Disusun Oleh :
Kelompok 8
Assalamu’allaikum wr.wb
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, kami ucapkan
terimakasih kepada Bapak Dr. Tusriyanto, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pancasila
telah memberi kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini, adapun tema dari
makalah ini yaitu “BHINEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI SEMBOYAN NEGARA”.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah pancasila, dengan pembahasan
mengenai Bhineka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara sehingga pembaca dapat mengetahui
ilmu dan manfaat dari pancasila, selanjutnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-
hari.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan karya yang akan datang.
Kami selaku penulis mohon maaf apabila ada kesalahan kata yang kurang berkenan.
Wassalamu’allaikum wr.wb
Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan Masalah..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................
B. Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bhinneka Tunggal Ika sebagai lambang negara Indonesia yang menekankan
komposisi pada keanekaragaman suku bangsa, bahasa, ras, etnis, kebudayaan maupun
agama. Bhineka Tunggal Ika mengidentifikasikan bahwa meskipun beraneka ragam tetapi
tetap satu juga yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga jadi
semboyan bangsa Indonesia dalam persatuan maupun kesatuan. Bhineka Tungga Ika
sebagai upaya pemersatu diantara berbagai keanekaragaman yang ada pada masyarakat
Indonesia diantaranya beraneka ragam dalam suku, ras, budaya, bahasa, maupun agama
yang diatur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Bhinneka Tunggal Ika menjadi pedoman dan acuan bagi warga negara Indonesia
sebagai pemersatu dalam persatuan dan kesatuan NKRI. Pada semboyan ini masyarakat
akan dihadapkan dalam berbagai konflik atau pemersalahan diantara warga negaranya.
Hal itu terlihat dalam berbagai konflik yang diungkapkan oleh Irwan Abdullah dengan
judul Bhinneka Tunggal Ika dalam keragaman budaya Indonesia yang dijelaskan bahwa
terdapat berbagai kegagalan penerapan semboyan Bhinneka tunggal Ika sebagai
semboyan negara.
Konflik baik antar individu maupun antar kelompok, itu biasa terjadi karena
adanya perbedaan, seperti: pendirian, pendapat, etnis, budaya, kepentingan, dan lain-lain.
Masyarakat itu bersifat dinamik. Dinamika dan perubahan sosial menyebabkan terjadinya
perubahan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat. Terdapat berbagai macam akar
masalah konflik meliputi sikap cemburu, ada masalah sosial, sikap benci, tidak puasan
batin, kekuasaan, dan emosi manusia yang menyebabkan konflik. Hal itu semua perlunya
penerapan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan masyarakat agar terjadi
keselarasan dalam hidup sesuai dengan UUD 1945 yang berlaku.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, ada beberapa rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana Sejarah Bhinneka Tunggal Ika?
2. Bagaimana Bhinneka Tunggal Ika dalam konteks Indonesia?
3. Apa Keanekaragaman bangsa Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, berikut merupakan tujuan dari penulisaan makalah
ini :
1. Untuk mengetahui sejarah Bhinneka Tunggal Ika
2. Untuk mengetahui Bhinneka Tunggal Ika dalam konteks Indonesia
3. Untuk mengetahui keanekaragaman bangsa indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
1
Melaningrum Andarwati. Menguatkan Karakter Bhinneka Tunggal Ika melalui pembelajaran Sejarah di kelas.
Malang. 2017.
Berbicara mengenai lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia, lambang
Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika ditetapkan secara resmi
menjadi bagian dari Negara Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun
1951 pada 17 Oktober 1951 dan di-Undang-kan pada 28 Oktober 1951 sebagai Lambang
Negara. Usaha pada masa Majapahit maupun pada masa pemerintahan Indonesia
berlandaskan pada pandangan yang sama, yaitu pandangan mengenai semangat rasa
persatuan, kesatuan dan kebersamaan sebagai modal dasar untuk menegakkan Negara.
Sementara itu, semboyan “Tan Hana Darma Mangrwa dipakai sebagai motto
lambang Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas). Makna dari semboyan itu adalah
“Tidak ada kebenaran yang bermuka dua”. Namun, Lemhanas kemudian mengubah
semboyan tersebut mejadi yang lebih praktis dan ringkas, yaitu “Bertahan karena benar”.
Makna “Tidak ada kebenaran bermuka dua” sebenarnya memiliki pengertian agar
hendaknya manusia senantiasa berpegangan dan berlandaskan pada kebenaran yang satu.
Semboyan Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Darma Mangrwa adalaha
ungkapanyang meamaknai kebenaran aneka unsur kepercayaan pada Majapahit. Tidak
hanya Siwadan Budha, tapi juga seajumlah aliran (sekte) yang sejak awal telah dikenal
lebih duku sebagian besar anggota masyarakat Majapahit yang memiliki sifat majemuk 2.
Sehubungan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, cikal bakal dari Singasari,
yakni pada masa Wisnuwardhana sang dhinarmeng ring Jajaghu (Candi Jago), semboyan
tersebut dan Candi Jago disempurnakan pada masa Kerajaan Majapahit. Oleh karena itu,
kedua simbol tersebut lebih dikenal sebagai hasil peradaban masa Kerajaan Majapahit.
Dari segi agama dan kepercayaan, masyarakat Majapahit merupakan masyarakat yang
majemuk. Selain adanya beberapa aliran agama dan kepercayaan yang berdiri sendiri,
muncul juga gejala sinkretisme yang sangat menonjol antara Siwa dan Budha serta
pemujaan terhadap roh leluhur. Namun, kepercayaan pribumi tetap bertahan. Bahkan,
kepercayaan pribumi memiliki peranan tertinggi dan terbanyak di kalangan mayoritas
masyarakat.
2
H.A.R Tilaar. 2007. Mengindonesia Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia: Tinjauan dari Perspektif Ilmu
Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Pada saat itu, masyarakat majapahiat terbagi menjadi beberapa golongan.
Pertama, golongan orang-orang Islam yang datang dari barat dan menetap di Majapahit.
Kedua, golongan orang-orang China yang mayoritas beasal dari Canton, Chang-chou,
dan Fukienyang kemudian bermukin di daerah Majapahit.
Namun, banyak dari mereka masuk agama Islam dan ikut menyiarkan agama
Islam. Ketiga, golongan penduduk pribumi. Penduduk pribumi ini jika berjalan tidak
menggunakan alas kaki, rambutnya disanggul di atas kepala. Penduduk pribumi
sepenuhnya percaya pada roh-roh leluhur.
3
Dinarti, Novi Suci, Dinie Anggraeni Dewi, and Yayang Furi Furnamasari. Meningkatkan Integrasi Nasional
melalui Implementasi Nilai-Nilai Bhinneka Tunggal Ika. Jurnal Pendidikan Tambusai 5.3 (2021): 7890-7899.
Bahwa bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dalam sebuah proses sejarah yang
sama.
2. Kesatuan Nasib
Bahwa seluruh elemen bangsa Indonesia berada dalam proses sejarah yang sama dan
mengalami nasib yang sama dalam penderitaan dibawah penjajahan dan kebahagiaan
bersama setelah kemerdekaan.
3. Kesatuaan kebudayaan
Bahwa keanekaragaman kebudayaan di Indonesia tumbh menjadi bentuk kebudayaan
nasional.
4. Kesatuan asas kerohanian
Bahwa ide, cita-cita, dan nilai-nilai kerohanian yang menyatu dalam Pancasila
merupakan dasar dari persatuan bangsa Indonesia.
Berdasarkan prinsip-prinsip nasionalisme tersebut, dapat disimpulkan bahwa
nasionalisme memiliki peran peran historis dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia,
yaitu mampu mewujudkan proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945. Persatuan
Indonesia merupakan jiwa dan semangat dari perjuangan Indonesia.
Pemahaman Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara Indonesia
merupakan pilar penting dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Hal ini mengajarkan kepada kita untuk hidup saling mnghormati dan menghargai
perbedaan yang ada diantara masyarakat tanpa memandang suku bangsa, agama, Bahasa,
adat istiadat, wana kulit, dan lain-lain. Sebagai negara kepulauan yang terdi dari pulau-
pulau, Indonesia memiliki beragam adat istiadat, Bahasa, aturan, kebiasaan dan lain-lain
yang berada antar pulau. Tanpa kesadaran untuk menjaga Bhinneka Tungga Ika, ini dapat
menyebabkan berbagai kekacauan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana
setiap orang hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri atau daerahnya sendiri tanpa
memperhatikan kepentingan bersama. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga
Bhinneka Tunggal Ika dengan baik, dan sadar bahwa menyatukan bangsa ini memerlukan
perjuangan yang panjang yang dilakukan oleh para pendahulu kita dalam menyatukan
wilayah Republik Indonesia menjadi negara kesatuan.
C. Keanekaragaman Bangsa Indonesia
Keanekaragaman di Indonesia bukanlah sesuatu yang bertentangan atau
merugikan, melainkan justru menjadi bagian dari persatuan bangsa dan negara.
Keanekaragaman ini memperkaya sifat dan makna dari persatuan Indonesia. Dalam
proses perkembangan persatuan suatu bangsa (Nasionalisme), ada dua aspek kekuasaan
yang mempengaruhinya : Kekuasaan fisik (lahir) atau yang juga disebut kekuasaan
material yang meliputi kekerasan, paksaan, ide-ide, dan kepercayaan. Persatuan bangsa
yang dikendalikan oleh kekuasaan fisik akan berkembang menjadi bangsa yang
materialistik.
Bhinneka Tunggal Ika sangat dihormati oleh masyarakat Indonesia. Semboyan ini
menunjukan meskipun ada perbedaan dalam budaya, suku, ras, bahasa, dan agama,
namun masyrakat tetap bersatu dan menjunjung tinggi prinsip persatuan dan kesatuan.
Faktor keberagaman dindonesia meliputi letak geografis yang strategis, kondisi alam
yang yang berbeda, bentuk kepulauan, faktor transportasi dan komunikasi, sejarah, sikap
terhadap perubahan nilai, kondisi iklim, keanekaragaman ras, agam, dan pengaruh
budaya.
1. Letak geografis yang strategis
Indonesia terletak diantara dua samudera dan dua benua , yauitu Samudera Pasifik
dan Samudera Hindia, serta benua Asia dan Benua Australia. Letak ini membuat
Indonesia terlibat dalam jalur perdagangan dengan negara lain, sehingga pedagang asing
yang datng ke Indonesia membawa budaya dan bahasa yang berbeda. Budaya dan Bahasa
ini kemudian diadaptasi dan dikembangkan oleh Indonesia, menyebabkan keragaman
budaya dan bahasa dinegara ini.
Kondisi alam ini menyebabkan perkembangan adat istiadat yang berbeda disetiap
pulau memiliki kondisi alam yang berbeda-beda disetiap pulau. Ini menyebabkan
keragaman dalam budaya dan adat istiadat di Indonesia.
3. Bentuk kepulauan
Seiring dengan perkembangan teknologi, transportassi dan komunikasi menjadi
lebih mudah, sehingga memungkinkan adanya interaksi antar pulau yang lebih sering.
Hal ini menyebkan terjadinya pertukaran budaya dan nilai-nilai antar pulau, yang pada
akhirnya menyebabkan keberagaman masyarakat Indonesia.
5. Sejarah
7. Kondisi iklim
Negara Indonesia dikenal sebagai negara multietnik, dengan beragam ras yang hidup
disana. Ras melayu mongoloid tersebar diwilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa,
dan Bali. Ras Melanesoid terdapat di Papua , NTT, dan Maluku. Selain itu, pendatang
seperti India, Timur tengah, Australia, Eropa dan Amerika juga memiliki peran dalam
keragaman etnik di Indonesia. Ras mongoloid Asia seperti Cina, Korea dan jepang juga
memiliki peran dietnik Indonesia. Setiap ras memiliki budaya yang berbeda-beda dan
terkadang terjadi akulturasi yang menambah keragaman budaya di Indonesia. Oleh
karena itu, ras merupakan salah satu faktor yang menyebabkan keragaman dalam
masyarakat Indonesia.
9. Agama
Setiap agama memiliki tata nilai yang berbeda yang tercermin dalam perilaku sehari-
hari para pemeluknya. Kehidupan umat beragama yang rukun dan toleran memberikan
warna tersendiri bagi keberagaman Indonesia. Indonesia mengakui enam agama, yakni
Islam, Katolik, Kristn Protestran, Buddha, Hindu, serta Konghucu. Selain ke enam agama
itu, banyak masyarakat tradisonal Indonesia yang masih menganut beberapa aliran
kepercayaan. Contohnya kejawen.
Pengaruh budaya asing juga dapat dilihat dari pengaruh budaya Eropa pada masa
kolonial Belanda, atau budaya cina pada masa kerajaan majapahit. Hal ini menunjukkan
bahwa pengaruh budaya dan nilai-nilai dalam masyarakat Indonesia, sehingga menambah
keragaman dalam masyarakat.
Setiap suku bangsa memiliki desain dan corak yang unik dan sering digunakan
dalam upacara adat atau pernikahan. Namun, pakaian adat juga beradabtasi dengan
perkembangan fashion saat ini. Keberagaman pakaian adat disetiap provinsi juga menjadi
simbol keunikan didaerahnya dan memiliki nama yang berbeda- beda.
2. Bahasa
1. Rumah adat
Setiap rumah adat di Indonesia memiliki desain dan fungsi yang berbeda-beda,
yang ditentukan oleh budaya, sejarah, dan kondisi geografis setempat. Rumah adat juga
di pertahankan sebagai simbol dan peninggalan sejarah yang pentig bagi masyarakat
setempat, serta digunakan upacara adat dan kegiatan sosial.
Alat musik tradisonal yang popular di Indonesia antara lain gamelan, angklung,
kendang, dan sasando. Alat musik tradisonal ini banyak digunakan dalam upacara adat
dan perayaan rakyat, serta menjadi salah satu simbol budaya Indonesia yang kaya dan
beragam.
3. Suku
Indonesia terdiri dari berbagai suku seperti melayu, batak, bugis, jawa, Madura,
dan lain-lainya. Terdapat 300 suku di Indonesia4.
4
SUPARLAN, Parsudi. Bhinneka Tunggal Ika: keanekaragaman sukubangsa atau kebudayaan. Antropologi
Indonesia, 2014.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bhinneka Tunggal Ika sebagai lambang negara Indonesia yang menekankan
komposisi pada keanekaragaman suku bangsa, bahasa, ras, etnis, kebudayaan maupun
agama. Bhineka Tunggal Ika mengidentifikasikan bahwa meskipun beraneka ragam tetapi
tetap satu juga yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga jadi
semboyan bangsa Indonesia dalam persatuan maupun kesatuan. Bhineka Tungga Ika
sebagai upaya pemersatu diantara berbagai keanekaragaman yang ada pada masyarakat
Indonesia diantaranya beraneka ragam dalam suku, ras, budaya, bahasa, maupun agama
yang diatur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Hal ini penting untuk dijaga agar tidak terjadi kekacauan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Keberagaman Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah letak geografis Indonesia yang memungkinkan keragaman budaya dan
suku bangsa dari wilayah lain untuk tinggal dan berinteraksi di Indonesia. Selain itu,
faktor sejarah, perdagangan, sikap terhadap perubahan, iklim, transportasi dan
komunikasi, serta etnisitas juga mempengaruhi keragaman suku dan budaya di Indonesia
yang merupakan salah satu ciri yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.
B. Saran
Pada saat pembuatan makalah penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan
dari banyaknya sumber penulis akan memperbaiki makalah tersebut. Oleh sebab itu
penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan
diatas.
DAFTAR PUSTAKA
H.A.R Tilaar. 2007. Mengindonesia Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia: Tinjauan dari
Perspektif Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dinarti, Novi Suci, Dinie Anggraeni Dewi, and Yayang Furi Furnamasari. Meningkatkan
Integrasi Nasional melalui Implementasi Nilai-Nilai Bhinneka Tunggal Ika. Jurnal
Pendidikan Tambusai 5.3 (2021): 7890-7899.
Utami, Indah Wahyu Puji, and Aditya Nugroho Widiadi. Wacana Bhineka Tunggal Ika dalam
Buku Teks Sejarah. Paramita: Historical Studies Journal 26.1 (2016).