NIM: 22105029
KELAS/SEMESTER: 1/B
Pengertian Metodologi
Secara harfiah metodologi berasal dari bahasa Yunani yaitu metodos dan logos, kemudian kata
metodos berasal dari dua kata yakni metha yang artinya melewati atau melewati atau melalui
dan hodos yang bermakna cara atau jalan.
Urgensi Metodologi
Umat islaam saat ini sedang dalam kondisi yang problematis, saat ini umat islam masih berada
dalam kondisi masyarakat marginal (pinggiran) yang lemah dalam segala bidang sosial maupun
budaya, dalam kondisi tersebut umat islam harus bisa melakukan gerakan pemikiran dapat
menghasilkan konsep pemikiran yang cemerlang dan oprasional untuk mengantisispasi
perkembangan dan kemajuan tersebut.
Signifikasi Metodologi
Membahas tentang al-quran banyak pandangan yang dimunculkan dari para penafsir maupun
ahli bidang Qur’an. Dalam pendekatan tekstual, praktik tafsir lebih berorientasi pada teks
dalam dirinya.
Terminologi Studi Islam atau Kajian Islam, dalam makna etimologis (bahasa), adalah
merupakan terjemahan dari istilah Dirasah Islamiyah dalam Bahasa Ara, yang dalam studi
keislaman di Eropa disebut Islamic Studies. Dengan demikian, Studdi Islam (Kajian Islam)
secara harfiah (bahasa) dapat dinyatakan sebagai “kajian tentang hal-hal yang berkaitan dengan
agama keislaman”, atau bisa dinyatakan sebagai “usaha mempelajari hal-hal yang berhubungan
dengan agama islam”. Ringkasnya, Studi islam atau kajian islam secara bahasa dapat diartikan
sebagai “kajian tentang hal-hal mengenai agama islam”.
Urgensi Studi Islam
Darisegi tingkat kebudayaan, agama merupakan universal cultural. Salah satu prinsip teori
fungsionalmenyatakan bahwa segala sesuatu yang tidak berfungsi akan lenyap dengan
sendirinya. Karena sejak dulu hingga sekarang, agama telah menunjukkan eksistansinya, dalam
hal ini mempunyai dan menjadi penting karena agama, termasuk islam memerankan sejumlah
peran dan fungsi di masyarakat. Oleh karena itu, secara umum studi islam menjadi penting
karena agama, termasuk islam memerankan sejumlah peran dan fungsi dimasyarakat. Urgensi
studi islam dapat diapahami dan diuraikan sbb:
1. Munculnya perbedaan pandangan antara insider dan outsider yang memerlukan jalan
tengah
2. Umat islam saat ini berada dalam kondisi problematic
3. Umat manusia dan peradabannya berada dalam suasana problematis
1. Studi islam diarahkan sebagai instrument untuk memahami dan mengtahui proses
sentrifugal dan sentripetal dari islam dan masyarakat.
2. Studi islam secara metodologis memiliki urgensi dan signifikasidalam konteks untuk
memahami cara mendekati islam, baik pada tatanan relitas-empiris maupun normative
doctrinal secara utuh dan tuntas.
3. Studi islam bergerak dengan mengusung kepentingan untuk memperoleh pemahaman
yang signifikan terhadap persoalan hubungan antara normativitas dan historistas dalam
rangka menangkap atau memahami esensi atau substansi dari ajaran yang notabenya
sudah terlembagakan dalam bentuk aliran-aliran pemikiran.
4. Studi islam diselenggarakan untuk menghindari pemahaman yang bersifat campur
aduk, tidak dapat menunjukkan distingsi antara wilayah agama dan wilayah tradisi atau
budaya.
1. Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam yang asli,
dan bagaimana penjabaran dan oprasionalisasinya dalam pertumbuhan dan
perkembangan dan peradaban islam sepanjang sejarah.
2. Untuk mempeajari secara mendalam apa sebenarnya hakikat islam itu, dan posisi serta
hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan manusia.
3. Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama
islam dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta
mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini.
4. Untuk mempelajari secara mendalam sumber ajaran agama islam yang tetap abadi dan
dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarahnya.
1. Sasaran keagamaan
Wacana keagamaan dapat ditransferkan secara baik dan menjadikan landasan
kehiduapan dalam berperilaku tanpa melepaskan kerangka normatif.
2. Sasaran keilmuan
Studi keilmuan memerlukan beberapa pendekatan kritis, analitis, metodologis, empiris,
dan historis.
Penelitian adalah upaya sistematis dan objektif untuk mempelajari suatu masalah dan
menemukan prinsip-prinsip umum. Adapun agama secara etimologi dalam bahasa Indonesia
berarti sama dengan “ad-din” dalam bahasa arab dan dalam bahasa inggris “religion” yakni
agama berasaldari sansekerta yang berarti tidak pergi, tetap ditmpat, diwarisi secara turun
temurun, sedangkan kata “ad-din” antara lain menguasai, memudahkan, patuh, utang, dan
kebiasaan. Maka penelitian agama adalah sebuah usaha untuk mengakji pokok ajaran, sejarah
perkembangan, dan tingkah laku orang yang beragama menurut pandangan agama itu sendiri.
Kedudukan penelitian agama diantara budaya dan sosial karena tidak mungkin peletakan
kedudukan penelitian islam pada alam. Telah disepakati bahwa gejala alam bukan merupakan
gejala agama dan ilmu bila dilihat secara umum selain alam hanya budaya dan sosial.
Dalam kamus bahasa Indonesia, W.S.J Poerwadaminta mengartikan bahwa kontruksi adalah
cara membuat bangunan-bangunan dan sebagainya, da dapat pula berarti susunan dan
hubungan kata dikalimat itu atau dikelompok kata. Kontruksi teori penelitian agama adalah
suatu upaya memeriksa, mempelajari, memprediksi, dan memahami secara seksama susunan,
dasar hukum, dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk melakukan penelitian.
Pengertian budaya yaitu suatu keseluruhan yang kompleks yand menjadikan unsur-unsur yang
berbeda seperti pengetahuan, seni, kepercayaan, hukum, moral, dan adat istiadat.
Doktrin berasal dari kata doctrine juga terdapat kata doctrainer yang artinya bersifat teoritis
yang tidak praktis. Contoh dalam hal ini miisalnya doctrainer ideas ini berarti gagasan yang
tidak praktis. Studi doctrinal ini berarti studi yang berkenan dengan ajaran studi tentang sesuatu
yang bersifat teoritis dalam arti tidak praktis.
Agama adalah agama yang diwahyukan oleh Tuhan kepada utusannya untuk mengubah
pandangan dan perilaku hidup manusia yang telah menyimpang dari garis-garis normatif dan
akidah yang bersumber keimana kepada Tuhan YME.
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antar
orang-perorangan, antara kelompok dengan manusia, maupun perorangan dengan kelompok.
Dalam model-model penelitian keagamaan dalam pengumpulan data menggunakan beberapa
metode ilmiah yaitu analisis sejarah, analisis lintas budaya, eksperimen, observasi partisipatif,
riset survey, analisis statistic, dan analisis isi.
Islam sebagai sasaran studi sosial ini dimaksudkan sebagai studi tentang islam sebagai gejala
sosial. Hal ini menyangkut dengan keadaan masyarakat penganut agama lengkap dengan
struktur, lapisan serta sebagai gejala sosial lainnya yang saling berkaitan. Agama samawi dan
kebudayaan tidak saling mencangkup pada prinsipnya yang satu tida merupakan bagian dari
yang lainnya, masing-masing berdiri sendiri.
Karakteristik ajaran islam adalah suatu watak/karakter yang dimiliki oleh setiap umat islam
dengan berpedoman pada al-quran dan al-hadist dalam berbagai ilmu pengetahuan dan
kehidupan manusia. Karakteristik ajaran islam mencakup berbagai bidang, yaitu bidang agama,
ibadah, akidah, ilmu dan kebudayaan, Pendidikan, sosial, kehidupan ekonomi, Kesehatan,
politik, pekerjaan, dan bidang disiplin ilmu.
Memahami karakteristik ajaran islam dengan menggali apa yang ditampilkan dan diungkapkan
menurut pemikir islam dengan pendekatan secara normative, historis, dan filosofis. Demikian
pula, ajaran islam memiliki ciri-ciri secara keseluruhan yang ideal.
Menurut bahasa, al-quran adalah kata benda dari kata kerja qor’a yang mempunyai makna yaitu
membaca. Sedangkan, menurut istilah yaitu kalamAllah SWT yang diturunkan kepada nabi
Muhammad, serta diawali dengan surah al-fatihah dengan diakhiri surah an-naas.
Al-quran mempunyai peran sebagai sumber dari berbagai ilmu. Oleh karena itu, ketika al-quran
muncul ini berbagai ilmu pengetahuan juga turut berkembang, yang focus perhatiannya pada
bidang ilmu keislaman.
Hadist adalah segala sesuatu yang bersumber dari nabi Muhammad SAW selain al-quran hadist
juga memiliki definisi lain yaitu segala ucapan, perbuatan, atau sikapyang bersumber dari
Rasulullah SAW. Hadist berfungsi sebagai penjelas dari al-quran. Penjelas itu bukan hanya
dari segi penafsiran melainkan mencakup juga aspek yang lain. Hal tersebut menunjukkan
bahwa al-Quran itu sebenarnya butuh hadist. Kedudukan hadit sebagai sumber kedua, setelah
kedudukan al-Quran sebagai sumber dalam syariat islam.
Pendekatan adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu dan
digunakan sebagai pemahaman terhadap suatu agama. Ilmu agam merupakan lading yang
sangant penting bagi pembentukan karakter seorang anak yang bisa memiliki wawasan sosial,
namun mampu menguasai berbagai ilmu agama yang nanti akan menjadi bekal dimasa yang
akan datang. Mengenai pendekatan studi islam diperlukan adanya pemahaman, penghayatan,
dan pengamalan hukum-hukum islam. Dalam perkembangan studi islam, banyak pendekatan-
pendekatan yang muncul sebagai bagian dari upaya pelestarian dan kemajuan dalam studi
islam, contohnya adalah pendekatan apologetic, pendekatan terhadap kitab suci al-quran,
pendekatan terhadap ritual keagamaan, pendekatan terhadap sosial kemasyarakatan,
pendekatan deskriptif, pendekatan sosial, dan pendekatan psikologis.