Anda di halaman 1dari 21

LEGISLASI

KEPERAWATAN

Oleh : Tri Sumarni


PENDAHULUAN
Legislasi keperawatan merupakan
bagian integral dari legislasi kesehatan
nasional Indonesia seperti yang
tertuang dalam UU RI No. 23 tahun 1992
dan PP No. 32 tahun 1996
Legislasi keperawatan adalah proses
pembuatan UU atau penyempurnaan
perangkat hukum yang sudah ada yang
mempengaruhi ilmu dan kiat dalam
praktik keperawatan.
TUJUAN LEGISLASI
1. Memberi perlindungan kepada
masyarakat terhadap pelayanan
keperawatan yang diberikan
2. Menjamin adanya perlindungan
hukum bagi perawat
3. Meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan
4. Memelihara kualitas pelayanan
keperawatan yang diberikan
KOMPONEN LEGISLASI KEPERAWATAN

1. Registrasi
2. Sertifikasi
3. Lisensi
REGISTRASI
Registrasi keperawatan merupakan
proses administrasi yang harus
ditempuh oleh seseorang yang ingin
melakukan pelayanan keperawatan
kepada orang lain sesuai dengan
kemampuan/kompetensi yang
dimilikinya.
Tujuan Registrasi :
1. Menjamin kemampuan perawat untuk
melakukan praktik keperawatan
sesuai dengan kewenangan dan
kompetensinya
2. Mengidentifikasi jumlah dan
kualifikasi perawat yang akan
melakukan praktik keperawatan
sesuai dengan kewenangan dan
kompetensi masing-masing
Mekanisme Registrasi
Persayaratan registrasi antara lain
berupa kompetensi yang diakui,
tertuang dalam ijazah dan sertifikat.
Macam kegiatan registrasi :
1. Registrasi administrasi
2. Registrasi kompetensi
Perawat yang sudah teregistrasi mendapat SIP
dan nomor register. Perawat yang sudah
melakukan registrasi akan memperoleh
kewenangan dan hak sbb :
Melakukan pengkajian
Melakukan terapi keperawatan
Melakukan observasi
Memberikan pendidikan dan konseling
kesehatan
Melakukan intervensi medis yang
didelegasikan
Melakukan evaluasi tindakan kep diberbagai
tatanan pelayanan kesehatan
SERTIFIKASI
Sertifikasi adalah proses pengakuan
terhadap peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan kompetensi seorang
perawat dengan cara memberikan ijazah
atau sertifikat.
Tujuan sertifikasi :
Menyatakan pengetahuan, keterampilan
dan perilaku perawat sesuai dengan
pendidikan tambahan yang diikutinya.
Menetapkan klasifikasi, tingkat dan lingkup
praktik keperawatan sesuai pendidikan
tambahan yang dimilikinya.
LISENSI
Lisensi merupakan proses adminstrasi
yang dilakukan oleh suatu badan
independen berupa penerbitan/pembuatan
surat izin praktik bagi tenaga keperawatan
yang akan melakukan praktik keperawatan
sesuai dengan standar profesi diberbagai
tatanan pelayanan kesehatan
Tujuan lisensi :
1. Memberi kejelasan batas kewenangan
tiap kategori tenaga keperawatan untuk
melakukan praktik keperawatan
2. Memberi bukti untuk melakukan praktik
keperawatan profesional
Lisensi dapat ditunda masa berlakunya atau
dicabut karena berbagai alasan
SITUASI YANG MENDASARI
PENTINGNYA SISTEM REGULASI
1. Pelaksanaan tugas keperawatan di luar
batas waktu yang ditentukan
2. Kegagalan memenuhi standar pelayanan
keperawatan
3. Mengabaikan bahaya yang mungkin
timbul
4. Terjadinya kecelakaan/kerusakan yang
dialami oleh klien
KEPMENKES No 1239 Tahun 2001
Tentang Registrasi dan Praktik
Perawat
Perawat yang baru lulus, mengajukan
permohonan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi guna memperoleh SIP
Syaratnya :
- Fotokopi ijazah pendidikan perawat
- Surat keterangan sehat dari dokter
- Pas foto ukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar
Perawat dapat melaksanakan praktik
keperawatan pada sarana pelayanan
kesehatan, praktek perorangan dan atau
berkelompok
Perawat yang melaksanakan praktik
keperawatan pada sarana pelayanan
kesehatan harus memiliki SIK
Perawat yang melakukan praktik
perorangan/berkelompok harus memiliki
SIPP
Syarat mendapatkan SIK :
- Fotokopi SIP yang masih berlaku
- Surat keterangan sehat dari dokter
- Pas foto ukuran 4x 6 sebanyak 2 lembar
- Surat keterangan dari pimpinan sarana
pelayanan kesehatan yang
menyatakan tanggal mulai bekerja
- Rekomendasi dari organisasi profesi
SIPP hanya diberikan kepada perawat yang
memiliki pendidikan ahli madya keperawatan
atau memiliki pendidikan keperawatan dengan
kompetensi lebih tinggi
Syarat memperoleh SIPP :
- Syarat SIK
- Fotokopi ijazah ahli madya keperawatan atau
ijazah pendidikan dengan kompetensi lebih
tinggi yang diakui pemerintah
- Surat keterangan pengalaman kerja min 3
tahun
Perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan
berwenang untuk :
Melaksanakan asuhan keperawatan yang meliputi :
pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan,
perencanaan, melaksanakan tindakan keperawatan dan
evaluasi keperawatan
Tindakan keperawatan yang dilakukan meliputi :
intervensi keperawatan, observasi keperawatan,
pendidikan dan konseling kesehatan
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan harus
sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang
ditetapkan oleh organisasi profesi
Pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakukan
berdasarkan permintaan tertulis dari dokter
Dalam melaksanakan praktik,
perawat berkewajiban untuk :
Menghormati hak pasien
Merujuk kasus yang tidak dapat
ditangani
Memberikan informasi
Meminta persetujuan tindakan
yang akan dilakukan
Melakukan catatan perawatan
dengan baik
Perawat yang menjalankan praktik perorangan
harus mencantumkan SIPP di ruang praktiknya.
Perawat yang menjalankan praktik perorangan
tidak diperbolehkan memasang papan praktik
Perawat dalam menjalankan praktik perorangan
harus memenuhi persyaratan :
- Memiliki tempat praktik yang memenuhi syarat
kesehatan
- Memiliki perlengkapan untuk tindakan asuhan
keperawatan
- Memiliki perlengkapan administrasi

Anda mungkin juga menyukai