Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DEMOKRASI

Disusun untuk memenuhi tugas

Ilmu Politik

Dosen pengampu:

Ahmad Yani Fathur Rohman, S. Fil., M.Phil

Disusun oleh:

1. Zoehroeva Azkiya (22105029)

2. Siti Rosidatul Munawaroh (22105030)

PRODI SOSIOLOGI AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2023
PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayahnya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Ilmu Politik yang berjudul
Demokrasi. Solawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi agung Nabi
Muhammad SAW yang insyaallah kelak memberikan syafaat kepada umatnya.

Pada kesempatan ini saya sangat berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Ahmad Yani Fathur Rohman, S. Fil., M.Phil selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu
Politik. Kami juga berterima kasih kepada kepada para pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Pada akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Kediri, 13 febuari 2023


DAFTAR ISI

JUDUL…………………………...….……………..…………….……….........1

KATA PENGANTAR .......................................................................................2

Daftar isi .............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................4

1.1 Latar Belakang......……………………………….………………………….4

1.2 Rumusan Masalah……………………………….………..…………………4

1.2 Tujuan……………………………….…………..……………….………….4

BAB II PEMBAHASAN……………………………….…….…………….…..5

2.1 Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli...............................……………...5

2.2 Sejarah Demokrasi di Indonesia .......……………………….……………....5


2.3 Tatanngan Demokrasi Di Indonesia.......…………………………….…......10
BAB III PENUTUP……………………………….…………………………..12

3.1 Kesimpulan……………………………….……………………………..….12

3.2 Saran……………………………….…………………….…………............12

DAFTAR PUSTAKA……………………………….………………….….…..13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demokrasi gagasan yang luar biasa populer dewasa ini. Terutama sejak selesainya
Perang Dunia Kedua sekitar tahun pertengahan abad ke-20 atau 1900-an banyak negara
yang mengakomodasi ini. Menggunakan demokrasi sebagai sistem politik yang ada di
negara masing-masing. Hampir selalu pertanyaan tentang sistem politik itu dimulai, mana
yang baik antara sistem demokrasi komunisme, monarki atau sistem kekholifahan.
Pertanyaan semacam itu, jawabannya tidak ada yang tunggal. Ada satu kelompok yang
mendukung demokrasi ada kelompok lain yang mendukung komunisme, ada yang
mendukung teokrasi.

Perbedaan dalam sistem politik itu merupakan proses dialektik terhadap


peristiwa-peristiwa yang ada sebelumnya. Misalnya kenapa kita memilih demokrasi
terpimpin ketika zaman Soekarno. karena karena demokrasi parlementer sebelumnya itu
menurut Soekarno sangat tidak baik bagi penguatan sendi-sendi kehidupan bernegara.
Ketika zaman Soeharto juga beda lagi yaitu demokrasi pancasila sampai pada zaman
reformasi. Inti dari penjelasan itu, bahwa sistem politik itu senantiasa berubah dan sistem
politik itu adalah kebutuhan manusia sendiri, yang mesti kita pahami dulu sebelum kita
melanjutkan pembahasan tentang demokrasi. Oleh karena itu secara naluriah manusia itu
membutuhkan tantanan, membutuhkan ketertiban, membutuhkan kepastian.1

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian demokrasi menurut para tokoh ?


2. Bagaimana sejarah demokrasi di indonesia ?
3. Tatanngan demokrasi di indonesia ?

1.3 Tujuan

1. Agar kita pengerti apa itu demokrasi


2. Agar kita bisa membedakan secara menyeluruh tentang demokrasi

1
(2023). Dilansir 15 February 2023, dari https://www.youtube.com/watch?v=XISOsQIWSOM&t=988s
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli


Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demokratia, yang berawal dari kata
demos yang artinya rakyat dan kratos yang artinya kekuatan atau kekuasaan.
Pengertian demokrasi secara umum adalah sistem pemerintahan yang
memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh warga negara Indonesia
dalam pengambilan keputusan karena rakyat adalah pemegang kekuasaan
tertinggi. Sistem pemerintahan yang menganut sistem demokrasi mewajibkan
agar seluruh warga negara Indonesia berpartisipasi aktif dalam perumusan,
pengembangan, dan penetapan Undang-Undang baik diwakilkan maupun secara
langsung. (Tjakrawerdaja, et al. 2016: 2) menyatakan bahwa “Demokrasi harus
menjadi bagian penting dalam kehidupan kita sebagai sebuah bangsa dan
negara.” Berikut ini adalah pengertian demokrasi menurut para ahli.2

1. Demokrasi menurut Montesque, kekuasaan negara harus dibagi dan


dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu
sama lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupa kan pemegang kekuasaaan
untuk membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan
dalam melaksanakan undang-undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang
memegang kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan unda ng-undang. Dan
masing-masing institusi tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi
oleh institus
2. Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.

3. Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan atau


prinsip demokrasi ialah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap
warga negara bisa saling berbagi kekuasaan didalam negaranya. Aristoteles pun

2
Tjakrawerdaja, S., Soedarno, S., & Lenggono, S. (2016). Sebuah Risalah DEMOKRASI PANCASILA.
(M. Zaelani, Penyunt.) Jakarta: Universitas Trilogi .
mengatakan apabila seseorang hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara
hidupnya, maka sama saja seperti budak.
4. Demokrasi menurut H. Harris Soche ialah suatu bentuk pemerintahan rakyat,
karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan HAM
bagi rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari setiap
paksaan dalam suatu badan yang diserahkan untuk memerintah.
5. Demokrasi menurut International Commission of Jurist adalah bentuk
pemerintahan dimana hak dalam membuat suatu keputusan politik harus
diselenggarakan oleh rakyat melalui para wakil yang terpilih dalam suatu proses
pemilu.3
2.2 Sejarah Demokrasi di Indonesia 4
demokrasi secara umum yaitu bentuk atau sistem pemerintahan dimana
seluruh rakyatnya turut serta memerintah melalui wakil-wakilnya menurut
Abraham Lincoln Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan
dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat definisi tersebut yang kini kita gunakan
dalam menjalankan demokrasi.
sejak merdeka tahun 1945 Indonesia telah beberapa kali mengganti model
demokrasinya secara umum periode demokrasi dapat dibagi menjadi empat yaitu
demokrasi parlementer demokrasi terpimpin, demokrasi Pancasila atau orde
baru dan demokrasi transisi atau reformasi. Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Demokrasi Parlementer Dari Tahun 1945-1959
Masa ini merupakan pertama kali ini Indonesia menganut sistem
demokrasi parlementer atau yang biasa disebut dengan demokrasi liberal masa
demokrasi liberal membawa dampak yang cukup besar di Indonesia karena
mempengaruhi keadaan situasi dan kondisi politik pada saat itu masa ini juga
merupakan masa kejayaan demokrasi di Indonesia karena hampir semua elemen
demokrasi dapat ditemukan dalam perwujudan kehidupan politik di Indonesia
munculnya sistem parlementer di Indonesia karena jatuhnya kabinet presidensial

3
http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.c o.id/2015/10/pengertian-demokrasi-dan-jenis-
jenis.html (Diakses pada tanggal 4/11/20
4
Irawan, Benny Bambang. 2007. Perkembangan Demokrasi Di Negara Indonesia. Jurnal Hukum Dan
Dinamika Masyarakat Volume: 5 Nomor: 1.
pertama pada 14 November 1947 yang disebabkan oleh keluarnya maklumat
Wakil Presiden Nomor 10 Tahun 1945 pada 16 oktober 1945.

 Karakteristik Demokrasi Parlementer


1. Sistem multi partai parlemen terdiri dari wakil-wakil partai yang berasal
dari beragam aliran atau ideologi ada partai islam, partai nasionalis, dan Partai
non-islam. Namun dominannya politik aliran membawa konsekuensi terhadap
pengelolaan konflik.
2. Basis sosial ekonomi yang masih sangat lemah, ini menjadi salah satu
penyebab gagalnya demokrasi parlementer
3. pengawasan yang ketat dari parlemen hal ini menyebabkan akuntabilitas
pejabat negara sangat tinggi instabilitas politik dan berantakan di berbagai daerah.
4. Parlemen memegang kekuasaan politik sangat besar dalam sistem ini
presiden bertanggung jawab kepada DPR dan Sistem perwakilan menggunakan
sistem bikameral yaitu MPR dan DPR
5. yang kelima kabinet pemerintahan koalisi tidak stabil dan kerap berganti
 Kabinet Yang Ada Di Indonesia Selama Masa Demokrasi Parlementer
Yang pertama Kabinet Natsir dari September 1950 sampai Maret 1951
kemudian digantikan oleh kabinet Sukiman mulai dari April 1951 sampai akhir
1952 dilanjutkan oleh kami kabinet wilopo mulai dari 1952 sampai ini 1953
kemudian kabinet Ali Sastroamidjojo mulai dari Juli 1953 sampai Agustus 1955
dan yang terakhir ada kabinet Burhanuddin Harahap mulai dari Agustus 1955
sampai dengan Maret 1956.
2. Demokrasi Terpimpin Mulai Dari 1959 Sampai 1966
Demokrasi terpimpin dimulai saat Presiden Soekarno mengeluarkan
Dekrit presiden 5 juli 1959 masa demokrasi terpimpin yang dicetuskan oleh
Presiden Soekarno diawali oleh anjuran beliau agar undang-undang yang
digunakan untuk menggantikan undang-undang sementara 1950 adalah undang-
undang dasar 1945, namun usulan itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan
anggota konstituante lalu diadakan voting yang diikuti oleh seluruh anggota
konstituante dengan hasil 269 orang setuju untuk kembali ke undang-undang
Dasar 1945 dan 119 orang tidak setuju untuk kembali ke undang-undang Dasar
1945. Bertolak dari hal tersebut Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah dekrit
yang disebut dekrit presiden 5 juli 1959. Masa demokrasi terpimpin dalam banyak
hal telah menyimpang dari demokrasi konstitusional namun lebih menampilkan
beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini ditandai dengan dominasi
presiden, terbatasnya peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis dan
peran ABRI, serta unsur sosial politik semakin meluas.
 Karakteristik Demokrasi Terpimpin
1. Sistem kepercayaan melemah karena kekuasaan presiden yang semakin besar
dan juga peran kontrol DPR gotong royong melemah. Terdapat juga upaya
konsolidasi kekuatan politik dengan cara pembentukan dewan nasional yang
terdiri dari golongan fungsional yaitu wakil buruh petani, pendeta ulama,
wanita dan lain-lain.
2. yang kedua kewenangan daerah terbatas.
3. Kebebasan pers dibatasi dan sejumlah media dibredel berbeda dengan
demokrasi parlemen yang hak berserikat dan berkumpul terjamin dengan
jelas.
4. Pemilu tidak terselenggara, pada saat Demokrasi Terpimpin ini
kepemimpinan yang dijalankan tidak memperbaiki kemelut ekonomi dan
sosial pada masa sebelumnya. Pada akhirnya Soekarno tersingkir dan
kekuasaan yang kemudian digantikan oleh Soeharto.
3. Demokrasi Pancasila Atau Orde Baru Sejak 1966-1998
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan
mekanisme kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara dan
penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konstitusi yaitu undang-undang
Dasar 1945. Era demokrasi Pancasila diawali dengan suatu peristiwa sejarah
yang sangat kolom bagi Indonesia yaitu gerakan 30 September. Masa
demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan
sistem presidensial. Landasan formal periode ini adalah Pancasila, undang-
undang dasar 1945, dan ketetapan MPRS atau MPR, dalam rangka
meluruskan kembali penyelewengan terhadap undang-undang Dasar 1945.
Pada masa demokrasi terpimpin namun dalam perkembangannya peran
presiden semakin dominan terhadap lembaga-lembaga negara.
 Karakteristik Demokrasi Pancasila Saat Orde Baru
1. Pada masa ini Indonesia menggunakan sistem presidensial sehingga
kekuatan presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan sangat
tinggi, terjadi birokrasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik serta
masih sangat kuat campur tangan pemerintah dalam persoalan partai politik
dan publik
2. Tidak ada pergantian kekuasaan politik, walaupun Pemilu terselenggara
teratur setiap lima tahun, Soeharto tetap berkuasa selamat lima periode
Pemilu.
3. Pembatasan peran dan fungsi partai politik, jumlah Parpol pun dibatasi.
4. Kebebasan pers dibatasi dan kerap terjadi pembreidelan media massa.
5. Dominannya peran ABRI dalam hal ini peran militer sangat kuat dengan
konsep dwifungsi ABRI. Di akhir Orde Baru perekonomian kacau harga
BBM dan kebutuhan pokok melambung, kemudian terjadi demonstrasi massa
yang dimotori mahasiswa menuntut Reformasi dan mundur Suharto. Soeharto
pun akhirnya mengundurkan diri sebagai presiden pada 21 Mei 1998.
4. Pembahasan Keempat Demokrasi Transisi Atau Reformasi Sejak Tahun
1998 Sampai Dengan Sekarang
Era reformasi diawali dengan turunnya Soeharto karena demonstrasi massa
yang dimotori mahasiswa Pada tahun 1998. Era reformasi sangat berakar
pada kekuatan multipartai yang berusaha mengembalikan perimbangan
kekuasaan antar lembaga negara yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Pada masa ini peran partai politik kembali menonjol, sehingga iklim
demokrasi memperoleh nafas baru. Jika esensi demokrasi adalah kekuasaan
ditangan rakyat, maka demokrasi tatkala pemilu memang demikian. Namun
dalam pelaksanaannya setelah Pemilu banyak kebijakan tidak mendasar pada
kepentingan rakyat melainkan lebih kearah pembagian kekuasaan antara
Presiden dan Partai politik dalam DPR. dengan perkataan lain model
demokrasi era reformasi dewasa ini, kurang mendasar pada keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Karakteristik Demokrasi Transisi Saat Reformasi
1. yang pertama parlemen terdiri dari banyak partai yaitu menggunakan
sistem multipartai.
2. yang kedua Pemilu lebih demokratis dan sistem pemilihan langsung
dilakukan untuk presiden dan kepala daerah. Lembaga perwakilan
kemudian dibagi menjadi DPR dan DPD.
3. yang ketiga kebebasan pers lebih baik, sebagian hak dasar bisa terjamin
seperti adanya kebebasan menyatakan pendapat.
4. yang keempat dibentuknya komisi komisi independen negara seperti
KPK.
5. yang kelima rotasi kekuasaan dilaksanakan mulai pemerintahan pusat
sampai pada tingkat desa. Saat ini Indonesia menggunakan sistem
desentralisasi kekuasaan dengan model otonomi daerah.5 6

2.3 Tatanngan Demokrasi Di Indonesia

Sejak memasuki era reformasi, konsep demokrasi semakin nyata


didengungkan. Hal ini terlihat dari kebebasan pers dan kebebasan
berpendapat di kalangan masyarakat dalam mengkritik pemerintah.
Dicabutnya larangan ekspresi budaya Tionghoa oleh Presiden RI ke-4
Abdurrahman Wahid menandakan bahwa prinsip Demokrasi Pancasila masih
diminati oleh bangsa ini. Namun di sisi lain, era reformasi juga membawa
dilema untuk bangsa ini. Salah satunya adalah karena kebebasan berpendapat
kerap disalahgunakan sebagai penegasan terhadap identitas kelompok
tertentu atas nama mayoritas. Hal tersebut tentunya menjadi permasalahan
tersendiri bagi bangsa ini dan secara potensial ini dapat mencederai hakikat
Demokrasi Pancasila. Sebagai contohnya, banyak kita temukan konflik
berbasis perbedaan agama dan budaya terjadi di masyarakat, banyaknya

5
Nailufar, Nibras Nada. (2020, 09 September). Periode Demokrasi Indonesia: Karakteristik dan
Peralihannya. Periode Demokrasi Indonesia: Karakteristik dan Peralihannya. Diakses pada 30 September
2020 dari https://www.kompas.com/skola/read/202... 09/100000169/periode-demokrasi-indonesia--
karakteristik-dan-peralihannya?page=all.
6
Oktaviansyah, Rian. (2015, 8 November). Perkembangan Demokrasi di Indonesia. Diakses pada 30
September 2020 dari https://www.kompasiana.com/rianoktavi... 170071111e9/ perkembangan-
demokrasi-di-indonesia.
ucapan kebencian terhadap kelompok minoritas, serta bermunculannya
ideologi intoleran dan kejahatan terorisme. Di golongan pemerintahan dan
politik, kondisi demokrasi di Indonesia, khususnya dari aspek supremasi
hukum, juga cukup mengkhawatirkan. Salah satunya bisa kita lihat dari
banyaknya tindakan pelanggaran HAM, minimnya pelibatan aspirasi publik
terhadap rancangan berbagai Undang-Undang seperti Revisi UU KPK,
RKUHP, keberadaan UU ITE yang menyulitkan pejuang HAM, beberapa
penerbitan Perpu yang tidak dilandaskan pada kajian yang objektif dan masih
banyak lagi. Hal tersebut sangat bertentangan karena kedaulatan ada di tangan
rakyat dan partisipasi rakyat adalah hal yang mutlak sekaligus kunci dari
demokras itu sendiri. Selain itu, jika kita melihat situasi politik belakangan
ini, banyak politikus yang memanfaatkan isu-isu untuk saling menyerang
lawan politik mereka demi mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Oleh
karena itu, beberapa contoh di atas berpotensi melukai Demokrasi Pancasila
dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Kita seakan lupa bahwa
negeri ini menjadi kuat karena dibangun dari perbedaan.7

7
https://fisib.unpak.ac.id/berita/tantangan-demokrasi-di-indonesia
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Demokrasi merupakan salah satu dari banyaknya sistem pemerintahan


yang dianut atau diambil oleh suatu negara. Hingga saat ini, pemerintahan
demokrasi sudah banyak diterapkan oleh sebagian besar negara di dunia
disamping itu terdapat beberapa negara yang masih menerapkan bentuk
pemerintahan seperti monarki, liberal atau penggabungan antara ideologi
yang dianut dengan bentuk pemerintahannya seperti demokrasi komunis,
demokrasi liberal dan sebagainya. Dalam perkembangan sejarahnya,
demokrasi telah dipergunakan sejak masa Yunani Kuno dan mengalami
pasang surut serta dipergunakan kembali pada abad pertengahan sampai
sekarang.

3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan. Kami sebagai pemakalah
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan. Dan akhir kata, pemakalah
meminta maaf apabila terdapat kesalahan berupa
DAFTAR PUSTAKA

Irawan, Benny Bambang. 2007. Perkembangan Demokrasi Di Negara Indonesia. Jurnal


Hukum Dan Dinamika Masyarakat Volume: 5 Nomor: 1.
Nailufar, Nibras Nada. (2020, 09 September). Periode Demokrasi Indonesia:
Karakteristik dan Peralihannya. Periode Demokrasi Indonesia: Karakteristik dan
Peralihannya. Diakses pada 30 September 2020 dari
https://www.kompas.com/skola/read/202... 09/100000169/periode-demokrasi-
indonesia--karakteristik-dan-peralihannya?page=all.
Oktaviansyah, Rian. (2015, 8 November). Perkembangan Demokrasi di Indonesia.
Diakses pada 30 September 2020 dari https://www.kompasiana.com/rianoktavi...
170071111e9/ perkembangan-demokrasi-di-indonesia.
Tjakrawerdaja, S., Soedarno, S., & Lenggono, S. (2016). Sebuah Risalah DEMOKRASI
PANCASILA. (M. Zaelani, Penyunt.) Jakarta: Universitas Trilogi .
http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.c o.id/2015/10/pengertian-
demokrasi-dan-jenis-jenis.html (Diakses pada tanggal 4/11/20
https://fisib.unpak.ac.id/berita/tantangan-demokrasi-di-indonesia
(2023). Dilansir 15 February 2023, dari
https://www.youtube.com/watch?v=XISOsQIWSOM&t=988s

Anda mungkin juga menyukai