Disusun oleh:
Pembimbing:
Dr. Irna Sufiawati, drg., Sp.PM (K)
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................iv
DAFTAR BAGAN..........................................................................................................................v
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................vi
BAB I LAPORAN KASUS............................................................................................................7
1.1 Skenario Percakapan Dokter dengan Pasien........................................................................7
1.1.1 Pertemuan Pertama........................................................................................................7
1.2 Status Klinik........................................................................................................................9
1.2.1 Identitas Pasien..............................................................................................................9
1.2.2 Pemeriksaan Subjektif (Anamnesis)............................................................................10
1.2.3 Riwayat Penyakit Sistemik..........................................................................................10
1.2.4 Pemeriksaan Objektif...................................................................................................10
1.2.5 Diagnosis dan Diagnosis Banding...............................................................................14
1.2.6 Rencana Perawatan dan Pengobatan...........................................................................15
BAB II MEKANISME DAN ANALISIS KASUS......................................................................17
2.1 Bagan Mekanisme Kasus...................................................................................................17
2.2 Analisis Kasus...................................................................................................................18
BAB III TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................19
3.1 Recurrent Intraoral Herpes (RIH).....................................................................................19
3.1.1 Prevalensi.....................................................................................................................19
3.1.2 Etiologi........................................................................................................................19
3.1.3 Patogenesis..................................................................................................................19
3.1.4 Keterkaitan RIH dan Penyakit Autoimun....................................................................19
3.1.5 Terapi Farmakologi.....................................................................................................19
3.1.6 Terapi Non-Farmakologi.............................................................................................19
3.1.7 Pemeriksaan Penunjang...............................................................................................19
BAB 1V KESIMPULAN DAN PENUTUP.................................................................................20
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................20
4.2 Penutup.................................................................................................................................20
ii
iii
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................21
DAFTAR GAMBAR
cobblestone pada mukosa (epitelium mukosa yang lebih intak dipisahkan oleh fisur dan ulser
membentuk pulau) (A), and ulserasi mukosa didekat daerah katup ileocaecal (B).........................9
Gambar 3. 2 Kasus angular cheilitis terasosiasi dengan alergi nikel pada pasien yang dirawat
ortodonti.........................................................................................................................................25
Gambar 3. 3 Angular cheilitis pada pasien usia tua yang mengalami xerostomia........................26
iv
DAFTAR BAGAN
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
LAPORAN KASUS
Dokter gigi : Assalamualaikum wr wb. Selamat siang dek, silahkan duduk dek
Pasien : Selamat siang dokter, baik terima kasih dok.
Dokter gigi : Perkenalkan nama saya Alim, dokter gigi muda di RSGM Unpad, punten
dek benar dengan Chandra?
Pasien : Benar dokter
Dokter gigi : Baik dek, punten dek ingin mengonfirmasi untuk tempat
dan tanggal lahir, dimana dan kapan?
Pasien : Di Bandung, 19 Juni 2003 dok
Dokter gigi : Baik, untuk alamat rumahnya sekarang di mana ya?
Pasien : Di Jalan Turangga Tenggara No. 36, dok
Dokter gigi : Baik, untuk sekarang kegiatannya apa ya dek? masih sekolah yah ?
Pasien : Iya dok, saya masih kelas III SMA dok
Dokter gigi : Baik dek Chandra, apakah ada keluhan akhir-akhir ini?
Pasien : Iya dok, saya memiliki keluhan terdapat luka dan sakit dok
Dokter gigi : Lukanya di bagian mana dek?
Pasien : Di sini dok (nunjuk rongga mulut), di gusi bawah bagian kanan dan sudut
bibir dok
Dokter gigi : Lukanya muncul sejak kapan ya dek?
Pasien : Sejak dua bulan yang lalu dok mulai terasa sakitnya
Dokter gigi : Bisa diceritakan tidak dek penyebab lukanya karena apa? Apakah sempat
tergigit atau tiba-tiba muncul?
Pasien : Saya kurang tahu juga dok, awalnya tidak ada gejala apa-apa sih dan
sebenarnya luka ini muncul tiga bulan yang lau, namun satu bulan pertama
saya tidak merasakan adanya sakit dok, karena itu saya tidak
memeriksakannya.
Dokter gigi : Untuk lukanya apakah ada sempat membaik dan hilang muncul atau dari
awal sampai sekarang masih di tempat sama?
Pasien : Masih ditempat yang sama dok, lukanya belum sembuh-sembuh.
Dokter gigi : Untuk lukanya apakah ada yang bisa memperberat atau memperingan
rasa sakitnya?
Pasien : Biasanya kalau lukanya tersentuh bisa sakit sih dok, cuma untuk
memperingan sepertinya tidak ada.
Dokter gigi : Baik dek, pada saat tiga bulan yang lalu, apakah ada keluhan lain?
Pasien : Iya dok, pada saat itu saya terkadang mengalami sakit perut dok. Saya
juga sering merasakan mules.
Dokter gigi : Baik dek, mohon maaf sebelumnya, bagaimana untuk BAB-nya? Apakah
BAB-nya normal atau encer seperti diare?
Pasien : Seperti diare dokter.
Dokter gigi : Apakah adek pernah mengkonsumsi makanan yang belum pernah
dikonsumsi sebelumnya? atau saat ini mengkonsumsi obat secara teratur?
bisa diceritakan dek?
Pasien : Tidak dok, saya rasa tidak mengkonsumsi makanan-makanan aneh, dan
saya juga tidak meminum obat rutin dok. Namun saya sangat suka makan
makanan instan dok.
Dokter : Oh iya, kira-kira sudah berapa lama sering mengkonsumsi makanan-
makanan tersebut dek?
Pasien : Hmm... kira-kira 3 tahun yang lalu ya dok, semenjak ibu saya dipindah
tugaskan di luar kota dok.
Dokter gigi : Oiya baik, sebelumnya pernah ke dokter?
Pasien : Sudah dokter, kemarin saya ke dokter untuk periksa masalah sakit perut
saya dok.
Dokter gigi : Dari dokternya apakah sudah diberitahu masalahnya apa?
Pasien : Sudah dokter, kemarin sempat diperiksa dan kata dokternya saya ada
Crohn’s disease. Ini dok kalau mau lihat hasil pemeriksaan dokternya
kemarin. (memberikan hasil pemeriksaan)
Dokter gigi : Oiya baik dek, apakah adek ada riwayat penyakit seperti darah tinggi,
gula tinggi, atau diabetes?
Pasien : Tidak ada sih dok
Dokter gigi : Baik dek, jika boleh tau, apakah keluarga pernah mengalami hal yang
sama sebelumnya?
8
Pasien : Tidak ada dokter
Dokter gigi : Apakah adek pernah ke dokter gigi sebelumnya?
Pasien : Belum dok, ini pertama kali saya ke dokter gigi.
Dokter gigi : Apakah adek memiliki alergi terhadap obat-obat tertentu?
Pasien : Setahu saya tidak dok.
Dokter gigi : Baik dek, untuk harapan adek datang ke klinik seperti apa ya dek?
Pasien : Saya harap lukanya bisa sembuh dok, karena saya sudah merasa tidak
nyaman dok
Dokter gigi : Baik dek, sebelum saya merawat lukanya, saya harus melakukan
beberapa pemeriksaan untuk memastikan diagnosis penyakitnya. Kalau
dari hasil pemeriksaan yang dari dokter kemarin, kemungkinan saya duga
ini adalah manifestasi dalam mulut dari penyakit Crohn’s disease, cuma
nanti kita cek lagi dulu aja ya.
Pasien : Baik dokter, terima kasih banyak dok.
1.2 Status Klinik
9
Status : Belum menikah
1.2.2 Pemeriksaan Subjektif (Anamnesis)
Pasien laki-laki berusia 17 tahun datang ke RSGM Unpad dengan keluhan sakit karena
adanya luka di bagian gusi bawah kanan dan ujung bibir. Pasien sudah merasakan sakit sekitar 2
bulan yang lalu. Sebulan sebelumnya, Pasien sudah menyadari adanya luka namun tidak
merasakan sakit. Pada saat itu, pasien terkadang mengalami sakit perut dan konsistensi BAB-nya
tergolong cair. Pasien tidak mengkonsumsi obat rutin, tidak keracunan makanan, dan tidak ada
riwayat trauma. Riwayat penyakit umum disangkal. Riwayat penyakit keluarga disangkal. Alergi
Hipertensi : Tidak
Asma/Alergi : Tidak
Hamil : Tidak
Kontrasepsi : Tidak
Lain-lain : Tidak
10
Baik
Kesadaran : Composmentis
c. Pemeriksaan ekstraoral
Wajah : simetris
komisura kiri:
- ukuran: diameter 1 mm
- kedalaman +/ 1 mm
- bentuk: irregular
- border: jelas
komisura kanan:
- ukuran: diameter 1 mm
- kedalaman +/ 1 mm
- bentuk: irregular
- border: jelas
11
Telinga : tidak ada kelainan
d. Pemeriksaan Intraoral
Gingiva : normal
Vestibulum : terdapat ulser multiple a.r 44-45, berbentuk ovoid dengan ukuran
kedalaman dangkal.
12
Frenulum : tidak ada kelainan
Tonsil : T1-T1
e. Gambar Kasus
f. Pemeriksaan Penunjang
Saccharomyces cerevisiae.
13
Endoskopi : Gastrointestinal bagian superior normal. Ileokolonoscopi
Gambar 1. 2 Gambaran mikroskopis (H&E, magnifikasi ×100) menunjukkan adanya granuloma epithelioid
pada spesimen biopsi oral
Gambar 1. 3 (A dan B) Penampilan endoskopi terminal ileum menunjukkan perubahan cobblestone pada
mukosa (epitelium mukosa yang lebih intak dipisahkan oleh fisur dan ulser membentuk pulau) (A), and
ulserasi mukosa didekat daerah katup ileocaecal (B)
Diagnosis:
14
D/ stomatitis aphtosa a.r 44-45 pada mukosa bukal et cause Crohn's disease
Diagnosis banding:
1) Pro- rujukan ke dokter spesialis Penyakit Dalam untuk perawatan Crohn’s disease
R/ prednisolone 40 mg ∫ 1 dd 1 pc prn
2) Pro resep
• Petroleum jelly
3) KIE, OHI:
Instruksi OHI. Sikat gigi rutin (2x sehari pada pagi dan malam hari sebelum tidur)
15
Menjelaskan kepada pasien untuk lebih sering minum air putih dan mengkonsumsi
sayuran dan buah-buahan, dan menghindari makan makanan yang pedas dan panas.
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1.1 Prevalensi
3.1.2 Etiologi
3.1.3 Patogenesis
4.1 Kesimpulan
4.2 Penutup
DAFTAR PUSTAKA