Anda di halaman 1dari 46

Kebhinnekaan Bangsa

Indonesia

Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Pendidikan Pancasila


dan Kewarganergaraan Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019
Disusun oleh:
X MIPA-2 (KELOMPOK 1)
1. Aprilia Maya Lestari (04)
2. Mochammad Hikham Saujana (17)
3. Safitri Aulia Suratno (26)

SMA NEGERI 1 BAE


Jln. Jendral Sudirman KM 4 Telp (0291) 4388 21
Kudus 59322 Website: http://sma1baekudus.sch.id
Email: sma1bae@gmail.com
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia”.

    Makalah ilmiah ini telah kami susun untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan . Kami menyelesaikannya dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

    Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

    Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Kebhinekaan Bangsa Indonesia”
ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Kudus, 16 Januari 2019

Penyusun,
DAFTAR ISI

Kata pengantar.................................................................................................... ii

Daftar isi .............................................................................................................. iii

Bab I Pendahuluan ............................................................................................. 1


1.1 Latar belakang ..................................................................................... ................ 1
1.2 Rumusan masalah ................................................................................ ................ 2
1.3 Maksud dan tujuan ............................................................................... ................ 2

Bab II Pembahasan .................................................................................... ................ 3

2.1 Kebhinnekaan Bangsa Indonesia............................................................ ................ 3

Bab III Penutup ......................................................................................... ................ 10

a. Kesimpulan .......................................................................................... ................. 10


b. Saran .................................................................................................... ................. 10

Daftar Pustaka ........................................................................................... ................. 12

Lampiran-lampiran ................................................................................... ................. 13

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara kesatuan yang penuh dengan keragaman. Indonesia
terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan
kepercayaan, dll. Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah kepercayaan yang
ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat
dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain
kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai
kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai
kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah
penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia.
Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai
dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal
ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan
masyarakat di Indonesia yang berbeda.
Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses
asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis
kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-
agama besar di Indonesia juga ikut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia
sehingga mencerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia
adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat
heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok suku
bangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional
hingga ke modern, dan kewilayahan. Dengan keanekaragaman kebudayaannya
Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara
lainnya.

Walaupun Indonesia memiliki keberagaman budaya yang amat besar, namun


Indonesia mampu mepersatukan berbagai keragaman itu sesuai dengan semboyan
bangsa Indonesia “Bhineka Tunggal Ika” . Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau
semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda
Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda
tetapi tetap satu”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diketahui rumusan masalah sebagai
berikut:
2.1 Bagaimana bingkai Bhinneka Tunggal bagi Bangsa Indonesia?

1.3 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini adalah agar dapat dimanfaatkan
sebaik mungkin sehingga dapat memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan yang diberikan pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019 dan
sebagai sarana atau media pembelajaran serta menambah wawasan atau pengetahuan
bagi pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kebhinnekaan Bangsa Indonesia


1. Sejarah Bhinneka Tunggal Ika
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika diungkapkan pertama kali oleh Mpu
Tantular, pujangga agung kerajaan Majapahit yang hidup pada masa pemerintahan
Raja Hayamwuruk, di abad ke empatbelas (1350-1389). Sesanti tersebut terdapat
dalam karyanya; kakawin Sutasoma yang berbunyi “Bhinna ika tunggal ika, tan
hana dharma mangrwa, “ yang artinya “Berbeda-beda itu, satu itu, tak ada
pengabdian yang mendua.” Semboyan yang kemudian dijadikan prinsip dalam
kehidupan dalam pemerintahan kerajaan Majapahit itu untuk mengantisipasi adanya
keaneka-ragaman agama yang dipeluk oleh rakyat Majapahit pada waktu itu.
Meskipun mereka berbeda agama tetapi mereka tetap satu dalam pengabdian.

Dalam kitab Sutasoma, definisi Bhineka Tunggal Ika lebih ditekankan pada
perbedaan dalam hal kepercayaan dan keanekaragaman agama yang ada di kalangan
masyarakat Majapahit. Namun, sebagai semboyan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, konsep Bhineka Tungggal Ika bukan hanya perbedaan agama dan
kepercayaan menjadi fokus, tapi pengertiannya lebih luas. Bhineka Tunggal Ika
sebagai semboyan Negara memiliki cakupan lebih luas, seperti perbedaan suku,
bangsa, budaya (adat istiadat), beda pulau, dan tentunya agama dan kepercayaan
yang menuju persatuan dan kesatuan Nusantara.

Jika diuraikan kata per kata, Bhineka berarti Berbeda, Tunggal berarti Satu,
dan Ika berarti Itu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa walaupun berbeda-beda, tapi
pada hakekatnya satu. Dengan kata lain, seluruh perbedaan yang ada di Indonesia
menuju tujuan yang satu atau sama, yaitu bangsa dan Negara Indonesia.

Pada tahun 1951, sekitar 600 tahun setelah pertama kali semboyan Bhinneka
Tunggal Ika yang diungkap oleh Mpu Tantular, ditetapkan oleh pemerintah
Indonesia sebagai semboyan resmi Negara Republik Indonesia dengan Peraturan
Pemerintah No.66 tahun 1951. Peraturan Pemerintah tersebut menentukan bahwa
sejak 17 Agustus 1950, Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan sebagai seboyan yang
terdapat dalam Lambang Negara Republik Indonesia, “Garuda Pancasila.” Kata
“bhinna ika,” kemudian dirangkai menjadi satu kata “bhinneka”. Pada perubahan
UUD 1945 yang kedua, Bhinneka Tunggal Ika dikukuhkan sebagai semboyan resmi
yang terdapat dalam Lambang Negara, dan tercantum dalam pasal 36a UUD 1945
yang menyebutkan :”Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika”.

Berbicara mengenai lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia, lambang


Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika ditetapkan secara resmi
menjadi bagian dari Negara Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 1951 pada 17 Oktober 1951 dan di-Undang-kan pada 28 Oktober 1951
sebagai Lambang Negara. Usaha pada masa Majapahit maupun pada masa
pemerintahan Indonesia berlandaskan pada pandangan yang sama, yaitu pendangan
mengenai semangat rasa persatuan, kesatuan dan kebersamaan sebagai modal dasar
untuk menegakkan Negara.

Dengan demikian, Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan yang


merupakan kesepakatan bangsa, yang ditetapkan dalam UUDnya. Oleh karena itu
untuk dapat dijadikan acuan secara tepat dalam hidup berbangsa dan bernegara,
makna Bhinneka Tunggal Ika perlu difahami secara tepat dan benar untuk
selanjutnya difahami bagaimana cara untuk mengimplementasikan secara tepat dan
benar pula.Bhinneka Tunggal Ika berisi konsep pluralistik dan multikulturalistik
dalam kehidupan yang terikat dalam suatu kesatuan. Prinsip pluralistik dan
multikulturalistik adalah asas yang mengakui adanya kemajemukan bangsa dilihat
dari segi agama, keyakinan, suku bangsa, adat budaya, keadaan daerah, dan ras.
Kemajemukan tersebut dihormati dan dihargai serta  didudukkan dalam suatu
prinsip yang dapat mengikat keanekaragaman tersebut dalam kesatuan yang kokoh.
Kemajemukan bukan dikembangkan dan didorong menjadi faktor pemecah bangsa,
tetapi merupakan kekuatan yang dimiliki oleh  masing-masing komponen bangsa,
untuk selanjutnya diikat secara sinerjik menjadi kekuatan yang luar biasa untuk
dimanfaatkan dalam menghadapi segala tantangan dan persoalan bangsa.
2. Bingkai Kebhinnekaan bangsa Indonesia
Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika. Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang
kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai
berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”
ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lambang ini dirancang oleh
Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden
Soekarno, dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada
Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia yang tertulis
pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa
Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Jika diterjemahkan
per kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam". Kata neka dalam bahasa
Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa
Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah
Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna
meskipun beranekaragam tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu
kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan
Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam
budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Persatuan dan keberagaman merupakan topik penting dalam hidup bersama.
Terutama di negara seperti Indonesia yang cukup majemuk warganya.
Tiap warga memiliki keberagaman. Dan Indonesia dapat merdeka karena adanya
persatuan.Hubungan persatuan dan keberagaman bangsa maka perlu dipahami
terlebih dahulu arti dari persatuan.Persatuan dapat muncul karena adanya
keberagaman.Apabila semua memiliki latar belakang yang sama maka tidak ada
yang namanya persatuan.Hubungan antara persatuan dan ke beragaman adalah
keberagaman akan menjadi sebuah kesatuan apabila keberagaman dapat menjadi
saling menghormati dan walaupun ada keberagaman jika terpecah belah tidak akan
menjadi kesatuan. jadi hubungannya jika ada keberagaman yang baik pasti akan
menciptakan kesatuanHubungan persatuan dan keberagaman. Persatuan adalah
berbeda-beda tapi tetap satu.Maka, alam sebuah persatuan, ada keberagaman seperti
budaya, bahasa, etnis, suku, dll dimana pelaku nya saling menghargai dan menerima
keperbedaan dengan pelaku lain. Sehingga dengan menghargai perbedaan atau
keberagaman tersebut, terjadilah persatuan.
Bicara mengenai persatuan, merupakan sesuatu yang sangat penting bagi
bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan persatuan serta keutuhan bangsa Indonesia
kita bisa menjadi kuat. Dengan persatuan serta kerja sama, kita dapat mencapai
sebuah tujuan. Tentu ini selaras dengan ungkapan ‘Bersatu Kita Teguh, Bersecerai
Kita Runtuh’. Maka bangsa Indonesia juga dapat menjadi kuat serta jaya bila
bersatu. Bila kita tidak bersatu, maka kita akan menjadi lemah.Kita juga memiliki
semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang memiliki arti berbeda-beda namun tetap
satu jua. Semboyan ini dapat kita temukan di lambang negara kita yaitu Garuda
Pancasila di bagian kaki. Alasan mengapa semboyan itu dipilih adalah karena
semboyan tersebut sesuai keadaan bangsa Indonesia yang terdiri atas banyak
berbagai suku bangsa. Namun bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Dalam
memperkokoh dan mempererat persatuan bangsa Indonesia, salah satu usaha yang
dapat dilakukan adalah dengan saling menghargai antar budaya suku lainnya. Hal
ini menjadi wajib dilakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Cara yang dapat kita
lakukan untuk menghargai budaya suku bangsa lain yaitu:
1) Tidak meremehkan serta tidak menghina kebiasaan, adat istiadat, serta kesenian
dari suku bangsa/daerah lainnya.
2) Tidak menjelek-jelekkan suku bangsa lain dan jangan menganggap bahwa suku
bangsa sendiri adalah yang lebih baik.
3) Menghargai dan menerima suku, budaya, adat istiadat, serta agama orang lain.
4) Mau untuk mempelajari kebiasaan, adat istiadat, serta kesenian suku bangsa
yang lain.
5) Turut melestarikan, memelihara, serta mengembangkan tradisi serta budaya
yang ada di masyarakat.

Sedangkan cara untuk menjaga komitmen sebuah persatuan adalah sebagai


berikut:

1) Dengan memperbanyak kegiatan yang memerlukan sikap persatuan misalnya


kerja kelompok, gotong royong.

2) Menghargai perbedaan yang ada di sekitar tidak membedakan satu dengan


lainnya.
3) Lebih belajar untuk bagaimana cara menjaga persatuan

Kebhinekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri


keberadaannya untuk mendorong terciptanya perdamaian dalam kehidupan Bangsa
dan Negara. Kebhinekaan harus dimaknai masyarakat melalui pemahaman
multikulturalisme dengan berlandaskan kekuatan spiritualitas. Perbedaan etnis,
religi maupun ideologi menjadi bagian tidak terpisahkan dari sejarah bangsa
Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika dan toleransi yang menjadi perekat untuk
bersatu dalam kemajemukan bangsa. Bhinneka Tunggal Ika merupakan alat
pemersatu bangsa. Untuk itu, kita harus benar-benar memahami maknanya. Selain
semboyan tersebut, negara kita juga memiliki alat-alat pemersatu bangsa sebagai
berikut:

1) Dasar Negara Pancasila


2) Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan
3) Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan
4) Lambang Negara Burung Garuda
5) Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

Persatuan dalam keberagaman memiliki arti yang sangat penting. Persatuan


dalam keberagaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat
mewujudkan hal-hal sebagai berikut.
1) Kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang.
2) Pergaulan antarsesama yang lebih akrab.
3) Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah.
4) Pembangunan berjalan lancar.

Indonesia merupakan negara yang sangat rentan akan terjadinya perpecahan


dan konflik. Hal ini disebabkan Indonesia adalah negara dengan keberagaman
suku, etnik, budaya, agama serta karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya.
Indonesia merupakan negara yang memiliki keistimewaan keanekaragaman
budaya, suku, etnik, bahasa, dan sebagainya dibandingkan dengan negara lain.
Pernahkah kalian mendengar atau membaca peristiwa konflik antarsuku di
Indonesia atau konflik yang mengatasnamakan wilayah atau daerah? Jadikanlah
peristiwa konflik tersebut sebagai pelajaran agar tidak terjadi kembali di masa yang
akan datang. Konflik dapat mengakibatkan perpecahan dan akhirnya merugikan
seluruh rakyat Indonesia.

Pada dasarnya keberagaman masyarakat Indonesia menjadi modal dasar dalam


pembangunan bangsa. Oleh karena itu, sangat diperlukan rasa persatuan dan
kesatuan yang tertanam di setiap warga negara Indonesia. Namun, dalam
kenyataanya masih ada konflik yang terjadi dengan mengatasnamakan suku,
agama, ras atau antargolongan tertentu. Hal ini menunjukkan yang ada harusnya
dapat menjadi modal bagi bangsa ini untuk menjadi bangsa yang kuat. Untuk
mendukungnya, diperlukan persatuan yang kokoh dan kuat. Namun, masih banyak
permasalahan yang harus diselesaikan. Salah satunya masih terjadi bentrokan yang
mengatasnamakan suku tertentu dalam hal penggarapan lahan pertanian atau hutan.
Hal ini menunjukkan belum adanya kesadaran akan sikap komitmen persatuan
dalam keberagaman di Indonesia. Komitmen akan persatuan akan tegak jika
peraturan yang mengatur masalah suku atau hak individu ditegakkan dengan baik.

Jika perselisihan ini diakibatkan karena masalah yang berkaitan dengan hukum,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur
dalam Pasal 28D Ayat (1) bahwa ”Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan
hukum.” Dengan demikian, permasalahan dan perselisihan bisa dihindari dengan
memberikan perlindungan secara penuh kepada setiap warga negara. Untuk
mempersatukan masyarakat yang beragam, perlu ada toleransi yang tinggi
antarkebudayaan. Sikap saling menghargai antargolongan, mengenali, dan
mencintai budaya lain adalah hal yang perlu dibudayakan. Contoh nyata
implementasi hal tersebut adalah dengan mempertunjukkan tarian suku-suku yang
ada di Indonesia. Dengan demikian, setiap suku mempunyai rasa simpati satu sama
lain. Persatuan bangsa merupakan syarat yang mutlak bagi kejayaan Indonesia.
Jika masyarakatnya tidak bersatu dan selalu memprioritaskan kepentingannya
sendiri, maka cita-cita Indonesia yang terdapat dalam sila ketiga Pancasila hanya
akan menjadi mimpi yang tak akan pernah terwujud. Kalian harus mampu
menghidupkan kembali semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang berarti
berbedabeda tetapi tetap satu. Keberagaman harus membentuk masyarakat
Indonesia yang memiliki toleransi dan rasa saling menghargai untuk menjaga
perbedaan tersebut. Kuncinya terdapat pada komitmen persatuan bangsa Indonesia
dalam keberagaman.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari data dan fakta yang telah dipaparkan diatas maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa: Pemahaman nilai-nilai Bhinneka-Tunggal Ika dalam masyarakat
Indonesia dapat wujud secara integral dengan kerjasama seluruh komponen bangsa,
baik oleh pemerintah selaku penyelenggara negara maupun setiap insan pribadi warga.
Peningkatan sosialisasi aktualisasi pemahaman nilai-nilai ke-Bhinneka Tunggal Ika-an
harus dilakukan melalui tindakan nyata dalam kehidupan keseharian seluruh kompenen
warga dalam rangka memperkuat integrasi nasional, karena Indonesia dengan
keberagaman budaya, suku/etnik, bahasa, agama, kondisi geografis, dan strata sosial
yang berbeda. Indonesia dengan gambaran masyarakat majemuk yang terdiri dari suku-
suku bangsa yang berada di bawah kekuasaan sebuah sistem nasional, termasuk di
dalamnya pemerintah yang menjalankan proses pembangunan masyarakat harus
bersinergis untuk bersama-sama membangun persatuan dan kesatuan dengan rakyat
tanpa membedakan keberagaman budaya, bahasa, agama, suku/etnik, dan bahkan strata
sosial, mewujudkan cita-cita bangsa sesuai dengan komitmen bersama, berlandaskan
nilai-nilai yang terkandung dalam ke-Bhinneka Tungal Ika-an yang termaktub dalam
Pancasila. 
Untuk merealisasikan cita-cita ini, masyarakat dan segenap komponen bangsa
harus lebih dewasa dalam mengaktualisasikan pemahaman nila-nilai ke-Bhinneka
Tunggal Ika-an dalam mewujudkan integrasi nasional di negara yang dikenal dengan
kemajemukannya berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 demi pencapaian tujuan
nasional.

3.2 Saran

Untuk melengkapi makalah ini kami akan menyampaikan beberapa saran yang
mungkin bisa membantu mengisi kekurangan-kekurangan yang ada, diantaranya
sebagai berikut:

1) Kuasai terlebih dahulu materi sebelum membuat makalah.


2) Gunakan waktu sebaik mungkin untuk mencari sumber-sumber yang dapat
digunakan untuk melengkapi isi makalah,.
3) Jangan menunda-nunda pekerjaan
4) Jangan pernah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai, teruslah
memperbaiki ketrampilan untuk bekal diri.
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, 2012
(https://id.wikipedia.org/wiki/Bhinneka_Tunggal_Ika) diakses pada tanggal 13 Januari
2019, pukul 11:45

Wikipedia, 2015.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_negara_Indonesia) diakses pada tanggal 13


Januari 2019, pukul 11.50

Republika..“Pentingnya semboyan bhinneka tunggal ika” .8 mei 2017.

(https://www.erepublik.com/en/article/pentingnya-semboyan-bhinneka-tunggal-ika-
1689090/1/20) diakses pada tanggal 13 Januari 2019, pukul 11.53.

Puspita, Arum. “Kebhinekaan bangsa Indonesia”.11 Juni 2017


(https://arumpuspitablog.wordpress.com/2017/06/11/kebhinekaan-bangsa-indonesia/)
diakses pada tanggal 13 Januari 2018, pukul 11.59.
Febbyolla, Vinka. “Hubungan Persatuan dan keberagaman”. 21 April 2018
(http://www.wajibbaca.com/2018/04/apa-hubungan-persatuan-dan-keberagaman.html)
diakses pada 14 Januari 2019, pukul 20.20
Yunus, Andi. “Pentingnya persatuan” .2018
(https://www.mengapa.info/2018/02/mengapa-persatuan-sangat-penting-bagi.html)
diakses pada 14 Januari 2019, pukul 20.25
Akbar, Firman. “Menjaga komitmen persatuan”. 6 Mei 2016
(https://www.infokekinian.com/bagaimana-cara-menjaga-komitmen-persatuan) diakses
pada 14 Januari 2019, pukul 20.37
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas X, Edisi Revisi Jakarta: Kementrian
Pendidika dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016
LAMPIRAN-LAMPIRAN

 LAMPIRAN 1: Hard Copy PPT

 LAMPIRAN 2: 25 Soal Pilihan Ganda (5 Option) dan Jawaban+pembahasan

 LAMPIRAN 3: Jawaban Tugas Mandiri dan Uji Kompetensi

 LAMPIRAN 4: Laporan Pelaksanaan Diskusi

 LAMPIRAN 5: Nilai Uji Pemahaman


-LAMPIRAN 1-
-LAMPIRAN 2-
1. Semboyan bangsa indonesia yang tertulis pada kaki lambang negara Garuda Pancasila
adalah.....
a.Demokrat
b.Demokrasi
c.Pantang menyerah sebelum padam
d.BhinnekaTunggal Ika
e.Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
Jawaban: d. Bhinneka Tunggal Ika
Pada kaki lambang negara, “Garuda Pancasila” tertulis semboyan bangsa Indonesia
yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

2. “Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum
yang adil serta pengakuan yang sama dihadapan hukum.”
Pernyataan diatas tertulis dalam UUD 1945 pasal....
a.28D
b.28C
c.28B
d.28A
e.28E
Jawaban: a.28D
Karena sudah diatur didalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal
28D ayat (1) tahun 1945.

3. Negara Indonesia memiliki alat-alat pemersatu bangsa sebagai berikut,kecuali....


a. Dasar negara pancasila
b. Lambang Negara Burung Garuda
c. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
d. Bahasa Indonesia
e. Alat komunikasi
Jawaban: e. Alat komunikasi
Karena alat komunikasi tidak termasuk contoh alat-alat untuk pemersatu bangsa.

4. Persatuan dalam keberagaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar
dapat mewujudkan hal-hal sebagai berikut,kecuali....
a. Kehidupan yang serasi, selaras dan seimbang
b. Agar semua warga dapat hidup modern
c. Pergaulan antar sesama yang lebih akrab
d. Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah
e. Pembangunan berjalan lancar
Jawaban: b. Agar semua warga dapat hidup modern
Persatuan dalam keberagaman tidak harus diwujudkan dengan hidup
modern,kita dapat kerja gotong royong untuk bisa menerapkan persatuan
dalam keberagaman.

5. Realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya untuk mendorong


terciptanya perdamaian dalam kehidupan bangsa dan negara, adalah pengertian dari...
a. Kebhinekaan
b. Bendera
c. Kenyataan
d. Nyata
e. Pernyataan
Jawaban: a. Kebhinekaan
Khebinekaan yang berasal dari bhineka dalam terjemahan bebas artinya kurang lebih
dalam beraneka, bermacam-macam.

6. Penyelesaian pertikaian atau konflik antar bangsa harus diselesaikan melalui.....


a. Cara-cara damai
b. Perang
c. Adu domba
d. Memaksa
e. Penjajahan
Jawaban: a. Cara-cara damai
Karena dengan menyelesaikan masalah secara damai dapat mempercepat
menyelesaikan masalah tanpa ribut-ribut.

7. Apa arti Semboyan Bhinneka yang tertulis pada kaki lambang negara Garuda
Pancasila....
a. Berbeda-beda
b. Aneka
c. Dia
d. Itu
e. Mereka

Jawaban: a. Berbeda-beda

Bhineka: berbeda, Tunggal: satu, Ika: itu

Jadi bhineka tunggal ika dapat diartikan “berbeda beda tetapi satu.”

8. Arti dari Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah....


a. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh
b. Terdiri dari banyak perbedaan
c. Berbeda-beda tetapi tetap satu
d. Tidak pernah bersatu
e. Tidak seharusnya ada

Jawaban: c.Berbeda-beda tetapi tetap satu

Bhineka: berbeda, Tunggal: satu, Ika: itu

Jadi bhineka tunggal ika dapat diartikan “berbeda beda tetapi satu.”

9. Kebhinnekaan harus dimaknai masyarakat melalui pemahaman multikulturalisme


dengan berlandaskan....
a. Ideologi bangsa
b. Perbedaan etnis
c. Kekuatan spiritual
d. Bendera merah putih
e. Dasar Negara

Jawaban: c.Kekuatan spiritual

Karena Khebinekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri


keberadaanya untuk mendorong terciptanya perdamaian dalam kehidupan bangsa
dan negara.
10. Dimanakah letak semboyan Bhinneka Tuggal Ika dalam lambang negara kita....
a. Kepala Garuda
b. Sayap Garuda
c. Dada Garuda
d. Kaki Garuda
e. Ekor Garuda
Jawaban: d. Kaki Garuda
Semboyan bangsa Indonesia tersebut tertulis pada kaki lambang negara
Garuda Pancasila.

11. 1.Kehidupan yang serasi,selaras,dan seimbang


2.Pergaulan antar sesama yang lebih akrab
3.Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah
4.Pembangunan berjalan lancar.
Contoh diatas merupakan hal-hal yang harus dipahami setiap warga agar dapat
mewujudkan...
a. Kemajuan bangsa
b. Masalah bangsa
c. Persatuan dalam keberagaman
d. Suatu konflik
e. Pertikaian warga
Jawaban: c. Persatuan dalam keberagaman
Persatuan dalam keberagaman memiliki arti yang sangat penting, persatuan
dalam keberagaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat seperti
contoh diatas.

12. Siapa yang merumuskan semboyan Bhinneka Tunggal ika..


a. Ir. Soekarno
b. Moh. Hatta
c. Mpu Tantular
d. Mpu Sindok
e. Soeharto
Jawaban: c. Mpu Tantular
Mpu Tantular merumuskan semboyan itu karena masih relevan akan persoalan
bangsa indonesia dan umat manusia tentang perpecahan akibat perkara agama.

13. Dari mana asal bahasa semboyan Bhinneka Tunggal Ika...


a. Bahasa Indonesia
b. Bahasa Sansekerta
c. Bahasa Arab
d. Bahasa Latin
e. Bahasa jawa kuno
Jawaban: b. Bahasa Sansekerta
Kalimat tersebut merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno yaitu
kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar
abad ke-14.

14. Pada kitab apakah dapat ditemukan konsep semboyan Bhinneka Tunggal Ika....
a. Kitab Sutasoma
b. Kitab Hariwangsa
c. Kitab Smaradhana
d. Kitab Negarakretagama
e. Majalah
Jawaban: a. Kitab Sutasoma
Kalimat tersebut merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno yaitu
kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar
abad ke-14.

15. Masalah yang berkaitan dengan hukum sudah diatur di Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 dalam pasal 28D ayat.....
a. 3
b. 4
c. 1
d. 2
e. 5
Jawaban: c. 1
Karena sudah diatur didalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia pasal 28D ayat (1) tahun 1945.
16. Contoh sikap dan perilaku yang mencerminkan komitmen persatuan,kecuali...
a. Menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan
b. Bergotong royong dalam mengerjakan sesuatu
c. Saling menghargai dan menghormati
d. Tidak membeda bedakan ras,suku, dan agama
e. Adanya konflik yang mengatasnamakan suku,agama,ras
Jawaban: e. Adanya konflik yang mengatasnamakan suku,agama,ras
Adanya semboyan Bhineka Tunggal Ika kita harus menerapkan kedalam sifat
masing-masing agar tidak terjadi rasis antar ras,suku,agama.

17. 1.Bendera Merah Putih sebagai bendera Kebangsaan


2.Konflik antar suku,ras,agama
3.Lambang Negara Burung Garuda
4.Era Globalisasi
5.Dasar Negara Pancasila.
Dari contoh-contoh diatas, yang merupakan termasuk alat-alat pemersatu bangsa
adalah...
a. 2,3,4
b. 1,2,3
c. 1,3,5
d. 3,4,5
e. 3,5,1
Jawaban: c. 1,3,5
Karena bendera merah putih,lambang burung garuda, dan dasar negara
pancasila termasuk contoh alat-alat pemersatu bangsa.

18. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika dikenal untuk pertama kalinya pada masa....
a. Penjajahan
b. Orde baru
c. Majapahit
d. Lalu
e. Kebangkitan
Jawaban: c. Majapahit
Karena semboyan ini pada dasarnya merupakan pernyataan kreatif dalam
usaha mengatasi keaneragaman kepercayaan dan keagamaan.

19. Lambang Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan
secara resmi melalui Peraturan Pemerintah No....Tahun...
a. No 64 Tahun 1951
b. No 65 Tahun 1951
c. No 66 Tahun 1951
d. No 67 Tahun 1951
e. No 66 Tahun 1952
Jawaban: c. No 66 Tahun 1951
Semboyan Bhineka Tunggal Ika ditetapkan menjadi bagian dari Negara
Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 1951.

20. “Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.”
Pernyataan diatas tertulis dalam UUD 1945 pasal...
a. 36A
b. 37D
c. 36B
d. 36C
e. 35A
Jawaban: a. 36A
Pada perubahan UUD 1945 yang kedua, Bhineka Tunggal Ika dikukuhkan
sebagai semboyan resmi yang tercantum dalam pasal 36A UUD 1945.

21. Kapan tanggal penetapan semboyan Bhineka Tunggal Ika..


a. 17 agustus 1945
b. 28 oktober 1951
c. 4 desember 1951
d. 17 oktober 1951
e. 28 agustus 1945
Jawaban: d. 17 oktober 1951
Semboyan “Bhineka Tunggal Ika” ditetapkan secara resmi menjadi bagian
dari negara Indonesia pada tanggal 17 oktober 1951 dan di Undang-undangkan
pada tanggal 28 oktober 1951.

22. Apa nama “bhinneka” sebelum ditetapkan menjadi semboyan dan belum dirangkai
menjadi satu kata...
a. “bhin aka”
b. “bhineke”
c. “bhin eka”
d. “bhinnaka”
e. “bhinna ika”
Jawaban: e. “bhinna ika”
Bhineka Tunggal Ika ditetapkan sebagai semboyan yang terdapat dalam
Lambang Negara Republik Indonesia dan kata “bhinna ika,” kemudian
dirangkai menjadi satu kata “bhinneka”.

23. Bagaimana cara menghindari perpecahan di lingkungan warga masyarakat....


a. Sering menyelesaikan masalah dengan emosi
b. Saling beradu domba sesama ras
c. Sikap menghargai antargolongan
d. Selalu membanding-bandingkan suku dengan suku lainnya
e. Bentrok mengatasnamakan suku tertentu
Jawaban: c. Sikap menghargai antargolongan
Menghargai antar golongan merupakan cara agar persatuan dalam
keberagaman memiliki arti yang sangat penting.

24. Pada tanggal berapa semboyan Bhineka Tunggal Ika di Undang-undangkan...


a. 17 agustus 1945
b. 18 agustus 1945
c. 28 oktober 1951
d. 28 agustus 1950
e. 17 agustus 1950
Jawaban: c. 28 oktober 1951
Semboyan “Bhineka Tunggal Ika” di tetapkan pada tanggal 17 oktober 1951
dan diUndang-undangkan pada tanggal 28 oktober 1951.

25. Untuk mempersatukan masyarakat yang beragam, perlu ada toleransi yang tinggi
antar kebudayaan. Contoh toleransi untuk mempersatukan masyarakat adalah....
a. Mengenali dan mencintai budaya setiap suku
b. Lebih menyukai budaya asing
c. Tidak menyukai budaya negara sendiri
d. Mensupport budaya asing yang masuk di lingkungan sekitar
e. Acuh terhadap budaya khas negara sendiri
Jawaban: a. Mengenali dan mencintai budaya setiap suku
Dengan mengenali dan mencintai budaya setiap suku, dengan demikian setiap
suku mempunyai rasa simpati satu sama lain.
-LAMPIRAN 3-
Tugas Mandiri 5.1

Nama Peristiwa : Kelompok Separatis Bersenjata di Papua

Penyebab Peristiwa : Terbentuknya gerakan kelompok separatis bersenjata yang


terjadi di Papua, memiliki beberapa penyebab, diantaranya

1. PT Freeport yang tidak kunjung ditutup oleh Indonesia,


yang justru malah mengizinkan PT Freeport guna
memperpanjang kontrak di Indonesia.
2. Perekonomian dan keadaan infrastruktur yang tidak merata
antara Indonesia bagian timur dengan Indonesia bagian
tengah dan barat.
3. Lunturnya kepercayaan terhadap pemerintah, sehingga
menjadikan kelompok separatis ini menginginkan TNI
ditarik keluar dari Papua dan kemudia diganti dengan
Pasuka Keamanan PBB.
4. Banyaknya pejabat yang menyelewengkan dana
pembangunan Papua untuk kepentingan Individu, hal ini
menjadikan masyarakat Papua semakin menderita.

Pendapat Kami : Sangat disayangkan bahwa kelompok separatis kembali


muncul di Indonesia. Sudah seharusnya pemerintah
meningkatkan kualitas tindakan preventif, salah satunya dengan
pemerataan perekonomian dan infrastruktur, sehingga benih-
benih kelompok separatis di Indonesia dapat diminimalisir.
Selain itu kami juga sangat mengapresiasi akan kesigapan TNI
sehingga para sandera dapat dibebaskan dan adanya kelompok
separatis dapat diatasi.
Tugas Mandiri 5.2

Nama Bahasa Makanan


No Rumah Adat Tarian
Provinsi Daerah Khas
Nanggro
Timpan, 
1 Aceh Aceh Gayo Krong Pade Seudati, Saman
Gulai Aceh
Darussalam
Sumatera SerampangDuaBel
2 Batak Bolon Lalamak
Utara as
Sumatera
3 Minang Gadang Baralek Gadang Rendang
Barat
Melayu Selaso Jatuh Gulai ikan
4 Riau Melayu Joged Lambak
Kembar Patin
Kepulauan Sup Ikan
5 Melayu Selaso Jatuh Kembar Tandak
Riau Batam
6 Jambi Kubu Panjang SekapurSirih Tempoyak
Sumatera
7 Palembang Limas Tanggai Pempek
Selatan
Bangka Melayu TincakGambus Martabak
8 Rakit
Belitung Bangka Bangka Belitung Bangka
Oncong-
Serawai,
9 Bengkulu Rakyat Andun oncongpisan
Lebak
g
Srawit
10 Lampung Melayu NuwouSesat Jangget
Lampung
  DKI
Betawi Kebaya Ronggeng,Yapong KerakTelor
11 Jakarta
12 Jawa Barat Sunda Kasepuhan Cirebon Merak, Jaipong pepes
Banyumasa
13 Banten Rumah Badui TariTopeng nasisumsum
n, Jawa
Jawa
14 Jawa Padepokan Gandrung Lumpia
Tengah
DI
15 Jawa Joglo Bedaya Bapia
Yogyakarta
Jawadan
16 JawaTimur Situbondo Reog Ponorogo Rujak Cingur
Madura
Bali dan Be’siap Base
17 Bali Gapura CandiBentar Kecak
Sasak Palaleh
Nusa
Sumbawa, Istana Sultan
18 Tenggara MpaaLenggogo GecakSape
Bima Sumbawa
Barat
Nusa
Petepah
19 Tenggara Alor, Belu Musalaki Perang
Manuk
Timur
20 Kalimantan Dayak Betang BaleanDadas Kalo-kalo
Tengah
Kalimantan Bugis, BanjarBubunganTin Ayam masak
21 BaksaKembang
Selatan Banjar ggi hijau
Dayak,
Kalimantan Sanga Cobek
22 Kutai, Lamin Gong
Timur Salat
Banjar
Kalimantan
Utara Tidung, Kepiting
23 Baloy Kancet Ledo
(provinsi Dayak Soka
baru)

Kalimantan Dayak, Istana Kesultanan


24 Monong KueLimpin
Barat Tionghoa Pontianak

NamaProvi Bahasa MakananKha


No RumahAdat Tarian
nsi Daerah s
Minahasa,
Sulawesi Ayam Rica-
25 Sangir, Pewaris Maengket
Utara Rica
Talaud
Sulawesi Toraja, Ikan Terbang
26 Mandar Patuddu
Barat Makassar Asap
Sulawesi
27 Balantak Tambi Lumense Kaledo
Tengah
Bunku-
Sulawesi Laki, Sasate
28 Istana Buton Modinggu
Tenggara Muna- Nangka
Butung
Sulawesi Mandar, Coto
29 Tongkonan Kipas
Selatan Toraja Makassar
Atinggola, Binte
30 Gorontalo Dulohupa PauleCinde
Gorontalo Biluhuta
Banda,
31 Maluku Buru, Furu, Baileo Lenso Palai Badar
Aru
Bacan,
Maluku Damar, Popede
32 Baileo Dana-Dana
Utara Balela, (sagu)
Fayo
Mann,
Papua Morwap,
33 Honai SelamatDatang Papeda
Barat Molof,
Mooi
Dera,
Kaure,
34 Papua Honai Musyoh Sop Hapire
KentukBres
i,
Tugas Mandiri 5.3

Sikap dan Perilaku Cara Membina dan


Akibat dari Sikap Kurang
Lingkungan yang Mencerminkan Membiasakan Komitmen
menerapkan Persatuan
Komitmen Persatuan Persatuan

·         Sopan dan santun ·      Terjadi pertengkaran


terhadap orang tua dan bahkan hingga terjadi ·         Menjaga nama baik
saudara perceraian

·      Dibenci oleh anggota ·         Menghormati dan


·         Jujur
keluarga menghargai saudara

Keluarga ·      Tidak adanya


·         Taat dan patuh
keharmonisan dalam ·         Menyanyangi orang tua
pada orang tua
keluarga

·         Saling membantu ·      Tidak peduli ·         Mempererat komunikasi

    ·         Terbuka dengan anggota


keluarga
·         Disiplin waktu ·      Tidak Naik Kelas ·         Datang tepat waktu

·      Tidak Menghormati ·         Mengerjakan tugas dengan


·         Peduli lingkungan
Guru sungguh-sungguh

·         Tekun dalam ·         Menjaga kebersihan


·      Belajar Tidak Serius
belajar sekolah
Sekolah
·         Sopan dan santun ·      Dibenci semua warga ·         Menjaga nama baik
kepada warga sekolah sekolah sekolah

 
·      Dikeluarkan dari ·         Senyum, salam dan sapa
sekolah kepada guru
  ·      Individualis (tidak  
peduli)
·      Dikucilkan dari
·         Jujur ·         Menaati peraturan
pergaulan di masyarakat
Masyarakat ·         Bersosial ·      Dibenci oleh orang ·         Ikut serta kegiatan sosial
·      Diusir dari lingkungan
·         Toleransi ·         Membina silaturahmi
masyarakat
·         Taat terhadap ·      Kurangnya sikap ·         Menjaga nama baik
peraturan kepedulian(Individual) masyarakat
·         Sopan dan santun
·      Menciptakan ·         Tidak mengusik aktivitas
dengan masyarakat
peperangan tetangga
sekitar
    ·         Bersolidaritas tinggi
    ·         Menghargai hak seseorang
·         Taat kepada
·      Dipenjara ·         Menjaga nama baik bangsa
hukum
·         Menanam sikap bela
·         Bela negara ·      Dihukum
negara
·         Mengamalkan ·      Dianggap sebagai
·         Menaati peraturan
pancasila perusak pemersatu
Bangsa dan
Negara ·         Jujur dan anti
·      Terjadi kudeta ·         Membiasakan hidup jujur
korupsi
·         Menghargai keberagaman
·         Toleransi
·      Keributan antar suku suku, agama, ras, dan antar
menghindari SARA
golongan
  ·      Unjuk rasa merusak  
layanan publik
Uji Kompetensi Bab 5

1. Pada hakikatnya integrasi nasional mengandung arti menyatupadukan hingga menjadi


satu kesatuan yang bulat dan utuh. Berdasarkan hal tersebut jelaskan perbedaan
integrasi nasional secara politis dan antroplogis!
Jawab : Perbedaannya adalah secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok
budaya dan social dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas
nasional, sedangkan secara antroplogis berarti proses penyesuaian di antara unsur-
unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan masyarakat.

2. Mengapa pada Negara yang multy cultural, seperti Indonesia, konsep integrasi bangsa
menjadi prasyarat utama untuk terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa. Jelaskan
pendapat Anda!
Jawab : Karena manusia hidup dalam realitas yang plural, corak masyarakat
Indonesia adalah ber-bhineka tunggal ika. Masyarakat plural merupakan belati
bermata ganda dimana pluralitas sebagai rahmat dan sebagai ancaman.

3. Pada hakikatnya integrasi nasional merupakan proses penyatuan berbagai kelompok


budaya dan social ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu
identitas nasional. Berdasarkan hal tersebut sebutkan 3 (tiga) syarat keberhasilan
suatu integrasi nasional bagi bangsa Indonesia!
Jawab :
1) Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan
antara satu dengan yang lain.
2) Terciptanya kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma-norma dan
nilai-nilai social yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
3) Norma-norma dan nilai-nilai social dijadikan aturan baku dalam
melangsungkan proses integrasi social.

4. Pada hakikatnya integrasi nasional merupakan proses penyatuan sebagai berbagai


komponen dalam masyarakat. Berdasarkan hal tersebut sebutkan 5 (lima) factor
pendukung suatu integrasi nasional bagi bangsa Indonesia!
Jawab : Penggunaan bahasa Indonesia, adanya rasa senasib dan seperjuangan karena
factor sejarah, adanya ideology nasional tercermin dari garuda pancasila dan bhineka
tunggal ika, semangat gotong royong, solidaritas, toleransi keagamaan yang erat.

5. Pada hakikatnya dalam rangka pembentukan integrasi nasional, biasanya


mengandalkan persatuan dan kesatuan masyarakat yang secara etnis majemuk sifat-
sifat kebudayaan yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut sebutkan perbedaan factor
pendorong dan factor penghambat tercapainya integrasi nasional!
Jawab : Faktor pembentuk adalag sesuatu yang dapat dilakukan agar terjaminnya
kebersamaan dan kedamaian dalam lingkungan masyarakat, sedangkan factor
penghambat adalah kegiatan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang mementingkan
diri sendiri dan tidak memiliki rasa toleransi.
-LAMPIRAN 4-
LAPORAN PELAKSANAAN HASIL DISKUSI
KELOMPOK 1 KELAS X MIPA-2

1. Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 16 Januari 2019


2. Materi : K.D. 1 Kebhinnekaan Bangsa Indonesia
3. Moderator : Isnaini Khalimatus Sa’diyah (12)
4. Ketua : Mochammad Hikham Saujana (17)
5. Pemakalah : Aprilia Maya Lestari (04)
6. Sekretaris : Safitri Aulia Suratno (26)
7. Pertanyaan :
1) Aprilia Dini (03)
Soal : Mengapa keberagaman masyarakat Indonesia menjadi modal dasar
dalam pembangunan bangsa?
Jawab : Karena Indonesia merupakan negara satu kesatuan walaupun
begbagai macam keberagaman yang berbeda tetapi saling
berdampingan satu sama lain. Tidak ada bentrok antar sesama itulah
yang menjadi inti dasar dalam pembangunan Indonesia.

2) Indi Prilistiana (11)


Soal : Bagaimana pendapatmu tentang konflik yang disebabkan oleh
perbedaan dan bagaimana cara meminimalisir konflik tersebut?
Jawab : Pendapat kami, pada dasrnya perbedaan atau keberagaman itu adalah
modal dassar dalam pembangunan bangsa. Perbedaan itu ada sisi
positif dan sisi negatifnya. Sisi positif itu dapat dipertahankan,
sedangkan sisi negatif slah satunya yaitu konflik keberagaman harus
diminimalisir dengan cara menciptakan kekreativitasan masyarakat
dalam menghadapi suatu konflik, melakukan perubahan sosial yang
kondusif pasca konflik dan membangun kebersamaan dalam kelompok
yang sedang berkonflik.
3) Kurnia Fitriani (13)
Soal : Apa hubungan kebersamaan masyarakat dalam pembangunan
nasional?
Jawab : Saling terkait satu sama lain karena jika tidak ada kebersamaan,
semua pembangunan tidak akan berjalan dengan baik.

4) Lathifah Khalda Fikriani (15)


Soal : Apakah kondisi bangsa Indonesia saat ini sesuai dengan makna
bhinneka tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua?
Jawab : Menurut kami tidak, karena kini masyarakat sering melupakan nilai
persatuan dan makna bhinneka tunggal ika dalam kehidupan sehari-
hari. Banyak masyarakat yang menganggap dirinya/kelompoknya
adalah yang paling hebat , masyarakat cenderung egois, gengsi dan
hanya menganggap bhinneka tunggal ika hanyalah sebuah wacana.

5) Naila Rizky Khorunnisa’ (23)


Soal : Mengapa bendera merah putih dapat dikatakan sebagai alat pemersatu
bangsa?
Jawab : Karena warna merah melambangkan raga manusia, sedangkan warna
putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan
menyempirnakan jiwa dan raga manusia untuk membangun bangsa
Indonesia.

6) Radita Meilariza (24)


Soal : Apa alat pemersatu bangsa selain yang telah disebutkan tadi pada era
millenial sekarang?

Jawab : -Semboyan Bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika

-Konsep wawasan nusantara

-Kebudayaan daerah sebagai kebudayaan nasional

-Bentuk NKRI yaitu kesatuan

-Konstitusi Indonesia, UUD 1945


7) Sonia Ega Iluy (29)
Soal : Contoh sikap dalam kebhinekaan pada segi spiritual!
Jawab : Contohnya yitu menghilangkan penonjolan perbedaan kepercayaan.
Artinya saling membantu, tolong menolong dan masih tetap
berhubungan baik walaupun berbeda agam dan keperayaan demi
membangun persatuan dan kesatuan bangsa.

8) Syifana Izzatul Ula (31)


Soal : Jelaskan arti penting kebhinekaan bagi bangsa Indonesia!
Jawab : Makna penting kebhinekaan yaitu toleransi dan kesatuan. Toleransi
dapat mencairkan perbedaan menjadi persatuan sehingga tidak ada
perpecahan atau konflik dalam masyarakat. Sedangkan Kesatuan
merupakan hal yang harus dilakukan dalam mewujudkan persatuan dan
kesatuan dari berbagai macam ras, suku, agama yang berbeda-beda di
Indonesia.

9) Vera Amanda Putri


Soal : Contoh perbedaan ideologi dan perbedaan etnis?
Jawab : Suatu bangsa pasti menganut ideologi tertentu. Indonesia menganut
ideologi Pancasila yang bersumber dari kepribadian bangsa Indonesia
sendiri. Perbbedaan Ideologi berarti perbedaan berpedoman dalam
suatu bangsa. Sedangkan contoh perbedaan etnis adalah seperti di
Papua terdapat etnis(suku bangsa) waigeo, asmat dan dani. Di Jawa
terdpat etnis madura, jawa, sunda, betawi. Di kalimantan ada etnis
dayak, banjau dan melayu serta masih banyak contoh lainnya.

10) Wahyu Nor Chorida (34)


Soal : Apa arti filosofi simbol garuda pancasila pada lambang negara
Indonesia?
Jawab : -bulu di tiap-tiap sayap berjumlah 17 yang berarti tanggal
kemerdekaan Indonesia yaitu tanggal 17
-bulu yang terdapat pada ekor berjumlah 8 yang berarti bulan
kemerdekaan Indonesia yaitu bulan 8 (Agustus)
-bulu dibawah perisai berjumlah 19 dan bulu leher berjumlah 45
yang berarti bulan kemerdekaan Indonesia yaitu tahun 1945
-Pita putih bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti
“walupun berbeda-beda tetapi tetap tetap satu jua”.

11) Yesa Nor Fatimah (35)


Soal : Mengapa kebhinekaan harus berlandaskan kekuatan spiritualitas?
Jawab : Dikarenakan kekuatan spiritualitas itu amatlah penting. Kkuatan
spiritualitas yang dimaksud disini adalah bahwa masyarakat melhat
perbedaan itu sebagai sebuah keragaman yang mempersatukan,
menerima perbedaan sehingga sebuah kekuatan untuk memersatukan
keberagaman dan menerima perbedaan sebagai sebuah kekuatan bukan
sebuah ancaman.

12) Zaskia Rissa Xenasti (36)


Soal : jelaskan apa itu multikulturalisme!
Jawab : multi artinya banyak/beragam sedangkan kultural berasal dari kata
“culture” yang berarti budaya. Jadi multikultularisme adalah
kebudayaan yang beragam, seperti yang ada di bumi Indonesia kita
tercinta ini.
-LAMPIRAN 5-
HASIL UJI PEMAHAMAN KELOMPOK 1 KELAS X MIPA-2
MATERI “KEBHINNEKAAN BANGSA INDONESIA”

Nomor
Nama Ket Nilai
Urut Induk
1 13778 ADAM ZULIO L 96
2 13779 ADINDA BERLIANA PUTRI P 100
3 13780 APRILIA DINI P 100
4 13781 APRILIA MAYA LESTARI P 100
5 13782 DWI WAHYU PRIYODIGDO L 100
6 13783 ERLANGGA MAULANA PRATAMA L 96
7 13784 FATIKHUL IKHSAN L  96
8 13785 FERIO NAJIB ABDILLAH L 88
9 13786 HILDA AYU MEYLIA P 100
10 13787 HUWAIDA KHANSA FIKRIANA P 100
11 13788 INDI PRILISTIANA P 100
12 13789 ISNAINI KHALIMATUS SA'DIYAH P 100
13 13790 KURNIA FITRIANI P 92
14 13791 LAILA NUR SA'ADAH P 100
15 13792 LATHIFAH KHALDA FIKRIANI P 96
MAYANG CAROLLINE SONYA
16 13793 P 96 
STEFANI
17 13794 MOCHAMAD HIKHAM SAUJANA L 100
18 13795 MOHAMMAD AMIRUL FAIZIN L 96
19 13796 MUHAMMAD NAFI' NUR DZAKY L 96
20 13797 NABILA FAHRIDA RAHMA P 100
21 13798 NABILLA ARTAMEVIA P 96
22 13799 NAELA FAUZUL MUNA P 96 
23 13800 NAILA RIZKY KHAIRUNNISA' P 96
24 13801 RADITA MEILARIZA P 100
25 13802 RIFQI BELVA FARRASTYA L 92
26 13803 SAFITRI AULIA SURATNO P 100
27 13804 SALMA FAUZIA MURIS P 100
28 13805 SATRIA BUDI SASIKIRANA L 96
29 13806 SONIA EGA ILUY P 100
30 13807 SYAHDA AZZAHRA AYUNINGRUM P 96
31 13808 SYIFANA IZZATUL ULA P 92
32 13809 TANTI DWI NURANI P 100
33 13810 VERA AMANDA PUTRI P 100
34 13811 WAHYU NOR CHORIDA P 92
35 13812 YESA NOR FATIMAH P 100
36 13813 ZASKIA RISSA XENASTI P 100

Anda mungkin juga menyukai