Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PPKN

BHINEKA TUNGGAL IKA

Disusun Oleh:
Kelompok 7

I Gusti Bagus Surya Aldi Permana 11


I Komang Agus Ambara Putra 12
I Nyoman Surya Lingga Pratama 16
Ida Bagus Widodareno Putra Hanurama 19
Kadek Naela Puja Cahyani 20
Kadek Wila Dwi Cahyani 21
Ni Desak Putu Pradnya Widiantari 24

X.2
SMA NEGERI 2 TABANAN
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan
Yang Maha Esa karena dengan rahmatnya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata pelajaran. Dalam makalah ini,
kami akan sedikit menjelaskan tentang BHINEKA TUNGGAL IKA.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan di susun dalam berbagai
keterbatasan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat
membangun, sehingga mendorong kami untuk bisa memperbaikinya.

Semoga makalah yang kami buat ini juga bisa bermanfaat kepada siapa saja yang
membacanya dan juga bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan terutama bagi kami
sebagai siswa siswi SMA NEGERI 2 TABANAN.

Tabanan, 13 Januari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................2
2.1 Sejarah Bhineka Tunggal Ika..............................................................2
2.2 Arti dan Makna Bhineka Tunggal Ika.................................................2
2.3 Fungsi Bhineka Tunggal Ika...............................................................3
2.4 Prinsip Prinsip Bhineka Tunggal Ika...................................................4
2.5 Penerapan Bhineka Tunggal Ika Dalam Kehidupan Sehari................5
BAB III PENUTUP.......................................................................................6
3.1 Kesimpulan..........................................................................................6
3.2 Saran....................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan berbahasa Jawa kuno, terdiri dari dua kata
majemuk tunggal, yaitu Bhineka dan Ika serta tunggal dan ika. Secara harfiah
mempunyai arti beda Itu Tunggal kemudian dimaknai dengan berbeda?beda tapi tetap
satu jua. Semboyan ini pernah dipakai oleh pujanga kenamaan Nusantara Mpu Tantular
dalam bukunya Sutasoma. Buku ini ditulis pada masa pemerintahan Hayam Wuruk,
Raja Majapahit pada pertengahan abad ke 14 dalam buku itu istilah ini dipakai oleh Mpu
Tantular untuk menyebutkan betapa rukunnya umat beragama pada waktu itu.
Setelah menjadi Semboyan pada lambang negara Indonesia, maka kalimat
itu bukan saja mengambarkan kenyataan objektif dalam lapangan agama saja,
tetapi Bhineka Tunggal Ika mengambarkan berbagai kenyataan dan keberadaan
bangsa inndonesia yang pluralitas ini. Baik dari segi agama, suku bangsa, bahasa,
adat istiadat tempat tingal dan sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Sejarah tentang Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa
indonesia ?
2. Apa arti dan makna dari Bhineka Tunggal Ika?
3. Apa saja fungsi Bhineka Tunggal Ika pada bangsa Indonesia?
4. Sebutkan prinsip-prinsip Bhineka Tunggal Ika?
5. Penerapan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana Sejarah Bhineka Tunggal Ika sebagai Semboyan
bangsa Indonesia
2. Untuk mengetahuia arti dan makna makna Bhineka Tunggal Ika
3. Untuk mengetahui dan memahami fungsi Bhineka Tunggal Ika
4. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip Bhineka Tunggal Ika
5. Untuk mengetahui Penerapan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bhineka Tunggal Ika


Sejarah Bhineka Tunggal Ika bermula pada abad ke-14 Masehi di pulau Jawa,
Indonesia. Semboyan Bhineka Tunggal Ika ini pertama kali ditemukan dalam prasasti
Tugu yang ditemukan di desa Ciaruteun Ilir, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Prasasti ini
berasal dari masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit pada tahun
1356 Masehi.
Prasasti Tugu menyampaikan pesan tentang persatuan dan kerukunan di tengah
perbedaan dalam beragama. Prasasti ini berisi kutipan dari kitab Sutasoma, salah satu
karya sastra dari pengarang Jawa Kuno, Mpu Tantular. Kutipan tersebut berbunyi “Wan
wengi, windu sinunggal, winuwus bhinneka tunggal ika” yang berarti “Walaupun
berbeda-beda, dalam perbedaan itu tetap ada kesatuan”.
Pada saat itu, pesan Bhineka Tunggal Ika dalam prasasti Tugu menegaskan
pentingnya toleransi dan persatuan di antara berbagai kepercayaan dan keyakinan yang
ada di Nusantara. Semboyan ini menggarisbawahi nilai-nilai pluralisme dan harmoni
dalam kehidupan beragama. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Bhineka
Tunggal Ika diadopsi sebagai semboyan nasional. Pada 18 Agustus 1950, semboyan ini
secara resmi dijadikan semboyan negara dan dituangkan dalam pasal 36A Undang-
Undang Dasar 1945. Bhineka Tunggal Ika menjadi prinsip yang melandasi kerukunan
dan persatuan di Indonesia, menghargai keberagaman suku, agama, ras, dan budaya
sebagai sumber kekayaan bangsa.

2.2 Arti dan Makna Bhineka Tunggal Ika


Secara harfiah Kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno. Bhinneka
Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetap satu jua. Bhinneka Tunggal Ika menjadi
semboyan bangsa Indonesia dan tertulis di dalam lambang Garuda Pancasila. Secara
etimologi kata-kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno yang jika
dipisah menjadi Bhinneka memiliki makna ragam atau beraneka, Tunggal adalah satu,
dan Ika adalah itu.
Sehingga arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetap satu jua. Maknanya,
dengan jiwa dan semangat bangsa Indonesia mengakui realitas bangsa yang majemuk
(suku, bahasa, agama, ras, golongan dll) namun tetap menjunjung tinggi persatuan.
Berikut arti dan makna Bhineka Tunggal Ika :
1. Keberagaman yang bersatu
Bhineka Tunggal Ika menggambarkan konsep bahwa meskipun Indonesia terdiri dari
beragam suku, agama, ras, dan budaya, bangsa Indonesia tetap menjadi satu kesatuan
yang tidak terpisahkan. Keberagaman tersebut diakui, dihargai, dan disatukan dalam
semangat persatuan.
2. Toleransi dan saling menghormati
Semboyan Bhineka Tunggal Ika ini mengajarkan pentingnya nilai-nilai toleransi, saling
menghormati, dan hidup berdampingan dalam harmoni di tengah perbedaan. Masyarakat
Indonesia diharapkan mampu menghormati hak-hak orang lain dalam beragama,
berkeyakinan, dan berbudaya.
3. Persatuan dalam perbedaan
Bhineka Tunggal Ika mengajarkan bahwa meskipun terdapat perbedaan dalam suku,
agama, dan budaya, persatuan dan persaudaraan harus dijaga. Semua warga negara
Indonesia memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama dalam mencapai kemajuan
bersama dan membangun bangsa yang kuat.
4. Kekayaan budaya dan keunikan
Bhineka Tunggal Ika juga mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang terdiri dari
berbagai tradisi, bahasa, kesenian, dan adat istiadat yang berbeda. Semua kekayaan
budaya ini merupakan warisan yang harus dijaga dan dipertahankan sebagai identitas
bangsa.

2.3 Fungsi Bhineka Tunggal Ika


1. Mempertahankan kerukunan sosial
Bhineka Tunggal Ika menjadi landasan dalam menjaga kerukunan sosial di
Indonesia. Semboyan ini mengajarkan nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan
hidup berdampingan dalam harmoni di tengah perbedaan suku, agama, ras, dan
budaya.
2. Menghormati perbedaan
Bhineka Tunggal Ika mendorong masyarakat Indonesia untuk menghormati
perbedaan dalam suku, agama, ras, dan budaya. Semboyan ini mengajarkan
pentingnya mengakui dan menghargai hak-hak individu dan kelompok untuk
menjalankan kepercayaan dan budaya mereka sendiri.
3. Membangun persatuan
Bhineka Tunggal Ika menekankan pentingnya persatuan di tengah perbedaan.
Semboyan ini mengajarkan bahwa meskipun berbeda-beda, bangsa Indonesia tetap
satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Fungsi semboyan ini adalah memperkuat ikatan
persaudaraan dan kerja sama antarwarga negara dalam mencapai kemajuan bersama.
4. Menghargai keanekaragaman budaya
Bhineka Tunggal Ika mempromosikan penghargaan terhadap keanekaragaman
budaya di Indonesia. Semboyan ini mengajarkan pentingnya menjaga dan memelihara
warisan budaya yang beragam sebagai identitas bangsa yang kaya dan berwarna.
5. Memperkuat identitas nasional
Bhineka Tunggal Ika menjadi simbol dari keberagaman dan persatuan dalam
bingkai kehidupan nasional Indonesia. Semboyan ini memperkuat identitas nasional
sebagai bangsa yang beragam namun tetap bersatu dalam semangat persatuan,
kesetaraan, dan keadilan.
2.4 Prinsip Prinsip Bhineka Tunggal Ika
Berikut ini prinsip-prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang perlu kamu ketahui:
1. Common Denominator
Terdapat 5 agama di Indonesia, namun sesuai dengan prinsip pertama Bhinneka
Tunggal Ika perbedaan dalam hal keagamaan haruslah dicari common denominatornya,
atau dengan kata lain menemukan persamaan dalam perbedaan sehingga semua rakyat
Indonesia dapat hidup
Demikian juga dengan berbagai aspek lain dengan segala perbedaannya di Indonesia,
seperti rukun berdampingan.adat dan kebudayaan di setiap daerah. Semua keberagaman
adat dan budaya tersebut tetap diakui keabsahannya dengan segala perbedaan yang ada
tetap Bersatu dalam Negara kesatuan republik Indonesia.
2. Tidak Sektarian dan Enklusif
Tidak Sektarian dan Eksklusif maksudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
setiap rakyat Indonesia tidak dibenarkan untuk menganggap bahwa diri atau kelompoknya
sebagai yang paling benar dibanding orang atau kelompok lain.
Pandangan-pandangan sektarian dan eksklusif harus dihilangkan, karena ketika sifat
sektarian dan eksklusif sudah terbentuk, maka akan ada banyak konflik yang terjadi
dikarenakan kecemburuan, kecurigaan, sikap yang berlebih-lebihan serta kurang
memperhitungkan keberadaan kelompok atau pribadi lain.
3. Tidak Formalistis
Bhinneka Tunggal Ika sifatnya universal dan menyeluruh. Hal ini dilandasi oleh adanya
rasa cinta mencintai, rasa hormat menghormati, saling percaya mempercayai, dan saling
rukun antar sesama. Dengan cara tersebutlah keanekaragaman kemudian dapat disatukan
dalam bingkai ke-Indonesiaan.
4. Bersifat Konvergen
Bersifat Konvergen maksudnya segala keanekaragaman bukan untuk dibesar-besarkan,
tetapi harus dicari titik temu yang dapat membuat segala kepentingan bertemu di tengah.
Hal ini dapat dicapai jika terdapat sikap toleran, saling percaya, rukun, non sektarian, dan
inklusif di antara masyarakat.
5. Prinsip Pluralistik dan Multikultural
Bhinneka Tunggal Ika mengandung nilai antara lain: toleransi, inklusif, damai dan
kebersamaan, serta setara. Nilai-nilai tersebut tidak menghendaki sifat yang tertutup atau
eksklusif sehingga memungkinkan untuk mengakomodasi keanekaragaman budaya bangsa
dan menghadapi arus globalisasi.
Saling menghormati antar agama, suku bangsa, menghargai hasil karya orang lain,
bergotong royong membangun bangsa tanpa memandang perbedaan suku, budaya dan
agama, tidak saling membedakan bahkan mencaci karena hal ini dapat menimbulkan
konflik serta menjadi sumber awal pemecah persatuan dan kesatuan bangsa.
6. Semangat Gotong-Royong
Semangat gotong-royong tidak selalu tentang bahu-membahu membersihkan
lingkungan, atau menjaga keamanan lingkungan sekitar rumahmu. Tapi juga pada
semangat gotong-royong dalam melawan hoax atau berita bohong yang kini tersebar
dimana-mana atas nama clickbait.
Biasakan untuk memverifikasi data atau berita yang diterima dan ingin disebarkan.
Karena jejak digital sangat sulit untuk dihilangkan, pasalanya, setiap harinya, ada ribuah
hoax yang menyebar dan siap merusak generasi dan keBhinnekaan negara ini. Dalam
menguatkan sifat gotong royong yang kita miliki dan jiwa kebangsaan, demokrasi, huku,
serta multikultural dalam mendukung terwujudnya warga negara yang sadar akan hak dan
kewajibannya, buku Meneguhkan Jiwa Dan Semangat Nasionalisme
2.5 Penerapan Bhineka Tunggal Ika Dalam Kehidupan Sehari
1. Saling tolong menolong antar sesama.
2. Menerima dan menghormati keyakinan agama orang lain tanpa membedakan.
3. Menghargai dan menghormati para penganut agama yang diakui di Indonesia.
4. Menjalin tali silaturahmi yang baik dalam lingkungan bermasyarakat. 5. Saling
toleransi antar umat beragama.
6. Membentuk hubungan persaudaraan dengan berbagai kelompok etnis.
7. Peduli terhadap kebersihan bersama di lingkungan masyarakat.
8. Berpartisipasi dalam gotong royong di lingkungan tempat tinggal.
9. Mendukung kegiatan sosial yang mempersatukan berbagai kelompok.
10. Saling berbagi kepada sesama yang sedang membutuhkan.
11. Berkerjasama dengan tetangga tanpa memandang latar belakangnya.
12. Melibatkan etika dalam bisnis yang mencerminkan Bhinneka Tunggal Ika.
13. Mengedepankan kepentingan bersama.
14. Melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan bersama.
15. Menjaga kerukunan demi memperkuat persatuan dan kesatuan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari materi Bhineka Tunggal Ika, bagaimana Sejarah dari terciptanya
Bhineka Tunggal Ika yang awal ditemukan di prasasti tugu pada zaman Kerajaan
Majapahit. Prasasti ini berisi kutipan dari kitab Sutasoma, salah satu karya sastra dari
pengarang Jawa Kuno, Mpu Tantular. Kutipan tersebut berbunyi “Wan wengi, windu
sinunggal, winuwus bhinneka tunggal ika” yang berarti “Walaupun berbeda-beda,
dalam perbedaan itu tetap ada kesatuan”. Bhineka Tunggal Ika memiliki banyak arti
dan makna, dan juga prinsip prinsip yang dapat di terapkan pada kehidupam sehari hari.

3.2 Saran
Diharapkan agar Siswa/siswi dapat terus menanamkan nilai-nilai ke-Indonesiaan
keberagaman, agar memiliki kesadaran yang tinggi dan kemampuan untuk mempelajari
Pendidikan Kewarganegaraan, ini akan mempermudah penanaman nilai keIndonesiaan
yang dilakukan siswa. Selain mempelajari PPKn yang begitu banyak berperan dalam
keseharian sebagai warga Negara yang baik Guru juga dapat memberikan contoh
kepada siswa dengan mengajarkan untuk selalu hidup bertoleransi, saling tolong
menolong, menghormati orang yang sedang beribadah, menghargai pendapat orang
lain, dan tidak memilih-milih dalam berteman.
DAFTAR PUSTAKA

https://nasional.sindonews.com/read/1243225/15/35-contoh-sikap-penerapan-bhinneka-
tunggal-ika-dalam-kehidupan-sehari-hari-1699081894 Diakses pada 13 Januari 2023
pukul 12.05
https://www.gramedia.com/literasi/bhinneka-tunggal-ika/
#E_Penerapan_Bhinneka_Tunggal_Ika_dalam_Kehidupan_Sehari-hari Diakses pada 13
Januari 2023 pukul 13.01
https://fahum.umsu.ac.id/bhineka-tunggal-ika-pengertian-arti-makna-dan-sejarah/
Diakses pada 14 Januari 2023 pukul 09.23

Anda mungkin juga menyukai