifqa Nurfaidah 160112190534

DPJP Pembimbing:

Merry Annisa Damayanti., drg., Sp.RKG

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2021
Pasien 1 : 3748 – Rizal Khoiruumam – Panoramik Standar

1. Anamnesa, Tanda Klinis, Diagnosa Klinis, Indikasi Dilakukan Radiografi, Rencana

Perawatan (SOAP)

S : Pasien laki-laki usia 26 tahun datang ke RSGM untuk melakukan pencabutan gigi

geraham sulung. Pasien tidak ada keluhan yang menyertai.

O : Muka normal, simetris, tidak ada riwayat gangguan tiroid

A : Gigi 48 : Tes dingin (-), Sondasi (-), Perkusi (-), Tekan (-), Mobility Grade 1

P : Pro Radiografi Panoramik

Telah dilakukan foto radiografi panoramic standar tanpa pengulangan.

2. Identitas pasien

Nama : Rizal Khoiruumam

Tanggal lahir/Usia : 25 Desember 1994/ 26 tahun

Alamat : Jl. Haur Mekar C 25

3. Riwayat dan Dosis Radiasi

Pasien tidak memiliki riwayat radiografi sebelumnya.

Dosis radiasi yang dipaparkan ialah 7,4 μSV tanpa pengulangan foto.

4. Informasi legal aspek yang diinfokan ke pasien

• Identitas Operator : Nama pemberi informasi dan operator

• Diagnosis : Periodontitis Apikalis Kronis e.c Gangren Pulpa Gigi 48

• Dasar Diagnosis : Pemeriksaan subjektif dan objektif

• Tindakan Dokter : Radiografi Panoramik Standar

• Indikasi Tindakan : Pro Ekstraksi gigi 48

• Tata Cara :
1) Menjelaskan prosedur tindakan dan meminta persetujuan kepada pasien untuk

dilakukan radiografi

2) Pasien diminta untuk melakukan cuci tangan, kumur povidone iodine 0,1%, dan

pakai APD pasien

i.
3) Pasien masuk ke ruang penyinaran dan pasien diinstruksikan untuk membuka

barang-barang logam, seperti: kaca mata, masker, gigi tiruan, peniti, dan lain-lain

4) Operator melakukan pengaturan pada mesin x-ray panoramik, jenis gigi, mengatur

tegangan, dan jenis pasien (anak-anak, remaja, dewasa) panoramik. Sesuaikan

dengan tinggi badan pasien.


5) Pasien dipakaikan apron pelindung radiasi

6) Pasien berdiri tegak, pasien melakukan oklusi sentrik, dagu pasien di posisikan

pada chin rest, tangan pasien diminta memegang handle support, dan pasien

menutup matanya.
7) Operator mengatur head holding sesuai dengan posisi kepala pasien

8) Pasien diminta untuk mempertahankan posisi tersebut sampai operator kembali

lagi kedalam ruangan.

9) Operator keluar ruangan, menutup pintu, dan menekan tombol penyinaran.

10) Operator melihat hasil kualitas penyinaran pada komputer, jika sudah bagus maka

penyinaran selesai, jika kualitas kurang bagus, maka penyinaran ulang dilakukan

11) Operator masuk ke ruangan, memposisikan alat menjauhi pasien, dan membuka

apron pasien

12) Pasien diminta keluar ruangan, dan menunggu hasil radiografi

13) Operator mencetak radiografi, dan melakukan interpretasi

• Tujuan Tindakan : sebagai pemeriksaan penunjang untuk menetapkan diagnosis yang

tepat

• Manfaat Tindakan : untuk melihat posisi gigi, struktur gigi dann tulang rahang, beserta

jaringan sekitarnya

• Risiko Tindakan : Terpapar radiasi

• Komplikasi Tindakan : Mual, pusing, dan mulut kering


• Prognosis : Baik

• Alternative & Risiko : Konsumsi buah dan sayur, susu, minum air putih yang banyak

• Lain-Lain : -

5. Prosedur Teknik yang Dilakukan

1) Pasien diposisikan di mesin x ray panoramik. Sesuaikan dengan tinggi badan pasien.

2) Pasien berdiri tegak, pasien melakukan oklusi sentrik, dagu pasien di posisikan pada

chin rest, tangan pasien diminta memegang handle support, dan pasien menutup

matanya.

3) Operator mengatur head holding sesuai dengan posisi kepala pasien

4) Pasien diminta untuk mempertahankan posisi tersebut sampai operator kembali lagi

kedalam ruangan.

5) Operator keluar ruangan, menutup pintu, dan menekan tombol penyinaran.

6) Operator masuk ke ruangan, memposisikan alat menjauhi pasien, dan membuka apron

pasien dan diminta untuk keluar ruangan.


Hasil Eksposure

Interpretasi

Area 1 (Gigi Geligi)

Missing Teeth/Agenesia -

Persistensi -

Impaksi 38 : impaksi gigi 38, posisi vertikal, ukuran mesiodistal


gigi 38 lebih besar dibandingkan jarak antara ramus
mandibula dengan gigi 37, dataran oklusal sejajar dengan
occlusal line gigi 37, akar gigi bersinggungan dengan
kanalis mandibular.

48 : impaksi gigi 48, posisi vertikal, ukuran mesiodistal


gigi 48 lebih besar dibandingkan jarak antara ramus
mandibula dengan gigi 47, dataran oklusal sejajar dengan
occlusal line gigi 47, akar gigi bersinggungan dengan
kanalis mandibular.

Kondisi Mahkota Terdapat gambaran radiolusen dari enamel hingga kamar


pulpa pada mesial mahkota gigi 48
Kondisi Akar Dalam Batas Normal

Kondisi Alveolar Crest-Furkasi Dalam Batas Normal

Kondisi Periapikal Gigi 44 radiolusen berbatas jelas dan tidak tegas pada
apikal gigi 48

Area 2 (Maksila-Sinus-Nasal)

Terdapat gambaran radioopak menyerupai bahan logam

Area 3 (Mandibula)

Dalam Batas Normal

Area 4 (TMJ)

Bentuk Kondilus - Fossa - Kondilus dextra dan sinistra berbentuk convex, simetris,

Eminensia dalam batas normal

Posisi Kondilus Kondilus dextra dan sinistra berada dalam fossa

glenoid, dalam batas normal

Area 5 (Ramus-Os. Vertebrae)

Dalam Batas Normal


Kesan
Terdapat kelainan pada area 1 dan 2
Suspek Radiodiagnosis

Granuloma Periapikal Gigi 48, Impaksi kelas IA gigi 38 dan 48


Pasien 2 : 3755– Nurul Hidayah – Periapikal Paralel Bisektris (Asistensi Residen)

1. Anamnesa, Tanda Klinis, Diagnosa Klinis, Indikasi Dilakukan Radiografi, Rencana

Perawatan (SOAP)

S : Pasien perempuan usia 23 tahun datang ke RSGM dengan rujukan untuk dilakukan

foto periapikal bisektris. Pasien tidak memiliki keluhan.

O : Gigi 46 : Tes dingin (-), sondasi (+), perkusi (+), tekan (-), mobility (-), polip gingiva

(+), Pasien tidak dalam masa kehamilan maupun riwayat gangguan tiroid

A : Susp. Nekrosis pulpa gigi 46 disertai polip gingiva

P : Pro Radiograf periapikal bisektris

Telah dilakukan foto radiografi Periapikal Bisektris tanpa pengulangan.

2. Identitas pasien

Nama : Nurul Hidayah

Tanggal lahir/Usia : 09 November 1998 / 23 Tahun

Alamat : Bandung

3. Riwayat dan Dosis Radiasi

Pasien tidak memiliki riwayat radiografi sebelumnya.

Dosis radiasi yang dipaparkan ialah 3,6 SV tanpa pengulangan foto.

4. Informasi legal aspek yang diinfokan ke pasien

• Identitas Operator : Nama pemberi informasi dan operator

• Diagnosis : Susp. Nekrosis Pulpa Gigi 46

• Dasar Diagnosis : Pemeriksaan subjektif dan objektif

• Tindakan Dokter : Radiografi Periapikal Bisektris


• Indikasi Tindakan : Pro Ekstraksi gigi 46

• Tata Cara :

1) Menjelaskan prosedur tindakan dan meminta persetujuan kepada pasien untuk

dilakukan radiografi

2) Pasien diminta untuk melakukan cuci tangan, kumur povidone iodine 0,1%,

dan pakai APD pasien

3) Pasien masuk ke ruang penyinaran dan pasien diinstruksikan untuk membuka

barang-barang logam, seperti: kaca mata, masker, gigi tiruan, peniti, dan lain-

lain

4) Operator melakukan pengaturan pada mesin x-ray periapikal, seperti teknik

radiografi, jenis gigi, mengatur tegangan, dan jenis pasien (anak-anak, remaja,

dewaja)

5) Pasien dipakaikan apron pelindung radiasi

6) Pasien diposisikan duduk tegak di tempat duduk pasien.

7) Kepala diposisikan sedikit menengadah ke atas dengan bidang oklusal RB

sejajar lantai.

8) Paket film diletakkan sedekat mungkin dengan gigi yang akan diradiograf tanpa

dibengkokkan.

9) Pasien diinstruksikan untuk menahan film dengan menggunakan telunjuk atau

ibu jari

10) Tentukan sudut antara sumbu panjang gigi dengan sumbu panjang film

11) Ujung tabung sinar X diletakkan pada sudut sebelah kanan garis bisektris

dengan pusat arah sinar diarahkan ke apeks gigi (untuk molar rahang bawah,

sudut horizontal 90’ dan vertikal -5’)

12) Pasien diminta untuk mempertahankan posisi tersebut sampai operator


kembali lagi kedalam ruangan dengan menatap satu titik sejajar dengan mata.

13) Operator keluar ruangan, menutup pintu, dan menekan tombol penyinaran.

14) Operator masuk ke ruangan untuk mengambil hasil foto dan melepas apron

pasien

15) Pasien diminta untuk keluar ruangan dan menunggu sembari operator melihat

hasil kualitas penyinaran pada komputer, jika sudah bagus maka penyinaran

selesai, jika kualitas kurang bagus, maka penyinaran ulang dilakukan

16) Operator mencetak radiografi dan melakukan interpretasi

o Tujuan Tindakan : sebagai pemeriksaan penunjang untuk menetapkan

diagnosis yang tepat

o Manfaat Tindakan : untuk melihat kondisi struktur gigi yang tersisa beserta

jaringan sekitarnya

o Risiko Tindakan : Terpapar radiasi

o Komplikasi Tindakan : Mual, pusing, dan mulut kering

o Prognosis : Baik

o Alternative & Risiko : Konsumsi buah dan sayur, susu, minum air putih yang
banyak

o Lain-Lain :-

5. Prosedur Teknik yang Dilakukan

1) Posisikan kepala pasien sedikit menengadah ke atas

2) Bidang oklusal RB sejajar dengan lantai

3) Paket film diletakkan sedekat mungkin dengan gigi yang akan diradiograf tanpa

dibengkokkan.

4) Paket film diletakkan sedekat mungkin dengan gigi yang akan diradiograf tanpa

dibengkokkan.

5) Pasien diinstruksikan untuk menahan film dengan menggunakan telunjuk atau ibu jari
6) Tentukan sudut antara sumbu panjang gigi dengan sumbu panjang film

7) Ujung tabung sinar X diletakkan pada sudut sebelah kanan garis bisektris dengan pusat

arah sinar diarahkan ke apeks gigi (untuk molar rahang bawah, sudut horizontal 90’ dan

vertikal -5’)

8) Pasien diminta untuk mempertahankan posisi tersebut sampai operator kembali lagi

kedalam ruangan.

9) Operator keluar ruangan, menutup pintu, dan menekan tombol penyinaran.

10) Operator masuk ke ruangan untuk mengambil hasil foto dan melepas apron pasien

11) Operator melakukan proses interpretasi

Hasil Eksposure
Data Interpretasi

Elemen Gigi : 46

Mahkota : Terdapat gambaran lusen pada 2/3 dari distooklusal enamel hingga

mencapai kamar pulpa

Akar : Berjumlah 2, lurus, terdapat gambaran radioopak disepanjang saluran

akar (menyerupai bahan pengisi saluran akar)

Membran Periodontal : Melebar di sepanjang akar

Lamina Dura : Terputus-putus pada distal akar gigi

Puncak Tulang Alveolar : Dalam batas normal

Furkasi : Dalam batas normal

Periapikal : Terdapat gambaran radiolusen berbatas jelas dan tidak tegas

Kesan : Kelainan pada mahkota, akar, membrane periodontal, lamina dura,

dan periapikal

Suspek Radiodiagnosis : Granuloma periapical e.c karies profunda post PSA gigi 46

Bandung, 11 November 2021


Dokter Residen Jaga Dokter Penanggung Jawab Pelayanan

Rakhmat, drg. Dimas, drg. Merry Annisa D., drg., Sp.RKG

Anda mungkin juga menyukai