NAILATUL HUSNA
NPM. 160112190087
yang harus dapat dilakukan oleh dokter gigi. Teknik radiografi intraoral dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu teknik radiografi periapikal, bitewing dan oklusal. Pada
saat melakukan foto radiografi intraoral, perlu dilakukan penentuan titik penetrasi
gigi terlebih dahulu. Titik penetrasi gigi geligi rahang atas adalah sebagai berikut :
4. Titik penetrasi P1 ditarik garis dari tengah-tengah pupil, mata tegak lurus
5. Titik penetrasi P2 ± 0,5 – 1 cm dari titik penetrasi gigi P1 pada garis khayal
rahang atas
6. Titik penetrasi M1 ditarik garis dari batas terluar mata tegak lurus terhadap
7. Titik penetrasi M2 ± 1 cm atau lebih dari gigi M1 pada garis khayal rahang atas
8. Titik penetrasi M3 ± 1 cm atau lebih dari gigi M2 pada garis khayal rahang atas
Adapun titik penetrasi pada gigi geligi rahang bawah adalah sebagai berikut :
1. Titik penetrasi I1 dan I2 lanjutan dari titik penetrasi gigi I1 dan I2 rahang atas
2. Titik penetrasi C lanjutan dari titik penetrasi gigi C rahang atas pada garis
lurus terhadap garis khayal rahang bawah dan P2 mundur 0,5 cm pada garis
khayal
4. Titik penetrasi M1 lanjutan dari titik penetrasi gigi M1 rahang atas tegak lurus
mundur ke posterior 1 cm dari titik penetrasi gigi depannya pada garis khayal
rahang bawah.
untuk melihat suatu gigi dan jaringan di sekitar daerah apikalnya. Pada satu film
memuat dua sampai empat gambaran gigi beserta tulang alveolar di sekitarnya.
Indikasi Utama :
Perawatan endodontik
Evaluasi detail pada kista apikal dan lesi lainnya pada tulang alveolar
Teknik radiografi periapikal dibagi menjadi dua teknik yaitu teknik paralel
1.1.1Teknik Paralel
pasien. Teknik ini mendukung film paralel terhadap sumbu panjang gigi
dan pusat sinar dari x-ray mengarah langsung tepat pada gigi dan film,
distorsi dan menghasilkan gambaran gigi dan tulang sesuai anatomi yang
sebenarnya.
1. Film diletakkan pada holder di dalam mulut sejajar sumbu panjang gigi.
2. Ujung tabung sinar x diarahkan pada sudut yang tepat (vertikal dan
3. Dengan menggunakan film holder beserta film packet dan posisi ujung
Desain holder pada teknik paralel dibedakan menjadi anterior atau posterior,
mandibula atau maxilla, kanan atau kiri. Terdapat cincin yang berfungsi sebagai
panduan untuk menyelaraskan tabung dan memastikan bahwa film berpusat pada
sinar di belakang gigi yang akan difoto, dan memastikan film dan gigi tegak lurus
terjadinya distorsi
2. Bayangan tulang zigomatikum terlihat di atas apikal gigi molar
6. Sudut vertikal dan horizontal dari tabung sinar x dapat ditentukan posisinya
dengan tepat
8. Dapat menghasilkan foto radiograf yang sama pada kunjungan dan operator
yang berbeda
1. Penggunaan film holder dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien,
3. Kondisi anatomis (palatum yang datar dan dangkal) rongga mulut sering
menerapkan teori geometris, dimana bidang film dan sumbu panjang gigi
prinsip :
1. Paket film diletakkan sedekat mungkin dengan gigi yang akan difoto, tanpa
dibengkokkan
2. Tentukan sudut antara sumbu panjang gigi dengan sumbu panjang film.
3. Ujung tabung sinar x diletakkan pada sudut sebelah kanan garis bisektris
akan sama dengan panjang gigi yang terdapat dalam film, serta hasil foto
radiograf adekuat
radiograf terdistorsi
4. Kurang dapat menghasilkan foto radiograf yang sama pada kunjungan dan
dan lain-lain.
memakai handscoon.
5. Posisikan film di dalam mulut pasien, instruksikan pasien agar tidak
bergerak.
6. Ukuran film yang tepat diletakkan di dalam mulut pada daerah gigi yang
gigi.
8. Arahkan tabung pada bidang vertikal dan horizontal agar sejajar dengan
perlahan menggunakan ibu jari atau telunjuk dan instruksikan agar pasien
tidak bergerak
10. Nyalakan alat, atur posisi tabung, titik penetrasi, arah sinar dan atur
waktu exposure
11. Tentukan sudut-sudut vertikal dan horizontal serta posisi ujung tabung
tepat
alveolar di darah interdental regio rahang atas dan rahang bawah pada satu lembar
awal sebelum berkembang secara klinis. Selain itu, teknik ini juga berguna untuk
bagus pada tulang alveolar dan perubahan ketinggian tulang alveolar yang dapat
diorientasikan secara horizontal namun dapat juga secara vertikal. Di bawah ini
merupakan gambar instrumen holder film yang mempunyai cincin untuk panduan
posisi tabung, dan film menunjukkan tab yang digigit pasien untuk mendukung
kalung, jam tangan, cincin, anting-anting, alat intraoral lepasan, dan lain-
lain.
memakai handscoon.
5. Mempersiapkan film/sensor
Bite tabs atau film holder dapat digunakan untuk menahan posisi film di
dalam mulut pasien. Untuk memposisikan film secara benar dengan tujuan
gigi di maksila dan mandibula dapat terlihat semuanya. Selain itu harus
terlihat juga bagian alveolar crest untuk melihat jika terjadi kehilangan
gambar horizontal maupun vertical, film harus terletak paralel dengan gigi
Foto bitewing juga dapat diambil di anterior atau posterior. Pada anterior
bitewing, film ditempatkan pada aspek distal dari cusp sehingga dapat
diposisikan sehingga aspek distal dari gigi paling belakang yang tumbuh
dapat terlihat.
Angulasi ini didapat dari rata-rata angulasi vertical gigi di maksila dan
mandibular saat oklusi. Angulasi horizontal dipilih agar sinar x-ray dapat
gigi bersebelahan yang akan difoto. Angulasi ini membuat sinar x-ray
mengarah pada area kontak gigi sehingga tidak terjadi overlap pada
dapat tegak lurus dengan bidang film. Pada bagian anterior dapat
menggigitkan gigi di rahang atas dan rahang bawah pada bite tab. Ini
menggunakan sinar X dengan paket film (5,7 x 7,6 cm) atau film intraoral yang
diletakkan pada bidang oklusal. Teknik ini sangat berguna ketika pasien tidak
dapat membuka mulut dengan lebar pada saat akan melakukan foto radiograf
periapikal.
1. Melihat adanya gigi supernumerary, gigi yang tidak erupsi, dan gigi impaksi
mandibular.
18
1.3.6
26
White SC, Pharoah MJ.Oral Radiology Principles and Interpretation. 7th ed.