Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEJARAH ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam

Disusun Oleh:

1.Dewi Mariatul Munawaroh

Dosen Pengampu:

Lailatul Maskhuroh S. Th. I., M. Pd. I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 1 A

STIT Al URWATUL WUTSQO JOMBANG

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

KATA PENGANTAR
‫بِـس ِْم هللاِ الّ َرحْ َم ِن الَّ َر ِحي ِْم‬

1
Segala puji dan rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah
memberikan rahma,taufik, dan hidayah-Nya. Sholawat dan Salam mudah-mudahan tetap
terus teralirkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, semua keluarga, para
sahabat, serta orang-orang yang mengikuti jejak mereka dengan kebaikan hingga hari
kiamat menjelang.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi
Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Urwatul Wutsqo-
Jombang (STIT UW). Penulisan makalah ini berjudul" Sejarah Islam "

Dengan selesainya penulisan makalah ini, penulisnya dapat menyampaikan


terimakasih kepada Ibu Lailatul Maskhuroh S. Th. I.,M.Pd.I selaku dosen pengampu
mata kuliah Pancasila

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis dan umum
nya bagi para mahasiswa dan generasi muda yang peduli dengan pendidikan bagi
generasi penerus bangsa. Aamiin

Jombang, 03 Oktober 2021

Penulis

DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................................

2
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................
C. Tujuan Masalah...................................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN............................................................................................................
A. Pengertian Sejarah Islam...................................................................................................
B. Periodesasi Sejarah Islam..................................................................................................
C. Tinjauan Aksiologi Sejarah Islam....................................................................................
BAB III. PENUTUP...................................................................................................................
A.Kesimpulan...........................................................................................................................
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belantara pemikiran kesejarahan, termasuk dalam Islam,sejauh ini terus menunjukan


perkembangan yang signifikan. Dari waktu ke waktu, orang menekuni bidang ini, berupaya

3
menyunggahkan hasil pemikirannya secara maksimal. Tentu dalam rangka mengungkapkan
suatu misteri suatu peristiwa masa lalu yang sudah terkubur seiring berlalunya waktu.
Dengan perangkat metodelogis yang dimiliki, mereka berupaya menyikap tabir peristiwa
masa lalu (sejarah) itu, untuk dipentaskan pada masa kini, dalam bentuk karya tulis. Untuk
menyikap misteri suatu peristiwa masa lalu secara benar, sempurna dan logis, ternyata
memiliki problematika tersendiri. Pekerjaan tersebut tidaklah semudah yang dibayangkan
banyak orang. Begitu pentingnya sejarah bagi kehidupan umat manusia. Di dalam kitab
suci al-Qur’an sendiri terdapat banyak kisah para Nabi dan tokoh masa lalu yang berisi
pelajaran yang harus dilaksanakan atau sebaliknya harus dihindari oleh manusia dalam
kehidupannya kinidan masa mendatang. Atas kegunaan sejarah tersebut, pengetahuan
serta pelajaran sejarah merupakan alat penting untuk membentuk umat dan bangsa yang
baik maupun untuk mengembangkan rasa cinta dan kesetiaan terhadap agama, bangsa dan
negIBerdasarkan penjelasan di atas, perlu kiranya untuk mengetahui tentang keilmuan
sejarah Islam itu sendiri. Mengingat hal tersebut sangat tergantung pada kesiapan umat
islam dalam menghadapi perkembangan zaman.

B. Rumusan Masalah
Agar lebih mempermudah pembahasan dalam sejarah Islam, perlu dibuat perumusan
masalah agar pembahasan dalam makalah ini lebih sistematis. Adapun rumusan masalah
dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:
A. Bagaimanakah Pengertian Sejarah Islam ?
B. Bagaimanakah Periodesasi Sejarah Islam ?
C. Bagaimanakah Tinjauan Akseologi sejarah Islam?
C. Tujuan Masalah

4
Untuk mengetahui bagaimana pengertian sejarah Islam dan bagaimana prosesnya mulai
dari periodesasi dan Tinjauan Akseologi sejarah islam.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah Islam
Sebelum kita melangkah lebih jauh membahas tentang segala pernak-pernik yang
terkait dengan sejarah Islam, terlebih dahulu akan dipaparkan tentang dasar atau
pengertian sejarah Islam supaya diperoleh pemahaman. Pertama, akan kita bahas
pengertian dari kata sejarah. Langkah pertama dari segi makna etimologis. Secara
etimologis (lughawi) kata sejarah oleh para ahli sering disamakan dengan istilah dalam

5
bahasa arab disebut dengan tarikh, dari akar kata arrkha (a-r-kh), yang berarti menulis atau
mencatat dan catatan tentang waktu atau peristiwa. Meskipun demikian tidak bisa
dikatakan bahwa istilah ini hanya berasal dari kata tersebut. Dalam pengertian ini, sebagai
pohon, sejarah sering dipahami sebagai cerita masalalu, mempunyai akar yang menjadi asal
muasal peristiwa yang dikenal sepanjang waktu. Dalam perspektif ini, akar pohon yang baik
akan menumbuhkan batang pohon yang besar, kokoh dan tinggi disertai dengan
pertumbuhan dahan, ranting, daun, bunga dan buah yang bermanfaat bagi manusia.
Demikian pula dengan sejarah, kalo ia memiliki titik awal yang baik maka ia akan
melahirkan budaya serta cabang -cabangnya seperti ekonomi, polotik, bahasa, serta ilmu
pengetahuan yang pada gilirannya akan menumbuhkan karya seni dan teknologi yang
bermanfaat bagi manusia. Semua elemen-elemen pohon ini mempunyai hubungan yang
erat meskipun yang sering dilihat oleh manusia pada umumnya hanyalah batang pohon
saja, akan tetapi adanya pohon dan buah tidak bisa lepas dari peran akar. Inilah filosofi
sejarah yang memiliki keterkaitan yang erat antara masa lalu, masa kini dan masa yang
akan datang.Sementara itu dalam bahasa-bahasa Eropa, istilah sejarah yang dipakai dalam
literatur-literatur berbahasa Indonesia memiliki asal muasal yang bervariasi. Meskipun
demikian banyak ahli yang berpendapat bahwa istilah sejarah bersal dari bahasa Yunani
Historia.

Dalam bahasa Inggris istilah sejarah dikenal dengan istilah history, dalm bahasa Prancis
dikenal dengan istilah histoire, dalam bahasa Italia dengan istilah storia, dalam bahasa
Jerman dikenal dengan istilah geschichte, dan dalam bahasa Belanda disebut gescheidenis,
yang berarti terjadi. Sedangkan dalam bahasa Cina, istilah sejarah disebut dengan shih,
yang berarti kenyataan. Dalam istilah Hindu kata sejarah memiliki dua istilah yang memiliki
kedekatan makna dengan yang kita pahami dalam bahasa Indonesia, yakni itihas yang
berarti tradisi atau sesuatu yang terjadi dan purana yang berarti tradisi kun.
Seorang ilmuan/sejarawan Muslim bernama Ibn Khaldunmendefenisikan sejarah sebagai
catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia; tentang perubahan-

6
perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu, seperti kelahiran, keramah tamahan,
dan solidaritas golonganBeberapa ilmuwan/sejarawan yang lainnya juga memiliki rumusan
yang berbeda. Nouruzzam Shiddiqie memaknai sejarah sebagai peristiwa masa lalu yang
tidak sekedar memberi informasi saja tentang kejadian peristiwa itu melainkan juga
memberikan penafsiran-penafsiran atas peristiwa tersebut dengan berpedoman pada
hukum sebab akibat yang ada. Sayyid Quttub memaknai sejarah sebagai bukan hanya
peristiwa-peristiwa saja melainkan penafsiran peristiwa-peristiwa dan pengertian mengenai
hubungan-hubungan nyata dan tidak nyata yang menjali seluruh bagian serta memberikan
dinamikanya dalam settingan waktu dan tempat. Franz Roseltan mengartikan sejarah
sebagai deskripsi tentang aktivitas manusia yang terus-menerus baik dalam bentuk individu
maupun kelompok.Dengan demikian, secara ringkas dapat dikatakan bahwa sejarah
bukanlah sekedar catatan peristiwa-peristiwa seperti kelahiran dan kematian orang-prang
tertentu saja, seperti para raja atau penguasa saja, akan tetapi sejarah merupakan suatu
ilmu yang memberikan penjelasan tentang pengembangan suatu masyarakat yang
mencakup proses yang panjang. Tentunya sejarah berbeda dari dongeng atau legenda,
karena sejarah harus dapat dibuktikan kebenarannya dan harus logis. Kisah-kisah atau
dongeng yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya tentu tidak dikategorikan sebagai
sejarah.

Sedangkan yang dimaksud dengan Islam yaitu agama yang datangnya dari Allah, baik yang
didatangkan melalui perantaraan Rasul-Nya yang pertama, maupun yang didatangkan
melalui perantaraan Rasul-Nya yang terakhir (Muhammad). Mahmud Syaltut
mendefenisikan Islam sebagai Aqidah dan Syari'ah yang pada hakikatnya sama dengan
Iman dan Amal. Sedangkan Abdul Qadir Audah mendefinisikan Islam sebagai Aqidah wa
Nidham (Islam sebagai agama dan negara). Dengan pengertian ini maka seorang "Muslim‟
berarti seorang "mukmin‟ yang sungguh-sungguh melaksanakan syariat Islam,
melaksanakan organisasi dan cita-cita negara menurut ajaran Islam.
B. Periodesasi Sejarah Islam
Periodesasi merupakan pembabakan-pembabakan waktu. Setiap babakan merupakan
suatu komponen dan kesatuan yang mempunyai ciri khas, serta merupakan kebulatan

7
untuk suatu jangka waktu tertentu dengan kekhasannya. Aktivitas yang cukup menonjol
dari para sejarawan adalah membuat periodesasi-periodesasi karena berbicara tentang
sejarah tidak bisa lepas dari membicarakan peristiwa yang berkaitan erat dengan waktu.
Beberapa sejarawan juga telah membuat periodesasi sejarah Islam. Harun Nasutino, dalam
bukunya Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, membuat periodesasi sejarah Islam ke
dalam tiga periode:
1.Periode Klasik (650-1250 M
2.Periode Pertengahan (1250-1800 M)
3.Periode Modern (1800 M sampai sekarang)
Periode Pertama, yang disebut dengan Periode Klasik, dimulai dari masa rasulullah
hingga jatuhnya pemerintahan Bani Abbas di Baghdad. Periode ini ditandai dengan adanya
upaya perintisan, pengembangan dan kemajuan puncak yang pertama peradaban Islam
(650-1000 M), lalu diikuti oleh masa disintigrasi
(1000-1250 M), Periode ini diwakili oleh masa kekhalifahan Nabi Muhammad di Haramain
(Makkah dan Madinah), masa kekhalifahan al-Khulafa al-Rasyidin di Madinah, masa
pemerintahan Dinasti Bani Abbasiyah di Damaskus, dan kemudian dilanjutkan dengan masa
pemerintahan Dinasti Bani Abbas di Baghdad.

Periode Kedua, yang disebut dengan periode pertengahan, dimulai dari masa jatuhnya
Bani Abbas sehingga akhir datangnya pengaruh medernisasi Eropa dalam dunia Islam.
Periode ini ditandai dengan masa-masa berlangsungnya kemunduran peradaban Islam
pertama yang sering disebut dengan masa stagnan, yakni sejak jatuhnya Bani Abbas di
Baghdad (1258) hingga lahirnya tiga kerajaan besar, yakni Usmani di Turki, Safawi di Persia,
Mughal di India di sekitar 1500-an. Berikutnya, sejak tahun 1500 M hingga 1700 M, ketiga
kerajaan ini berhasil mempelopori kemajuan peradaban Islam yang kedua. Namun, ditahun
1700-18000 M kemunduran kedua datang lagi diman budaya modern Eropa merabah dunia
Islam dan lahir kekuatan-kekuatan kolonial sementara kondisi dunia Islam mengalami
kemunduran.
Periode Ketiga, yang disebut dengan Periode Modern dimulai sejak kurang lebih tahun
1800 M hingga sekarang. Periode ini ditandai dengan masa penjajahn Eropa tehadap dunia

8
Islam, timbul pengaruh modernisasi ke dalam kalangan umat Islam, dan karenanya lahir
kebangkitan dan upaya-upaya pembaharuan di dunia Islam. Negara-negara yang mayoritas
penduduknya Muslim, seperti Mesir, Turki, India dan Indonesia sebagai contoh telah
melakukan pembaharuan sesudah mereka memperolehkemerdekaan dari penjajah.Secara
ringkas, bisa dijelaskna bahwa pada masa Periode Klasik peradaban Islam mengalami
kemajuan pesat, sementara pada masa Periode Pertengahn peradaban Islam mengalami
kemunduran, lalu pada masa Periode Modern peradaban Islam mengalami kebangkitan
kembali dan melakukan upaya-upaya pembaharuan.
C. Tinjauan Aksiologi Sejarah Islam
1. Urgensi Mempelajari Sejarah Islam
Tidak bisa dipungkiri bahwa sejarah Islam merupakan salah satu bidang kajian studi
Islam yang menarik banyak perhatian dari para peneliti baik itu dari kalangan Muslim
maupun non-Muslim. Dengan mempelajari sejarah Islam maka seseorang akan dapat
mengetahui masa-msa kejayaan Islam di masa lalu. Dengan memepelajari sejarah Islam
maka akan membuat seseorang Muslim menjadi bangga dan lebih percaya diri akan
identitasnya sebagai Muslim.

Selain itu, lewat upaya pengkajian sejarah tentunya juga akan diketahui pula
kemunduran dan kelemahan yang pernah dialami oleh umat Islam dimasa lalu. Dengan
begitu seorang Muslim akan dapat mengambil pelajaran dan pengalaman agar kesalahan di
masa lalu tidak diulang lagi di masa kini dan supaya umat Islam dapat menentukan langkah
ke depan dan menemukan jalan terbaik demi kejayaan Islam itu sendiri.
2. Fungsi Dan Manfaat Sejarah
Sejarah memiliki makna penting dan bermanfaat bagi kehidupan manusia karena
sejarah menyimpan kekuatan yang dapat melahirkan nilai-nilai baru bagi pengembangan
kehidupan manusia. Memahami sejarah Islam tidak semata-mata mengetahui tanggal,
bulan dan tahun dari suatu peristiwa di masa lampau saja, namun lebih dari itu untuk
memahami realitas dan mengetahui peristiwa peradaban Islam secara lebih arif. Untuk itu
kita jangan meremehkan sejarah yang membahas peristiwa-peristiwa masa lalu karena ia
memiliki makna yang paling besar bagi kehidupan manusia. Bahkan sebaliknya kita harus
mau belajar dari sejarah kalau kita ingin sukses dalam kehidupan ini. Presiden pertama

9
Republik Indonesia, Ir. Soekarno, mengingatkan kepada bangsa ini supaya tidak melupakan
sejarah bangsanya di masa lalu, dengan semboyan "Jasmerah‟ yang merupakan akronim
dari “Jangan sekali-kali melupakan sejarah”.Ini menunjukan pentingya sejarah sehingga
sebuah bangsa harus mengetahui sejarah bangsa itu di masa lalu untuk bisa menjadi
bangsa yang besar dan maju di masa yang akan datang.Belajar dari pengalaman sejarah
merupakn hal penting yang harus disadari olah setiap orang. Sejarah memiliki beberapa
manfaat yang diperlukan oleh seseorang agar dapat menjalani hidup secara baik. Beberapa
fungsi sejarah secara umum antara lain adalah:
a. Fungsi Pelajaran
Harus diakui bahwa sejarah merupakan pelajaran terbaik bagi kehidupan karena ia telah
menyediakan referensi yang berharga kepada seseorang untuk mengambil keputusan
tanpa harus ikut mengalaminya. Namun demikian sejarah tidak akan punya makna apa-apa
kalau tidak dibaca dengan empati (merasakan apa yang dirasakan orang lain).
Karena masing-masing peristiwa sejarah itu terjadi hanya (einmalig) dan tidak terulang
(errevesible) maka dibutuhkan usaha kreatif untuk memahami makna sejarah, terutama
sejarah awal peradaban Islam di masa Nabi.
b. Fungsi Model
Perlu diketahui bahwa sejarah bisa dijadikan model untuk menentukan sikap dan
membangun masa kini dan masa mendatang. Sejarah kebudayaan Islam awal pada masa
Nabi bisa dijadikan paradigma membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Tokoh
sejarahnya seperti Nabi Muhammad dan para sahabatnya bisa dijadikan uswah atau model
untuk kehidupan masyarakat.Sedangkan sistem pembentukan masyarakat yang dilakukan
oleh Nabi juga bisa dijadikan model untuk membangun masyarakat kini dan akan datang
yang lebih baik.
c. Fungsi Rekreasi
Tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban Islam masa lalu telah memberikan banyak
peninggalan sejarah, baik yang berupa artifact (barang atau benda yang menjadi fakta
sejarah), sociofact (fakta sosial yang berupa interaksi untuk manusia), maupun mentifact
(keyakinan dan kepercayaan). Benda-benda peninggalan sejarah peradaban Islam baik yang
berupa situs atau tempat bersejarah, gedung dan banguna maupun barang-barang lainnya
yang dijadikan objek rekreasi yang menyenangkan bagi penunjangnya. Khusus untuk

10
peninggalan sejarah kebudayaan/peradaban Islam lokal seperti kerajaan-kerajaan Islam
yang ada di Jawa bisa dikunjungi sebagai tempat rekreasi dan edukasi. Ketika umat Islam
melakuakan haji di Makkah juga bisa mengunjungi tempat-tempat bersejarah di
Arab.Selanjutnya dengan mempelajari sejarah akan banyak keuntungan dan manfaat yang
diperoleh. Berikut ini adalah contoh beberapa manfaat dari mempelajari sejarah:
a. Menumbuhkan kesadaran komunitas
Tidak diragukan lagi sejarah memiliki fungsi psikologis yang strategis dalam
membangkitkan optimisme suatu bangsa. Lewat sejarah seseorang akan merasakan bahwa
dirinya adalah bagian dari suatu masyarakat saat ini dan sebelumnya.

Melalui sejarah pula seseorang kaan mengetahui sifat-sifat dari masyarakat sebelumnya
dan menjadikan pelajaran untuk meningkatkan dan memperkuat identitas dan solidaritas
komunitas tersebut.
b. Membangkitkan Inspirasi
Perlu ditegaskan bahwa sejarah bukan sekedar kumpulan cerita yang berkaitan dengan
tanggal, tokoh dan tempat berbagai peristiwa penting terjadi. Akan tetapi lebih dari itu ia
memiliki makna yang dapat dijadikan rujukan untuk mengambil pelajaran (ibrah), dan
dijadikan inspirasi untuk menata kehidupan hari esok yang lebih baik. Jika sejarah tidak
dimaknai dan dijadikan sebagai nila pelajaran (ibrah) maka ia hanya akan berfungsi sebagi
pajangan dan kenangan masa lalu yang tidak memberi manfaat apa-apa.
c. Membiasakan berfikir konstektual
Harus disadari bahwa teks sejarah tidak pernah ditulis terlepas dari konteks yang
menyertai peristiwa itu. Pola penulisan sejarah akan membuat pembacanya terbiasa
berfikir secara konstektual. Meski dipenuhi dengan nilai-nilai dan konsep-konsep yang sulit
sejarah akan menghadirkan referensi kejadian yang meliputi dimensi ruang dan waktu.
d. Mendorong berfikir kritis
Perlu diingat bahwa sejarah tidak bisa dipahami hanya sebagai kumpulan peristiwa
dalam kurun dan rentang waktu tertentu saja, akan tetapi ia akan mendorong orang untuk
berfikir kritis, karena sejarah selalu melibatkan interprstasi dan opini dari penulisnya. Jadi,
sejarah akan mendorong seseotrang untuk belajar kritis untuk memahami peristiwa

11
berdasarkan konteksnya.
e. Menghargai jasa masyarakat sebelumnya
Sering digambarkan bahwa sejarah selalu penuh dengan cerita panjang masyarakat
masa lalu untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, yang terkadang berakhir dengan
tragis. Lewat sejarah akan diketahui bahwa kehidupan sekarang ini tidak akan bisa
dinikmati tanpa perjuangan orang-orang terdahulu. Menyadari akan apayang telah
dilakukan generasi terdahulu bagi perkembangan masyarakat sekarang akan mendorong
seseorang untuk memberikan apresiasi atau penghargaan atas jasa generasi sebelumnya.
BAB
III
A. Kesimpulan
Secara etimologis (lughawi) kata sejarah oleh para ahli sering disamakan
dengan istilah dalam bahasa arab disebut dengan tarikh, dari akar kata arrkha (a-r-kh), yang
berarti menulis atau mencatat dan catatan tentang waktu atau peristiwa.
Periodesasi merupakan pembabakan-pembabakan waktu. Setiap babakan merupakan
suatu komponen dan kesatuan yang mempunyai ciri khas, serta merupakan kebulatan
untuk suatu jangka waktu tertentu dengan kekhasannya.
Aktivitas yang cukup menonjol dari para sejarawan adalah membuat periodesasi-
periodesasi karena berbicara tentang sejarah tidak bisa lepas dari membicarakan peristiwa
yang berkaitan erat dengan waktu. Beberapa sejarawan juga telah membuat periodesasi
sejarah Islam. Harun Nasutino, dalam bukunya Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya,
membuat periodesasi sejarah Islam ke dalam tiga periode
1.Periode Klasik (650-1250 M
2.Periode Pertengahan (1250-1800 M)
3.Periode Modern
(1800 M sampai sekarang)
B. Saran
Dalam menulis maklah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa si makalah ini
belum sempurna meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pada pembaca sangat
penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Dan diharapkan bahwa isi

12
dari makalh ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi pengajar dalam
melakukan evaluasi pembelajaran apabila terdapat kekurangan dan bisa memperbaiki
pemelajaran yang dilakukan agar lebih efesien dan jauh lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Dudung, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, Yogyakarta: Penerbit


Ombak, 2011.
Gazalba, Sidi, Pengantar Ilmu Sejarah, Jakarta: Bharata, 1981.
Hanif, M, Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Islam, 2009.
Hasjmy, A, Sejarah Kebudayaan Islam, Banda Aceh: Bulan Bintang, 1975.
Mansur, Sejarah Islam dalam Lintasan Sejarah, Yogyakarta: Pustaka Utama,
2004.
Muchsin, Misri A, Filsafat Sejarah Dalam Islam, Djogjakarta: Ar-Ruzz Press,
2001.

13
14
15

Anda mungkin juga menyukai