Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata kuliah Pengantar
Studi Islam Program studi Hukum Ekonomi Syariah 2 Semester 1
DOSEN PENGAJAR
Oleh:
KELOMPOK 1
SUKALDI 742342021034
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai, dan harapan
penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................
DAFTAR ISI...................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................
B. Tujuan................................................
C. Rumusan Masalah.......................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan............................................
B. Saran.................................................
DAFTAR RUJUKAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dirosah Islamiyah atau “Studi ke- Islaman” Di Barat dikenal dengan
istilah (ISLAMIC STUDIES), Yang dapat dikatakan sebagai usaha untuk
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan Agama Islam. Dengan kata
lain”Usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta
membahas secara mendalam tentang seluk-beluk atau hal-hal yang
berhubungan dengan Agama Islam, baik ajaran ajarannya, sejarahnya
maupun praktek praktek pelaksanaanya secara nyata dalam kehidupan
sehari-hari.
Dengan pemikiran diatas, maka disini kita akan mengkaji berbagai
pendekatan yang dapat digunakan dalam memahami Agama, agar
kedepannya agama tidak lagi disalah artikan. Karena melalui pendekatan
pendekatan itu, agama akan lebih mudah untuk dipahami atau dirasakan
fungsinya oleh penganut agama islam begitupun dengan sebaliknya jika
tidak ada pendekatan pendekatan ini, tidak mustahil apabila agama
menjadi sulit dipahami oleh masyarakat dan lebih parahnya masyarakat
menjadi tidak mengerti mengenai apa fungsi dari agama, dan hal itu tidak
semestinya terjadi.
B. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat oleh pemakalah dengan tujuan memenuhi kewajiban
Mahasiswa dan menjawab permasalahan permasalahan tentang Pengertian
pengantar Studi Islam.
C. Rumusan Masalah
Pengertian Pengantar Studi Islam
BAB II
PEMBAHASAN
Kata studi merupakan sinonim dengan dirasah islamyah (bahasa arab) dan
Islamic studies (bahasa inggris). Studi Islam secara harfiah adalah kajian
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Islam. Makna ini sangat umum sehingga
perlu ada spesifikasi pengertian terminologis tentang studi Islam dalam kajian
yang sistematis dan terpadu. Sehingga yang dimaksud studi Islam dalam
pengertian terminology adalah kajian secara sistematis dan terpadu untuk
mengetahui, memaknai dan menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan
dengan agama Islam, pokok-pokok ajaran Islam, sejarah Islam maupun realitas
pelaksanaannya dalam kehidupan.Adapun pengertian Islam dari segi istilah,
banyak para ahli yang mendefinisikannya, di antaranya Prof. Dr. Harun Nasution.
Islam adalah adalah nama agama Allah yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad untuk diajarkan kepada seluruh umat manusia yang mengandung
ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah), ibadah dan muamalah (syariah). Oleh
karena itu, studi Islam diarahkan pada kajian keislaman yang mengarah pada 3
hal:
Sasaran Studi Islam meliputi dua hal, yaitu sasaran keagamaan dan sasaran
keilmuan.
1. Sasaran Keagamaan
2. Sasaran Keilmuan
Dalam Islam juga terjadi hal yang sama, di dunia ini sebenarnya tidak ada
yang sakral, di dalam konsep Islam benda-benda sakral sebenarnya tidak ada.
Mengenai hubungan seorang Muslim dengan hajar Aswad, misalnya Umar bin
Khattab mengatakan "Kalau saya tidak melihat Nabi menciummu, saya tidakakan
menciummu". "Kamu hanya sebuah batu, sama denganbatu-batu yang lain". Maka
nilai haiar Aswad bagi seorang pengamat agama terletak dalam kepercayaan
orang Islam mengenainilai yang ada di dalamnya. Islam tentu mensakralkan
wahyuTuhan, tetapi ada perdebatan, apakah wahyu itu tulisan, yangdibaca
ataukah isinya. Jika yang disebut wahyu itu adalah isidan bacaannya, maka
bentuk-bentuk tulisan al-Qur'an (rikhahatau penggambaran titik dan harkat apalagi
kaligrafi al-Qur'an)adalah jelas merupakan gejala budaya yang dapat
dijadikanobyek penelihan.
Studi Islam pada masa sahabat sudah mulai muncul tradisi literer,
dimulai dengan pengumpulan al-Qur’an dan berkembang dengan
pengumpulan dan penulisan hadits pada era Dinasti Umayah. Para
Muhadditsin menyusun kriteria ilmiah bagi penerimaan hadits dan
mengklasifikasikan hadits menjadi tiga, yaitu: hadits dengan kategori
shahih, hasan, dan da’if.
Pada saat itu muncul pusat-pusat kajian keislaman, seperti Hijaz (Makkah
& Madinah), Iraq (Kufah & Basrah), dan Syria. Perkembangan studi Islam
mencapai puncaknya pada era pemerintahan Bani Abbasiyah. Studi Islam yang
dikembangkan meliputi beberapa bidang keilmuan, yaitu:
1. Ilmu yang berbasis pada teks keagamaan (al-Qur’an dan Hadits),
seperti:
Tafsir dan ulumul Qur’an. Kitab Tafsir yang tertua ditulis oleh at-
Thabari (w. 301 H) yang dikenal dengan sebutan Tafsir at-Tabari.
Tata Bahasa Arab dengan tokoh utamanya: Al-Khalil ibn Ahmad (w.
786 M) menyusun kamus bahasa Arab (Kitab Al’Ayn), Sibawaih (w.
793 M) menyusun buku teks sistematis tentang tata bahasa Arab
yang dikenal dengan al-Kitab.
Hadits dan Ulumul Hadits yang dipelopori oleh Syihabuddin az-
Zuhri, dan dikembangkan oleh Bukhari dan kawan-kawan. Hasilnya
adalah Kutub as-sittah: Kitab Sahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan
Abu Dawud, Sunan at-Tirmizi, Sunan an-Nasai, dan Sunan Ibnu
Majah.
Sejarah Nabi seperti Sirah Nabawiyah yang ditulis oleh Ibnu Ishaq
(w. 767 M).
Fiqh dan Usul Fiqh yang dipelopori oleh para imam mazhab seperti
Abu Hanifah, Malik ibn Anas, Muhammad ibn Idris asy Syafi’i, dan
Ahmad ibn Hanbal.
Ilmu yang berbasis rasionalitas dan realitas empirik.
Ilmu Astronomi, merupakan hasil kontak dengan India, dengan
tokoh Ibrahim Al-Fazari (w. 796 M).
Ilmu Astrologi dengan tokoh Abu Ma’syar (w. 886 M).
Matematika dengan tokoh Muhammad Ibn Musa al-Khawarizmi
(w.850 M).
Kimia dengan tokoh Jabir Ibn Hayyan (w. 776 M).
Kaligrafi, sebagai akibat sentuhan dengan budaya Persia.
Zoologi, dengan tokohnya Abu Usman ‘Amr Ibn Bahr al-Jahiz (w.
868 M).
Filsafat, dengan tokoh Al-Kindi (w. 873 M), al-Farabi (w. 950 M),
dan Ibnu Sina (w. 1037).
Sosiologi dengan tokoh Abdurrahman Ibn Khaldun (1332-1406 M)
dengan bukunya Mukaddimah.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN