Anda di halaman 1dari 12

STUDI MULTIKULTUR

NILAI PANCASILA DALAM SPIRIT MULTIKULTUR

DOSEN PENGAMPU :
I PUTU MARDIKA,SPd.,M.Si.

NAMA KELOMPOK :
1. I MADE YASA DWI RATNADA ( 2312121108 )
2. KADEK AGUS PURNAYASA LAKSANA ( 2312121123 )
3. LUH PUTU ADE KRISNANDA ( 2312121115 )
4. KETUT WINDAYANI ( 2312121102 )
5. KADEK NOVI SINTIA DEWI ( 231212113 )

STAHN MPU KUTURAN SINGARAJA


TAHUN PELAJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan Kepada Sang Hyang widhi wasa, yang atas rahmat-Nya, maka
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Studi Multikultur ” NILAI
PANCASILA DALAM SPIRIT MULTIKULTUR “

Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas untuk mata kuliah Studi Multikultur
. Dalam Penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan, baik dalam materi
maupun cara penulisan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
menyempurnakan isi makalah ini.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak yang
terlibat secara langsung maupun tidak langsung atas sumber sumber materi sebagai bahan
referensi yang membantu dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantu

Hormat Saya,

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................................ii

Daftar Isi.........................................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................1

1.1.Latar Belakang... ...........................................................................................................1

1.2.Rumusan masalah..........................................................................................................1

1.3.Tujuan ...........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2

2.1.Apa saja peran Pancasila untuk mendorong rasa toleransi, kerukunan, Demokrasi serta
Persatuan antar Masyarakat dalam Konteks
Multikultur ...........................................................................................................................6

2.2. Bagaimana Implementasi Pancasila dalam kehidupan Masyarakat...............................6

2.3. Hambatan serta Tantangan pancasila dalam proses Implementasinya .........................7

BAB III PENUTUP......................................................................................................................10

3.1.Kesimpulan....................................................................................................................10

3.2. Saran ............................................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara yang dijuluki sebagai negra maritim yang dimana memiliki arti
yaitu negara beribu ribu pulau. Banyaknya pulau serta yang tercatat pada tahun ini 2023 terdapat
sudah ada 38 provinsi yang berjejer dari sabang sampai merauke serta membuat banyaknya
suku,ras, budaya serta agama yang multikultur. Keberagaman budaya,suku, ras serta agama ini
berada di setiap provinsi yang ada di Indonesia memiliki nilai yang tinggi sehingga memikat
manca negara untuk berkunjung ke Negara kita yaitu Negara Indonesia. Adanya keberagaman
pada negara ini membuat kita bangga yang dimana harus kita syukuri dan patut dijaga. Karena
banyaknya budaya,ras, suku serta agama tidak boleh membuat kita merasa berbeda dan malah
memblok diri dengan insang yang lain. Hal itu, hanya akan membuat perpecahan interen atau
perpecahan dalam negara. Upaya untuk menjaga agar budaya" yang ada tetap terjaga dan lestari
tentunya melalui rasa toleransi yang tinggi tentunya timbul dari rasa sadar diri sendiri karena
sesuatu hal dari diri sendiri akan memiliki hasil serta aksi yang lebih bagus dibandingkan dengan
adanya tekanan dari orang lain. Selanjuttnya, jiwa demokrasi yang kental dimana pada makna
kata ini kita menjalankan sistem demokrasi kita didalam pemutusan suatu masalah yang ada
tidak mementingkan diri sendiri serta tidak merugikan pihak manapun, membuat hasil keputusan
berdasarkan hasil diskusi bersama. Serta, menjunjung tinggi persatuan tanpa memandang siapa
dan dari mana tapi membantu, menolong serta manusiakan manusia hal ini memang hal yang
sulit namun patut kita laksanakan agar keberagaman dalam negara kita tetap lestari.
Terdapat cara lain untuk menjaga negara Indonesia agar tetap terjaga serta tanpa adanya
konflik yang membuat perang dingin antar keluarga yaitu, memahami serta menanamkan dalam
diri makna dari "Bhineka Tunggal Ika" yang berbunyi "Berbeda-beda tetapi tetap satu jua"
dimana jika kita tuangkan dalam bahasa kita yaitu kita yang memiliki darah yang berbeda namun
tujuan kita tetap sama membuat negara ini tetap merdeka serta tidak lain untuk memajukan ke
arah yang lebih baik dari sebelumnya. Selain melalui semboyan tersebut menjaga keberagaman
budaya ini mampu dijaga melalui pendidikan seperti study multikultur. Study multikultur akan

1
memaparkan apa saja yang ada di negara Indonesia yang membuat kita yang mengikuti
pembelajaran tersebut kagum serta memiliki rasa untuk menjaga keuntuhan didalam nya. Pada
pendidikan ini juga bisa diimbuhi dengan wawasan bagaiamana implementasi atau hubungan
Pancasila dengan keberagaman Indonesia. Karena, pada era globalisasi saat ini tersebarnya
budaya" dari luar yang buat masyarakat harus bisa memilah mana hal yang bisa dipadukan
dengan budaya kita mana yang seharusnya tidak dipadukan dengan budaya kita. Karena
itu,Pendidikan, pemahaman akan semboyan serta tentunya makna yang ada di dalam Pancasila
salah satu upaya yang baik untuk menjaga keberagaman negara Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja peran Pancasila untuk mendorong rasa toleransi, kerukunan, demokrasi serta
persatuan antar masyarakat dalam konteks multikultur Bangsa Indonesia?

2. Bagaimana implementasi Pancasila dalam kehidupan masyarakat?

3. Hal apa yang membuat hambatan serta tantangan Pancasila dalam proses
implementasinya di masyarakat?

1.3 TUJUAN
1. Menambah wawasan terhadap pentingnya pancasila dalam kehidupan bangsa yang memiliki
ragam budaya

2. memahami lebih dalam makna tentang isi pancasila

3. Untuk mengetahui tantangan serta hambatan ideologi negara dalam implementasi


keberagaman budaya di masyarakat

4. memenuhi tugas study multikultur

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Peran Pancasila untuk mendorong rasa toleransi, kerukunan, demokrasi


serta persatuan antar masyarakat dalam konteks multikultur Bangsa
Indonesia
Peran Pancasila dalam bangsa indonesia yang multikultur tentunya sebagai landasan
ideologi. Pancasila merupakan sebuah aturan yang tertulis yang disampaikan secara tersirat serta
tersurat. Pada hal ini kita sudah memiliki yang namanya pedomana maka dari itu kita hanya
memahami, menelaah serta mengartikan satu persatu sila" yang terdapat pada Pancasila. Maka
dari itu, kita akan memiliki pola pikir serta dasar rasa ingin menjalin sebuah kerukunan didalam
diri kita sendiri, karena peraturan tetaplah peraturan jika tidak dijalankan dengan semana
mestinya dan seharusnya. Jika dalam kontes ini masih terjadu sebuah pertentangan atau
pertikaian di dalam negri itu akan memiliki resiko yang kecil, apa lagi jika kita tidak memiliki
dasar atau landasan ideologi hal itu akan membuat terjadinya gesekan setiap saatnya.

Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong rasa toleransi,
kerukunan, demokrasi, dan persatuan antar masyarakat dalam konteks multikulturalisme di
Indonesia. Berikut adalah beberapa peran Pancasila dalam hal ini:

A. Dasar Filosofis Toleransi:

Pancasila mengandung nilai-nilai dasar yang mendorong toleransi antaragama, antarsuku, dan
antarkelompok dalam masyarakat. Nilai-nilai seperti "Ketuhanan Yang Maha Esa" dan
"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" memberikan landasan filosofis yang kuat untuk
menghormati dan menerima perbedaan.

B. Kerangka Hukum:

Pancasila menjadi dasar negara dan kerangka hukum yang melindungi hak asasi manusia,
termasuk kebebasan beragama dan berkeyakinan. Ini memberikan perlindungan hukum bagi
individu dan kelompok yang berbeda-beda agar dapat hidup berdampingan dengan damai.

C. Demokrasi dan Keterlibatan Publik:

3
Pancasila juga mendorong demokrasi dan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan
keputusan. Prinsip-prinsip seperti "Musyawarah untuk mufakat" dan "Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan" menggambarkan komitmen
untuk melibatkan beragam pandangan dan kepentingan dalam proses pembuatan kebijakan.

D. Persatuan dalam Kebhinekaan:

Pancasila mempromosikan gagasan persatuan dalam kebhinekaan (unity in diversity). Hal ini
menekankan pentingnya menjaga persatuan nasional sambil menghormati keberagaman budaya,
agama, bahasa, dan tradisi yang ada di Indonesia.

E. Pembangunan Sosial dan Ekonomi yang Adil:

Prinsip "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" dalam Pancasila memandu upaya-upaya
untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, sehingga semua warga negara merasakan
manfaat dari pembangunan, tanpa memandang latar belakang budaya atau etnis mereka.

F. Pendidikan dan Penyuluhan:

Pancasila diajarkan di seluruh tingkatan pendidikan di Indonesia, dan pendidikan ini memiliki
peran penting dalam membentuk sikap toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman.

G. Keberagaman Keyakinan Agama: Nilai "Ketuhanan Yang Maha Esa" dalam Pancasila
menekankan keberagaman keyakinan agama yang ada di Indonesia. Hal ini mengakui hak warga
negara untuk mempraktikkan agama mereka tanpa diskriminasi. Pancasila mempromosikan
toleransi agama dan memandangnya sebagai bagian integral dari identitas multikultural
Indonesia.

H. Kesetaraan Budaya dan Etnis: Pancasila mengakui pentingnya "Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab." Nilai ini mendorong kesetaraan dalam perlakuan dan penghargaan terhadap semua
kelompok etnis, budaya, dan latar belakang sosial. Ini berarti bahwa Pancasila menolak
diskriminasi berdasarkan etnis atau budaya.

I. Keadilan Sosial: Nilai "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia" menekankan
pentingnya memastikan bahwa keuntungan dan sumber daya didistribusikan secara adil kepada
semua warga negara. Hal ini mencakup upaya untuk mengatasi ketidaksetaraan sosial dan
ekonomi yang mungkin muncul dalam masyarakat multikultural.

4
Pancasila bukan hanya menjadi landasan filosofis dan konstitusi negara, tetapi juga menjadi
alat penting dalam membangun dan memelihara kerukunan, toleransi, demokrasi, dan persatuan
dalam masyarakat Indonesia yang multikultural. Itu adalah salah satu aset berharga dalam
memastikan bahwa keragaman budaya dan agama dapat menjadi kekuatan positif yang
memperkaya bangsa, bukan penyebab konflik

2.2. Implementasi Pancasila dalam kehidupan masyarakat

Berbicara tentang nilai-nilai Pancasila tidak bisa terlepas dari pengertian dasar Pancasila.
Pancasila merupakan kumpulan lima nilai unidimensional yang dijadikan acuan tingkah laku
bangsa Indonesia. Kelima nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah ketuhanan pada sila
pertama, kemanusiaan pada sila kedua, patriotism pada sila ketiga, demokrasi pada sila keempat,
dan keadilan sosial pada sila kelima. Nilai Pancasila yang dikenal saat ini, konsep Pancasila
sudah lebih dahulu terdokumentasidi kerajaan Majapahit yang tetuang dalam kitab gubahan Mpu
Sutasoma milik Mpu Tantular. Kitab tersebut merumuskan lima karma, yaitu yang pertamatidak
boleh melakukan kekerasan, kedua tidak boleh mencuri, ketiga tidak boleh berjiwa dengki, dan
keempat tidak boleh berbohong, dan tidak boleh mabuk minuman keras, Nilai mengenai
kemanusiaan diangkat menjadi poin yang tercakup pada sila kedua Pancasila. Nilai kemanusiaan
yang ini lebih menekankan pada perlakuan seorang individu terhadap individu atau masyarakat
lainnya.

Implementasi Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia merupakan sebuah upaya


yang penting untuk memastikan nilai-nilai dasar Pancasila menjadi bagian integral dari cara
berpikir, bertindak, dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa
contoh implementasi Pancasila dalam kehidupan masyarakat:
A. Toleransi Antaragama dan Antar keyakinan:
Masyarakat Indonesia dari berbagai agama dan keyakinan harus saling menghormati dan
menerima perbedaan. Ini mencakup partisipasi dalam upacara keagamaan, perayaan hari-hari
suci, dan saling membantu dalam situasi-situasi keagamaan.
B. Kerukunan Antar etnis dan Antar suku:

5
Masyarakat Indonesia memiliki beragam etnis dan suku. Implementasi Pancasila berarti
menghormati budaya dan tradisi masing-masing kelompok tanpa diskriminasi. Hal ini bisa
mencakup partisipasi dalam perayaan budaya, penganut agama, dan praktik adat yang berbeda.
C. Demokrasi Partisipatif:
Warga negara harus terlibat dalam proses demokratis, seperti pemilihan umum, dan
berpartisipasi dalam diskusi-diskusi politik serta berkontribusi pada perbaikan masyarakat dan
negara.

D. Keadilan Sosial:
Memastikan bahwa distribusi sumber daya dan peluang lebih merata adalah implementasi dari
nilai "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." Ini dapat mencakup upaya untuk
membantu mereka yang kurang beruntung atau rentan, serta mendukung program-program
pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan sosial.
E. Persatuan dalam Kebhinekaan:
Masyarakat Indonesia harus berusaha untuk menjaga persatuan nasional sambil memelihara
keberagaman budaya, bahasa, dan tradisi. Ini mencakup sikap terbuka terhadap berbagai
kelompok budaya dan bahasa serta bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
F. Pendidikan Nilai-Nilai Pancasila:
Implementasi Pancasila juga terjadi melalui pendidikan. Masyarakat Indonesia belajar tentang
Pancasila dan nilai-nilainya melalui sistem pendidikan, sehingga mereka dapat menginternalisasi
prinsip-prinsipnya dalam kehidupan sehari-hari.
G. Peran Media dan Komunikasi:
Media massa memiliki peran penting dalam mempromosikan nilai-nilai Pancasila dan menjaga
ketertiban sosial. Media harus berhati-hati untuk tidak menghasut konflik atau menyebarkan
pandangan ekstrem yang dapat mengancam kerukunan sosial.
H. Dialog Antar agama dan Antar kelompok:
Masyarakat dapat berpartisipasi dalam dialog antaragama dan antarkelompok untuk
memecahkan masalah, membangun pemahaman, dan mengatasi konflik yang mungkin timbul.

2.3. Hambatan serta tantangan Pancasila dalam proses implementasinya di


masyarakat

6
Proses implementasi Pancasila di masyarakat Indonesia tidak selalu berjalan mulus, dan ada
beberapa hambatan dan tantangan yang dapat menghambat pencapaian tujuan-nilai-nilai
Pancasila. Berikut adalah beberapa hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam proses
implementasi Pancasila:
A. Masalah Disintegrasi Bangsa : Demokratisasi mengalir dengan deras menyusul terjadinya
reformasi di Indonesia. Disamping menghasilkan perbaikan-perbaikan dalam tatanan Negara
Republik Indonesia, reformasi juga menghasilkan dampak negatif, antara lain terkikisnya rasa
kesatuan dan persatuan bangsa. Sebagai contoh acapkali mengemuka dalam wacana publik
bahwa ada segelintir elit politik di daerah yang memiliki pemahaman yang sempit tentang
otonomi daerah
B. Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan : Salah satu tujuan dari gerakan reformasi
adalah mereformasi sistem hukum dan sekaligus meningkatkan kualitas penegakan hukum.
Memang banyak faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas penegakan hukum, tetapi faktor
dominan dalam penegakan hukum adalah faktor manusianya. Konkretnya penegakan hukum
ditentukan oleh kesadaran hukum masyarakat dan profesionalitas aparatur penegak hukum.
Inilah salah satu urgensi mata kuliah pendidikan Pancasila, yaitu meningkatkan kesadaran
hukum para mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa.
C. Efek Globalisasi: Globalisasi memasukkan budaya asing ke Indonesia dan banyak ditiru,
padahal budaya asing tersebut tidak selalu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
D. Kondisi Geografis: Kondisi geografis Indonesia yang beragam menyebabkan pembangunan
tidak merata
E. Menguatnya Individualisme: Paham individualisme semakin meningkat seiring dengan
perkembangan teknologi dan era globalisasi. Hal ini dapat melunturkan nilai-nilai sosial dalam
Pancasila.
F. Maraknya Kosmopolitanisme: Kosmopolitanisme menganggap bahwa seluruh manusia
merupakan anggota dari komunitas global.
G. Menurunnya Rasa Persatuan dan Kesatuan: Di era reformasi, tantangan dalam penerapan
Pancasila adalah menurunnya rasa persatuan dan kesatuan di antara sesama warga bangsa

Untuk mengatasi hambatan dan tantangan ini, perlu adanya komitmen dari pemerintah,
masyarakat sipil, dan lembaga pendidikan dalam mendidik masyarakat tentang nilai-nilai

7
Pancasila dan cara mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga memerlukan
transparansi, keadilan, dan penerapan hukum yang konsisten untuk mengatasi ketidakadilan
sosial dan ketidaksetaraan ekonomi. Dalam konteks multikultural Indonesia, upaya untuk
mempromosikan dialog antaragama, antarsuku, dan antaretnis juga sangat penting dalam
menjaga kerukunan dan persatuan dalam masyarakat.

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia yang memiliki lima prinsip, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Spirit multikultur dalam konteks Pancasila
mengacu pada pengakuan, penghargaan, dan penerimaan terhadap keragaman budaya, agama,
suku, dan latar belakang lainnya yang ada di Indonesia. Pentingnya spirit multikultur dalam
Pancasila terletak pada kemampuannya untuk menciptakan harmoni, toleransi, dan kerjasama
antara beragam kelompok masyarakat.
Pancasila sebagai landasan ideologis yang mengakui dan mempromosikan multikulturalisme
di Indonesia. Pentingnya kerja sama antar beragam kelompok masyarakat untuk mencapai tujuan
bersama berdasarkan prinsip-prinsip Pancasila. Contoh praktik-praktik yang mendukung spirit
multikultur dalam kehidupan sehari-hari, seperti toleransi beragama, keberagaman budaya, dan
hak asasi manusia. Tantangan dalam mengimplementasikan multikulturalisme dalam konteks
Pancasila, seperti intoleransi dan konflik sosial, dapat dikatakan bahwa Pancasila dalam spirit
multikultur adalah kunci keberhasilan Indonesia sebagai negara yang multikultural.
Penghormatan terhadap nilai-nilai Pancasila dan kerjasama antar beragam kelompok masyarakat
adalah esensial untuk menciptakan masyarakat yang harmonis, adil, dan sejahtera di Indonesia.

8
3.2. SARAN
Melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan
Mengenai Sebuah Nilai Pancasila dalam Spirit multikultur . Kami berharap agar pembaca dapat
memperluas pengetahuan tentang materi dari makalah ini. Dan kami juga berharap pembaca
dapat memahami semua penjelasan yang diberikan dalam makalah ini, sehingga apabila ada
yang kurang jelas atau kesalahan dalam penyusunan makalah ini. pembaca dapat memberikan
masukkan demi sempurnanya penyusunan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Citizenship (unipma.ac.id)

pluginfile.php (esaunggul.ac.id)

http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship

Contoh-Contoh Tantangan Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa - Bobo


(grid.id)

Tantangan dalam Penerapan Pancasila di Era Reformasi yang Wajib Diketahui


(detik.com)

Anda mungkin juga menyukai