Anda di halaman 1dari 36

“Prosedur dan Teknik

Pengambilan Radiografi”
Oleh:
1. Mutiara Dewi Armia (04074822022037)
2. Fitri Dwi Ariyani (04074822022041)
3. Frisilia Pratiwi Wijaya (04074822124012)
4. Devi Putri Lestari (04074822124042)
5. Deviriana Tiara Puspa (04074822124044)

Pembimbing: drg. Shinta Amini Prativi, Sp.RKG


Surat Rujukan
Bagian dari SOP untuk
memberikan informasi mengenai
kondisi pasien dan bagian yang
akan diperiksa
Proteksi Radiasi
Perlindungan pasien dan staf dental, lingkungan sekitar dari efek berbahaya sinar-x

Prinsip panduan dalam proteksi radiasi


1. Justifikasi
Operator harus dapat mengidentifikasi keadaan, dimana manfaat yang didapatkan
pasien dari paparan sinar-x harus lebih besar dari pada resikonya
2. Optimalisasi
Operator harus mempertimbangkan semua hal untuk mengurangi paparan yang tidak
diperlukan bagi pasien, operator, dan staf
Dikenal dengan prinsip ALADA (As Low As Diagnostically Acceptable”)
3. Pembatasan dosis
Memberikan Batasan dosis untuk paparan sinar-x, pastikan bahwa tidak ada individu
yang terpapar dosis yang sangat tinggi
Optimalisasi
● Pemilihan film  film F-speed atau film digital
● Penggunaan intensifying screen  bahan tungstate,
gadolinium, lanthanum
● Penggunaan PID  Panjang optimal 40 cm
● Penggunaan kolimator persegi panjang
● Penggunaan filter
● Penggunaan holder film
● Penggunaan alat pelindung diri:
○ Lead apron
○ Thyroid shield
○ Thyroid collar
● Pengaturan kVp optimal  60-70 kVp
PROTEKSI RADIASI
Pasien Operator Orang di sekitar
• Pemilihan film • Barrier/ jarak 2 m pada sudut • Hanya pasien yang akan
• Intensifying screen 90-135̊ difoto yang boleh berada di
• PID 40 cm • tidak memegang film saat ruangan
• Kolimator persegi Panjang paparan • Tabung sinar-x tidak boleh
• Filter • Menggunakan alat menghadap ke pintu secara
• APD (apron, collar, shield) monitoring dosis operator langsung
• Kilovoltage optimal • dinding ruangan dilapisi
• Film holder plaster barium atau dengan
ketebalan 6-8 inchi
• Beri tanda di depan pintu
(lampu bewarna merah
mengindikasikan paparan
radiasi sedang berlangsung)
• Tempelkan tanda peringatan
radiasi di depan pintu
INDIKASI RADIOGRAFI PERIAPIKAL INDIKASI RADIOGRAFI BITEWING
• Mendeteksi karies interproksimal
1. Mendeteksi infeksi/ inflamasi apikal
• Mendeteksi karies sekunder di bawah
2. Menilai status jaringan periodontal (tulang restorasi
alveolar, lamina dura, ruang ligamen • Mempelajari ketinggian kamar pulpa
periodontal) • Mempelajari ketinggian tulang alveolar/
menilai kerusakan tulang
3. Menilai morfologi gigi ( mahkota dan akar)
• Mendeteksi kelainan pulpa spt. Batu pulpa
4. Selama perawatan endodontik
5. Menilai posisi dan prognosis implan

INDIKASI RADIOGRAFI SEFALOMETRI


INDIKASI RADIOGRAFI PANORAMIK
1. Evaluasi gigi geligi secara menyeluruh • Perawatan ortodontik
2. Pemeriksaan penyakit intraoseus, spt kista, • Mengetahui hubungan skeletal dengan
tumor, atau infeksi
3. Evaluasi TMJ kranio fasial
4. Evaluasi gigi geligi permanen
5. Evaluasi posisi gigi impaksi
6. Trauma dentomaksilofasial
7. Kelainan pertumbuhan tulang maksilofasial
INDIKASI RADIOGRAFI OKLUSAL

● Untuk memeriksa daerah yang besar (perluasan lesi, impaksi kaninus,


supernumerary teeth)
● Pada pasien yang mengalami trismus
● Penggunaan radiografi oklusal dapat menyesuaikan dengan posisi lesi
yang akan dilakukan pengambilan radiografi

Ø PROYEKSI OKLUSAL STANDAR RAHANG ATAS (UPPER STANDARD)


Ø PROYEKSI OKLUSAL OBLIK RAHANG ATAS
Ø PROYEKSI OKLUSAL 90⁰ RAHANG BAWAH ( LOWER 90⁰ OCCLUSAL)
Ø PROYEKSI OKLUSAL 45⁰ RAHANG BAWAH (LOWER 45⁰ OCCLUSAL)
Ø PROYEKSI OBLIK RAHANG BAWAH (LOWER OBLIQUE OCCLUSAL)
Persiapan Alat
dan Bahan
RADIOGRAFI PERIAPIKAL
A. TEKNIK PARALEL

• RESEPTOR
ANTERIOR : UKURAN 24 X 40 ( UKURAN KECIL / 1 )
RESEPTOR DIPOSISIKAN DENGAN BAGIAN PANJANG PADA ARAH VERTIKAL

POSTERIOR : UKURAN 31 X 41 ( UKURAN 2 )


RESEPTOR DIPOSISIKAN DENGAN BAGIAN PANJANG PADA ARAH HORIZONTAL
RADIOGRAFI PERIAPIKAL
A. TEKNIK PARALEL

RESEPTOR
§ MAKSILA : BATAS RESEPTOR TERLETAK PADA PERTENGAHAN PALATUM
§ MANDIBULA : BATAS RESEPTOR TERLETAK PADA DASAR MULUT

PERANGKAT PENYELARASAN SINAR X


DIGUNAKAN UNTUK:
- MEMPOSISIKAN RESEPTOR INTRAORAL PADA MULUT DAN MEMPERTAHANKAN POSISI RESEPTOR
SELAMA PAPARAN
- MENGARAHKAN SINAR X KE RESEPTOR SEHINGGA PARALEL DENGAN SUMBU AKSIS GIGI
RADIOGRAFI PERIAPIKAL
A. TEKNIK PARALEL

PERATURAN TEKNIK PARALEL


ü Penempatan reseptor
Harus ditempatkan pada gigi yang ditentukan dan dalam posisi tertutup

ü Posisi reseptor
Harus diposisikan parallel pada panjang aksis gigi reseptor dan perangkat penyelarasan sinar x
harus ditempatkan menjauh dari gigi dan menghadap ke bagian tengah mulut
RADIOGRAFI PERIAPIKAL
TEKNIK PARALEL

PERATURAN TEKNIK PARALEL

ü Angulasi Vertikal: Pusat sinar x harus tegak lurus dengan reseptor dan Panjang aksis gigi

ü Angulasi Horizontal: Pusat sinar x harus diarahkan melalui daerah kontak di antara gigi

ü Paparan reseptor film: sinar x harus berada di tengah reseptor untuk memastikan bahwa seluruh
area terkena paparan

ü The locator ring pada film holder: secara otomatis menetapkan sudut horizontal & vertical serta
pusat sinar x pada film
PROYEKSI INDIVIDU
PERIAPIKAL
TEKNIK PARALEL MAKSILA
PROYEKSI INDIVIDU
PERIAPIKAL
TEKNIK PARALEL
MANDIBULA
RADIOGRAFI PERIAPIKAL
B. TEKNIK BISEKSI

RESEPTOR YANG DIGUNAKAN


- Reseptor intraoral ukuran 2
- ANTERIOR: reseptor ditempatkan dengan bagian yang panjang reseptor pada arah vertical
- POSTERIOR: reseptor ditempatkan dengan bagian yang Panjang dari reseptor pada arah horizontal

PENEMPATAN RESEPTOR
- Diposisikan pada daerah belakang objek, dengan bagian ujung apical menghadap mukosa lingual/
permukaan palatal
- Sudut oklusal dan insisal diarahkan ke gigi dengan ujung reseptor memanjang ke gigi

POSISI PASIEN
- MAKSILA : Pasien duduk dengan posisi bidang sagittal vertical dan bidang oklusal horizontal
- MANDIBULA : Pasien duduk dengan posisi bidang sagittal vertical kepala dimiringkan ke belakang
untuk mengantisipasi perubahan bidang oklusal saat mulut terbuka
RADIOGRAFI PERIAPIKAL
B. TEKNIK BISEKSI

• STABILITAS FILM
• SUDUT PID

ANGULASI HORIZONTAL PANDUAN ANGULASI VERTIKAL


RADIOGRAFI PERIAPIKAL
PANDUAN ANGULASI VERTIKAL

PROYEKSI MAKSILA MANDIBULA


INSISIVUS + 40 derajat - 15 derajat
KANINUS + 45 derajat - 20 derajat
PREMOLAR + 30 derajat - 10 derajat
MOLAR + 20 derajat - 5 derajat
RADIOGRAFI PERIAPIKAL
PROYEKSI INDIVIDU PERIAPIKAL TEKNIK BISEKSI
RADIOGRAFI BITEWING
RESEPTOR
- Ukuran 0 : gigi posterior anak dengan gigi primer
- Ukuran 1 : reseptor ditempatkan dengan bagian panjang reseptor pada arah horizontal
- Ukuran 2 : gigi posterior dewasa dan dapat ditempatkan secara horizontal/ vertical
- Ukuran 3 : lebih Panjang dan lebih sempit dibandingkan ukuran 2, digunakan untuk mengekspos
setiap sisi lengkung guna menilai semua daerah kontak premolar dan molar

• PERANGKAT PENYELARASAN SINAR X DAN BITEWING TAB


RADIOGRAFI BITEWING
LANGKAH – LANGKAH
TEKNIK BITEWING

- Posisi pasien
- Penempatan Bitewing :
1. Horizontal
2. Vertikal
- Angulasi tabung sinar x :
horizontal
vertical


RADIOGRAFI
OKLUSAL
Panoramik dan lateral sefalometri
Prosedur pelaksanaan radiografi panoramik
● Panoramik merupakan teknik radiografi ekstraoral
yang memperlihatkan gambaran maksila dan *administrasi, anamnesis, legal aspek, instruksi pasien.
(sama dengan teknik intraoral)
mandibula dalam suatu proyeksi.
● Sefalometri lateral merupakan teknik radiografi * alat dan bahan:
yang menghasilkan gambaran kraniofasial dari - unit mesin sinar-x
arah lateral - film reseptor {(5x12”)/(6x12”) panoramik}, {(8x10”) lateral
sefalometri}
- intensifying screen
- kaset
- APD
* proteksi radiasi
* mengatur posisi kepala pasien
* proses pengambilan foto/mekanisme kerja
panoramik (70-90kvp, 4-12mA, 15-18 detik)
sefalometri lateral (74kvp,4mA, 0,8 detik)
*prosedur akhir
Posisi Kepala Pasien

Sefalometri lateral

Panoramik
Prinsip dasar radiografi
1. Densitas radiografi = derajat dari film yang terpapar sinar sinar X, dipengaruhi oleh :
• Exposure (paparan)
- Densitas film jumlah photon yang diserap oleh emulsi film.
- mA, KVP, waktu ↑, maka jumlah photon mencapai film ↑, dan densitas ↑.
- mengurangi jarak antara focal spot dan film, densitas ↑
• Ketebalan objek
Semakin tebal objek, semakin lemah sinar radiografi, semakin terang gambaran radiografi.
• Densitas objek
Semakin besar densitas objek, maka sinar x yang mengarah melalui objek semakin lemah.
Densitas objek yang besar menyerap sinar x sehingga menghasilkan gambar yang terang.
2. kontras radiografi: perbedaan densitas antara daerah yang gelap dan terang pada radiografi
• Kontrol objek: dipengaruhi oleh energi dan intensitas sinar x (kvp). kvp↑ kontras ↓.
• Kontras film: kapasitas film radiografi untuk menampilkan perbedaan pada objek yaitu variasi
intensitas sinar x diukur sebagai rata-rata gradien pada kurva.
Processing Film

Processing Film dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual (Manual Processing)
dan secara otomatis (Automatic Processing).

Processing secara manual:


di kamar gelap/dark room dengan menggunakan Secara otomatis menggunakan mesin
tenaga manusia yang melalui beberapa proses prosesor (prosesnya mirip dengan manual
yaitu: hanya saja tidak mengalami proses
1. Development (Pembangkitan),
Rinsing karena telah digantikan Roller)
2. Rinsing (Pembilasan),
3. Fixing (Penetapan),
4. Washing (Pencucian),
5. Drying (Pengeringan)
Syarat dark room (manual processing)

• Kedap Cahaya
• Safelights diposisikan 1,2m dari tempat kerja dengan bohlam dan
filter 25W
• Pintu harus memiliki kunci untuk mencegah pembukaan yang tidak
disengaja
• Berventilasi untuk menghilangkan kelembapan dari pengeringan
film
• Suhu ruangan yang nyaman membantu menjaga kondisi optimal
untuk larutan developing, fixing, washing
Peralatan
1) Safelights
3) Termometer
6) Gantungan Film
Termometer dibiarkan didalam air
bersirkulasi melalui tangki master
untuk memantau suhu dan
memast ikan p e n g a t u r s u h u a i r
berfungsi dengan baik
2) Tangki Pemrosesan Manual
4) Pemanas Perendaman

5) Timer
Film Sinar x harus terkena bahan
kimia untuk interval tertentu. Timer
7) Rak Pengeringan
Interval sangat dibutuhkan untuk
Tangki harus memiliki air panas dan mengontrol waktu development dan
dingin yang mengalir sarana untuk fixation
menjaga suhu antara 60°F dan 75°F
Larutan yang dipersiapkan:
Developer Fixer
Komponen Bahan Komponen Bahan
Developer Fenidon Clearing Amonium thiosulfate
Hidrokuinon agent

Aktivator Sodium hydroxide/ Potasium Pengasaman Asam Asetat


hydroxide

Pengawet Sodium Sulphite Pengawet Ammonium Sulfite

Restainer Bromine Containing Pengeras Alumunium Sulfate


Compounds
No Tahapan Tujuan Efek yang terjadi apabila terdapat kesalahan
Pemrosesan Film
- Overdevelopment

1. Development Sensitized Kristal Dark Radiograph


silver halide pada
5 menit 20°C
emulsi diubah
menjadi silver
metallic hitam untuk
menghasilkan
hitam/abu pada
gambar
- Underdevelopment
Light radiograph
No Tahapan Tujuan Efek yang terjadi apabila terdapat kesalahan
Pemrosesan Film

2. Washing Film dicuci dalam air


untuk menghilangkan
10 detik sisa larutan developer
- Fixation terlalu lama (hitungan jam)
Light Radiograph
3. Fixation Unsentisized Kristal
silver halide pada
8-10 menit emulsi dihilangkan
untuk memperlihatkan
bayangan
transparan/putih pada - Waktu fixation tidak cukup
gambar emulsi Dark Radiograph
mengeras
No. Tahapan Tujuan Efek yang terjadi apabila terdapat kesalahan
Pemrosesan Film

4. Washing Film dicuci dalam air - Waktu mencuci tidak cukup


mengalir untuk Yellow/brown stain
10-20 menit menghilangkan larutan
fixer

Film dapat dikeringkan


5. Drying dengan udara pada suhu
(Mengeringkan kamar atau dikeringkan
dalam lemari pemanas
Film)
khusus dibuat untuk
tujuan ini
Alternatif pemrosesan lain:

Chemical Processing
Siklus sama seperti manual, kecuali adanya roller yang memeras kelebihan
larutan developer sebelum memroses film ke fixer, menghilangkan
kelebihan air diantara kedua larutan

Kelebihan Kekurangan

• Penghematan waktu film kering • Perawatan yang ketat dan pembersihan


diproduksi sekitar 5 menit rutin
• Tidak memerlukan darkroom terkendali, • Rol kotor menyebabkan film bertanda
kondisi pemrosesan standar, mudah • Peralatan relatif mahal, mesin yang lebih
dirawat kecil tidak dapat memproses film ekstraoral
• Bahan kimia dapat diisi ulang secara yang besar
otomatis dengan beberapa mesin
- Self Developing Film

Sachet berisi developer dan fixer, setelah paparan, tab developer ditarik, melepaskan larutan
developer yang diperah ke arah film dan di pijat disekitarnya. Setelah 15 detik tab fixer ditarik untuk
melepaskan larutan fixer yang sama seperti diperah kefilm. Setelah fixer, bahan kimia bekas
dibuang dan film dibilas secara menyeluruh dibawah air mengalir selama sekitar 10 menit.

Kelebihan Kekurangan

• Penghematan waktu-film • Kualitas gambar keseluruhan buruk


• Siap dalam 1 menit • Gambar memburuk dengan cepat seiring
• Tidak memerlukan darkroom waktu
• Relatif mahal
• Paket film sangat fleksibel dan mudah
ditekuk
Kesalahan lain yang dapat terjadi saat processing film:
No. Kesalahan Efek
1. Perubahan temperatur Gambar yang terlihat: pecah-pecah (Cracked)
developer yang tiba-tiba Retikulasi dari emulsi film

2. Larutan fixer yang kontak White Spot or Patch


dengan film sebelum film
Spot larutan fixer
diproses

3. Lack finger print/Sidik jari selama Finger print artifact


pemrosesan film Film bersentuhan dengan jari ketika kontak dengan
larutan developer

4. Finger nail artifact/ Black crescent shaped marks


Rusaknya emulsi film oleh tangan operator selama pengerjaannya
Kuku menggores film

5. Film tertekuk merusak emulsi


No. Kesalahan Efek

6. Emulsi terpercik fixer


sebelum ditempatkan pada
developer

7. Sewaktu prosessing Developer cut off


sebagian film tidak masuk
kedalam Gambar yang putih dibagian pinggir film
larutan developer

8. Sewaktu prosessing Fixer cut off


sebagian film tidak masuk ke
dalam larutan fixer Gambar yang hitam dibagian pinggir film

9. Cara mengeluarkan film Static electricity


dari bungkusnya secara Film bergaris bercabang
kasar

Anda mungkin juga menyukai