Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
KATA PENGANTAR
بِـس ِْم هللاِ الّ َرحْ َم ِن الَّ َر ِحي ِْم
Segala puji dan rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah
memberikan rahma,taufik, dan hidayah-Nya. Sholawat dan Salam mudah-mudahan
1
tetap terus teralirkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, semua
keluarga, para sahabat, serta orang-orang yang mengikuti jejak mereka dengan
kebaikan hingga hari kiamat menjelang.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
studi Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Urwatul
Wutsqo-Jombang (STIT UW). Penulisan makalah ini berjudul " BHINNEKA
TUNGGAL IKA ".
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis dan
umum nya bagi para mahasiswa dan generasi muda yang peduli dengan pendidikan
bagi generasi penerus bangsa. Aamiin
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ .
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................
A. Arti dan makna Bhinneka Tunggal Ika......................................................................................
B. Sejarah singkat Bhinneka Tunggal Ika............................................................................
C.Prinsip-prinsip Bhinneka Tunggal Ika...........................................................
D. Penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................
A.Kesimpulan...........................................................................................................................
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia dan Keragamannya baik dari segi agama, warna kulit, suku bangsa,
bahasa, yang kemudian menjadikannya sebagai bangsa majemuk dan berdaulat. Hal ini
dapat dilihat dari menuju detik-detik kemerdekaan hampir seluruh anak bangsa yang
tergabung dari berbagai suku turut memperjuangkan kemerdekaan.Para tokoh bangsa
sendiri kemudian menyadari tantangan yang harus mereka hadapi karena kemajemukan
tersebut. Keberagaman ini kemudian menjadi realitas yang tak dapat dihindari adanya.
Ke Bhinnekaan sebagai sebuah hakikat realitas yang sudah ada dalam bangsa, sedangkan
ke-Tunggal-Ika-an merupakan cita-cita kebangsaan.Semboyan inilah yang kemudian
menjadi jembatan penghubung menuju terbentuknya Negara berdaulat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
C. Tujuan Masalah
1.Supaya kita dapat mengetahui apakah makna dari Bhinneka Tunggal Ika
2.Supaya kita dapat mengetahui tentang sejarah nya Bhinneka Tunggal Ika
BAB II
PEMBAHASAN
4
Secara harfiah Kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno.
Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetap satu jua. Bhinneka Tunggal
Ika menjadi semboyan bangsa Indonesia dan tertulis di dalam lambang Garuda
Pancasila.Konsep Bhinneka Tunggal Ika sendiri diambil dari kitab Sutasoma karangan
Mpu Tantular, yang hidup pada masa Kerajaan majapahit di sekitar abad ke-14
M.Secara etimologi kata-kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno
yang jika dipisah menjadi Bhinneka memiliki makna ragam atau beraneka, Tunggal
adalah satu, dan Ika adalah itu.Sehingga arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-
beda tetap satu jua. Maknanya, dengan jiwa dan semangat bangsa Indonesia
mengakui realitas bangsa yang majemuk (suku, bahasa, agama, ras, golongan dll)
namun tetap menjunjung tinggi persatuan.Dalam jurnal Kajian Analitik Terhadap
Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” menyatakan bahwa Bhinneka Tunggal Ika
merupakan cerminan keseimbangan antara cerminan keseimbangan antara unsur
perbedaan yang menjadi ciri keanekaan dengan unsur kesamaan yang menjadi ciri
kesatuan. Bhinneka Tunggal Ika merumuskan dengan tegas adanya harmoni antara
kebhinnekaan dan ketunggalikaan, antara keanekaan dan keekaan, antara
kepelbagaian dan kesatuan, antara hal banyak dan hal satu, atau antara pluralisme
dan monisme.Jika pada mulanya Bhinneka Tunggal Ika dipakai untuk menyatakan
semangat toleransi keagaaman antara agama Hindu dan Budha. Setelah dijadikan
semboyan bangsa Indonesia, konteks “Bhinneka” atau perbedaannya menjadi lebih
luas, tidak hanya berbeda agama saja tapi juga suku, bahasa, ras, golongan, budaya,
adat istiadat bahkan bisa ditarik kedalam perbedaan dalam lingkup yang lebih kecil
seperti perbedaan pendapat, pikiran/ide, kesukaan, atau hobi.
5
(1979), Mohammad Hatta menuliskan bahwa usai merdeka, semboyan ini
dicantumkan dengan lambang yang dibuat oleh Sultan Abdul Hamid (di Pontianak)
dan diresmikan pemakaiannya oleh Kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950
sebagai semboyan lambang negara.Melalui semboyan ini, Indonesia kemudian
menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bhinneka Tunggal Ika sendiri
diteliti pertama kali oleh Prof. H. Kern (1888). Semboyan ini sendiri pada mulanya
tertera dalam lontar yang tersimpan di Perpustakaan Kota Leiden (Purusadasanta
atau Sutasoma).Semboyan ini kemudian diteliti kembali oleh Muhammad Yamin di
tahun-tahun berikutnya dan kemudian ia tuliskan di dalam bukunya 6000 tahun Sang
Merah Putih pada tahun 1954. Sejarah semboyan Bhinneka Tunggal Ika menempuh
proses evolusi dan kristalisasi mulai sebelum kemerdekaan, pergerakan nasional
1928 sampai berdirinya negara Republik Indonesia pada tahun 1945.Setelah
dijadikan sebagai semboyan Bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika menjadi
pernyataan bangsa Indonesia yang mengakui realitas bangsa yang majemuk namun
tetap menjunjung tinggi persatuan.
Berikut ini prinsip-prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang perlu kamu ketahui:
1. Common Denominator
Tidak Sektarian dan Eksklusif maksudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
setiap rakyat Indonesia tidak dibenarkan untuk menganggap bahwa diri atau
6
kelompoknya sebagai yang paling benar dibanding orang atau kelompok
lain.Pandangan-pandangan sektarian dan eksklusif harus dihilangkan, karena ketika
sifat sektarian dan eksklusif sudah terbentuk, maka akan ada banyak konflik yang
terjadi dikarenakan kecemburuan, kecurigaan, sikap yang berlebih-lebihan serta
kurang memperhitungkan keberadaan kelompok atau pribadi lain.
3. Tidak Formalistis
Bhinneka Tunggal Ika sifatnya universal dan menyeluruh. Hal ini dilandasi oleh
adanya rasa cinta mencintai, rasa hormat menghormati, saling percaya
mempercayai, dan saling rukun antar sesama. Dengan cara tersebutlah
keanekaragaman kemudian dapat disatukan dalam bingkai ke-Indonesiaan.
4. Bersifat Konvergen
Bhinneka Tunggal Ika mengandung nilai antara lain: toleransi, inklusif, damai dan
kebersamaan, serta setara. Nilai-nilai tersebut tidak menghendaki sifat yang tertutup
atau eksklusif sehingga memungkinkan untuk mengakomodasi keanekaragaman
budaya bangsa dan menghadapi arus globalisasi.Saling menghormati antar agama,
suku bangsa, menghargai hasil karya orang lain, bergotong royong membangun
bangsa tanpa memandang perbedaan suku, budaya dan agama, tidak saling
membedakan bahkan mencaci karena hal ini dapat menimbulkan konflik serta
menjadi sumber awal pemecah persatuan dan kesatuan bangsa.
6. Semangat Gotong-Royong
7
memverifikasi data atau berita yang diterima dan ingin disebarkan. Karena jejak
digital sangat sulit untuk dihilangkan, setiap harinya ada ribuan berita bohong yang
menyebar dan siap merusak generasi dan keBhinnekaan negara ini.
Berikut ini penerapan Bhinneka Tungga Ika dalam Kehidupan berbangsa dan
bernegara kita:
1. Perilaku Inklusif
8
Perbedaan pendapat sesungguhnya merupakan hal yang lumrah, apalagi pada sistem
demokrasi. Sistem tersebut kemudian menuntut rakyat bebas mengungkapkan
pendapat masing-masing.
Dengan begitu implementasi dari prinsip Bhinneka Tunggal Ika maka seseorang
diharuskan untuk saling menghormati satu pendapat dan pendapat lainnya.
Perbedaan pendapat tidak perlu dibesar-besarkan, namun harus dicari titik temu
yang mengedepankan kepentingan bersama. Jauhkan sifat divergen dan terapkan
sifat yang konvergen ke dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Seperti halnya dengan prinsip common denominator atau yang dikenal dengan
mencari inti kesamaan. Hal ini kemudian juga sebaiknya diterapkan dalam
melakukan musyawarah untuk mufakat. Dengan adanya beragam gagasan yang
semuanya kemudian dirangkum menjadi satu kesepakatan. Dengan begitu
kesepakatan disini bertujuan untuk mencapai mufakat pada pribadi maupun
kelompok.Masyarakat Indonesia pada dasarnya adalah masyarakat adat yang secara
sosiologis memiliki ikatan dalam kelompok (suku atau etnik) yang sangat kuat.
Pemantapan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam sesanti Bhinneka Tunggal
Ika, sebagai ajaran moral tentang sikap toleran, adil dan bergotong royong
merupakan strategi yang tepat untuk mengatasi nilai-nilai baru yang cenderung
bergesekan.
9
3.Menghindari perkelahian/pertikaian yang dapat merugikan diri sendiri dan orang
lain
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara harfiah Kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno. Bhinneka
Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetap satu jua. Bhinneka Tunggal Ika menjadi
semboyan bangsa Indonesia dan tertulis di dalam lambang Garuda Pancasila. Setelah
dijadikan sebagai semboyan Bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika menjadi
pernyataan bangsa Indonesia yang mengakui realitas bangsa yang majemuk namun
tetap menjunjung tinggi persatuan. prinsip-prinsip Bhinneka Tunggal Ika adalah
10
ikatan dalam kelompok (suku atau etnik) yang sangat kuat. Arus globalisasi yang kian
deras telah membawa serta nilai-nilai baru yang tidak sepenuhnya dapat
diakomodasi atau dipahami oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
B. Saran
Dalam menulis makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
belum sempurna meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pada
pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, D.B., & Zuliyah, S. (2013). Nilai-nilai Ke-Bhinneka Tunggal Ika dalam Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Yogyakarta
11
12