Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ILMU PENYAKIT MULUT LAPORAN KASUS MAYOR

Recurrent Intaoral Herpes

Disusun oleh:

Raliska Ayudina Putri 160112190085


Zaski Fatma Tribumi 160112190086
Nailatul Husna 160112190087
Eva Istikomah Kusuma Wardani 160112190088

Pembimbing:
Dr. Irna Sufiawati, drg., Sp.PM (K)

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MULUT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................iv
DAFTAR BAGAN..........................................................................................................................v
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................vi
BAB I LAPORAN KASUS............................................................................................................7
1.1 Skenario Percakapan Dokter dengan Pasien........................................................................7
1.1.1 Pertemuan Pertama........................................................................................................7
1.2 Status Klinik........................................................................................................................9
1.2.1 Identitas Pasien..............................................................................................................9
1.2.2 Pemeriksaan Subjektif (Anamnesis)............................................................................10
1.2.3 Riwayat Penyakit Sistemik..........................................................................................10
1.2.4 Pemeriksaan Objektif...................................................................................................10
1.2.5 Diagnosis dan Diagnosis Banding...............................................................................14
1.2.6 Rencana Perawatan dan Pengobatan...........................................................................15
BAB II MEKANISME DAN ANALISIS KASUS......................................................................17
2.1 Bagan Mekanisme Kasus...................................................................................................17
2.2 Analisis Kasus...................................................................................................................18
BAB III TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................19
3.1 Recurrent Intraoral Herpes (RIH).....................................................................................19
3.1.1 Prevalensi.....................................................................................................................19
3.1.2 Etiologi........................................................................................................................19
3.1.3 Patogenesis..................................................................................................................19
3.1.4 Keterkaitan RIH dan Penyakit Autoimun....................................................................19
3.1.5 Terapi Farmakologi.....................................................................................................19
3.1.6 Terapi Non-Farmakologi.............................................................................................19
3.1.7 Pemeriksaan Penunjang...............................................................................................19
BAB 1V KESIMPULAN DAN PENUTUP.................................................................................20
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................20
4.2 Penutup.................................................................................................................................20

ii
iii

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................21
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 (A-C) Lesi ulserasi oral dan cheilitis..........................................................................7

Gambar 1. 2 Gambaran mikroskopis (H&E, magnifikasi ×100) menunjukkan adanya granuloma

epithelioid pada spesimen biopsi oral..............................................................................................8

Gambar 1. 3 (A dan B) Penampilan endoskopi terminal ileum menunjukkan perubahan

cobblestone pada mukosa (epitelium mukosa yang lebih intak dipisahkan oleh fisur dan ulser

membentuk pulau) (A), and ulserasi mukosa didekat daerah katup ileocaecal (B).........................9

Gambar 3. 1 Angular cheilitis........................................................................................................25

Gambar 3. 2 Kasus angular cheilitis terasosiasi dengan alergi nikel pada pasien yang dirawat

ortodonti.........................................................................................................................................25

Gambar 3. 3 Angular cheilitis pada pasien usia tua yang mengalami xerostomia........................26

iv
DAFTAR BAGAN

Bagan 2-1. Bagan Mekanisme Kasus………………………………………………………....…11

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Manajemen perawatan angular cheilitis.......................................................................37

vi
BAB I

LAPORAN KASUS

1.1 Skenario Percakapan Dokter dengan Pasien

1.1.1 Pertemuan Pertama

Dokter gigi : Assalamualaikum wr wb. Selamat siang dek, silahkan duduk dek
Pasien : Selamat siang dokter, baik terima kasih dok.
Dokter gigi : Perkenalkan nama saya Alim, dokter gigi muda di RSGM Unpad, punten
dek benar dengan Chandra?
Pasien : Benar dokter
Dokter gigi : Baik dek, punten dek ingin mengonfirmasi untuk tempat
dan tanggal lahir, dimana dan kapan?
Pasien : Di Bandung, 19 Juni 2003 dok
Dokter gigi : Baik, untuk alamat rumahnya sekarang di mana ya?
Pasien : Di Jalan Turangga Tenggara No. 36, dok
Dokter gigi : Baik, untuk sekarang kegiatannya apa ya dek? masih sekolah yah ?
Pasien : Iya dok, saya masih kelas III SMA dok
Dokter gigi : Baik dek Chandra, apakah ada keluhan akhir-akhir ini?
Pasien : Iya dok, saya memiliki keluhan terdapat luka dan sakit dok 
Dokter gigi : Lukanya di bagian mana dek?
Pasien : Di sini dok (nunjuk rongga mulut), di gusi bawah bagian kanan dan sudut
bibir dok 
Dokter gigi : Lukanya muncul sejak kapan ya dek?
Pasien : Sejak dua bulan yang lalu dok mulai terasa sakitnya
Dokter gigi : Bisa diceritakan tidak dek penyebab lukanya karena apa? Apakah sempat
tergigit atau tiba-tiba muncul? 
Pasien : Saya kurang tahu juga dok, awalnya tidak ada gejala apa-apa sih dan
sebenarnya luka ini muncul tiga bulan yang lau, namun satu bulan pertama
saya tidak merasakan adanya sakit dok, karena itu saya tidak
memeriksakannya. 
Dokter gigi : Untuk lukanya apakah ada sempat membaik dan hilang muncul atau dari
awal sampai sekarang masih di tempat sama? 
Pasien : Masih ditempat yang sama dok, lukanya belum sembuh-sembuh. 
Dokter gigi : Untuk lukanya apakah ada yang bisa memperberat atau memperingan
rasa sakitnya?
Pasien : Biasanya kalau lukanya tersentuh bisa sakit sih dok, cuma untuk
memperingan sepertinya tidak ada.
Dokter gigi : Baik dek, pada saat tiga bulan yang lalu, apakah ada keluhan lain? 
Pasien : Iya dok, pada saat itu saya terkadang mengalami sakit perut dok. Saya
juga sering merasakan mules. 
Dokter gigi : Baik dek, mohon maaf sebelumnya, bagaimana untuk BAB-nya? Apakah
BAB-nya normal atau encer seperti diare? 
Pasien : Seperti diare dokter.
Dokter gigi : Apakah adek pernah mengkonsumsi makanan yang belum pernah
dikonsumsi sebelumnya? atau saat ini mengkonsumsi obat secara teratur?
bisa diceritakan dek? 
Pasien : Tidak dok, saya rasa tidak mengkonsumsi makanan-makanan aneh, dan
saya juga tidak meminum obat rutin dok. Namun saya sangat suka makan
makanan instan dok. 
Dokter : Oh iya, kira-kira sudah berapa lama sering mengkonsumsi makanan-
makanan tersebut dek?
Pasien : Hmm... kira-kira 3 tahun yang lalu ya dok, semenjak ibu saya dipindah
tugaskan di luar kota dok.
Dokter gigi : Oiya baik, sebelumnya pernah ke dokter? 
Pasien : Sudah dokter, kemarin saya ke dokter untuk periksa masalah sakit perut
saya dok. 
Dokter gigi : Dari dokternya apakah sudah diberitahu masalahnya apa?
Pasien : Sudah dokter, kemarin sempat diperiksa dan kata dokternya saya ada
Crohn’s disease. Ini dok kalau mau lihat hasil pemeriksaan dokternya
kemarin. (memberikan hasil pemeriksaan)
Dokter gigi : Oiya baik dek, apakah adek ada riwayat penyakit seperti darah tinggi,
gula tinggi, atau diabetes?
Pasien : Tidak ada sih dok
Dokter gigi : Baik dek, jika boleh tau, apakah keluarga pernah mengalami hal yang
sama sebelumnya? 

8
Pasien : Tidak ada dokter
Dokter gigi : Apakah adek pernah ke dokter gigi sebelumnya?
Pasien : Belum dok, ini pertama kali saya ke dokter gigi.
Dokter gigi : Apakah adek memiliki alergi terhadap obat-obat tertentu?
Pasien : Setahu saya tidak dok.
Dokter gigi : Baik dek, untuk harapan adek datang ke klinik seperti apa ya dek?
Pasien : Saya harap lukanya bisa sembuh dok, karena saya sudah merasa tidak
nyaman dok
Dokter gigi : Baik dek, sebelum saya merawat lukanya, saya harus melakukan
beberapa pemeriksaan untuk memastikan diagnosis penyakitnya. Kalau
dari hasil pemeriksaan yang dari dokter kemarin, kemungkinan saya duga
ini adalah manifestasi dalam mulut dari penyakit Crohn’s disease, cuma
nanti kita cek lagi dulu aja ya.
Pasien : Baik dokter, terima kasih banyak dok. 
1.2 Status Klinik

Tanggal pemeriksaan : 14 Februari 2021


Nama drg muda : Jason Tjokro
NPM : 160112190047
Dosen pendidik klinik : drg. Indah Suasani Wahyuni, Sp.PM
NIP : 19770124 201404 2001
1.2.1 Identitas Pasien

Nomor rekam medis : -


Nama lengkap : Chandra
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 23 Juli 2003
Usia : 17 tahun
Agama : Kristen Protestan
Alamat lengkap : Jl. Turangga Tenggara No 34
Nomor telepon :
Pekerjaan : Pelajar

9
Status : Belum menikah
1.2.2 Pemeriksaan Subjektif (Anamnesis)

Pasien laki-laki berusia 17 tahun datang ke RSGM Unpad dengan keluhan sakit karena

adanya luka di bagian gusi bawah kanan dan ujung bibir. Pasien sudah merasakan sakit sekitar 2

bulan yang lalu. Sebulan sebelumnya, Pasien sudah menyadari adanya luka namun tidak

merasakan sakit. Pada saat itu, pasien terkadang mengalami sakit perut dan konsistensi BAB-nya

tergolong cair. Pasien tidak mengkonsumsi obat rutin, tidak keracunan makanan, dan tidak ada

riwayat trauma. Riwayat penyakit umum disangkal. Riwayat penyakit keluarga disangkal. Alergi

obat disangkal. Pasien ingin dirawat lukanya.

1.2.3 Riwayat Penyakit Sistemik

Penyakit Jantung : Tidak

Hipertensi : Tidak

Diabetes mellitus : Tidak

Asma/Alergi : Tidak

Penyakit Hepar : Tidak

Kelainan GIT : Tidak

Penyakit Ginjal : Tidak

Kelainan Darah : Tidak

Hamil : Tidak

Kontrasepsi : Tidak

Lain-lain : Tidak

1.2.4 Pemeriksaan Objektif

a. Penilaian keadaan umum

10
Baik

b. Pemeriksaan tanda vital

 Kesadaran : Composmentis

 Suhu : 36,5̊ (afebris)

 Tekanan darah: 120/80 mmHg (normal)

 Pernafasan : 20 kali/menit (normal)

 Denyut nadi : 100 kali/menit (normal)

c. Pemeriksaan ekstraoral

 Wajah : simetris

 Bibir : kompeten, simetris, vermillion border jelas, komisura pecah-pecah,

terdapat ulser pada komisura kanan dan kiri,

komisura kiri:

- ukuran: diameter 1 mm

- kedalaman +/ 1 mm

- bentuk: irregular

- border: jelas

komisura kanan:

- ukuran: diameter 1 mm

- kedalaman +/ 1 mm

- bentuk: irregular

- border: jelas

 Hidung : tidak ada kelainan

11
 Telinga : tidak ada kelainan

 Mata : non ikterik, non anemis, isokhor,

 Kelenjar limfe/Nodus limfatikus :

- Nodus okspital : tidak sakit, tidak teraba

- Nodus auricular : tidak sakit, tidak teraba

- Nodus servikal : tidak sakit, tidak teraba

- Nodus supraklavikular : tidak sakit, tidak teraba

- Nodus submandibular : tidak sakit, tidak teraba

- Nodus submental : tidak sakit, tidak teraba

 Kelenjar tiroid : tidak sakit, tidak teraba

 Kelenjar saliva parotis : tidak sakit, tidak teraba

 Sendi temporomandibular : normal

d. Pemeriksaan Intraoral

 Kebersihan mulut : sedang

 Gingiva : normal

 Mukosa Labial : tidak ada kelainan

 Mukosa Bukal : tidak ada kelainan

 Vestibulum : terdapat ulser multiple a.r 44-45, berbentuk ovoid dengan ukuran

6x10 mm dengan tepi ireguler dan warna putih keabuan,

kedalaman dangkal.

 Palatum Durum : tidak ada kelainan

 Palatum Mole : tidak ada kelainan

12
 Frenulum : tidak ada kelainan

 Uvula : tidak ada kelainan

 Tonsil : T1-T1

 Lidah : tidak ada kelainan

 Dasar mulut : tidak ada kelainan

e. Gambar Kasus

Gambar 1. 1 (A-C) Lesi ulserasi oral dan cheilitis

f. Pemeriksaan Penunjang

 Biopsi lesi oral : ditemukan infiltrat lymphoplasmacytic dan granuloma

epithelioid (Gambar 1.2)

 Analisis darah : Terdapat peningkatan erythrocyte sedimentation rate dan

C reactive protein, dan hasil positif antibodi anti-

Saccharomyces cerevisiae.

13
 Endoskopi : Gastrointestinal bagian superior normal. Ileokolonoscopi

menunjukkan deformasi katup ileocaecal dan ulserasi

ileum and kolon. (Gambar 1.3)

 Biopsi mukosa intestinal : Distorsi arsitektural, infiltrat inflamasi dengan jaringan

granulasi dan granuloma epithelioid

Gambar 1. 2 Gambaran mikroskopis (H&E, magnifikasi ×100) menunjukkan adanya granuloma epithelioid
pada spesimen biopsi oral

Gambar 1. 3 (A dan B) Penampilan endoskopi terminal ileum menunjukkan perubahan cobblestone pada
mukosa (epitelium mukosa yang lebih intak dipisahkan oleh fisur dan ulser membentuk pulau) (A), and
ulserasi mukosa didekat daerah katup ileocaecal (B)

1.2.5 Diagnosis dan Diagnosis Banding

 Diagnosis:

14
D/ stomatitis aphtosa a.r 44-45 pada mukosa bukal et cause Crohn's disease

D/ angular cheilitis pada komisura kiri dan kanan

 Diagnosis banding:

DD/ ulcerative colitis

DD/ herpes labialis

1.2.6 Rencana Perawatan dan Pengobatan

1) Pro- rujukan ke dokter spesialis Penyakit Dalam untuk perawatan Crohn’s disease

R/ prednisolone 40 mg ∫ 1 dd 1 pc prn

R/ azathioprine 100 mg ∫ 1 dd 1 pc prn

2) Pro resep

• Triamcinolone acetodine 0,1%

• Miconazole nitrat krim 2%

• Chlorhexidine gluconate 0,2%

• Petroleum jelly

• Vitamin B12, zat besi, vitamin D, dan kalsium

3) KIE, OHI:

 Menjelaskan Menjelaskan kepada pasien mengenai diagnosa, rencana perawatan, hal

yang harus dihindari dan hal yang harus ditingkatkan

 Menjelaskan kepada pasien mengenai hasil pemeriksaan, keadaan mulutnya dan

penyakit yang dideritanya.

 Instruksi OHI. Sikat gigi rutin (2x sehari pada pagi dan malam hari sebelum tidur)

dan menyikat lidah.

15
 Menjelaskan kepada pasien untuk lebih sering minum air putih dan mengkonsumsi

sayuran dan buah-buahan, dan menghindari makan makanan yang pedas dan panas.

 Pro kontrol 1 minggu kemudian

16
BAB II

MEKANISME DAN ANALISIS KASUS

2.1 Bagan Mekanisme Kasus


Pasien datang ke RSGM Pasien terkadang
Pemeriksaan
mengalami sakit perut
 Keadaan umum: Baik dan konsistensi BAB-
 Ekstraoral: Terdapat sariawan di gusi nya tergolong cair sejak
bawah kanan dan luka pada 3 bulan lalu
komisura pecah-pecah, Crohn’s
sudut bibir kanan dan kiri
komissura kiri kanan sejak 2 bulan lalu
disease
terdapat ulcer ukuran
Pemeriksaan
diameter 1 mm, kedalaman
Meningkatnya reaksi
+/ 1 mm, bentuk irregular,  Biopsi lesi oral:
imun berlebih terhadap
berbatas jelas ditemukan infiltrat
antigen intestinal
 Intraoral: lymphoplasmacyti
terdapat ulser multiple di c dan granuloma
vestibulum a.r. 44-45 Gangguan absorpsi epithelioid
berbentuk ovoid berukuran ± nutrisi  Analisis darah:
6×10 mm, berwarna putih
terdapat
keabuan, tepi ireguler dan
Defisiensi nutrisi peningkatan
kemerahan, kedalaman
dangkal erythrocyte
sedimentation rate
dan C reactive
D/ Stomatitis aphtosa a.r 44-45 pada vestibulum protein, dan hasil
DD:
e.c. Crohn's disease positif antibodi
 Ulcerative colitis anti-
 Herpes labialis D/ Angular cheilitis pada komisura kiri dan kanan Saccharomyces
cerevisiae.
 Endoskopi:
gastrointestinal
bagian superior
Pasien ingin lukanya dirawat normal.
Ileokolonoscopi
Rujukan ke dokter spesialis
menunjukkan
 Triamcinolone  Komunikasi, informasi dan penyakit dalam
deformasi katup
acetodine 0,1% edukasi kepada pasien ileocaecal dan
 Miconazole nitratre mengenai hasil pemeriksaan, Perawatan ulserasi ileum and
krim 2% rencana perawatan, faktor Crohn’s Disease kolon
 Chlorhexidine yang dapat memperingan
 Biopsi mukosa
gluconate 0,2% dan faktor yang dapat
intestinal:
 Petroleum jelly memperberat kondisi pasien.  R/ prednisolone 40 mg
distorsi arsitektural,
 Vitamin B12, zat besi,  Instruksi OHI ∫ 1 dd 1 pc prn
infiltrat inflamasi
vitamin D, dan kalsium  Edukasi pola hidup bersih  R/ azathioprine 100 mg dengan jaringan
dan sehat ∫ 1 dd 1 pc prn granulasi dan
granuloma
epithelioid
18

2.2 Analisis Kasus


BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Recurrent Intraoral Herpes (RIH)

3.1.1 Prevalensi

3.1.2 Etiologi

3.1.3 Patogenesis

3.1.4 Keterkaitan RIH dan Penyakit Autoimun

3.1.5 Terapi Farmakologi

3.1.6 Terapi Non-Farmakologi

3.1.7 Pemeriksaan Penunjang


BAB 1V

KESIMPULAN DAN PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Penutup
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai