Anda di halaman 1dari 4

NASKAH ROLEPLAY

TERAPI MODALITAS
Narator : Disuatu rumah sakit jiwa, terdapat seorang pasien, pasien itu datang kermah
sakit jiwa pada tiga hari yang lalu. Dia frustasi karna ditinggal menikah oleh
pacarnya sehingga pasien itu sering melamun, sendirian, dan menarik diri
ttidak mau bergabung dengan yang lainnya. Sedangkan keluarga si pasien
sudah tidak mau mengurusnya dan menyerahkan ke rumah sakit jiwa

Perawat 1 : “Selapam siang pak… Bapak saya Perawat Berli yang berjaga Siang pada
siang hari ini… Ini dengan bapak Dhio ya?”
Pasien : (hanya melamun)
Perawat 1 : “Bagaimana perawaan bapak hari ini?”
Pasien : (hanya melamun)
Perawat 1 : “pak, sekarang jadwalnya makan siang, bapak makan yah.... saya suapin”
Pasien : (hanya melamun)
Perawat 1 : “pak.... (sambil memegang tangan pasien) bapak harus makan yah”
Pasien : (menoleh, dan mulai mengangguk)
Perawat 1 : (tersenyum) “baiklah pak... bapak buka mulutnya”
Pasien : (makan)
Perawat 1 : “bapak kenapa? Sebaiknya bapak bercerita kepada saya.”
Pasien : (melamun sambil makan)
Perawat 1 : (perlahan bertanya) bapak sebaiknya bercerita pada saya”
Pasien : “pacar saya direbut orang lain. Kurang saya itu apa coba? Udah tampan,
duit juga saya punya banyak. Rumah saya juga besar. Mobil mau pakek yang
mana tinggal pilih. Pacar saya minta beli apa juga saya belikan. Kok bisa
saya ditinggal pergi pacar saya menikah sama cowok lain itu salah saya
apa?”
Perawat 1 : “bapak.. bapak tidak apa-apa pak.. bapak tidak perlu bersedih terus
menerus.. justru, bapak harus bersyukur itu tandanya, bapak dijauhkan
dengan orang yang tidak baik”
Pasien : “tapi saya itu cinta mbak? Tau ndak cintaa?”
Perawat 1 : “iyaa bapak, saya mengerti kalau bapak itu cinta sama pacar bapak,
Mungkin, Tuhan punya rencana lain untuk bapak yang lebih indah kedepannya, karena semua
yang terjadi hariini kan sudah ditakdirkan sama Tuhan pak, Jadi bapak harus berusaha
menerima dan melepaskannya dengan Ikhlas pak, dan percaya suatu saat Tuhan akan
mengganti dengan yang lebih baik.
Pasien : (diam dan berfikir)

Narator : Kemudian datang Perawat II untuk mengajak melakukan kegiatan Drawing


Therapy

Perawat 2 : “Selamat Siang Bapak….”


Pasien : (Hanya melihat dan senyum)
Perawat 1 : “Bapak, ini perawat Bela.. perawat bel aini yang akan menemani bapak
melakukan terapi kegiatan pada hari ini”
Perawat 2 : “iyaa bapak.. perkenalkan saya perawat Bela, saya disini saya mau mengajak
bapak untuk melakukan kegiatan menggambar.. bapak mau ya?”
Pasien : “ya… tapi saya nggak begitu bisa nggambar mbak”
Perawat 2 : “tidak apa-apa bapak… baik ini kertasnya buat menggambar, dan ini
spidolnya ya pak”
Pasien : “yaa makasih mbak.. ini mau gambar apay a?”
Perawatat 2 : “nah… hari ini bapak bebas pak.. bapak bebas menggambar apa saja yag
sedang bapak rasakan, bapak bisa mengungkapkan isi hati bapak, lewat gambaran,, pada hari
ini”
Pasien : “oo ya ya…”
Perawat 2 : “baik pak,, bapak boleh menggambar sekarang”

(pasien menggambar sambal komunikasi dengan perawat)

Narator : setelah perawat dan pasien saling bercerita, perawat pun meninggal kan
pasien dengan berpamitan
Perawat I : “baiklah pak, kalau begitu kami tinggal yah... bapak boeh siap-siap dulu
sebentar lagi ada jadwal olahraga bersama”
Pasien : (mengangguk)

Narator : setelah selesai kegiatan, seluruh pasien jiwa di kumpulkan dilapangan untuk
berolahraga bersama, tapi bapak itu tetap diam sendiri
Perawat 3 : “bapak kenapa sendiri?”
Pasien : (menggeleng kepala)
Perawat 3 : “ayo kita kelapang... kita berolahraga bersama dengan yang lain”
Pasien : (menengoh kelapangan)
Perawat 3 : (sambil memegang tangan pasien) “ayo pak...”
Pasien : (tersenyum dan mengikuti perawat)

Narator : pasien pun mau pergi ke lapangan utuk berolahraga bersama, dan mungkin
pasien tersebut mulai membuka diri di lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai