DOSEN PENGAMPU :
NAMA KELOMPOK:
ANDIKA PUTRA
ANINDITHA FEBRIANSYAH
DITA NATASYA
YOLANDA GETRUDIS
JULANDA FITRIANI
JURUSAN KEPERAWATAN
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Adapun judul makalah ini adalah “ TREND DAN ISSUE”
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan
dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak,atas bantuan,dukungan dan doa nya
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah
ini.Makalah ini mungkin kurang sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB II
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian trend dan issue
2. Faktor yang mempengaruhi trend dan issue
3. Pendidikan keperawatan di benua Afrika,Amerika,Eropa,Australia,Asia
4. Pendidikan keperawatan di Indonesia
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari trend dan issue
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi trend dan issue
3. Untuk mengetahui pendidikan keperawatan di benua
Afrika,Amerika,Eropa,Australia,Asia
4. Untuk mengetahui pendidikan keperawatan di Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian trend
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren juga
dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang
biasanya sedang popular di kalangan masyarakat. Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan
oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta
Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi, pada tahun
2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga professional keluar dan masuk
ke dalam negeri. Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di
Indonesia masih belum menggembirakan, banyak factor yang dapat menyebabkan masih
rendahnya peran perawat professional, diantaranya :
1. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun 1985
pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di negara barat pada
tahun 1869.
2. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.
3. Keterlambatan system pelayanan keperawatan ( standart, bentuk praktik keperawatan,
lisensi)
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan
berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan “ sehat
untuk semua pada tahun 2020 “, maka solusi yang harus ditempuh adalah:
3
1. Pengembanganpendidikankeperawatan.Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat
penting dalam pengembangan perawatan professional, pengembangan teknologi keperawatan,
pembinaan profesi dan pendidikan keperawatan berkelanjutan.
Akademi Keperawatan merupakan pendidikan keperawatan yang menghasilkan tenaga
perawatan professional dibidang keperawatan.Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata
dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana penunjang pendidikan.
2. Memantapkan system pelayanan perawatan professional
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan sertifikasi
praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan professional dalam
memberikan asuhan keperawatan harus segera di lakukan untuk menjamin kepuasan
konsumen/klien.
3. Penyempurnaan organisasi keperawatan Organisasi profesi keperawatan memerlukan
suatu perubahan cepat dan dinamis serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan
individu menjadi kepentingan organisasi dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan
yang dapat dirasakan manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan
tepat guna menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi
anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik
sertameningkat.
Komitmen perawat guna memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu baik secara
mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sangat penting dalam
terwujudnya pelayanan keperawatan professional. Nilai professional yang melandasi praktik
keperawatan dapat di kelompokkan dalam :
1. Nilai
Nilai intelektual dalam praktik keperawatan terdiri dari :
a. Body of knowledge
b. Pendidikan spesialisasi
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif
4
2. Nilai komitmen moral pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistik dan
memperhatikan kode etik keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayanan
professional terhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung
jawabetik.
a. Beneficience :
Selalu mengupayakan keputusan dibuat berdasarkan keinginan melakukan yang terbaik
dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994)
b. Fair :
Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social budaya, keadaan
ekonomi dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai individu yang memerlukan bantuan
dengan keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity :
Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu), selalu berusaha
menepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen moral serta memperhatikan
kebutuhan spiritual klien.
5
Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan terhadap sesuatu atau
seseorang.Bagi profesi keperawatan, harus ada kewenangan untuk mengendalikan praktik,
menetapkan peran, fungsi dan tanggung jawab anggota profesi. Tanggung gugat berarti perawat
bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang dilakukannya terhadap klien
2. Pengertian issue
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi
pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Beberapa
issue keperawatan pada saat ini :
*EUTHANASIA : Euthanasia adalah tindakan mengakhiri hidup seorang individu secara tidak
menyakitkan, ketika tindakan tersebut dapat dikatakan sebagai bantuan untuk meringankan
penderitaan dari individu yang akan mengakhiri hidupnya.
Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang d.bicarakan banyak orang
tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupun tidak, trend dan issu
keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
Saat ini trend dan issu keperawatan yang sedang banynak dibicarakan orang adalah Aborsi,
Eutanasia dan Transplantasi organ manusia, tentunya semua issu tersebut menyangkut
keterkaitan dengan aspek legal dan etis dalam keperawatan.
Agama serta latar belakang adat-istiadat merupakan faktor utama dalam membuat
keputusan etis.Setiap perawat
6
disarankan untuk memahami nilai-nilai yang diyakini maupun kaidah agama yang
dianutnya.Indonesia merupakan negara kepulauan yang dihuni oleh penduduk dengan berbagai
agama/kepercayaan dan adat istiadat.Setiap penduduk yang menjadi warga negara Indonesia
harus beragama/berkeyakinan. Ini sesuai dengan sila pertama Pancasila : Ketuhanan Yang Maha
Esa, dimana di Indonesia menjadikan aspek ketuhanan sebagai dasar paling utama. Setiap warga
negara diberi kebebasan untuk memilih kepercayaan yang dianutnya.
2. Faktor sosial.
Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap pembuatan keputusan etis. Faktor ini antara
lain meliputi perilaku sosial dan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, hukum, dan peraturan
perundang-undangan.
Perkembangan sosial dan budaya juga berpengaruh terhadap sistem kesehatan nasional.
Pelayanan kesehatan yang tadinya berorientasi pada program medis lambat laun menjadi
pelayanan komprehensif dengan pendekatan tim kesehatan.
3. Faktor ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Kemajuan di bidang kesehatan telah mampu meningkatkan kualitas hidup serta
memperpanjang usia manusia dengan ditemukannya berbagai mesin mekanik kesehatan, cara
prosedur baru dan bahan-bahan/obat-obatan baru. Misalnya pasien dengan gangguan ginjal dapat
diperpanjang usianya berkat adanya mesin hemodialisa.Ibu-ibu yang mengalami kesulitan hamil
dapat diganti dengan berbagai inseminasi.Kemajuan-kemajuan ini menimbulkan pertanyaan-
pertanyaan yang berhubungan dengan etika.
4. Faktor legislasi dan keputusan juridis.
Perubahan sosial dan legislasi secara konstan saling berkaitan.Setiap perubahan sosial
atau legislasi menyebabkan timbulnya tindakan yang merupakan reaksi perubahan tersebut.
Legislasi merupakan jaminan tindakan menurut hukum sehingga orang yang bertindak tidak
sesuai hukum dapat menimbulkan konflik
5 .Faktor dana/keuangan.
Dana/keuangan untuk membiayai pengobatan dan perawatan dapat menimbulkan
konflik.Untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat, pemerintah telah banyak berupaya
dengan mengadakan berbagai program yang dibiayai pemerintah.
7
6. Faktor pekerjaan.
Perawat perlu mempertimbangkan posisi pekerjaannya dalam pembuatan
suatukeputusan.Tidak semua keputusan pribadi perawat dapat dilaksanakan, namun harus
diselesaikan dengan keputusan/aturan tempat iabekerja. Perawat yang mengutamakan
kepentingan pribadi sering mendapat sorotan sebagai perawat pembangkang.Sebagai
konsekuensinya, ia mendapatkan sanksi administrasi atau mungkin kehilangan pekerjaan.
7. Faktor Kode etik keperawatan.
Kode etik menunjukkan bahwa tanggung jawab kepercayaan dari masyarakat telah
diterima oleh profesi.Untuk dapat mengambil keputusan dan tindakan yang tepat terhadap
masalah yang menyangkut etika, perawat harus banyak berlatih mencoba menganalisis
permasalahan-permasalahan etis.
8. Faktor Hak-hak pasien.
Hak-hak pasien yang secara luas dikenal menurut Megan (1998) meliputi hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil dan berkualitas, hak untuk diberi informasi, hak
untuk dilibatkan dalam pembuatan keputusan tentang pengobatan dan perawatan, hak untuk
diberi informed concent, hak untuk mengetahui nama dan status tenaga kesehatan yang
menolong, hak untuk mempunyai pendapat kedua(secand opini), hak untuk diperlakukan dengan
hormat, hak untuk konfidensialitas (termasuk privacy), hak untuk kompensasi terhadap cedera
yang tidak legal dan hak untuk mempertahankan dignitas (kemuliaan) termasuk menghadapi
kematian dengan bangga.
8
Subjek ini berguna bagi siapa saja yang ingin menjadi perawat di rumah sakit, klinik,
pusat penampungan dibantu atau lembaga kesehatan lainnya.Afrika Selatan, secara resmi
Republik Afrika Selatan, adalah sebuah negara yang terletak di ujung selatan Afrika. Hal ini
dibagi menjadi sembilan provinsi. Afrika Selatan tidak hanya titik melompat, itu sendiri
merupakan tujuan yang fantastis kaya akan budaya, fauna & flora dan sejarah.
2. Amerika
Profesi ini sangat dasar sekali, membantu pasien dalam kegiatan sehari-hari seperti
transfer pasien dari tempat tidur ke kursi roda, memandikan, membantu menyuapkan, keramas,
merapihkan sprei kasur, intinya membantu fisik pasien sehingga pasien memiliki harga diri dan
martabat sebagai manusia terhormat yang bersih dan membantu mereka untuk mandiri sebisa
munngkin. Profesi ini membutuhkan pendidikan selama 3-6 bulan, ada juga sekolah yang
menawarkan 1 bulan, teori dan praktek di panti werdha didampingi oleh instruktornya. Di akhir
sekolah, kita harus mengikuti ujian negara, mendapatkan sertifikat dan bisa melamar kerja
dengan segera entah di panti werdha atau di RS, bisa kerja pagi/ siang / malam, 8 jam shift di
panti werdha (jam 7-3 sore, 3-11 malam, dan 11- 7 pagi) sedangkan di RS jamnya 12 jam, 7pagi-
7 malam dan 7 malam sampai 7 pagi.
Disini para pelajar diajarkan untuk mengambil darah untuk keperluan laboratorium, dan
belajar tata buku di klinik. Untuk para phebotomist, mereka bisa bekerja flexible, bahkan bisa 4
jam saja, tergantung dimana di bekerja.
9
3. LVN (Licensed Vocational Nursing)
4. RN (Registered Nurse)
Pendidikannya sangat intense, bisa ditempuh dalam 4 thn di college atau cuma 18 bulan
di private school, mahal biayanya.
Setelah lulus sekolah, kita diharuskan mengikuti ujian negara online di tempat yang
ditunjuk assosiasi RN, dan mendapatkan lisensi dari state board. Untuk pekerjaan, kita bisa
bekerja di RS, bertanggung jawab atas pasien sepenuhnya, bekerja sebagai team work dengan
rekan kerja lainnya. Kalau di Indonesia, jenjang RN ini sebagai D3.
Semua RS top lebih memilih BSN untuk bekerja karena status BSN lebih kompeten
daripada hanya RN, istilahnya sarjana kalau di Indonesia, walaupun setelah lulus BSN cuma
dapat sertifikat dari universitas saja dan memegang lisensi RN.
Gelar ini khusus untuk mereka yang berminat untuk jadi peneliti, guru, atau wakil dokter,
bisa memberi prescription untuk pasien.
10
Issue pendidikan Keperawatan di Amerika
Tenaga pengajar khusus pada bidang keperawatan masih minim di amerika serikat.
Walaupun pendidikan di Amerikansangat baik dan bagus,namun tidak untuk tenaga
pendidikannya . Dosen / pegajar khusus di bidang keperawatan masih kurang .Hal ini disebabkan
karena adannya Sistem Standardisasi dan Sertifikasi Pengajar di Amerika Serikat.Sistem ini
menjadikan pengajar berfikir karena harus melakukan prosedur yang rumit dan biaya yang cukup
mahal.
11
3. Eropa
4. Australia
Di setiap negara tentu saja kesempatan untuk perawat Indonesia untuk melanjutkan
pendidikan sangat beragam tergantung dari sistem pemerintahan dan kesempatan pendidikan di
negara yang bersangkutan.
Untuk beberapa negara di belahan benua Amerika, Amerika dan Australia khususnya
kesempatan untuk itu lebih besar, meskipun dengan biaya yang mahal. Pendidikan untuk BSN
baik program full time/part time atau distance learning model membutuhkan biaya rata-rata
tuition fee persemester adalah U$ 5.000. Hal tersebut tidak dirasakan untuk sebagian besar
perawat Indonesia yang bekerja di Timur Tengah, seperti di Kuwait, Arab Saudi, UEA, Qatar
dan Bahrain yang hampir berjumlah 3000 orang.Hal ini lebih dikarenakan sistem pemerintahan
dan sistem pendidikan yang berbeda, sehingga kesempatan pendidikan tersebut terbatas. Namun
saat ini sebagian dari mereka telah ada pula yang mengikuti pendidikan distance learning untuk
BSN dengan beberapa Universitas di Australia.
5. Asia
Di Jepang terdapat dua sistem pendidikan keperawatan yaitu nursing college yang berada
di bawah naungan Kementerian Pendidikan Jepang,
12
dan nursing school yang berada di bawah Kementerian Kesehatan Jepang. Setiap
perawat yang akan bekerja di Jepang, harus terdaftar di Kementerian Kesehatan Jepang. Bagi
mereka yang kuliah di Nursing College, mereka sudah dipersiapkan untuk mengikuti tahap
registrasi tersebut.
seluruh calon perawat di Jepang harus mengikuti ujian nasional yang diselenggarakan
oleh Kementerian Kesehatan Jepang agar terdaftar dan dapat bekerja sebagai perawat. Hal ini
pun berlaku untuk perawat dari luar Jepang yang akan bekerja di Jepang. Mereka harus
mempersiapkan diri lebih awal agar bisa teregistrasi oleh pemerintahan Jepang.
Perawat dari Indonesia bisa menjadi perawat di rumah sakit-rumah sakit di
Jepang.Banyak rumah sakit di Jepang yang ingin merekrut perawat Indonesia karena dikenal
sebagai perawat yang sabar dan pekerja keras. Tetapi bagi para perawat Indonesia yang akan
bekerja di Jepang, kemampuan bahasa Jepang yang baik sangat diperlukan. Banyak perawat
asing yang ingin bekerja di Jepang tapi lemah dalam hal bahasa Jepang, dan inilah yang
menghambat mereka untuk bekerja di Jepang.
Jumlah perawat di Jepang sangat sedikit.Hal ini terkait dengan demografi penduduk
Jepang yang merupakan masyarakat tua.Selain itu, pekerjaan sebagai perawat cukup berat dan
sibuk, sehingga dari segi jumlah, perawat jepang tidak terlalu banyak.Bahkan, dari jumlah yang
terbatas itu, cukup banyak pula perawat yang berhenti. Diperkirakan perawat yang berhenti di
sebuah rumah sakit Jepang adalah sekitar 9% per tahun, baik itu berhenti bekerja sebagai
perawat atau berhenti untuk bekerja di tempat lain.
13
Mengenai peralatan penunjang keperawatan, di Jepang peralatan sudah memadai dan
kualitasnya baik.Pada managemennya, yang bertugas merawat pasien adalah kewajiban dokter
dan perawat hanya bertugas sebagai pem- back-up dokter.Sehingga, perawat Jepang memiliki
kesempatan untuk dapat mendengarkan keinginan pasiennya.
Adapun persyaratan calon perawat Jepang, yaitu:
a. Kualifikasi sebagai perawat terregistrasi
b. Usia 21-35 tahun
c. Berijasah D III atau lulusan dari Fakultas Keperawatan di Indonesia
d. Pengalaman di klinik, RS, Puskesmas minimal 2 tahun
e. Diusulkan kepada Pemerintah Jepang oleh pemerintah Indonesia
f. Masuk ke negara Jepang sesuai waktu yang ditentukan pemerintah Jepang
g. Medical check up yang menyatakan sehat
h. Mengikuti wawancara dan psikotes
i. Mengikuti salah satu kegiatan dalam waktu tinggl sementara di Jepang yang bertujuan untuk
mencapai kualifikasi sebagai perawat sesuai dengan peraturan pemerintahJepang(Kangoshi)
Program sertifikasi perawat keahlian khusus, Hospice Home Care, One Day Care, Klinik
HIV, Klinik Rawat Luka, Berdirinya organisasi profesi keperawatan kekhususan, Pengembangan
Evidence Based Nursing Practice di Lingkungan Rumah Sakit dalam Lingkup Keperawatan.
Disadari bahwa semua trend tersebut belum seutuhnya diterapkan dalam pelayanan keperawatan
di seluruh Indonesia.
14
B. Isu dalam Keperawatan Medikal dan Dampaknya di Indonesia
Beberapa isue yang berkembang dalam Keperawatan Medikal di Indonesia, antara lain:
Pemakaian tap water (air keran) dan betadine yang diencerkan pada luka, Belum ada
dokumentasi keperawatan yang baku sehingga setiap institusi rumah sakit mengunakan versi
atau modelnya sendiri-sendiri, Prosedur rawat luka adalah kewenangan dokter, Euthanasia: suatu
issue kontemporer dalam keperawatan, Pengaturan sistem tenaga kesehatan, Lulusan D3
Keperawatan lebih banyak terserap di Rumah sakit pemerintah dibandingkan S1, dan Peran dan
tanggung jawab yang belum ditetapkan sesuai dengan jenjang pendidikan sehingga implikasi di
rs antara DIII, S1 dan Spesialis belum jelas terlihat.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
https://icarezahardiansyah.wordpress.com/2016/12/19/makalah-trend-dan-issue/
http://noviayani94.blogspot.com/2015/09/trend-issue-keperawatan-kritis.html
https://www.healthcarestudies.co.id/mata-kuliah/Keperawatan/Afrika-Selatan/
https://www.google.com/search?client=firefox-
b&q=Bekerja+di+Australia+sebagai+perawat+lansia%2C+karir+baru+yang+menantang+di
+australia+
https://ziyahners.wordpress.com/category/perkembangan-pendidikan-keperawatan/
http://shisiell-vierche.blogspot.com/2011/11/sistem-keperawatan-di-jepang.html
http://juwandi18.blogspot.com/2013/12/tren-dan-isu-keperawatan.html?m=1
17