Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEMERINTAHAN YANG DEMOKRATIS


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu: Bambang Eko Aditia, S.Pd,I,M.Pd

Disusun Oleh:
1. Nadia Mahriza Aini (222101080029)
2. Fitriyatul Munawroh (222101080018)
3. Ahmad Ghozali Fawaid (222101080003)

PRODI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SHIDDIQ JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Klasifikasi Hadist” dengan tepat waktu.
Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyusunan makalah ini. Tentunya tidak akan maksimal jika tidak ada bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca.
Sebagai penyusun, kami merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, baik dari tata Bahasa maupun penyampaian. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan
maklah ini.
Makalah ini di buat bertujuan untuk menambah pengetahuan pembaca, maupun
penulis tentang pemerintahan yang demokratis, Dengan adanya pemerintahan yang
demokratis maka memiliki kebebasan berpendapat dan berekspresi . sehingga sangat penting
untuk memepelajarinya.

Jember, 27 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................1
C. TUJUAN.........................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHAHASAN.................................................................................................................2
A. PEMERINTAHAN YANG DEMOKRATIS.................................................................2
B. MACAM-MACAM DAN CIRI-CIRI PEMERINTAHAN DEMOKRATIS.................4
C. PRINSIP-PRINSIP PEMERINTAHAN DEMOKRATIS..............................................5
BAB III......................................................................................................................................6
PENUTUP.................................................................................................................................6
A. KESIMPULAN...............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia setidaknya telah melalui empat masa demokrasi dengan berbagai versi.
Pertama adalah demokrasi liberal dimasa kemerdekaan. Kedua adalah demokrasi
terpimpin, ketika Presiden Soekarno membubarkan konstituante dan mendeklarasikan
demokrasi terpimpin. Ketiga adalah demokrasi Pancasila yang dimulai sejak
pemerintahan Presiden Soeharto. Keempat adalah demokrasi yang saat ini masih dalam
masa transisi. Kelebihan dan kekurangan pada masing-masing masa demokrasi tersebut
pada dasarnya bisa memberikan pelajaran berharga bagi kita. Demokrasi liberal ternyata
pada saat itu belum bisa memberikan perubahan yang berarti bagi Indonesia.1
Saat ini, Indonesia menerapkan Demokrasi Pancasila. Dimana, demokrasi Pancasila
merupakan suatu paham demokrasi yang bersumber pada pandangan hidup atau falsafah
hidup Bangsa Indonesia yang digali dari kepribadian rakyat Indonesia sendiri. Dari
falsafah hidup, Bangsa Indonesia inilah kemudian tumbuh dasar falsafah Negara kita
bernama falsafah Negara Pancasila yang tercermin dan terkandung dalam Pembukaan
UUD 1945.Sebelum menerapkan Sistem Demokrasi Pancasila, pada tahun 1945-1959
Indonesia menganut Demokrasi Liberal dan pada tahun 1959-1965 Indonesia menganut
Demokrasi terpimpin.2

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pemerintahan yang demokratis?
2. Apa saja macam-macam dan ciri-ciri pemerintahan demokrasi?
3. Bagaimana prinsip-prinsip pemerintahan yang demokratis?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud pemerintahan yang demokratis.
2. Untuk mengetahui macam-macam dan ciri- ciri pemerintahan demokratis.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pemerintahan yang demokratis.

1
Nihaya, N. Demokrasi dan Problematikan Di Indonesia. (Makassar: Sulesa, 2006). Vol.10,
No.2
2
Zulfa, M. Demokrasi Indonesia. (Surabaya: Universitas Airlangga, 2015)
https://sg.docworkspace.com/d/sIAWs19hBl63oqgY?sa=00&st=0

1
BAB II

PEMBAHAHASAN

A. PEMERINTAHAN YANG DEMOKRATIS

Indonesia adalah Negara demokrasi. Demokrasi yang saaat ini dipahami di Indonesia
merupakan bagian dari pengaruh konsep demokrasi modern. Sejak awal kemerdekaan
sampai dengan era reformasi demokrasi mengalami perubahan dan corak yang berbeda.
Praktek demokrasi berdasar UUD mengalami perkembangan demokrasi dalam tiga masa.
a. Masa Republik Indonesia I, yaitu masa demokrasi yang menonjol peran parlemen
serta partai-partai yang pada masa itu dinamai demokrasi parlementer;
b. Masa Republik Indonesia II, yaitu demokrasi terpimpin yang dalam banyak aspek
telah menyimpang dari demokrasi konstitusional yang secara formil merupakan
landasannya dan menunjukkan aspek demokrasi rakyat;
c. Masa Republik Indonesia III, yaitu masa demokrasi Pancasila yang merupakan
demokrasi konstitusional menonjolkan demokrasi presidensiil, masa ini berakhir
bersamaan dengan jatuhnya rezim Orde Baru yang kemudian demokrasi
Indonesia memasuki era baru yang di sebut era reformasi, yang di awali dengan
adanya perubahan UUD 1945 dengan menonjolkan kebebasan berpolitik yang
lebih nyata dan penguatan sistem presidensiil 3.
Soehino meninjau dari segi perkembangan sistem demokrasi yang dianut dalam
penyelenggaraan sistem pemerintahannya, maka dikemukakan masa masa dianutnya
sistem demokrasi di Indonesia sebagai berikut;
1) 18 Agustus 1945 - 14 november 1945 menganut sistem demokrasi
konstitusional;
2) 14 November 1945 - 5 juli 1959 menganut sistem demokrasi liberal;
3) 5 Juli 1959 - 21 Maret 1968 menganut sistem demokrasi terpimpin;
4) 21 Maret 1968 - sekarang (berjalan hingga berakhirnya pemerintahan orde
baru 1998 menganut sistem demokrasi Indonesia)
Demikian halnya yang lain yang dinyatakan oleh Sri Soemantri 4 bahwa seluruh
konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia (UUD 1945, Konstitusi RIS, dan UUDS
1950) menganut demokrasi pancasila, karena ketiga konstitusi tersebut menjadikan
pancasila sebagai dasar negara, sehingga secara materiil berarti demokrasi yang dianut
juga adalah demokrasi pancasila, lebih lanjut Sri Soemantri mengatakan : Kita telah
mengetahui, bahwa demokrasi pancasila mempunyai 2 macam pengertian, yaitu baik
yang formal maupun material, realisasi pelaksanaan demokrasi Pancasila dalam arti
formal. UUD 1945 menganut apa yang dikatakan indirect demokrasi dengan, yaitu suatu
demokrasi dimana pelaksanaan kedaulatan rakyat itu tidak dilaksanakan oleh rakyat

3
Ismail sunny. 1987. Mekanisme Demokrasi. Aksara Baru , Hal: 9-10. Jakarta.
4
Sri Soemantri. 1976. Sistem-sistem Pemerintahan negara ASEAN. Tarsito Bandung, Hal: 37.

2
secara langsung itu tidak dilaksanakan oleh rakyat secara langsung melainkan melalui
lembaga lembaga perwakilan rakyat seperti DPR dan MPR, dan demokrasi dalam
pandangan hidup atau demokrasi sebagai falsafah bangsa.
Pernyataan senada disampaikan oleh Padmo Wahyono bahwa demokrasi secara genus
berarti pemerintahan oleh rakyat, yang dengan demikian mendasar hak kenegaraannya
pada kekuasaan rakyat sehingga rakyatlah yang berdaulat. Pelaksanaan kedaulatan rakyat
dengan mekanisme demokrasi ini dalam sejarah ketatanegaraan harus didasarkan kepada
dasar Negara sehingga timbul sebutan Demokrasi Pancasila. Dalam hal ini Padmo
Wahyono menyatakan, bahwa Demokrasi Pancasila ialah kegiatan bernegara di
Indonesia, dan pemilu dengan segala bentuk ragamnya salah satu manifestasi dari
Demokrasi Pancasila.
Sistem Pemerintahan dapat diartikan sebagai suatu struktur yang terdiri dari fungsi
fungsi legislatif, eksekutif dan yudikatif yang saling berhubungan, bekerja sama dan
mempengaruhi satu sama lain. Secara demikian sistem pemerintahan adalah cara kerja
lembaga-lembaga negara satu sama lainnya. Menurut Jimly Asshidiqie, sistem
pemerintahan diartikan sebagai suatu sistem hubungan antara lembaga lembaga negara.
Sedangkan menurut Sri Soemantri5. Sistem Pemerintahan adalah hubungan antara
lembaga legislatif dan eksekutif.
Ismail Suny 6mempunyai pendapat bahwa sistem pemerintahan adalah suatu sistem
tertentu yang menjelaskan bagaimana hubungan antara alat-alat perlengkapan negara
yang tertinggi di suatu negara. Berkaitan dengan sistim pemerintahan, pada umumnya
dibedakan kedalam dua sistem utama, yaitu sistem presidensiil dan parlementer, diluar
kedua sistem tersebut merupakan sistem campuran atau kuasa parlemnter atau kuasa
presidensiil, ada juga menyebut sistem referendum. Dimana sistem referendum badan
eksekutif merupakan bagian dari badan legislatif yang disebut badan pekerja legislatif.
Dalam sistem ini badan legislatif membentuk sub badan didalamnya sebagai pelaksana
tugas pemerintah.
Kontrol terhadap badan legislatif dilakukan secara langsung melalui referendum.
Sedang menurut Jimly Asshiddiqie7, terdapat empat model sistem pemerintahan yaitu
model Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Swiis. Amerika Serikat mewakili sistem
presidensiil, Inggris sistem parlementer, Perancis mewakili sistem campuran, sedangkan
Swiis mewakili sistem yang lain, yakni sistem kolegial, dimana Presidennya merupakan
suatu dewan eksekutif yang terdiri dari 7 anggota. Satu orang anggota berfungsi sebagai
Presiden untuk waktu 1 tahun, bergantian dengan anggota dewan eksekutif yang lain. C F
Strong membedakan dalam dua jenis, eksekutif nominal dan eksekutif riil. Adapun ciri-
ciri atau prinsip-prinsip yang terdapat dalam sistem presidensiil menurut Mahfud MD
sebagai berikut :
a. Kepala Negara menjadi kepala pemerintahan;

5
Sri Soemantri. 1976. Sistem-sistem Pemerintahan negara ASEAN. Tarsito Bandung, Hal: 37.
6
Ismail sunny. 1987. Mekanisme Demokrasi. Aksara Baru , Hal: 9-10. Jakarta.
7
Juanda, Op Cit, hal 203.

3
b. Pemerintah tidak bertanggung jawab kepada Parlemen (DPR);
c. Menteri-menteri diangkat dan bertanggung jawab kepada Presiden;
d. Eksekutif dan legislatif sama sama kuat
Sistem pemerintahan negara adalah sistem hubungan dan tata kerja antara lembaga-
lembaga Negara atau tiga poros kekuasaan, yakni eksekutif, legislatif, dan yudikatif 8.
Sistem pemerintahan berkaitan dengan mekanisme yang dilakukan pemerintah dalam
menjalankan tugasnya. Secara garis besar, sistem pemerintahan dibedakan dalam dua
macam, yaitu sistem pemerintahan presidensiil dan sistem pemerintahan
parlementer.Sementara Sri Soemantri menyebutkan sistem ketiga, yakni sistem
pemerintahan quasi. Sistem pemerintahan quasi ini diartikan sebagai sistem pemerintahan
yang mengandung unsur-unsur yang terdapat sistem presidensil maupun yang terdapat
dalam sistem pemerintahan parlementer.9

B. MACAM-MACAM DAN CIRI-CIRI PEMERINTAHAN DEMOKRATIS

1. Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat


a. Demokrasi langsung merupakan sistem demokrasi yang mengikutsertakan
seluruh rakyat dalam pengambilan keputusan negara.
b. Demokrasi tidaklangsung merupakan sistem demokrasi yang digunakan untuk
menyalurkan keinginan dari rakyat melalui perwakilan parlemen.
2. Demokrasi berdasarkan hubungan antar kelengkapan negara.
a. Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum merupakan sistem
demokrasi yang dimana rakyat memiliki perwakilan untuk menjabat
diparlemen namun tetap di kontrol oleh referendum.
b. Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer merupakan sistem
demokrasi yang didalamnya terdapat hubungan kuat antara badan eksekutif
dengan badan legislatif.
c. Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan merupakan sistem
demokrasi dimana kedudukan antara eksekutif dengan legislatif tepisah,
sehingga keduanya tidak berkaitan secara langsung seperti sistem parlemen.
d. Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum dan inisiiatif rakyat
merupakan sistem demokrasi gabungan dari demokrasi perwakilan/tidak
langsung dan demokrasi secara langsung
3. Berdasarkan prinsip ideologi
a. Demokrasi liberal berdasarkan atas hak individu suatu negara yang
menekankan suatu kebebsan setiap individu dan sering mengabaikan
10
kepentingan umum.

8
Moh. Mahfud M.D., Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2000), hlm. 74.
9
Sri Soematri, “Kedudukan, Kewenangan, dan Fungsi Komisi Yudisial dalam Sistem Ketatanegaraan RI” dalam
Komisi Yudisial, Bungai Rampai Satu Tahun Komisi Yudisial RI, (Jakarta: Komisi Yudisial, 2006), hlm. 24-25.
10
Moh. Mahfud M.D., Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2000), hlm. 74.

4
b. Demokrasi rakyat berdasarkan atas hak pemerintah dalam suatu negara yang
didasari dri paham sosialisme dan komunisme yang mementingkan
kepentingan negara dan kepentingan umum.
c. Demokrasi pancasila yang bersumber dari tata nilai sosial dan budaya bangsa
indonesia dengan berdasarkan musyawarah dan mufakatyang mengutamakan
kepentingan umum.
Kata “demokrasi” seiring waktu memiliki sangat banyak pengertian. Namun,
diantara banyaknya pengertian yang berbeda terdapat juga sejumlah persamaan
penting yang menunjukkan unuversalitas konsep demokrasi berdasarkan kriteria-
kriteria yang menjadi cerminan perwujudan konsep tersebut. Hendry B. Mayo,
misalnya, mencatat setidaknya ada 8 ciri utama yang harus diperhatikan untuk menilai
apakah suatu masyarakat bersifat demokratis atau tidak, yaitu:112
1. Adanya penyelesaian perselisihan dengan damai dan suka rela.
2. Adanya jaminan bagi terjadinya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat
yang sedang berubah.
3. Adanya pergantian penguasa yangberlangsung secara teratur.
4. Adanya pembatasan atas pemakaian kekerasan cara minimum.
5. Adanya pengakuan dan penghormatan atas keanekaragaman
6. Adanya jaminan penegakan keadilan.
7. Adanya upaya memajukan ilmu pengetahuan.
8. Adanya pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan.

C. PRINSIP-PRINSIP PEMERINTAHAN DEMOKRATIS

Untuk dapat melaksanakan demokrasi dengan baik, terlebih dahulu rakyat, terutama
pada pelaksana kekuasaan, harus mengetahui dan memahami dengan baik prinsip-prinsip
demokrasi yaitu sebagai berikut:
1. Pemilik negara adalah rakyat, sehingga otoritas rakyatlah yang memiliki
kekuaasaan tertinggi. Oleh sebab itu, setiap warga negara memiliki hak untuk turut
serta memilih wakil-wakil rakyat yang akan mewakilinya dalam memegang
kekuasaan tertinggi, dan juga memiliki hak untuk bisa dipilih bagi jabatan tersebut
atau jabatan dibidang kekuasaan lainnya.
2. Orang-orang yang mewakili rakyat untuk memegang kekuasaan tertinggi dalam
suatu negara, dengan status suatu anggota suatu lembaga kekuasaan tertinggi yang
lajim disebut parlemen (lembaga legislatif), haruslah dipilih melalui suatu
pemilihan umum yang diadakan setiap lima tahun sekali.
3. Tidak boleh ada pengistimewaan kepada seseorang ataupun kepada golongan atau
partai tertentu. Diantaranya tidak boleh ada pemilikan istimewa pada jabatan
apapun karena adanya ketetapan UUD atau UU walau dengan lasan apapun.

11
Gianto, Pendidikan Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan,
Sidoarjo:Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.

5
4. Harus ada UU yang mengatur tentang struktur organisasi kekuasan dalam negara
dan mekanisme pelaksanaan kerjanya.12

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat. Kata
“demokrasi” seiring waktu memiliki sangat banyak pengertian. Namun, diantara
banyaknya pengertian yang berbeda terdapat juga sejumlah persamaan penting yang
menunjukkan unuversalitas konsep demokrasi berdasarkan kriteria-kriteria yang menjadi
cerminan perwujudan konsep tersebut. Hendry B. Mayo, misalnya, mencatat setidaknya
ada 8 ciri utama yang harus diperhatikan untuk menilai apakah suatu masyarakat bersifat
demokratis atau tidak.
Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat. Demokrasi langsung merupakan
sistem demokrasi yang mengikutsertakan seluruh rakyat dalam pengambilan keputusan
negara.Demokrasi tidak langsung merupakan sistem demokrasi yang digunakan untuk
menyalurkan keinginan dari rakyat melalui perwakilan parlemen.Demokrasi berdasarkan
hubungan antar kelengkapan negara.Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum
merupakan sistem demokrasi yang dimana rakyat memiliki perwakilan untuk menjabat
diparlemen namun tetap di kontrol oleh referendum. Demokrasi perwakilan dengan
sistem parlementer merupakan sistem demokrasi yang didalamnya terdapat hubungan
kuat antara badan eksekutif dengan badan legislatif.

12
Nadrilun, mengenal lebih dekat demokrasi di Indonesia(Jakarta Timur:PT Balai Pustaka
2012), Hlm.8-10

6
DAFTAR PUSTAKA

Gianto, Pendidikan Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan, Sidoarjo:Uwais Inspirasi


Indonesia, 2019.

Ismail sunny. 1987. Mekanisme Demokrasi. Aksara Baru , Hal: 9-10. Jakarta

Juanda, Op Cit, hal 203.

Moh. Mahfud M.D., Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, (Jakarta: Rieneka
Cipta, 2000), hlm. 74.

Nadrilun, mengenal lebih dekat demokrasi di Indonesia (Jakarta Timur:PT Balai


Pustaka 2012), Hlm.8-10.

Nihaya, N. Demokrasi dan Problematikan Di Indonesia. (Makassar: Sulesa, 2006).


Vol.10, No.2

Sri Soematri, “Kedudukan, Kewenangan, dan Fungsi Komisi Yudisial dalam Sistem
Ketatanegaraan RI” dalam Komisi Yudisial, Bungai Rampai Satu
Tahun Komisi Yudisial RI, (Jakarta: Komisi Yudisial, 2006), hlm. 24-
25.

Sri Soemantri. 1976. Sistem-sistem Pemerintahan negara ASEAN. Tarsito Bandung,


Hal: 37.

Zulfa, M. Demokrasi Indonesia. (Surabaya: Universitas Airlangga, 2015)


https://sg.docworkspace.com/d/sIAWs19hBl63oqgY?sa=00&st=0

Anda mungkin juga menyukai