Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Kelompok 9
S1 ILMU KEPERAWATAN
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan dalam menyelesaikan
makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, kami tidak akan mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada
Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga
makalah “Tentang Diversty Dalam Masyarakat ” dapat diselesaikan . Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Psikososial dan Budaya Dalam Masyrakat .
Kami berharap makalah ini dapat membantu pengetahuan dan pengalaman bagi kita semua.
Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh
karna itu Kami akan sangat menghargai kritikan dan saran untuk membangun makalah ini
lebih baik lagi. Demikian yang dapat Kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................................................................ 4
D. Manfaat .............................................................................................................................................. 4
BAB II..................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 5
A. Pengertian Diversity (Keragaman)..................................................................................................... 5
B. Unsur-unsur Keragaman Dalam Masyarakat Indonesia..................................................................... 5
C. Pengaruh Keragaman dam Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara, dan Kehidupan
Global...................................................................................................................................................... 7
D. Problem Deskriminasi........................................................................................................................ 8
E. Contoh Keberagaman dalam Keperawatan Keperawatan Asuhan ..................................................... 9
F. Pemecahan Masalah dalam Masyarakat Multikultural .....................................................................13
BAB III .................................................................................................................................................14
PENUTUP ............................................................................................................................................14
A. Kesimpulan ......................................................................................................................................14
B. Saran.................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa indonesia
artinya tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak ragi, laras.
Sehingga keragaman berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis; perihal ragam hal
jenis keragaman yang di maksud di sini suatu kondisi dalam masyarakat dimana
terdapat perbedaaa-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras,
agama dan keyakinan, ideologi,adat kesoponan serta situasi ekonomi. Suku bangsa
yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke sangat beragam.
Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya mpengelompomkan besar manusia
yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit,
ukuran-ukuran tubuh, mata, ukuran kepala dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian diversity (keragaman) dalam masyarakat ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui diversity (keragaman) dalam masyarakat
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui diversity (keragaman) dalam masyarakat
PEMBAHASAN
Suku bangsa yang menempati wilayah indonesia dari sabang sampai merauke sangat
beragam, sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokkan besar
manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahir yang sama seperti rambut, warna kulit,
ukuran tubuh, mata, ukuran kepala dan lain sebagainya. Di indonesia, terutama bagian
barat mulai dari sulawesi adalah termasuk ras mongoloid melayu muda. Kecuali batak
dan toraja yang termasuk mongoloid melayu tua sebelah timur indonesia termasuk ras
austroloid, termasuk bagian NTT. Sedangkan kelompok terbesar yang tidak termasuk
kelompok pribumi adalah golongan china yang termasuk atratic mongoloid.
Agama mengandung arti ikatan yang harus di pegang dan di patuhi manusia. Ikatan
yang di maksud berasal dari kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan
gaibyang tak dapat di tangkap dengan panca indra. Namun mempunyai pengaruh
besar yang besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Agama sebagai
keyakinan memang sulit di ukur secara tepat dan rinci. Hal ini pula yang barang kali
menyulitkan para ahli untuk memberikan definisi yang tepat tentang agama. Namun
apapun bentuknya kepercayaan yang di anggap sebagai agama, tampaknya memang
memilki ciri umum yang hampir sama, baik dalam agama pitif maupun agama
monoteisma. Menurut Robert H. Thouless, fakta menunjukkan bahwa agama berpusat
pada tuhan atau dewa-dewa sebagai ukuran yang menentukan yang tak boleh di
abaikan Masalah agama tak akan mungkin dapat di pisahkan dari kehidupan
masyarakat. Dalam praktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain adalah :
1. Berfungsi edukatif: ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan melarang
2. Berfungsi penyelamat
7. Berfungsi kreatif
8. Berfungsi Kreatif
ada dasarnya agama dan keyakinan merupkan usur penting dalam keragaman bangsa
indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang di akui di indonesia.
c. Tata Krama
Tata krama yang di anggap sebagai dari bahasa jawa yang berarti "adat sopan santun,
basa basi" pada dasarnya ialah segala tindakan, prilaku, adat istiadat, tegur sapa,ucap
dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. Tata krama di bentuk dan di
kembangkan oleh masyarakat yang terdiri dari aturan-aturan yang kalo di patuhi di
harapkan akan tercipta interaksi sosial yang tertib dan efektif di dalam masyarakat
yang bersangkutan. Indonesia memiliki keragaman suku bangsa dimanadi setiap suku
bangsa memiliki adat tersendiri meskipun kerena adanya sosialisasi nila-nilai dan
norma secara turun menurun dan berkisenambungan dari generasi ke generasi
menyebabkan suatu masyarakat yang ada dalam suatuisuku bangsa yang sama akan
memiliki adat dan kesopanan yang relatif sama.
d. Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian negara, perkonomian akan menjadi salah satu perhatian yang harus di
tingkatkan namun umumnya, masyarakat kita berada di golongan tingkat ekonomi
menengah kebawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan
yang tak dapat di hindari lagi
e. Kesenjangan Sosial
d. Secara relatif sering kali terjadi konflikdi antara kelompokyang satu dengan yang
lainnya.
e. Secara relatif integrasi tumbuh di atas paksaan yang saling ketergantungan di dalam
bidang ekonomi
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.
Realitas di atas harus di akui dengan sikap terbuka logis, dan dewasa karena
dengannya, kemajemukkan yang ada dapat di pertumpul. Jika keterbukaan dan
kedewasaan sikap dikesampingkan, besarkemungkinan tercipta masalah-masalah
menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti:
1. Disharmonisasi, adalah tidak adanya kesesuaian atas keragaman antara manusia
dengan dunia lingkungannya. Disharmonisasi di bawa oleh virus paparoks yang ada
dalam globalisasi. Paket globalisasi begitu memikat masyarakat dunia dengan
tawarannya akan keseragman global untuk maju bersama dan komunikasi gaya hidup,
manusia yang bebas dan harmonis dalam tatanan dunia, dengan menyampingkan
keunikan dan keberagaman indonesia sebagai pelaku utama.
Adanya beberapa hal yang dapat dilakukan memperkecil masalah yang di akibatkan
oleh pengaruh negatif dari keragaman, yaitu:
1. Semangat religius
2. Semangat nasionalisme
3. Semangat pluralisme
4. Semangat humanisme
5. Dialog antar umat beragama
6. Membangun suatu pola komikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan
antara agama,media massa, dan harmonisasi dunia.
D. Problem Deskriminasi
Deskriminasi adalah sebuah tindakan yang melakukan perbedaan terhadap seseorang atau
kelompok orang berdasarkan ras,agama,suku, etnis, kelompok, golongan, status, dan kelas
sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia,orientasi seksual, pandangan ideologi
dan politik. serta batas negara, dan kebangsaan seseorang.
Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia di dasarkan pada prinsi-prinsip hak asasi
manusia.Sifat dari HAM adalah universal dan tanpa pengecuali tidak dapat di pisahkan dan
saling tenrgantung. Berangkat dari pemahaman tersebut sikap-sikap yang didasarkan pada
ethnosentrisme, resisme, religius fanatisme,dan diskrimination harus dipandang sebagai
dipandang 8 tindakan yang menghambat pengembangan kesedarajatan dan demokrasi,
penegakan hukum dalam kerangka pemajuan dan pemenuhan HAM.
PASAL 218 Ayat (2) UUD NKRI 1945 telah menegaskan bahwa: "setiap orang berhak bebas
dari perlakuan bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan
terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu." Sementara itu pasal 3 UU No 1999
tentang HAM telah menegaskan bahwa "... setiap orang di lahirkan bebas dengan harkat dan
martabat yang sama dan sederajat... ketentuan tersebut merupakan landasan hukumyang
mendasari prinsip non diskriminasi di indonesia.
Pencantuman prinsip ini pada awal pasal berbagai instrumen hukum yang mengatur HAM
pada dasarnya menunjukkan bahwa diskriminasi telah menjadi realitas yang promblematik
sehingga:
b. Prinsip non-diskriminasi harus mengawali kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup
dalamkebebasan keadilan dan perdamaian.
Dalam demokrasi diskriminasi seharusnya telah di tiadakan dengan adanya kesetaraan dalam
bidang hukum, kesedarajatan dalam perlakuan adalah salah satu wujud ideal dalam
kehidupan negara yang demokratis. Akan tetapi berbagai penelitian dan pengkajian
menunjukkan bahwa kondisi di indonesia saat ini belum mencerminkan penerapan asas
persamaan di muka hukum secara utuh.
Promblematika lainnya timbul dan harus di waspadai adalah disentegrasi bangsa dari kajian
yang di lakukan terhadap berbagai kasus dissntegrasi bangsa dan bubarnya sebuah negara
dapat di simpulkan adanya enam faktor utama secara gradualbisa menjadi penyebab utama
proses itu, yaitu:
1. Kegagalan kepemimpinan
2. Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3. Krisis politik
4. Krisis sosial
5. Demoralisasi tentara dan polisi
6. Intervensi asing
Asuhan Keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya.
Asuhan keperawatan ditunjukkan memandirikan individu sesuai dengan budaya klien.
Proses keperawatan (Transkultural Nursing)
1. Pengkajian
Agama adalah suatu simbol yang mengakibatkan pandangan yang amat realistis bagi
para pemeluknya. Agama memberikan motifasi yang sangat kuat untuk menempatkan
kebenaran diatas segalanya, bahkan diatas kehidupan sendiri. Faktor agama yang hars
dikaji oleh perawat adalah agama yang dianut, status pernikahan, cara pandang klien
terhadap penyebab penyakit, cara pengobatan dan kebiasaan agama yang berdampak
positif terhadap kesehatan.
Perawat pada tahap ini harus mengkaji fakor-faktor nama lengkap, nama panggilan,
umur dan tampat tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga, pengambilan
keputusan dalam keluarga, dan hubungan klien dengan kepala keluarga.
d. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and live ways)
Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh penganut
budaya yang dianggap baik atau buruk. Norma-norma budaya adalah suatu kaidah ia
mempunyai sifat penerapan terbatas pada penganut budaya terkait. Yang perlu dikaji
pada faktor ini adalah posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa
yang digunakan, kebiasaan makan, makanan yang dipantang dalam kondisi sakit,
seperti sakit berkaitan dengan aktifitas sehari-hari dan kebiasaan membersihkan diri.
e. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)
Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala sesuatu yang
mempengaruhi kegiatan individu dalam asuhan keperawatan lintas budaya (andrew
and boyle, 1995). Yang perlu dikaji pada tahap ini adalah: peraturan dan kebijakan
yang berkaitan dengan jam berkunjung, jumlah anggota keluarga yang boleh
menunggu, cara pembayaran untuk klien yang dirawat.
Latar belakang pendidikan klien adalah pengalaman klien dalam menempuh jalur
pendidikan formal tertinggi saat ini. Semakin tinggi pendidikan klien maka keyakinan
klien biasanya didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang rasional dan individu tersebut
dapat belajar beradaptasi terhadap budaya yang sesuai dengan kondisi kesehatan. Hal
yang perlu dikaji pada tahap ini adalah: tingkat pendidikan klien, jenis pendidikan
serta kemampuannya untuk belajar secara aktif mandiri tentang pengalaman sakitnya
sehingga tidak terulang kembali.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respons klien sesuai latar belakang kebudayaannya
yang dapat dicegah, dubah atau dikurangi melalui intervensi keperawatan. (Giger
and dafithizar, 1995). Terdapat tiga diagnosa keperawatan yang sering ditegakkan
dalam asuhan keperawatan transkultural yaitu: gangguan komunikasi verbal
berhubungan dengan perbedaan kultur, gangguan interaksi sosial berhubungan
disorientasi sosiokultural dan ketidak patuhan dalam pengobatan berhubungan
dengan sistem nilai yang diyakini.
1) Identivikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat tentang poses kelahiran
dan perawatan bayi .
1.Beri kesempatan pada klien untuk memahami informasi yang diberikan dan
melaksanakannya.
Evaluasi
A. Kesimpulan
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa indonesia
artinya tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak ragi, laras.
Sehingga keragaman berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis;perihal ragam hal
jenis keragaman yang di maksud di sini suatu kondisi dalammasyarakat diman
terdapat perbedaaa-perbedaan dalamberbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras,
agama dan keyakinan,ideologi,adat keseponan serta situasi ekonomi.
B. Saran
Sebagai mahasiswa seharusnya mengetahui bagaimana cara bersikap ketika berada
dalam masyarakat yang berbagai macam kultur, dalam menangangi masalah harus
sesuai norma yang dianut oleh masing-masing suku. Agar tidak terjadi perselisihan
atau permasalahan.
DAFTAR PUSTAKA