Kelompok 1 :
1. Dea Firza
2. Fadhila Rahmi
3. Ferlinia Dhea Irawan
4. Ibnu Kamal
5. Muhammad Fiqi
6. Rahma Dona
7. Rolas aprilianti simanjuntak
2B
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, Sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis
membuat makalah mata kuliah Psikososial dan budaya keperawatan yang berjudul:
‘’Transkultural dalam keperawatan (budaya dan kepercayaan) (diversity dalam masyarakat)
Penulis Sadar makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari pihak lain yang
dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.Penulis sadar sepenuhnya makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, Saya mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Di Indonesia, terutama bagian barat mulai dari sulawesi adalah termasuk ras
mongoloid melayu muda. Kecuali batak dan toraja yang termasuk mongoloid melayu
tua, sebelah timur Indonesia termasuk ras austroloid, termasuk bagian NTT. Sedangkan
kelompok terbesar yang tidak termasuk kelompok pribumi adalah golongan chinayang
termasuk atratic mongoloid
Berdasarkan latar belakang diatas maka makalah ini membahas “ Transkultural dalam
keperawatan (budaya dan kepercayaan) (diversity dalam masyarakat)’’
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas diketahui tujuan sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke sangat
beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokkan besar manusia
yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriyah yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran
tubuh, mata, ukuran kepala dan lain sebagainya.
Di Indonesia, terutama bagian barat mulai dari sulawesi adalah termasuk ras
mongoloid melayu muda. Kecuali batak dan toraja yang termasuk mongoloid melayu
tua, sebelah timur Indonesia termasuk ras austroloid, termasuk bagian NTT. Sedangkan
kelompok terbesar yang tidak termasuk kelompok pribumi adalah golongan chinayang
termasuk atratic mongoloid
Agama mengandung arti ikatan yang harus di pegang dan di patuhi manusia. Ikatan
yang di maksud berasal dari kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan
gaib yang tak dapat di tangkap dengan panca indra. Namun mempunyai pengaruh besar yang
besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari ( Haru nasution: 10).
Agama sebagai keyakinan memang sulit di ukur secaratepat dan rinci.Hal ini pula
yang barang kali menyulitkan para ahli untuk memberikan definisi yang tepat tentang agama.
Namun apapun bentuknya kepercayaan yang di anggap sebagai agama, tampaknya memang
memilki ciri umum yang hampir sama, baik dalam agama primitif maupun agama
monoteisme. Menurut Robert H. Thouless, fakta menunjukkan bahwa agama berpusat pada
Tuhan atau dewa-dewa sebagai ukuran yang menentukan yang takboleh di abaikan( psikologi
agama:14)
Masalah agama tak akan mungkin dapat di pisahkan dari kehidupan masyarakat. Dalam
praktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain adalah :
a) Berfungsi edukatif: ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan melarang
b) Berfungsi penyelamat
c) Berfungsi sebagai perdamaian
d) Berfungsi sebagai sosial kontrol
e) Berfungsi sebagai pemupuk ras dan solidaritas
f) Berfungsi tranformatif
g) Berfungsi kreatif
h) Berfungsi sublimatif
Pada dasarnya agama dan keyakinan merupkan unsur penting dalam keragaman bangsa
Indonesia.Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang di akui di Indonesia.
3. Tata Krama
Tata krama yang di anggap sebagai dari bahasa jawa yang berarti “adat sopan santun,
basa basi” pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa,ucap dan
cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. Tata krama di bentuk dan di kembangkan oleh
masyarakat yang terdiri dari aturan-aturan yang kalau di patuhi di harapkan akan tercipta
interaksi sosial yang tertib dan efektif di dalam masyarakat yang bersangkutan. Indonesia
memiliki keragaman suku bangsa dimana di setiap suku bangsa memiliki adat tersendiri
meskipun kerena adanya sosialisasi nila-nilai dan norma secara turun menurun dan
berkisenambungan dari generasi ke generasi menyebabkan suatu masyarakat yang ada dalam
suatu suku bangsa yang sama akan memiliki adat dan kesopanan yang relatif sama.
4. Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian negara, perkonomian akan menjadi salah satu perhatian yang harus di
tingkatkan namun umumnya, masyarakat kita berada di golongan tingkat ekonomi menengah
kebawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan yang tak dapat di
hindari lagi .
5. Kesenjangan Sosial
Realitas di atas harus di akui dengan sikap terbuka logis, dan dewasa karena dengan
kemajemukan yang ada dapat di pertumpul. Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap
dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta masalah-masalah menggoyahkan persatuan dan
kesatuan bangsa seperti:
Ada beberapa halyang dapat dilakukan memperkecil masalah yang di akibatkan oleh
pengaruh negatif dari keragaman, yaitu:
a) Semangat religius
b) Semangat nasionalisme
c) Semangat pluralisme
d) Semangat humanisme
e) Dialog antar umat beragama
f) Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan
antara agama,media massa, dan harmonisasi dunia.
Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia di dasarkan pada prinsi-prinsip hak
asasi manusia.Sifat dari HAM adalah universal dan tanpa pengecuali tidak dapat di pisahkan
dan saling tenrgantung. Berangkat dari pemahaman tersebut seyogianyasikap-sikap yang
didasarkan pada ethnosentrisme, resisme, religius fanatisme,dan diskrimination harus
dipandang sebagai tindakan yang menghambat pengembangan kesederajatan dan demokrasi,
penegakan hukum dalam kerangka pemajuan dan pemenuhan HAM.
PASAL 218 Ayat (2) UUD NKRI 1945 telah menegaskan bahwa: “setiap orang
berhak bebas dari perlakuan bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.” Sementara itu pasal 3 UU
No 1999 tentang HAM telah menegaskan bahwa “... setiap orang di lahirkan bebas dengan
harkat dan martabat yang sama dan sederajat... “ ketentuan tersebut merupakan landasan
hukumyang mendasari prinsip non-diskriminasi di indonesia.
Pencantuman prinsip ini pada awal pasal berbagai instrumen hukum yang mengatur HAM
pada dasarnya menunjukkan bahwa diskriminasi telah menjadi realitas yang promblematika
sehingga:
a. Komunitas internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi di
berbagai belahan dunia
Dalam demokrasi diskriminasi seharusnya telah ditiadakan dengan adanya kesetaraan dalam
bidang hukum, kesederajatan dalam perlakuan adalah salah satu wujud ideal dalam
kehidupan negara yang demokratis. Akan tetapi berbagai penelitian dan pengkajian
menunjukkan bahwa kondisi di Indonesia saat ini belum mencerminkan penerapan asas
persamaan di muka hukum secara utuh.
Promblematika lainnya timbul dan harus di waspadai adalah disintegrasi bangsa dari kajian
yang di lakukan terhadap berbagai kasus disintegrasi bangsa dan bubarnya sebuah negara
dapat di simpulkan adanya enam faktor utama secara gradual bisa menjadi penyebab utama
proses itu, yaitu:
1. Kegagalan kepemimpinan
3. Krisis politik
4. Krisis sosial
6. Intervensi asing
Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya. Asuhan
keperawatan ditunjukkan memandirikan individu sesuai dengan budaya klien.
d. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and live ways)
e. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku ( political and legal factors)
Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala
sesuatu yang mempengaruhi kegiatan individu dalam asuhan keperawatan
lintas budaya (andrew and boyle, 1995). Yang perlu dikaji pada tahap ini
adalah : peraturan dankebijakan yang berkaitan dengan jam berkunjung,
jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu, cara pembayaran untuk klien
yang dirawat.
2. Diagnosa keperawatan
4. Evaluasi
PENUTUP
3.1 Simpulan
Di Indonesia, terutama bagian barat mulai dari sulawesi adalah termasuk ras
mongoloid melayu muda. Kecuali batak dan toraja yang termasuk mongoloid melayu
tua, sebelah timur Indonesia termasuk ras austroloid, termasuk bagian NTT. Sedangkan
kelompok terbesar yang tidak termasuk kelompok pribumi adalah golongan chinayang
termasuk atratic mongoloid
3.2 Saran
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat bermafaat bagi kita semua, serta dapat
memberikan informasi tentang pentingnya. Transkultural dalam keperawatan (budaya dan
kepercayaan) (diversity dalam masyarakat).dan kami juga meminta kritik dan saran dari
pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
Sagar, P. (2012). Transcultural Nursing Thery and Models : Aplication in Nursing Adecation,
Modood, Tariq. 2013. Multiculturalism: A Civic Idea (Second Edition). Cambridge: Polity
Press