Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Antropologi Kesehatan

Dosen pengampu: AGUS MI RAJ DARAJAT,S.Pd.,S.Kep.,Ners.,M.Kes

Disusun Oleh:

Kelompok 6

HASAN ABDAN SYAKUURO 191FK01050

IAN ASRIANI 191FK01054

IRPAN TAUPIK 191FK01060

MEYRA MUTIARA 191FK01073

NOPIA SOPIANTI 191FK01083

PADILLA MUTIARA NINGRUM 191FK01086

PUTRI KANIA SYAHRANI 191FK01090

TINGKAT 2B

FAKULTAS KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji dan syukur atas khadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan Inayah-nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Aspek Aspek Sosial Budaya dengan maksud
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Antropologi Kesehatan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kami berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan manfaat bagi pembaca.

Bandung,
06 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.3 Tujuan .......................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Makna Keragaman Dan Kesederajatan Dalam Masyarakat ............ 6
2.2 Unsur-Unsur Keragaman Dalam Masyarakat ................................ 6
2.3 Pengaruh keragaman terhadap kehidupan beragama ..................... 8
2.4 Problematika diskriminasi dalam masyarakat yang beragam ......... 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................ 12
3.2 Saran .......................................................................................... 12
DAFTAR ISI .......................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keragaman Budaya, tradisi dan agama adalah suatu keniscayaan
hidup, sebab setiap orang atau komunitas pasti mempunyai perbedaan
sekaligus persamaan. Di sisi lain pluralitas budaya, tradisi dan agama
merupakan kekayaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Namun jika
kondisi seperti itu tidak dipahami dengan sikap toleran dan saling
menghormati, maka pluralitas budaya, agama atau tradisi cenderung akan
memunculkan konflik bahkan kekerasan (violence).
Oleh karena itu memahami pluralitas secara dewasa dan arif
merupakan keharusan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan
bernegara. Jika tidak, perbedaan budaya, tradisi atau kultur seringkali
menyebabkan ketegangan dan konflik sosial. Kenyataan di lapangan
menyebutkan bahwa perbedaan budaya atau tradisi dalam suatu
kumunitas masyarakat tidak selamanya berjalan damai.
Penulis mempunyai asumsi bahwa konflik yang muncul akibat
perbedaan budaya salah satunya disebabkan oleh sikap fanatisme sempit
serta kurangnya sikap tasamuh ( toleran ) di kalangan umat. Fanatisme
dan Intoleransi hanya akan menyebabkan terjadinya desintegrasi bangsa
dan konflik di masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk memudahkan masalah pokok, maka ada beberapa masalah yang
akan di teliti dalam makalah diantaranya:
1. Bagaimanakah makna keragaman dan kesedajatan dalam masyarakat?
2. Apa saja unsur-unsur dalam keragaman dalam masyarakat?
3. Apa saja pengaruh keragaman terhadap kehidupan beragama,
bermasyarakat, bernegara, dan kehidupan global?
4. Apa saja problematika diskriminasi dalam masyarakat yang beragam?

4
1.3 Tujuan
Bertujuan untuk mengetahui:
1. Dapat mengetahui Makna keragaman dan kesederajatan dalam
masyarakat
2. Dapat mengetahui Unsur-unsur keragaman dalam masyarakat
3. Dapat mengetahui Pengaruh keragaman terhadap kehidupan
beragama, bermasyarakat, bernegara, dan kehidupan global
4. Dapat mengetahui Problematika diskriminasi dalam masyarakat yang
beragam

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Makna Keragaman Dan Kesederajatan Dalam Masyarakat


1. Makna Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) artinya: 1) Tigkah laku; 2) Macam, jenis; 3)
Lagu: musik; langgam; 4) Warna, corak, ragi; 5) (ling) laras (tata
bahasa). Sehingga keragaman berarti perihal beragam-ragam: berjenis-
jenis; perihal ragam; hal jenis.
Keragaman yang dimaksud disini adalah suatu kondisi dalam
masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai
bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi,
adat kesopanan, serta situasi ekonomi.
2. Makna Kesederajatan
Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut KBBI
artinya adalah sama tingkatan (pangkat, kedudukan). Dengan demikian
konteks kesederajatan disini adalah suatu kondisi dimana dalam
perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memilik satu
kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki.

2.2 Unsur-Unsur Keragaman Dalam Masyarakat


1. Suku Bangsa dan Ras
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang
sampai Marauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul
karena adanya pengelompokkan besar manusia yang memiliki ciri-ciri
biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warnaa kulit, ukuran-
ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya.
Di Indonesia, terutama di bagian barat mulai dari Sulawesi adalah
termasuk ras Mongoloid Melayu Muda (Deutero Malayan Mongoloid).
Kecuali Batak dan Toraja yang termasuk Mongoloid Melayu Tua
(Proto Malayan Mongoloid). Sebelah timur Indonesia termasuk ras

6
Austroloid, termasuk bagian NTT. Sedangkan kelompok terbesar yang
tidak termasuk kelompok pribumi adalah golongan Chia yang termasuk
Astratik Mongoloid.
2. Agama dan Keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi
manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih
tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap
dengan panca indera. Namun mempunyai pengaruh yang besar sekali
terhadap kehidupan manusia sehari-hari (Harun Nasution: 10).
3. Ideologi dan Politik
Ideolologi ialah suatu istuilah umum bagi sebuah gagasan yang
berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena
merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental.
Ideologi membantu untuk lebih memperkuat landasan moral bagi
sebuah tindakan.
4. Tata Krama
Tata krama yang dianggap dari Bahasa Jawa yang berarti “adat
sopan santun, basa basi” pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku,
adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma
tertentu.
Tata krama dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan
terdiri dari aturan-aturan yang kalau dipatuhi diharapkan akan tercipta
interaksi sosial yang tertib dan efektif di dalam masyarakat yang
bersangkutan Indonesia memiliki beragam suku bangsa di mana setiap
suku bangsa memiliki adat tersendiri meskipun karena adanya
sosialisasi nila-nilai dan norma secara turun-temurun dan
berkesinambungan dari generasi ke generasi menyebabkan suatu
masyarakat yang ada dalam suatu suku bangsa yang sama akan
memiliki adat dan kesopanan yang relatif sama.
5. Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian negara berkembang, perekonomian akan menjadi
salah satu perhatian yang terus ditingkatkan. Namunumumnya,

7
masyarakat kita berada di golongan tingkat ekonomi menengah
kebawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya
kesenjangan yang tak dapat dihindari lagi.
6. Kesenjangan Sosial
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk
dengan bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial yang hierarkis.
Hal ini, dapat terlihat dan dirasakan dengan jelas dengan adanya
penggolongan orang berdasarkan kasta

2.3 Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama,


Bermasyarakat, Bernegara, Dan Kehidupan Global
Hal ini disebabkan oleh sifat dasar yang selalu dimiliki oleh
masyarakat majemuk sebagai mana dijelaskan oleh Van De Berghe :
1. Terjadinya sekmentasi kedalam klompok-kelompok yang sering
kali memiliki kebudayaan yang berbeda
2. Memiliki setruktur social yang terbagi-bagi kedalam lembaga-
lembaga yang bersifat non komplemeter
3. Kurang mengembangkan konsesus diantara para anggota
masyarakat tentang nilai-nilai social yang bersifat dasar
4. Secara relatip sering kali terjadi konflik diantara klompok yang
satu dengan yang lainnya
5. Secara relatip intergerasi social tumbuh diatas paksaan dan saling
ketergantungan didalam bidang ekonomi
6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok
yang lain
Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar
kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan
dan kesatuan bangsa seperti
1. Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman
antara manusia dengan dunia lingkungannya
2. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau klompok masyarakat
tertentu akan memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan

8
dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara
3. Eksklusifisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya
dapat bermacam-macam, antara lain keyakinan bahwa secara
kodrati ras / sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras/ suku/
klompok lain
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil
masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu
1. Semangat religius
2. Semangat Nasionalisme
3. Semangat Fluralisme
4. Semangat humanisme
5. Dialog antar umat beragama
6. Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun
konfigurasi hubungan antar agama, media, masa, dan
harmonisasinya.

2.4 Problematika Diskriminsai Dalam Masyarakat Yang Beragam


Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan
terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama,suku,
etnis, klompok, golongan, setatus, dan kelas social ekonomi, jenis
kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan idiologi,
dan politik serta batas Negara, dan kebangsaan seseorang.
Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa “
Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas
dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan
yang bersifat diskriminatif itu “ Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun
1999 tentang HAM Telah menegaskan bahwa “Setiap orang dilahirkan
bebas dengan harkat dan martyabat yang sama dan sederajat”
a) Komunitas Internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih
terjadi diberbagai belahan Dunia, dan

9
b) Prinsip Non diskriminasi harus mengawali kesepakatan antar bangsa
untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan perdamaian
Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi
karena adanya beberapa factor penyebab antara lain adalah:
1) Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan,
terutama ekonomi
2) Tekanan dan intimidasi biasanya dilakukan oleh kelompok yang
dominant terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah
3) Ketidak berdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka
dapatkan membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban
diskriminasi
Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintekrasi
bangsa dan bubarnya sebuah Negara, dapat disimpulkan adanya enam
factor utama yang secara geradual bias menjadi penyebab utama peruses
itu, yaitu:
1) Kegagalan kepemimpinan
2) Kerisis Ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3) Krisis politik
4) Krisis Sosial
5) Demoralisasi Tentara dan Polisi
6) Interfensi asing
Terciptanya “ Tungal Ika “ dalam masyarakat “ Bhineka “ dapat
diwujudkan melalui “ Intergrasi kebudayaan “ atau “ Intergrasi Nasional
“Manusia Beradaptasi dalam keragaman
Dalam hal ini maka tedapat teori yang menunjukkan penyebab
konflik ditengah masyarakat antara lain:
1. Teori hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang
sering muncul ditengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus
terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan diantara kelompok yang
berbeda, perbedaan bias dilatarbelakangi SARA bahkan pilihan
ideology politiknya.

10
2. Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras
dimasyarakat tidak lain disebabkan identitas yang terancam yang
sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan masa lalu
yang tidak terselesaikan
3. Teori kesalahpahaman antar budaya, teori ini melihat konflik
disebabkan ketidakcocokan dalam cara-cara berkomunikasi di antara
budaya yang berbeda.
4. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik
adalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai
masalah social budaya dan ekonomi.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana
terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku
bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta
situasi ekonomi. Kesederajatan adalah suatu kondisi dimana dalam
perbedaan dan keagaman yang ada manusia tetap memiliki satu
kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki faktor-faktor yang
mempengaruhi keseragaman antara lain terdiri dari faktor yang berasal
dari luar masyarakat dan dari dalam masyarakat. Sebagai mahkluk
individu yang menjadi satuan terkecil dalam satuan organisasi/kelompok
manusai harus memiliki kesadaran diri tehadap realita yang berkembang
di tengah masyarakat sehingga dapat menghindari msalah yang berpokok
pangkal dari keragaman dan keserataan sebagai sifat dasar manusia.
Aspek sosial berpengaruh terhadap status kesehatan dan perilaku
kesehatan Diantaranya umur, jenis kelamin, dan sosial ekonomi. Selain
aspek sosial, aspek budaya juga berpengaruh terhadap status kesehatan
dan perilaku kesehatan. Aspek budaya tersebut adalah pengaruh tradisi,
sikap fatalistis, sikap ethnosentris, pengaruh perasaan bangga pada
statusnya, pengaruh norma, dan pengaruh konsekuensi dari inovasi
terhadap perilaku kesehatan.

3.2 Saran
Kebudayaan atau kultur yang berdampak negatif bagi tubuh
memang sulit untuk dihilangkan dan itu semua membutuhkan suatu
proses yang panjang. Sebagai seorang mahasiswa Kesehatan seharusnya
kita menuntun mereka menuju perubahan lebih baik dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang empiris. Maka dengan itu, dampak dari
sosial budaya yang buruk dapat diminimalisir bahkan dihilangkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Jamiluddin. (24 Oktober 2012). UNSUR-UNSUR KERAGAMAN DALAM


MASYARAKAT INDONESIA.
http://drsjamiluddin.blogspot.com/2012/10/b-unsur-unsur-keragaman-
dalam.html?m=1.
Diakses tanggal 04 Maret 2021 Jam 10.30 WIB

Sumbri, Sartika. ISBD-MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.


https://www.academia.edu/38718365/ISBD_MANUSIA_KERAGAMAN_DAN_
KESEDERAJATAN.
Diakses tanggal 04 Maret 2021 Jam 11.32 WIB

13

Anda mungkin juga menyukai