STUDI KAWASAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Studi Islam
Dosen Pengampu :
Annisa Mangole, S.E., M.E.
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyusun makalah ini sampai selesai dengan lancar. Sholawat serta salam
kepada Nabi Muhammad SAW. Yang kita nantikan syafa’atnya dihari akhir kelak.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dan ikut menyumbangkan ide baiknya sehingga pengerjaan makalah
menjadi lancar. Kami selaku penulis berharap makalah ini dapat menjadi wawasan
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
2.4 Dunia Islam sebagai Objek Studi Antara Timur dan Barat.............................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Satu hal yang sangat menarik seperti apa yang digambarkan selama ini,
yakni Islam memiliki karekteristik global, bisa diterima dalam setiap ruang dan
waktu. Namun pada sisi yang lain, saat ia memasuki berbagai kawasan wilayah,
karekteristik global seolah-olah hilang melebur ke dalam berbagai kekuatan lokal
yang dimasukinya. Satu kecenderungan dimana biasa Islam mengadaptasi terhadap
kepentingan mereka.
4. Apa maksud Dunia Islam sebagai Objek Studi Antara Timur dan Barat?
1
2
4. Untuk mengetahui maksud dunia islam sebagai objek studi antara Timur dan
Barat.
3
4
awal penciptaan sampai mulai dihuni umat manusia, merupakan kajian-kajian yang
sangat populer dan hampir bisa ditemukan dalam karya-karya sejarah klasik Islam.
Sekalipun kajian geografi sebagai disiplin ilmu agak berbeda dengan sejarah,
namun dikalangan sejarawan muslim hal ini tidak bisa dipisahkan begitu saja,
karena objek pembahasan antara keduanya saling melengkapi. Karena kajian
sejarah, sangat membutuhkan kajian tentang ruang dan waktu sebagai aktivitas
pelakunya. Oleh karena itu, karya-karya tentang geografi dan sejarah telah menjadi
bagian penting dan tidak terpisahkan dari perkembangan historiografi Islam secara
umum.
Sebenarnya banyak sekali berbagai studi yang telah dilakukan oleh para
sarjana muslim klasik dan pertengahan dan melihat berbagai kawasan dan kantong-
kantong kaum muslimin di bebagai wilayahnya. Perhatian mereka terhadap potensi-
potensi wilayah, baik Desa, Kota maupun berbagai kegiatan kependudukannya,
jelas membuktikan bahwa studi kawasan-kawasan Islam sepanjang sejarahnya
selalu menarik perhatian. Sejarah wilayah seperti Halb, Mesir, dan sebagainya yang
menjadi objek studi, telah ditulis Bughyat al-Thalib fi Tarikh al-Halab.
Georaphie” tahun 1879. Dalam teorinya ia menyatakan bahwa setiap negara selalu
mengupayakan wilayah kesatuaanya dan membentenginya terhadap upaya-upaya
negara lain untuk merebut tanah wilayah kekuasaannya. Oleh karena itu, semua
negara (Nasionalisme) ingin hidup dalam wadah wilayah kesatuan bagi
kehidupannya.
2.2 Orientalisme.
Orientalisme berasal dari kata orient, bahasa Perancis, yang secara harfiah
bermakna : Timur, dan secara geografis bermakna; dunia belahan Timur, dan secara
etnologis bermakna; bangsa-bangsa di Timur. Kata “orient” itu telah memasuki
berbagai bahasa di Eropa, termasuk Inggris. Oriental adalah sebuah kata sifat yang
bermakna; hal-hal yang bersifat Timur (Endang Saifuddin: 1986, 46) yang teramat
luas ruang lingkupnya.
2.3 Oksdidentalisme
berarti hal-hal yang berhubungan dengan barat, adalah kajian tentang Barat dari
prespektif non-barat. Kelahiran oksidentalisme emosional atas kesalahan-kesalahan
dari Barat yang dialami dunia Timur pada umumnya dan dunia islam khususnya.
Barat dengan segala implikasinya telah berjaya menguasai Timur. Penguasaan, atau
lebih tepatnya kolonialisme Barat atas Timur ini dalam perjalanan sejarahnya tidak
bisa dipisahkan dari orientalisme. Dengan demikian, terbentuknya oksidentalisme
adalah sebagai upaya untuk mengikis serangan Barat yang sudah semakin meluas
wilayah jangkauannya.
2.4 Dunia Islam Sebagai Objek Studi Antara Timur dan Barat
Hampir sama yang terjadi di Barat, studi islam di Timur Tengah juga
bervariasi. Ini merupakan hal yang wajar karena karakteristik studi Islam
dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya kebijakan politik, dinamika sosial
budaya latar belakang pemegang kebijakan pendidikan perkembangan ekonomi,
dan berbagai faktor lainnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Supiana, M.Ag. (2017) Metodologi Studi Islam, Hal 5-6.
http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/6342/1/V9iDDwAAQBAJ.pdf
http://repository.uinsu.ac.id/8643/1/METODOLOGI%20STUDY%20ISLAM%20
-%20final.pdf
https://id.scribd.com/doc/225586454/Ruang-Lingkup-Studi-Islam
Rahmad Shalahuddin, S.Ag., M.Pd.I. (2019) Pengantar Studi Islam Hal (23-24)
https://press.umsida.ac.id/index.php/umsidapress/article/download/978-623-6081-
09-9/973/
12