DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia Nya kami dapat menyusun makalah ini tanpa suatu halangan apapun.
Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Komunikasi Lintas Budaya,
Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, kelas
F. disamping itu kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembacanya agar dapat mengetahui tentang memaksimalkan potensi diri untuk menjadi
yang terbaik. kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna , oleh karena itu kami mengharap kritik
dan saran dari pembaca sehingga dalam pembuatan makalah lainnya menjadi lebih baik
lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................. i
Daftar Isi ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang........................ 1
Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
Tujuan Masalah ........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian .................................................................................................. 2-1
Macam Macam Pendekatan .....................................................................2-2
BAB I
PENDAHULUAN.
dilakukan oleh orang-orang di luar Islam. Di Barat, kajian Islam dikenal dengan
istilah Islamic Studies, secara mendalam dapat dikatakan sebagai usaha untuk
agama yang terakhir sebagai penutup semua agama yang telah ada, Islam merupakan
agama Rahmatan lil ‘alamin untuk semua umat. Islam itu dibawakan oleh Nabi
Untuk mengetahui Islam lebih mendalam maka muncullah ilmu yang dinamakan
Studi Islam akan tetapi Studi Islam itu sendiri merupakan bidang kajian yang cukup
lama. Ia telah ada bersama dengan adanya agama Islam maka dari itu Studi Islam
Islam, apa ruang lingkup, atau objek studi Islam, apa tujuan studi Islam, bagaimana
2. Pendekatan Antropologis
3. Pendekatan Sosiologis
PEMBAHASAN
Dirasah Islamiyah. Sedangkan studi Islam di Barat dikenal dengan istilah Islamic
Studies. Maka studi Islam secara harfiah adalah kajian mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan Islam. Makna ini sangat umum sehingga perlu ada spesifikasi
pengertian terminologis tentang studi Islam dalam kajian yang sistematis dan
terpadu.
Dengan perkataan lain, studi Islam adalah usaha sadar dan sistematis untuk
hari sepanjang sejarahnya. Ditinjau dari sisi pengertian, studi Islam secara
kajian Islam sesungguhnya memiliki cakupan makna dan pengertian yang luas.
Terdapat beberapa istilah yang mempunyai arti hampir sama dan menunjukkan
ini dapat diartikan sebagai cara memandang dan cara menjelaskan sesuatu
oleh manusia sehingga Islam dapat berfungsi sebagai solusi masalah dan aturan
kerangka ilmu ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud
dibandingkan dengan yang lain. Karena sifat dasarnya yang partikularistik, maka
Menurut pengamatan sayyed hosein nasr, dalam era kontemporer ini ada 4
adalah pendekatan yang menekankan pada pada bentuk forma atau simbol-
yang lainnya sebagai salah. Aliran teologi yang seperti itu yakin dan fanatik
salah, sehingga memandang paham orang lain itu keliru, sesat, kafir, murtad,
dan seterusnya.
Pada masa sekarang ini muncul istilah yang disebut dengan teologi masa
kritis, yaitu suatu usaha manusia untuk memahami penghayatan imannya atau
tradisinya dalam konteks permasalahan masa kini, yaitu teologi yang bergerak
antara dua kutub : teks dan situasi; masa lampau dan masa kini. Hal yang
demikian mesti ada dalam setiap agama meskipun dalam bentuk dan fungsinya
yang berbeda-beda. Salah satu ciri dari teologi masa kini adalah sifat kritisnya.
Sikap kritis ini ditujukan pertama-tama pada agamanya sendiri (agama sebagai
institusi sosial dan kemudian juga kepada situasi yang dihadapinya). Teologi
Teologi kritis bersikap kritis pula terhadap lingkungannya. Hal ini hanya
dapat terjadi kalau agama terbuka juga terhadap ilmu-ilmu sosial dan
ilmu-ilmu sosial dalam teologi merupakan fenomena baru dalam teologi. Lewat
ilmu-ilmu sosial itu dapat diperoleh gambaran mengenai situasi yang ada.
Melalui analisi ini dapat diketahui berbagai faktor yang menghambat ataupun
B. PENDEKATAN ANTROPOLOGIS
salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktik
pendekatan ini agama tampak akrab dan dekat dengan masalah-masalah yang
Dengan kata lain bahwa cara-cara yang digunakan dalam disiplin ilmu
agama.
masyarakat. Dalam hubungan ini, kita ingin mengubah pandangan dan sikap
etos kerja seseorang, maka dapat dilakukan dengan cara mengubah pandangan
dapat melihat hubungan antara agama dan Negara (state and religion). Dan
karena dalam ajaran agama tersebut terdapat uraian dan informasi yang dapat
C. PENDEKATAN SOSIOLOGIS
Dari definisi tersebut terlihat bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang
serta berbagai gejala sosial lainnya yang saling berkaitan. sosiologi dapat
demikian dapat dimengerti, karena banyak bidang kajian agama yang baru
bantuan dari ilmu sosiologi. Tanpa ilmu sosial peristiwa-peristiwa yang terjadi di
masyatakat sulit dijelaskan dan sulit pula untuk dipahami maksud dan
tujuannya. Di sinilah letaknya sosiologi sebagai salah satu alat dalam
disebutkan diatas dapat dipahami, karena banyak sekali ajaran agama yang
besarnya perhatian agama yang dalam hal ini islam terhadap masalah sosial,
sebagaiman mestinya.
Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata philo yang berarti cinta kepada
kebenaran, ilmu, dan hikmah. Selain itu filsafat dapat pula berarti mencari
diketahui bahwa filsafat pada intinya berupaya menjelaskan inti, hakikat, atau
hikmah mengenai sesuatu yang berada dibalik objek formanya. Filsafat mencari
sesuatu yang mendasar, asas, dan inti yang terdapat di balik yang bersifat
memahami ajaran agama, dengan maksud agar hikmah, hakikat atau inti dari
filosofis yang demikian itu sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh para ahli.
bahwa filsafat telah digunakan untuk memahami berbagai bidang lainnya selain
agama. Kita misalnya membaca adanya filsafat hukum islam, filsafat sejarah,
filosofis ini, seseorang tidak akan terjebak pada pengamalan agama yang
bersifat formalistis, yakni mengamalkan agama dengan susah payah tapi tidak
agama yang bersifat formal. Filsafat mempelajari segi batin yang bersifat
eksoterik.
E. PENDEKATAN HISTORIS
Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang didalamnya dibahas berbagai
dan pelaku dari peristiwa tersebut. Menurut ilmu ini, segala peristiwa dapat
dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, dimana, apa sebabnya, siapa
diajak menukik dari alam idealis kealam yang bersifat empiris dan mendunia.
agama itu sendiri turun dalam situasi yang kongkrit bahkan berkaitan dengan
dalam hal ini islam, menurut pendekatan sejarah. Ketika ia mempelajari Al-
menjadi dua bagian. Pertama, berisi konsep-konsep dan bagian. Kedua, berisi
aturan legal, dan ajaran-ajaran keagamaan pada umumnya. Dalam bagian ini
kita mengenal banyak sekali konsep, baik yang bersifat abstrak maupun konkret
Konsep tentang Allah, konsep tentang malaikat, tentang akhirat, tentang
seseorang tidak akan memahami agama keluar dari konteks historisnya, karena
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
masalah keagamaan, dan juga memiliki metode penelitian yang khas yang
pun yang utuh dan sempuma. Hal ini bisa bersumber dari manusianya,
baik karena keterbatasan-keterbatasan dalam memahami peraturan dan
Daftar Pustaka
http://repositoriy.uinsu.ac.id
https://www.rendrafr.com/2017/08/berbagai-pendekatan-dalam-studi-
islam.html?m=1