Anda di halaman 1dari 66

RADIOGRAPHIC TECHNIQUE

OF EXTREMITIES AND SPINES

2nd-3rd Subject Matters


by RIZKI AMALIA, M.Tr.ID
Radiographic Projection and positioning
Indication and contraindication of
examination
We will Radiation Protection
learn Radiographic Quality
X-Ray Unit Operational: Basic Principles
about… of x-ray unit work
x-ray unit panel operational and
procedure of using x-ray unit
WHY SINAR-X digunakan dalam pemeriksaan
diagnosis karena memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
USE Dapat menembus bahan/ materi
Dapat mengitamkan emulsi film/ energinya
X-RAY dapat ditngkap oleh detektor
Berjalan pada garis lurus, tidak dapat

??? dibelokkan oleh medan magnet/ medan


listrik
✓ Radiografi adalah proses pemeriksaan bagian tubuh (diagnosis)
menggunakan sinar-X
✓ Radiograf merupakan citra/ gambaran yang dihasilkan dari proses
radiografi
✓ Image Receptor (IR) atau sering disebut sbg detector merupakan
General suatu alat untuk menangkap berkas sinar-X yang menembus
bahan (obyek); dapat berupa kaset (film), imaging plate, direct
detector
Terms ✓ Grid merupakan lempeng logam yang berfungsi untuk menyerap
sinar-X berenergi rendah, diaplikasikan pd pemeriksaan obyek
tebal/ kerapatan tinggi
✓ Sinar-X dihasilkan di dalam tabung sinar-X (X-ray tube); yang
merupakan bagian dari persawat sinar-X
✓POSISI PENDERITA /PASIEN
➔ Posisi seluruh tubuh pada saat dilakukan pemeriksaan
radiografi (supine, erect, prone, dll)
✓POSISI OBYEK

General ➔ Posisi sebagian tubuh pasien pada saat dilakukan


pemeriksaan radiografi (fleksi, ekstensi, eversion, inversion, dll)
✓ARAH SINAR/ Central Ray (CR)
Terms ➔ Arah sinar-X pada saat pemeriksaan radiografi (Mis: Vertical,
horizontal, axial, tangential, infero superior dan supero inferior)
✓TITIK BIDIK/ CENTRAL POINT (CP)
➔ Suatu titik yang menunjukkan pusat/ pertangahan obyek dan
menjadi pusat dari berkas sinar-X ditujukan
✓Faktor Eksposi (Exposure Factors)
➔Faktor yang mempangaruhi keluaran sinar-X, terdiri dari kV,
mA, dan s
➔“kV” merupakan tegangan tabung, mengatur daya tembus
sinar-X (menentukan kualitas sinar-X)
➔“mA” merupakan arus tabung, mengatur jumlah intensitas
General sinar-X
➔“s” merupakan waktu yang menunjukan lamanya sinar-X
dikeluarkan
➔“mA” dikalikan “s”, sering disebut “mAs” berperan dalam
Terms menentukan kuantitas sinar-X
✓FFD (Focus Film Distance) = SID (Source Image Distance) =
Jarak dari sumber sinar-X ke image receptor
✓OFD (Object Film Distance) = OID (object Image Distance) =
Jarak dari obyek ke image receptor
✓FRAKTUR × WANITA HAMIL
✓DISLOKASI ➔ Dihindari utk dilakukan
✓FISSURE kpd wanita hamil karena
INDICATION ✓OSTEOARTHTRITIS
sifat sinar-X yang dapat
mengionisasi materi/
& ✓OSTEOPOROSIS jaringan
membahayakan
dapat
janin
✓OSTEOMYLITIS
CONTRA (terutama kehamilan
✓TUMOR trimester I)
INDICATION ✓Kelainan lain yg dapat ➔ Kecuali pemeriksaan
diidentifikasi: system sangat mendesak dan
organ, saluran dlm dibutuhkan
tubuh, dsb
RADIATION
PROTECTION
➢Salah satu sifat sinar-X adalah dapat mengionisasi
materi/jaringan yang dilewati
➢Pemeriksaan harus didasari justifikasi yg jelas utk
menegakkan diagnose, nilai diagnosis > resiko radiasi
RADIATION ➢Bagaimana cara meminimalisir radiasi yg tdk perlu?
1. Mengatur luas lapangan (kolimasi) pemeriksaan
PROTECTION secukupnya
(for patient) 2. Memberikan pasien apron/ radiation shielding, dg
catatan tdk mengganggu gambaran; termasuk meminta
pasien menengok pd saat eksposi utk menjauhi sumber
sinar
3. Posisikan pasien/ lakukan teknik pemeriksaan dengan
benar agar tidak terjadi pengulangan pemeriksaan
Mengatur
kolimasi
secukupnya
sbg upaya
proteksi radiasi
kepada pasien
➢Prinsip Jarak
Dalam setiap pemotretan dengan menggunakan sinar-X
seorang petugas radiasi harus senantiasi berada pada
jarak yang jauh dengan sumber radiasi (jarak aman).
PRINCIPLE
➢Prinsip Waktu
OF Pada pemotretan, petugas radiasi seminimal mungkin
RADIATION berada di medan radiasi

PROTECTION ➢Prinsip Perisai


Pada saat pemotretan dengan sinar-X, petugas radiasi
(for radiographer) harus senantiasa menggunakan perisasi radiasi / pelindung
radiasi Apron, Gonad shield, Ovarium shield, penggunaan
luas lapangan penyinaran secukupnya.
Radiographic
Equipment
PESAWAT SINAR - X
IMAGE RECEPTOR
ALAT PROSESING FILM
Peralatan ALAT BANTU LAINNYA :
Radiografi GRID
SAND BAG
MARKER
HANGER, DLL
TABUNG SINAR-X

BUCKY STAND

BUCKY TABLE/
MEJA PEMERIKSAAN
ALAT FIKSASI dapat
berupa sandbag atau
softbag, berfungsi untuk
menahan posisi obyek
agar tdk berubah dan
sebagai alat kenyamanan
pasien;

Hati2 dlm penempatan


sandbag, karena terbuat
dr butiran pasir shg dapat
mengganggu citra.
Marker merupakan penanda sisi bagian
kanan/ kiri organ yang diperiksa
R menandakan Right, penunjuk sisi kanan
L menandakan Left, penunjuk sisi kiri
Marker terbuat dari bahan/logam yg
MARKER memiliki kerapatan tinggi, misalnya Pb
(timbal)
Peran marker sangat penting dan krusial
Marker dipasang di area yang tidak
mengganggu gambaran, namun tetap
masuk ke dalam area kolimasi
Pemasangan
MARKER
(kanan)

PROYEKSI AP PROYEKSI PA
Pemasangan
MARKER
(kiri)

PROYEKSI AP PROYEKSI PA
POSITIONING
TERMINOLOGY
POSISI
ANATOMI
TUBUH
 Wajah menghadap ke
depan
 Punggung dan kepala
tegak
 Lengan atas
memperlihatkan bagian sisi
muka; sampai ke telapak
tangan
BAGIAN SISI
TUBUH

 Medial plane = bidang


tengah = sumbu tubuh
 Sisi lateral: sisi yang jauh
dari sumbu tubuh
 Sisi medial: sisi yang dekat
dengan sumbu tubuh
 Proksimal: pangkal
 Distal: ujung
 Medial: tengah
PEMBAGIAN BIDANG
TUBUH (BODY SECTION)
 Sagittal plane: bidang yang
membagi tubuh bagian kanan
dan kiri
 Midsagittal plane (MSP):
bidang yg membagi tubuh
kanan dan kiri tepat di tengah
(sisi kanan dan kiri memiliki
area yg sama)
 Coronal plane: bidang yg
membagi tubuh bagian depan
dan belakang
 Midcoronal plane (MCP):
bidang yg membagi tubuh
depan dan belakang tepat di
tengah (sisi depan dan
kbelakang memiliki area yg
sama
 Axial plane: bidang yg
membagi tubuh bagian atas
dan bawah
Superior

BODY SURFACE
 Anterior= sisi bagian depan/
muka
 Posterior= sisi bagian
belakang/ punggung
 Superior= bagian/ mengarah
atas/ lebih atas
 Inferior= bagian/ mengarah
bawah/ lebih bawah
 Dorsal= istilah posterior/
punggung khusus utk tangan
dan kaki; dorsal manus,
dorsum pedis Inferior

 Palmar= istilah anterior/muka


khusus untuk tangan; telapak
 Plantar= istilah anterior/muka
khusus untuk kaki; telapak
PROYEKSI
RADIOGRAFI
AP PROJECTION
Proyeksi Antero Posterior/ AP
Bagian anterior lebih
dekat ke sumber sinar
Bagian posterior lebih
dekat ke image receptor
Arah sinar dari anterior
menuju ke posterior
PA PROJECTION
Proyeksi Postero Anterior/ PA
Bagian posterior lebih
dekat ke sumber sinar
Bagian anterior lebih
dekat ke image receptor
Arah sinar dari
posterior menuju ke
anterior
Pada pemasangan
marker, marker harus
turut diposisikan PA
ANTERIOR
OBLIQUE
PROJECTION
Proyeksi Oblik Anterior
Bagian posterior lebih
dekat ke image
receptor, salah satu sisi
medial/ lateral
menempel IR
sementara sisi yg
lainnya terangkat/
menjauh membentuk
sudut ttt
Arah sinar dari anterior
menuju ke posterior

FYI: Pada oblique, baik MSP ataupun MCP dr obyek tdk ada yg sejajar dengan imager receptor
POSTERIOR
OBLIQUE
PROJECTION
Proyeksi Oblik Posterior
Bagian anteriorlebih
dekat ke image receptor,
salah satu sisi medial/
lateral menempel IR
sementara sisi yg
lainnya terangkat/
menjauh membentuk
sudut ttt
Arah sinar dari posterior
menuju ke anterior

FYI: Pada oblique, baik MSP ataupun MCP dr obyek tdk ada yg sejajar dengan image receptor
LATEROMEDIAL
PROJECTION
Proyeksi Lateromedial
Bagian lateral lebih
dekat ke sumber sinar
Bagian medial lebih
dekat ke image receptor
Arah sinar dari lateral
menuju ke medial
MEDIOLATERAL
PROJECTION
Proyeksi Mediolateral
Bagian medial lebih
dekat ke sumber sinar
Bagian lateral lebih
dekat ke image receptor
Arah sinar dari medial
menuju ke lateral
✓ ERECT
➔ Posisi tubuh
pasien tegak,

POSISI
dapat dilakukan
berdiri ataupun
duduk

PASIEN ✓ RECUMBENT
➔ Posisi tubuh
pasien
berbaring di
atas meja
pemeriksaan
ERECT = TEGAK
Posisi tubuh pasien
tegak; dapat dilakukan
berdiri ataupun duduk,
tergantung kondisi/
kebutuhan
Tergantung kebutuhan:
pemeriksaan manus
misalnya, pasien lebih
mudah duduk
dibandingkan berdiri
Pada pasien dg kondisi
tdk baik/ tdk kuat
berdiri, pemeriksaan
dilakukan dg duduk
atau setengah duduk
(semierect)
FYI: pemeriksaan dg posisi erect lebih sering
menggunakan buckt stand/ penyangga kaset
Recumbent = Berbaring

SUPINE
Pasien berbaring
telentang di atas meja
pemeriksaan/ bed
Seluruh bagian
posterior tubuh
menempal pada meja
pemeriksaan (kecuali
telapak kaki
Lutut lurus,kedua
tangan di samping
tubuh (sesuai
kebutuhan)
Recumbent = Berbaring

PRONE
Pasien berbaring
menelungkup di atas
meja pemeriksaan/ bed
Seluruh bagian anterior
tubuh menempal pada
meja pemeriksaan
(kecuali telapak kaki
dan wajah; untuk
kenyamanan pasien)
Lutut lurus,kedua siku
ditekuk bisa sbg fiksasi
(sesuai kebutuhan)
Recumbent = Berbaring
TRENDELENBURG
Pasien berbaring di
atas meja pemeriksaan/
bed
Meja pemeriksaan/ bed
diatur kemiringan
tertentu sehingga
posisi kepala lebih
rendah dari kaki
Sering dilakukan pada
pemeriksaan dg media
kontras
Recumbent = Berbaring
FOWLER
Pasien berbaring di
atas meja pemeriksaan/
bed
Meja pemeriksaan/ bed
diatur kemiringan
tertentu sehingga
posisi kepala lebih
tinggi dari kaki
Sering dilakukan pada
pemeriksaan dg media
kontras
Recumbent = Berbaring
SEMIPRONE/ SIMS
Pasien berbaring agak
miring ke depan di atas
meja pemeriksaan/ bed
Bagian kanan/kiri sisi
anterior dekat denag
image receptor
Modified Sims: kaki sisi
yg dekat dg IR lurus,
semenntara kaki yg
jauh dr IR lutut ditekuk;
posisi ini sering
digunakan pd saat
pemasukan media
kontras melalui anal
Recumbent = Berbaring
LITHOTOMY
Pasien berbaring di
atas meja pemeriksaan/
bed
Kedua kaki saling
menjauh/ terbuka; lutut
ditekuk sehingga
telapak kaki menempal
pada meja
pemeriksaan/ bed
Sering dilakukan utk
pemeriksaan system
urianaria bag bawah
atau pemeriksaan dg
pemasukkan media
kontras melalui vagina
POSISI
PASIEN
(SPESIFIK)
ERECT LEFT POSTERIOR
OBLIQUE (LPO)
Pasien berdiri tegak,
sisi posterior dekat
dengan IR; sisi kiri
menempel pada IR
Sudut kemiringan
diatur sesuai
kebutuhan, jika ingin
mengatur sudut maka
atur sudut antara MCP
dan IR; semakin sisi
posterior dekat ke IR
maka sudut yg
dibentuk semakin kecil
RECUMBENT LEFT
POSTERIOR OBLIQUE
(LPO)
Pasien tidur berbaring,
sisi posterior dekat
dengan meja
pemeriksaan/bed; sisi kiri
menempel pada IR
Sudut kemiringan diatur
sesuai kebutuhan, jika
ingin mengatur sudut
maka atur sudut antara
MCP dan IR; semakin sisi
posterior dekat ke IR
maka sudut yg dibentuk
semakin kecil
ERECT RIGHT ANTERIOR
OBLIQUE (RAO)
Pasien berdiri tegak,
sisi anterior dekat
dengan IR; sisi kanan
menempel pada IR
Sudut kemiringan
diatur sesuai
kebutuhan, jika ingin
mengatur sudut maka
atur sudut antara MCP
dan IR; semakin sisi
anterior dekat ke IR
maka sudut yg
dibentuk semakin kecil
Marker dipasang PA
RECUMBENT RIGHT
ANTERIOR OBLIQUE (RAO)
Pasien tidur berbaring,
sisi anterior dekat dengan
meja pemeriksaan/bed;
sisi kanan menempel
pada IR
Sudut kemiringan diatur
sesuai kebutuhan, jika
ingin mengatur sudut
maka atur sudut antara
MCP dan IR; semakin sisi
anterior dekat ke IR maka
sudut yg dibentuk
semakin kecil
ERECT LATERAL
Pasien berdiri tegak
dengan salah satu sisi
kanan/kiri menempel
pada bucky stand (IR)
Lateral kanan: sisi kanan
yg menempel IR
Lateral kiri: sisi kiri yg
menempel IR
Midcoronal Plane (MCP)
tegak lurus dengan IR
RECUMBENT LATERAL
Pasien berbaring miring
dengan salah satu sisi
kanan/kiri menempel
pada meja pemeriksaan/
bed
Lateral kanan: sisi kanan
yg menempel IR
Lateral kiri: sisi kiri yg
menempel IR
Midcoronal Plane (MCP)
tegak lurus dengan IR
POSTEROANTERIOR -
RIGHT LATERAL
DECUBITUS (PA-RLD)
Pasien berbaring miring
di meja pemeriksaan/ bed
dengan sisi kanan
menempel pada bed
Sisi anterior menempel
pada bucky stand/ IR,
sementara sisi posterior
dekat dengan sumber
sinar
Arah sinar dari posterior
menuju ke anterior
Marker dipasang PA
ANTEROPOSTERIOR -
LEFT LATERAL DECUBITUS
(AP-LLD)
Pasien berbaring miring
di meja pemeriksaan/ bed
dengan sisi kiri
menempel pada bed
Sisi posterior menempel
pada bucky stand/ IR,
sementara sisi anterior
dekat dengan sumber
sinar
Arah sinar dari anterior
menuju ke posterior
Marker dipasang AP
DORSAL DECUBITUS R/L
LATERAL
Pasien supine di meja
pemeriksaan/ bed
L LATERAL: Sisi kiri
menempel pada bucky
stand/ IR, sementara
sisi kanan dekat
dengan sumber sinar
Arah sinar dari sisi
kanan menuju sisi kiri
Marker dipasang AP
VENTRAL DECUBITUS
R/L LATERAL
Pasien prone di meja
pemeriksaan/ bed
R LATERAL: Sisi kanan
menempel pada bucky
stand/ IR, sementara
sisi kiri dekat dengan
sumber sinar
Arah sinar dari sisi kiri
menuju sisi kanan
Marker dipasang PA
ARAH
SINAR
ARAH SINAR TEGAK
LURUS

Arah sinar dapat sejajar


bidang horizontal
ataupun vertikal
tergantung jenis
pemeriksaan; sering
tegak lurus terhadap IR
Posisi pasien erect
maka arah sinar
horizontal
Posisi pasien
recumbent maka arah
sinar vertikal
ARAH SINAR
MENYUDUT
Arah sinar menyudut,
tdk sejajar terhadap
bidang horizontal
ataupun vertikal
Penyudutan ke arah
kepala disebut
cephalad/ cranial
Penyudutan ke arah
kaki disebut caudad
ARAH SINAR:
CEPHALAD
ARAH SINAR:
CAUDAD
Istilah-istilah Terkait
Pergerakan Tubuh
Flexion = fleksi;
gerakan menekuk;
misal pada lutut, siku,
pergelangan tangan
leher, dsb

Extension = ekstensi;
kebalikan dari fleksi;
gerakan meluruskan
Medial Rotation = Rotasi
ke arah dalam/
Endorotasi;
gerakan memutar
persendian misal
siku/bahu ke arah dalam;
bag. posterior
menghadap ke depan

Lateral Rotation = Rotasi


ke arah luar/ Eksorotasi;
gerakan memutar
persendian misal
siku/bahu ke arah luar;
bag. anterior menghadap
ke depan
Abduction= Abduksi;
gerakan menjauhi
sumbu tubuh; pada
lengan atau tungkai

Adduction= Adduksi;
gerakan mendekati
sumbu tubuh; pada
lengan atau tungkai
Medial -
Lateral

Proximal
- Distal
1. Anatomi
➔Radiograf yg dihasilkan harus dapat menampakkan
anatomi organ yg diperiksa dg jelas, serta bisa
meyakinkan ada atau tidaknya kelainan
2. Posisi
➢Ketepatan posisi obyek terhadap kaset
➢Ketepatan proyeksi, mis: true-AP, tdk ada rotasi
RADIOGRAPH ➢Ketepatan arah sinar dan titik pusat
➢Pengaturan kolimasi
CRITERIA
3. Eksposur
➔Faktor eksposi (kV, mA, dan s) yg digunakan harus dapat
menghasilkan gambaran optimal, tdk ada pergerakan
obyek shg menggunakan s minimal
4. Marker
➔Pada radiograf harus ada penanda sisi anatomi R atau L,
letak harus di obyek yg diperiksa namun masuk ke dalam
kolimasi
➔KEMAMPUAN RADIOGRAF DALAM
MEMBERIKAN INFORMASI DIAGNOSIS
PENYAKIT (MENEGAKKAN DIAGNOSIS)
 Kontras
RADIOGRAPHIC → Perbedaan derajat kehitaman dari suatu bagian satu
dengan lainya dalam suatu radiograf
QUALITY
 Ketajaman
→ Tidak terjadi suatu gambaran yang kabur
 Detail
→ Adanya gambaran struktur jaringan obyek yang jelas
terlihat dalam radiograf
SEMOGA
BONTRAGER’S TEXTBOOK BERMANFAAT,
https://drive.google.com/file/d/18bUdQn2LcHG63bO
Dsl0o7vlnxeReJhbP/view?usp=sharing
TERIMA
BONTRAGER’S HANDBOOK
https://drive.google.com/file/d/1qBGXig- KASIH
_GNWW_u_mLbHNsusd3_Knq2vZ/view?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai