Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BEBERAPA PENDEKATAN DALAM MEMAHAMI ISLAM


MATA KULIAH METODOLOGI STUDI ISLAM
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Studi Islam

Dosen Pengampu :

Annisa Mangole, S.E., M.E.

Disusun Oleh :

1. Dela Salaisya Hikmah (2123062)


2. Hanifah Marsatiya (2121253)
3. Rokhana Khaerunnisa (2121269)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH DAN PERBANKAN


SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kesempatan kepada
kami, sebagai penulis untuk menyelesaikan tugas ini. Berkat rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Beberapa Pendekatan Dalam
Memahami Islam” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Metodologi Studi Islam yang diampu oleh Ibu Annisa Mangole, S.E., M.E.
Selain itu, kami harap makalah ini menjadi bahan untuk menambah wawasan
khususnya bagi penulis dan bagi pembacanya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari, makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, penulis mengharap kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

Kebumen, 9 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………............i
KATA PENGANTAR…………………………………………………..............ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………............iii
BAB I PENDAHULUAN………………...……………………………..............1
1. Latar Belakang…………….………………………………….........……..1
2. Rumusan Masalah…………………………………….………….............1
3. Tujuan Pembahasan………………………………………….........……..1
BAB II HASIL PEMBAHASAN……………………………………................2
A. PengertianPendekatan Studi Islam……………………………...............2
B. Berbagai Pendekatan Dalam Memahami Islam…………………..……..3
BAB III PENUTUP………………………………………………………........13
A. Kesimpulan…………………………………………………………......13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….........14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendekatan merupakan cara pandang atau hasil pemikiran seseorang
yang digunakan oleh seseorang pengkaji dalam menganalisis serta memahami
islam secara mendalam menggunakan ilmu-ilmu atau teori-teori tertentu.
Ilmu-ilmu atau teori itu pada dasarnya digunakan untuk menganalisis
atas permasalahan yang berkaitan dengan agama dan tujuan untuk
mempermudah ruang lingkup kajiannya, Studi dalam agama tersebut dapat
berupa dimensi ajarannya maupun dimensi realitasnya. Pendekatan histories di
gunakan untuk melihat objek kajian dari paradigma islam sebagai realitas ini,
seperti kondisi sosial umat islam, kondisi politik, peradaban dan kebudayaan.
Charles berpendapat bahwa paling tidak ada dua macam penulis agam.
pertama, peneliti yang dilandasi komitmen terhadap agamanya. Kedua, peneliti
yang hanya bertujuan untuk memuaskan rasa ingin tahunya.
Melalui pendekatan, kehadiran agama secara fungsional dapat di
rasakanoleh penganutnya. Sebaliknya, tanpa mengetahui berbagai pendekatan
tersebut, tidak mustahil agama menjadi sulit di pahami oleh masyarakat, tidak
fungsional, dan akhirnya masyarakat mencari pemecahan masalah kepada
selain agama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pendekatan dalam memahami Islam ?
2. Apa saja pendekatan – pendekatan dalam memahami Islam ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pendekatan memahami Islam.
2. Untuk mengetahui macam-macam pendekatan dalam memahami Islam.

1
BAB II

HASIL PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Studi Islam


Kata "pendekatan" temasuk dalam konteks studi islam, pada
umumnya secara bahasa dinamakan dengan madkhal dalam bahasa arabdan
approach dalam bahasa inggris Di luar dua term tersebut, sebenarnya masih
ada sejumlah istilah lain, yang sudah begitu populer dalam tradisi ilmiah,
yang bermakna relatif sama (mirip) dan menunjuk pada tujuan yang hampir
sama pula dengan pendekatan. yaitu: theoriticalframework, conceptual
framework, perspective, pointof view (sudut pandang) dan paradigms
(paradigma). Semua istilah itu dapat di artikan sebagai cara memandang dan
cara menjelaskan suatu gejala atau peristiwa. Jika di artikan sebagai "di
pandang dengan maka keberadaan pendekatan itu lebih merupakan suatu
"paradigma".
Pendekatan dapat di maknai sebagai suatu perspektif atau paradigma
dengan mempergunakan disiplin ilmu tetentu sesuai bentuk dengan
fenomena yang menjadi fokus kajian atau studinya. stilah pendekatan
merupakan kata terjemahan dari bahasa inggis approach. Maksudnya adalah
suatu disiplin ilmu untuk di jadikan sebagai landasan kajian sebuah studi
atau penelitian. Pendekatan dalam aplikasinya lebih mendekati disiplin ilmu
karena tujuan utama pendekatan ini untuk mengetahui sebuah kajian dan
langkah-langkah metodologis yang dipakai dalam pengkajian atau
penelitian itu sendiri. Setiap disiplin ilmu memiliki kekhususan metodologis
sebab tidak ada sebuah metode yang dapat digunakan dalam semua disiplin
ilmu. Jika seorang pengkaji telah menentukan pendekatan yang
digunakannya, akan dengan mudah terbaca langkah-langkah metodologis
yang digunakannya Islam merupakan sebuah sistem universal yang
mencakup seluruh aspek kehidupan manusia
Dalam islam, segala hal yang menyangkut kebutuhan manusia,
dipenuhi secara lengkap. Semuanya diarahkan agar manusia mampu

2
menjalani kehidupan yang lebih baik dan manusiawi sesuai dengan kodrat
kemanusiaannya. Sebagai sebuah sistem islam memiliki sumber ajaran yang
lengkap yakni Al Qur'an dan Hadist, Rasulullah menjamin jika semua
memegang teguh Al-Qur'an dan Hadist dalam kehidupannya, maka ia tidak
akan pernah tersesat dalam selama-lamanya (HR. Muslim). Nilai kebenaran
Al Qur'an bersifat mutlak, karena Al Qur'an merupakan wahyu allah swt.
Ketika al qur'an dan hadist di pahami dan di jadikan sebagai objek kajian,
maka muncullah penafsiran pemahaman dan pemikiran. Untuk memahami
alqur'an dan hadist sebagai sumber ajaran Islam maka di perlukan berbagai
pendekatan metodologi pemahaman Islam yang tepat, akurat, dan
responsible. Dengan demikian di harapkan Islam sebagai sebuah sistem
ajaran yang bersumber pada Al Qur'an dan Hadist di pahami secara
komperehensif.
Dewasa ini kehadiran agama semakin di tuntut agar terlibat secara
aktif di dalam memecahkan berbagai masalah manusia. Tuntutan terhadap
agama yang demikian itu dapat di jawab manakala pemahaman agama yang
selama ini banyak menggunakan pendekatan teologis normatif di lengkapi
dengan pemahaman agama yang menggunakan pendekatan lain secara
operasional konseptual dapat memberikan jawaban terhadap masalah yang
timbul. Pada bab ini para pembaca di ajak untuk mengkaji berbagai
pendekatan yang dapat. diganakan dalam memahami agama. Hal demikian
perlu dilakukan,karena melalui pendekatan tersebutlah kehadiran agama
secara fungsional dapat di rasakan oleh penganutnya.

B. Berbagi Pendekatan Studi Islam

1. Teologis-normatif
Pendekatan teologi normatif dalam memahami agama secara harfiah
dapat diartikan sebagai upaya memahami agama dengan menggunakan
kerangka ilmu ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud
empirik dari suatu keagamaan dianggap sebagai yang paling benar

3
dibandingkan yang lainnya. Amin Abdullah mengatakan bahwa teologi,
sebagaimana kita ketahui, tidak pasti mengacu pada agama tertentu.
Loyalitas terhadap kelompok sendiri, komitmen dan dedikasi yang
tinggi serta penggunaan bahasa yang bersifat subjektif, yakni bahasa
sebagai pelaku, bukan sebagai pengamat merupakan ciri yang melekat pada
bentuk pemikiran teologis. Karena sifat dasarnya yang partikularistik, maka
dengan mudah kita dapat menemukan teologi kristen-katolik, teologi
kristen-protestan dan begitu seterusnya. Dan jika diteliti lebih mendalam
lagi, dalam antar umat beragama tertentu pun masih dapat dijumpai sebagai
paham atau sekte keagamaan.
Berkenaan dengan pendekatan teologi tersebut, Amin Abdullah
mengatakan bahwa pendekatan semata-mata tidak dapat memecahkan
masalah esensial pluralitas agama saat ini. Terlebih-lebih lagi kenyataan
demikian harus ditambahkan bahwa doktrin teologi, pada dasamya
memang tidak pernah berdiri sendiri, terlepas dari jaringan institusi atau
kelembagaan sosial kemasyarakatan yang mendukung keberadaannya.
Kepentingan sosial, ekonomi, politik, pertahanan selalu menyertai
pemikiran teologis yang sudah mengelompok dan mengkristal dalam satu
komunitas tertentu. Bercampur aduk doktrin teologi.
Jelas bahwa posisi teologi sangatlah penting dalam berbagai
pembahasan tentang studi dan pengajaran agama. Pendekatan teologis
memfokuskan pada sejumlah konsep, khususnya yang di dasarkan pada ide
thens-logos, studi atau pengetahuan tentang tuhan atau tuhan-tuhan. Dari
survei singkat terhadap pengertian mengenai teologi di hasilkan tiga
kesimpulan, pertama teologi mesti berkaitan dengan tuhan atau
transendensi, apakah di lihat secara mitologis, filosofis, atau dogmatis.
Kedua, meskipun memiliki banyak nuansa, doktrin tetap menjadi elemen
signifikan dalam memahami teologi. Dan ke tiga, teologi sesungguhnya
adalah aktivitas yang muncul dari keimanan dan penafsiranatas keimanan.
2. Antropologis
Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat di artikan
sebagai salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud

4
praktek keagamaan yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat.
Melalui pendekatan ini agama nampak akrab dan dekat dengan masalah
masalah yang di hadapi manusia dan berupaya menjelaskan dan
memberikan jawabannya. Dengan kata lain bahwa cara-cara yang di
gunakan dalam disiplin ilmu antropologi dalam melihat suatu masalah di
gunakan pula untuk memahami agama. Antropologi dalam kaitan ini lebih
mengutamakan pengamatan langsung bahkan sifatnya partisipatif. Dari sini
timbul kesimpulan-kesimpulan yang sifatnya induktif yang mengimbangi
pendekatan deduktif sebagaimana di gunakan dalam pengamatan
sosiologis. Penelitian antropologis yang induktif dan grounded yaitu turun
ke lapangan tanpa berpijak tau setidak-tidaknya dengan upaya
membebaskan diri dari kungkunaga teori formal yang pada dasarnya sangat
abstrak sebagaimana yang di lakukan di bidang sosiologis dan lebih-lebih
ekonomi yang mempergunakan model-model matematis, banyak juga
memberikan sumbangan kepada penelitina histories. Dengan demikian
pendekatan antropologi sangat di butuhkan dalam memahami ajaran
agama, karena dalam airan agama tersebut terdapat umian dan informasi
yang dapat di jelaskan lewat bantuan ilmu antropologi. Salah satu konsep
kunci terpenting dalam antropologi modern adalah holism, yakni
pandangan bahwa praktik-praktik sosial harus di teliti dalam konteks dan
secara esensial di lihat sebagai praktik yang berkaitan dengan yang lain
dalam masyarakat yang sedang di teliti. Para antropolog harus
memperhatikan agama dan praktik-praktik pertalian, kekeluargaaan dan
politik, magic, dan pengobatan secara bersama-sama.
3. Historis
Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang di dalamnya di bahas
berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur, tempat waktu, objek latar
belakang dan palaku dari penstiwa dapat di lacak dengan melihat kapan
peristiwa itu terjadi, di mana, apa sebabnya, siapa yang terlibat dalam
peristiwa tersebut. Melalui pendekatan sejarah seorang di ajak menukuk
dari alam idealis ke alam yang bersifat empiris dan. mendunia. Dari
keadaan ini seseorang akan melihat adanya kesenjangan atau keselarasan

5
antara yang terdapat dalam alam idealis dengan yang ada di alam empiris
dan histories. Pendekatan kesejarahan ini amat di butuhkan dalam
memahami agama, karena agama itu sendiri turun dalam situasi yang
konkrit bahkan berkaitan dengan kondisi sosial dan kemasyarakatan.
4. Filosofis/filsafat
Buku-buku kuliah dan pengantar filsafat agama cenderung
menggunakan apa yang kami sebut dengan pendekatan defenisional.
Strategi yang di gunakan adalah berupaya memfokuskan diri pada
penjelasan watak agama secara teliti kemudian di ikuti usaha memfokuskan
diri pada penjelasan watak filsafat.
Brenda Almond menyatakan bahwa berfilsafat sesungguhnya
mencakup dua komitmen. Pertama, berfilsafat menunjukkan bahwa Anda
sedang memperhatikan komitmen kepada kebenaran, kita hanya marah dan
menceritakan kepada seseorang bahwa apa yang mereka bicarakan adalah
omong kosong jika kitu melihat mereka menceritakan sesuatu yang keliru
kepada kita. Kedua ketika berfilsafat kita sedang memperlihatkan bahwa
kita menerima niali metode ini, bahwa proses dialog akan kita gunakan
dimanapun. Akan tetapi dialog itu berlangsung semata-mata berdasarkan
atas kejujuran, keterbukaan, dan yang paling sulit adalah berlaku adil.
5. Sosiologis
Sosiologis adalah suatu ilmu yang menggambarkan tentang keadaan
masyarakat lengkap dengan struktur, lapisan serta berbagai kejala sosial
lainnya yang berkaitan. Dengan ilmu ini suatu fenomena sosial dapat di
analisa dengan faktor-faktor yang mendorong terjadinya hubungan,
mobilitas sosial serta keyakinan-keyakinan yang mendasari terjadinya
proses tersebut.

Pentingnya pendekatan sosiologis dalam memahami agama sebagaimana di


sebutkan di atas, dapat di pahami karena banyak sekali ajaran agama yang
berkaitan dengan masalah sosial. Besarnya perhatian. agama dalam masalah
sosial ini selanjutnya mendorongkaum agama memahami ilmu-ilmu sosial
sebagai alat untuk memahami agamanya. Dalam bukunya berjudul "islam

6
altematif jalaluddin rahmat telah menunjukkan bahwa betapa besarnya
perhatian agama yang dalam hal ini islam terhadap masalah sosial dengan
lina alasan sebagai berikut. Pertama dalam alqur'an atau kitab-kitab hadist
proporsi terbesar kedua sumber hukum islam itu berkenaan dengan urusan
muamalah. Kedua, bahwa di tekankannya masalah muamalah dalam islam
ialah adanya kenyataan bahwa bila urusan ibadah bersamaan waktunya
dengan urusan muamalah yang penting. Maka ibadah boleh di perpendek
atau di tangguhkan tentu bukan di tinggalkan) melamkan dengan tetap di
kerjakan sebagaimana mestinya. Ketiga, bahwa ibadah yang mengandung
segi kemasyarakatan di beri ganjaran lebih besar daripada ibadah yang
bersifat perseorangan. Karena itu shalat yang di lakukan secara berjemaah di
nilai lebih tinggi nilainya daripada shalat yang di kerjakan sendirian
Keempat, dalam islam terdapat ketentuan bila urusan ibadah di lakukan tidak
sempurna atau batal, karena melanggar pantangan tertentu maka kafaratnya
ialah melakukan sesuatu yang berhubungan dengan masalah sosial. Kelima,
dalam islam terdapat ajaran bahwa aal baik dalam bidang keamsyarakatan
mendapat ganjaran lebih besar daripada sunnah.
6. Psikologis
Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa
seseorang melalui gejala perilaku yang dapat di amatinya. Menurut zakiyah
darajat bahwa perilaku seseorang yang nampak lahiriyah terjadi karena di
pengaruhi oleh keyakinan yang di anutnya. Seseorang ketika berjumpa
saling mengucapkan salam, hormat kepada orang tua dan guru, menutup
aurat, rela berkorban untuk kebenaran, dan sebagainya adalah merupakan
gejala-gejala ke agamaan yang dapat di jelaskan melalui ilmu jiwa agama,
ilmu jiwa agama sebagaimana di kemukakan zakiah darajat tidak akan
mempersoalkan benar tidaknya agama yang di anut seseorang. melainkan
yang di pentingkan adalah bagaimana keyakinan agama tersebut terlihat
pengaruhnya dalam perilaku penganutnya.
Dalam jaran agama banyak kita jumpai istilah yang menggambarkan batin
seseorang kepada sikap percaya dan bertakwa allah, sebagai orang yang

7
saleh, orang yang berbuat baik, orang yang jujur, dan sebagainya. Semua itu
adalah gejala-gejala kejiwaan yang berkait dengn agama.
7. Kebudayaan
Dalam kamus umum bahasa indonsia, kebudayaan di artikan sebagai
hasil kegiatan, adat istiadat, dan berarti pula kegiatan batin untuk
menciptakan sesuatu yang termasuk hasil kebudayaan. Sementara itu sutan
takdir ali syahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang
kompleks, yang terjadi dari unsur-unsur yang berbeda seperti pengetahuan.
kepercayaan seni. hukum, moral, adat istiadat, dan segala kecakapan lain,
yang di peroleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan demikian kebudayaan adalah hasil daya cipta manusia
dengan menggunakan dan mengerahkan segenap potensi batin yang
dimilikya. Di dalam kebudayaan tersebut terdapat pengetahuan, keyakinan,
seni, moral, adat istiadat dan sebagainya. Kesemuanya itu selanjutnya dapat
pula di gunakan sebagai kerangka acuan atau blue print oleh seseorang
dalam menjawab berbagai masalah yang dihadapinya. Dengan demikian,
kebudayaan tampil sebagai penata yang terus menerus di pelihara oleh para
pembentuknya dan generasi selanjutnya yang di warisi kebudayaan
tersebut.
Kebudayaan demikian yang selanjutnya dapat pula di gunakan untuk
memahami agama yang terdapat pada daratan empiriknya atau agama yang
tampil dalam bentuk formal yang menggejala di masyarakat Pengamalan
agama yang terdapat di masyarakat tersebut di proses oleh penganutnya dari
sumber agama yaitu wahyu melalui penalaran. Kita misalnya membaca
fiqih, maka fiqih yang merupakan pelaksanaan dari alqur'an maupun hadist,
sudah melibatkan unsur penalaran dan kemampuan manusia. Dengan
demikian agama menjadi membudaya dan membumi di tengah-tengah
masyarakat.
Agama yang tampil dalam bentuknya yang demikian itu berkaitan
dengan kebudayaan yang berkembang di masyarakat tempat agama itu
berkembang. Dengan melalui pemahaman terhadapa kebudayaan tersebut,
seorang akan dapat mengamalkan ajaran agama. Kita misalnya menjumpai

8
kebudayaan berpakaian, bergaul, bermasyarakat. dan sebagainya. Ke dalam
produk kebudayaan tersebut unsur agama berintegrasi. Dalam pakaian
model jilbab, kebaya atau lainya, dapat di jumpai dalam pengamalan agama.
Sebaliknya tanpa adanya unsur budaya maka agama akan sulit di lihat
sosoknya secara jelas.
Agama sebagai objek kajian keilmuan atau objek penelitian ilmiah
bisa di dekati dengan berbagai macam pendekatan. Masing-masing
pendekatan bertujuan untuk meneliti dan mengkaji masala-masalah yang
spesifik dari berbagai masalah keagamuan dan juga memiliki metode
penelitian yang khas dan disesuaikan dengan masalah yang ditelitinya.
Namun demikian dalam hubungan ini hasan hisri mengemukakan bahwa
pendekatan apapun yang digunakan tentu memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Karena pada dasarnya tidak ada satu
pendekatan pun yang utuh dan sempurna.
Disamping itu dalam penggunaan salah satu dari berbagai
pendekatan itu dapat terjadi ketegangan yang bersumber dari manusianya,
baik karena keterbatasan-keterbatasan dalam memahami peraturan dan
menagkap gejala yang dihadapi maupun kerangka acuan yang digunakan.
Selain itu agama juga di kaji dan di teliti dengan menggunakan pendekatan
teologis yang memiliki ciri-ciri yang spesifik dalam pengkajian dan
penelitiannya. Untuk lebih memudahkan memahami pendekatan-pendekatan
yang disebutkan, berikut juga di jelaskan secara sederhana dalam hubungan
ini menurut afif muhammad terdapat metode-metode yang lazim di gunakan
dalam penelitian pemikiran, antara lain metode filogi, metode deskriftif,
metode perbandingan, dan metodehermeneutika, serta fenomenologi.
Metode filogi adalah disiplin yang akan mempelajari dan meneliti naskah-
naskah lama untuk mengerti apa yang terdapat di dalamnya, sehingga
mengetahui latar belakang kebudayaan masyarakat yang melahirkan
nnaskah-naskah itu metode ini di lakukan jika sumber data berupa naskah
atau manuskrip. Tadi maksudkan untuk mendeskripsikan secara cermat
pemikiran-pemikir yang terdapat dalam naskah melalui analisis kosakata
yang digunakan dalam sumber, dan juga nuansa-nuansa yang ada di

9
dalamnya. Metode deskriptif, di gunakan jika peneliti ingin mengangkat
sosok pemikiran yang di teliti, dan tidak lebih dari itu. Karena tujuannya
yang seperti itu maka yang di lakukan hanya mendeskripsikan pemikiran
pengarang dengan cara menjelaskan dan menghubungkan secara cermat
pernyataaan dan rumusan-rumusan pendapat.
Metode perbandingan, ini di maksudkan untuk menemukan tipe-tipe, corak
corak, atau kategori kategori suatu pemikiran, kemudian memposisikannya
dalam peta pemikiran secara umum. metode hermeneutika, ini di
maksudkan untuk mmenemukan hubungan pemikiran yang di teliti dengan
gejala-gejala sosial yang ada. Sedangkan jika yang di cari adalah hubungan-
hubungan pemikiran tersebut dengan kondisi-kondisi sosial yang ada
sebelum dan sesudah pemikiran tersebut muncul, maka yang digunakan
adalah metode fenomenologi.
Selanjutnya sebagaimana telah di jelaskan diatas, metode-metode
pendekatan yang ingin di jelaskan dalam metodologi studi islam,
diantaranya: (pendekatan dan metode filsafat atau filosofis. Filsafat adalah
suatu cabang ilmu pengetahuan yang membahas segala sesuatu dengan
tujuan untuk memperoleh pengetahuan sedalam-dalamnya, Hubungan
filsafat dengan agama adalah kedua duanya mencari yang sedalam-
dalamnya. Bedanya adalah filsafat menggunakan akal budi manusia
sedangkan agama berdasarkan kepercayaan atau wahyu. Untuk mencari
kebenaran di perlukan pendekatan dan metode ilmiah. Pendekatan ialah
suatu sikap ilmiah dari seseorang yang harus di tunjukkan untuk
menemukan kebenaran ilmiah yang di capai.
Dalam suatu pendekatan tertentu dapat digunakan berbagai macam metode.
Dalam hubungan ini, pendekatan filsafat bersifat radikal, kritis reflektif dan
integratif. Untuk menemukan pengetahuan semacam ini diperlukan adanya
metode, dan kalau pendekatannya berbeda maka metode yang di lakukan
pun harus berbeda. Metode yang dipakai dalam pendekatan. filsafat
diantaranya pertama metode socrates yaitu, mengajukan pertanyaan yang
dapat menimbulkan pertanyan beikutnya dan jawaban nya sekali, semacam
dialog secara kritis dan si penanya menemukan jawabannya sendiri Kedua

10
metodedialektis, meupakan metode dengan pemikiran yang logis Ketiga
metode fenomenologi, metode ini bertitik tolak dari fenomena fenomena,
dan berusaha menemukan inti yang ditujukan melalui fenomena fenomena
tersebut. Kedua metode sejarah atau historis, metode ini menitikberatkan
pada pertumbuhan dan perkembangan metode histons init mempergunakan
analisa atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan
prinsip-prinsip umum. Metode ini dapat dipakai dalam mempelajari
masyarakat islam dalam hal pengamalan dalam hubungannya, metode ini
dapat di kombinasikan dengan metode perbandingan, contoh penggunaan
metode ini adalah seperti yang digunakan oleh gertz yang membandingkan
bagaimana islam berkembang di indonesia dan di maoko. Ketiga metode
antopologi, antropologi adalah ilmu tentang manusia dan kebudayaan,
antropologi ada dua macam:
a. Antropologi Fisik
b. Antropologi Budaya
Antropologi budaya adalah antropologi yang mempelajari kebudayaan atau
yang ruang lingkupnya kebudayaan. Dr.parsudi suparlan berpendapat bahwa
kebudayaan adalah keseluuhan pengetahuan manusia yang diperoleh
sebagai makhluk sosial yang digunkan untuk memahami dan
mengintepretasi pengalaman dan lingkungan dan mendasari serta
mendorong tingkah lakunya. Dalam kebudayaan manusia itu sebenarnya
adalah serangkaian atuan-aturan. Metode ini di gunakan untuk penelitian
tentang aspek kesadaran hukum masyarakat. metode paling klasik dalam
sebuah studi ilmiah adalah melalui pendekatan sejarah.
Pendekatan sejarah menjadi sangat penting untuk selalu digunakan dalam
sebuah metodologi islam, karena sejarah masalalu menjadi ibroh faktual
yang pernah ada. Dari sisi teknis pelaksanaan pendekatan ini, peneliti
terlebih dahulu menentukan judul atau tema yang di bahas. Catatan penting
dalam pendekatan sejarah ini adalah pentingnya seorang peneliti menelusuri
apakah data sejarah yang di sajikan saat ini merupakan fakta nyata yang
terjadi, jangan sampai data sejarah yang di gunakan adalah data

11
palsu.Kejelian peneliti dalam merujuk referensi data sejarah menjadi sangat
diperlukan agar tidak terjerumus dalam penulisan sejarah palsu.
Para peneliti islamic studies harus jeli dan waspada terhadap pemikiran.
aqidah yang sesat, karena sudah sangat jelas bahwa aqidah bersifat paten
dan tidak bisa di kompromikan lagi. Jika sudah membahas tentang aqidah
berarti ini termasuk pembahasan pendekatan teologi. Sesuai dengan sifatnya
bahwa keimanan itu sudah paten, maka tidak boleh di ubah sekehendak
hawa nafsu manusia. Sekali bertahuid kepada allah maka tidak boleh
berubah menjadi menyekutukan allah di waktu kemudian. Dengan
pengertian lainnya pendekatan teologimi di sebut ilmu kalam, karena
membahas masalah-masalah ketuhanan dengan menggunakan argumentasi
logika atau filsafat untuk menemukan kebenaran hakikih tentang Tuhan,
sehingga pendekatan ini berperan menemukan kebenaran dalam studi islam
yang di naungi oleh sifat-sifat ilahiah.

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Pendekatan dapat di maknai sebagai suatu perspektif atau paradigma


dengan mempergunakan disiplin ilmu tetentu, sesuai bentuk dengan fenomena
yang menjadi fokus kajian atau studinya. Ada 7 macam cara pendekatan dalam
memahami Islam,yaitu dengan pendekatan ; teologi normatif, antropologis,
historis, filosofi/filsafat, sosiologis, psikologis, kebudayaan.
Pendekatan teologi normatif dalam memahami agama secara harfiah dapat
diartikan sebagai upaya memahami agama dengan menggunakan kerangka ilmu
ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empirik dari suatu
keagamaan dianggap sebagai yang paling benar dibandingkan yang lainnya.
Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat di artikan sebagai salah
satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktek keagamaan
yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat. Melalui pendekatan ini
agama nampak akrab dan dekat dengan masalah masalah yang di hadapi
manusia dan berupaya menjelaskan dan memberikan jawabannya. Sejarah atau
historis adalah suatu ilmu yang di dalamnya di bahas berbagai peristiwa dengan
memperhatikan unsur, tempat waktu, objek latar belakang dan palaku dari
penstiwa dapat di lacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, di mana, apa
sebabnya, siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Pendekatan filsafat
mempunyai strategi yaitu berupaya memfokuskan diri pada penjelasan watak
agama secara teliti kemudian di ikuti usaha memfokuskan diri pada penjelasan
watak filsafat. Pendekatan sosiologis adalah suatu ilmu yang menggambarkan
tentang keadaan masyarakat lengkap dengan struktur, lapisan serta berbagai
kejala sosial lainnya yang berkaitan. Pendekatan psikologi atau ilmu jiwa
adalah ilmu yang mempelajari jiwa seseorang melalui gejala perilaku yang
dapat di amatinya. Pendekatan kebudayaan digunakan untuk memahami agama
yang terdapat pada daratan empiriknya atau agama yang tampil dalam bentuk
formal yang menggejala di masyarakat Pengamalan agama yang terdapat di
masyarakat tersebut di proses oleh penganutnya dari sumber agama yaitu wahyu
melalui penalaran.

13
DAFTAR PUSTAKA

Badruzzaman, Abuy Sodikin. Metodologi Studi Islam. Bandung : Tunas


Nusantara, 2000.
Khoiri, Imam. Aneka Pendekatan Agama. Yogyakarta : Ptlkis Printing
Cemerlang,2002.

14

Anda mungkin juga menyukai