Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

DEMOKRASI INDONESIA
“Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pendidikan kewarganegaraan”
Dosen Pengampu :
Agus Subagiyo, S.IP,M.Kes

Disusun oleh :
1. Revaldy Nata Ramadhan (P1137430322011)
2. Nadia Rizki Amalia P (P1337430322013)
3. Mazidah Fauziyyah Zaini (P1337430322079)
4. Muhammad Fikri Baharudin (P1337430322081)

PROGRAM STUDI RADIOLOGI PURWOKERTO PROGRAM DIPLOMA TIGA


JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan
yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Agus Subagiyo ,S.IP,M.Kes
sebagai dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.

Purwokerto, 18 Januari 2023

      Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Demokrasi merupakan tatanan hidup bernegara yang menjadi pilihan negara-negara di
dunia pada umumnya. Demokrasi lahir dari tuntutan masyarakat barat akan persamaan hak
dan kedudukan yang sama di depan hukum. Hal ini terjadi karena pada masa sebelum adanya
deklarasi Amerika dan Perancis, setiap warga dibeda-bedakan kedudukannya baik di depan
hukum maupun dalam tatanan social masyarakat.
Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang mengijinkan dan memberikan hak,
kebebasan kepada warga negaranya untuk berpendapat serta turut serta dalam pengambilan
keputusan di pemerintahan. Sebagai negara hukum, Republik Indonesia menganut sistem
demokrasi, karena pemahaman antara demokrasi dan Negara hokum tidak dapat dipisahkan,
karena keduanya saling terkait dan bahkan sebagai prasyarat bahwa Negara hokum pastilah
Negara yang demokrasi. Negara hokum adalah Negara yang demokratis karena kekuasaan
tertinggi ada di tangan rakyat.
Perjalanan sejarah demokrasi di Indonesia telah membuktikan bahwa tidak selamanya
demokrasi dilaksanakan sesuai dengan konstitusi. Kenyataan silih bergantinya sistem
demokrasi di Indonesia sejak awal kemerdekaan sampai lahirnya Maklumat Wakil Presiden,
demokrasi terpimpin, demokrasi Pancasila, sampai pada munculnya reformasi menunjukkan
betapa dominannya peranan (pemerintahan) negara dalam memberikan warna terhadap
sistem demokrasi di Negara Indonesia. Sementara rakyat sebagai pemegang kedaulatan
negara dipaksa mengikuti kemauan dan kekuatan elite politik yang sedang berkuasa dalam
menjalankan demokrasi.
Tetapi dengan terjadinya sejarah di atas tidak menjadikan demokrasi berdefinisi negatif
sehingga makalah ini bertujuan untuk menjelaskan perkembangan demokrasi dan bagaimana
mengimplementasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian dari Demokrasi?
2. Bagaimana perkembangan Demokrasi di Indonesia?
3. Apa pengertian Demokrasi menurut UUD 45?
4. Bagaimana Konsep dan Prinsip Demokrasi?
5. Apa itu pendidikan Demokrasi?
6. Bagaimana mengimplementasikan Demokrasi?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian Demokrasi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui perkembangan Demokrasi di Indonesia.
3. Mahasiswa dapat memahami pengertian Demokrasi menurut UUD 45
4. Mahasiswa dapat memahami konsep dan prinsip Demokrasi.
5. Mahasiswa dapat memahami cara pendidikan Demokrasi.
6. Mahasiswa dapat Mengimplementrasikan Demokrasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Demokrasi
dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) demokrasi didefinisikan
sebagai bentuk/sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah
dengan perantaraan wakilnya atau pemerintahan rakyat. Etimologis kata demokrasi
berasal dari bahasa Yunani Yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti
pemerintahan. Jadi demos-kartos atau demokrasi adalah keadaan negara dimana sistem
pemerintahannya serta kedaulatannya berada di tangan rakyat. Demokrasi adalah sistem
yang mendorong rakyat untuk ikutberpartisipasi secara aktif dalam pemerintahan negara
(Poerbopranoto, 2009). Sedangkan menurut (Schmeter, 2008) mengatakan demokrasi
adalah perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik bahwa individu-
individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas
suara rakyat.
2.2 Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Sejarah perkembangan demokrasi modern tidak dapat dilepaskan dari
perkembangan yang terjadi pada abad ke 19 di Eropa dan Amerika yaitu dengan adanya
deklarasi tahun 1776 di Amerika dan di Perancis Tahun 1789. Kedua deklarasi ini
merupakan perkembangan yang revolusioner terutama di bidang hak asasi manusia dan
kedudukan yang sama di depan hukum, meskipun hal ini telah dikenal jauh sebelum
adanya kedua Revolusi tersebut. Dari perkembangan tersebut muncul tuntutan-tuntutan
bahwa kekuasaan Negara tidak di tangan Raja tetapi di tangan rakyat.
Revolusi yang terjadi di barat itu membawa pengaruh besar dalam tataran
pemikiran dan kehidupan manusia. Revolusi ini didasarkan pada kondisikondisi nyata di
barat, karena terjadinya perbedaan-perbedaan kelas di masyarakat, kekuasan absolute
negara dan juga gereja, telah menjadikan mereka sadar bahwa terdapat jurang pemisah di
dalam masyarakat, antara warga yang satu dengan yang lain.
Revolusi ini juga melahirkan negara-negara modern demokratis yang mana
prinsip-prinsip hak-hak asasi manusia dan kedudukan yang sama di depan hukum
(equality before the law) adalah unsur-unsur yang mutlak harus ada dan tidak dapat
diganggu gugat. Revolusi ini didasarkan pada kepentingan, kebutuhan dan kondisi
masyarakatnya yang tertindas. Namun demikian revolusi ini pula telah melahirkan kelas-
kelas baru antara pengusaha dan buruh dengan keadaan yang berbeda, sementara negara
tidak boleh mencampuri kepentingan dan urusan individu.
Indonesia pun turut terpengaruh dengan adanya revolusi ini mengutip dari buku
Mengenal Lebih Dekat Demokrasi di Indonesia (2012) yang ditulis oleh Nadhirun,
sejarah demokrasi di Indonesia dimulai pada awal abad ke-20. Pada fase ini, Indonesia
masih mengalami penjajahan oleh Belanda dan pemikiran demokrasi modern dari barat
sudah mulai masuk ke Indonesia. Tepatnya, anak-anak muda dan mahasiswa yang
mengenyam pendidikan di Eropa banyak membaca ide-ide demokrasi melalui buku serta
ruang-ruang diskusi terbuka. Kemudian, mereka banyak mendapatkan inspirasi mengenai
konsep negara demokrasi yang terbuka dan sangat kontradiktif dengan Indonesia.
Sehingga dibawalah sistem demokrasi ini ke Indonesia.
Dengan berjalannya waktu, demokrasi di Indonesia mengalami perkembangan.
Ada empat perkembangan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa. Perkembangan
yang pertama adalah demokrasi parlementer yang mana dimulai ketika Indonesia resmi
menjadi negara yang merdeka hingga berakhir di tahun 1959. Demokrasi parlementer
adalah sistem demokrasi yang menempatkan parlemen sebagai bagian fundamental di
pemerintahan. Akan tetapi, konsep demokrasi ini dianggap kurang cocok untuk
Indonesia. Lemahnya budaya demokrasi untuk mempraktikkan demokrasi model barat ini
telah memberi peluang sangat besar kepada partai-partai politik mendominasi kehidupan
sosial politik.
Sehingga pada tahun 1959 demokrasi di Indonesia mengalami perkembangan
kembali menjadi demokrasi terpimpin. Demokrasi terpimpin adalah sistem pemerintahan,
di mana segala kebijakan atau keputusan yang diambil dan dijalankan berpusat kepada
satu orang, yaitu pemimpin pemerintahan. Demokrasi terpimpin ini dimulai pada tahun
1959 ketika Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Ciri yang
paling khas dari konsep demokrasi terpimpin adalah kehadiran peran dan campur tangan
presiden selaku pemimpin tertinggi demokrasi dan revolusi yakni Presiden Soekarno. Di
lain sisi, demokrasi terpimpin juga terlihat dari pengaruh komunis dan peranan tentara
(ABRI) di politik Indonesia. Pada masa demokrasi terpimpin banyak terjadi
penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945, yang mana di antaranya ada Tap
MPRS No. III/MPRS/1963 tentang Pengangkatan Soekarno sebagai presiden seumur
hidup oleh karena itu demokrasi terpimpin ini berakhir dan digantikan kembali dengan
demokrasi pancasila era orde baru pada tahun 1965.
Setelah peristiwa G30S PKI terjadi di tahun 1965, terjadi pergantian pemimpin
dari Soekarno menuju Soeharto. Era orde baru ini juga dikenal dengan istilah Demokrasi
Pancasila yang menjadikan Pancasila sebagai landasan demokrasi. Akan tetapi, rezim
yang berkuasa selama 32 tahun juga dihantui dengan beberapa penyimpangan kembali
seperti pemimpin sebelumnya, yang mana penyimpangan nya adalah penyelenggaraan
pemilu yang tidak jujur dan tidak adil, penegakan kebebasan berpolitik bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS), kekuasaan kehakiman (Yudikatif) yang tidak mandiri karena para
hakim adalah anggota PNS Departemen kehakiman, kurangnya jaminan kebebasan
mengemukakan pendapat, Sistem kepartaian yang otonom dan berat sebelah, maraknya
praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).
Demokrasi pancasila ini akhirnya berakhir dan diganti menjadi demokrasi
reformasi yang mana bentuk demokrasi ini digunakan sampai pada saat ini. Era reformasi
adalah fase demokrasi yang kembali ke prinsip dasar demokrasi, seperti adanya Pemilu
secara langsung, kebebasan Pers, desentralisasi, hak-hak dasar warga negara lebih
terjamin, rekrutmen politik yang inklusif

Dalam sejarah ketata negaraan selanjutnya dikenal negara hukum dalam arti
sempit atau formal dan ajaran luas atau material. Negara hukum formal kerjanya hanya
menjaga agar jangan sampai ada pelanggaran terhadap keamanan dan ketertiban seperti
yang telah ditentukan oleh hukum tertulis (undang-undang).
2.3 Pengertian Demokrasi Menurut UUD 45
Demokrasi Indonesia seperti yang dimaksud dalam UUD 1945 berarti
menegakkan kembali asas-asas negara hukum dimana kepastian hukum dirasakan oleh
segenap warga negara, hak-hak asasi manusia baik dalam aspek kolektif maupun dalam
aspek perseorangan dijamin, dan penyalahgunaan kekuasaan dapat dihindari serta
institusional. Dalam rangka ini perlu diusahakan supaya lembaga-lembaga dan tata kerja
Orde Baru dilepaskan dari ikatan pribadi dan lebih diperlembagakan.
Sejak Amandemen II UUD 1945, negara kita adalah negara hukum dan sekaligus
juga mengakui bahwa yang berkuasa adalah rakyat (demokrasi). Hal ini dapat dibaca
dalam Pasal 1 ayat (2) dan ayat (3) UUD 1945 yang berbunyi “Kedaulatan di tangan
rakyat dan dilakukan menurut UUD” dan “Negara Indonesia adalah negara hukum”.
Berdasar pasal tersebut, maka jelas Negara Indonesia adalah negara hukum yang
mengakui bahwa rakyat yang berkuasa. Jadi, Indonesia adalah negara hukum yang
demokratis, bukan negara hukum yang otoriter

2.4 Konsep dan Prinsip Demokrasi

 Prinsip Demokrasi
1. Kedaulatan masyarakat
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
3. Kekuasaan mayoritas
4. Hak-hak minoritas
5. Jaminan hak asasi manusia
6. Pemilihan yang bebas, adil dan jujur
7. Persamaan di depan hukum
8. Proses hukum yang wajar
9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional
10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik
11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.
12. Memperjuangkan Kesejahteraan Masyarakat

 Konsep Demokrasi
Demokrasi di Indonesia adalah suatu proses sejarah dan politik
perkembangan demokrasi di Indonesia, mulai dari pengertian dan konsepsi
demokrasi menurut para tokoh dan founding fathers Kemerdekaan Indonesia,
terutama Soekarno, Mohammad Hatta, dan Soetan Sjahrir. Selain itu juga proses
ini menggambarkan perkembangan demokrasi di Indonesia, dimulai saat
Kemerdekaan Indonesia, berdirinya Republik Indonesia Serikat, kemunculan fase
kediktatoran Soekarno dalam Orde Lama dan Soeharto dalam Orde Baru, hingga
proses konsolidasi demokrasi pasca Reformasi 1998 hingga saat ini.

2.5 Pendidikan Demokrasi


Pada hakikatnya pendidikan demokrasi sosialisasi nilai-nilai demokrasi supaya
bisa diterima dan dijalankan oleh warga negara. Tujannya adalah mempersiapkan warga
masyarakat berperilaku dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan pada
generasi muda akan pengetahuan, kesadaran, dan nilai-nilai demokrasi. Pengetahuan dan
kesadaran akan nilai demokrasi meliputi tiga hal :
1. Kesadaran bahwa demokrasi adalah pola kehidupan yang paling menjamin hak-hak
warga masyarakat itu sendiri
2. Demokrasi adalah sebuah proses belajar yang lama dan tidak sekedar meniru dari
masyarakat lain
3. Kelangsungan demokrasi tergantung pada keberhasilan mentransformasikan nilai-
nilai demokrasi pada masyarakat.
Pendidikan demokrasi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Pendidikan demokrasi secara formal, yaitu pendidikan yang melewati tatap
muka, diskusi timbal balik, presentasi, studi kasus untuk memberikan
gambaran kepada siswa agar supaya mempunyai kemampuan untuk cinta
negara dan bangsa.
2. Pendidikan demokrasi secara informal, yaitu pendidikan yang melewati tahap
pergaulan di rumah maupun masyarakat, sebagai bentuk aplikasi nilai
berdemokrasi sebagai hasil interaksi terhadap lingkungan sekitarnya, langsung
dapat dirasakan hasilnya.
3. Pendidikan nonformal, yaitu pendidikan melewati tahap di luar lingkungan
masyarakat lebih makro dalam berinteraksi.

2.6 Implementasi Demokrasi di Indonesia


Dalam kehidupan sehari-hari, demokrasi merupakan sikap penting yang harus
dimiliki setiap manusia. Berikut adalah contoh contoh pengimplementasian
demokrasi di kehidupam sehari-hari :
1. Berusaha agar bersikap lemah lembut dan kasih sayang terhadap sesama sehingga tidak
dijauhi dalam pergaulan.
2. Membiasakan diri untuk bermusyawarah saat menghadapi suatu permasalahan.
3. Belajar untuk menghargai pendapat orang lain meski tidak sesuai keinginan hati.
4. Berbicara dengan bahasa yang santun saat mengungkapkan pendapat sehingga tidak
menyinggung orang lain.
5. Menerima hasil musyawarah dengan lapang dada.
6. Segera meminta maaf jika melakukan kesalahan. Belajar untuk memaafkan kesalahan
orang lain.
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa kita ambil dari makalah yang sudah kita buat ini adalah, demokrasi
merupakan komponen penting dalam hidup yang harus kita miliki dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, dimana kita sebagai bangsa Indonesia harus saling menghargai sebuah pendapat,
memiliki hak kebebasan untuk berpendapat demi sebuah kemajuan negara. Indonesia merupakan
negara hukum dimana rakyat harus ikut andil untuk sebuah perkembangan negara.
3.2 Saran
Sistem demokrasi Indonesia saat ini masih belum bisa disebut sebagai sistem yang sudah
sempurna, dikarenakan masih ada penyelewengan contohnya pengesahan RKUHP terkait aturan
yang di dalamnya membatasi kebebasan rakyat untuk berpendapat, sehingga dibutuhkan sebuah
perubahan dalam peraturan agar sejalan dengan definisi dari demokrasi itu sendiri yang mana
kekuatan tertinggi ada di tangan rakyat. Selain dari pihak pemerintah, kita sebagai warga negara
Indonesia yang ingin bangsanya maju, jangan pernah takut untuk menyuarakan pendapatnya,
sehingga dapat ikut serta membangun negara ke arah lebih baik dengan cara memberi pendapat
yang membangun.

Anda mungkin juga menyukai