OLEH :
KELOMPOK 4 / KELAS 1A
ANGGOTA KELOMPOK :
1. Elly Arnovi Ibrahim M . (1130022075)
2. Isnaini Nanda Az Zahro (1130022079)
3. Aisha Safira Rahma (1130022083)
4. Viona Wardha Amanda (1130022085)
5. Ismiyatul Fadia (1130022089)
6. Avril Nurhidayati (1130022093)
7. Kania Eka Desianasari (1130022099)
DOSEN FASILITATOR :
Nur Ainiyah, S.Kep., Ns, M.Kep
OLEH :
KELOMPOK 4 / KELAS 1A
ANGGOTA KELOMPOK :
1. Elly Arnovi Ibrahim M . (1130022075)
2. Isnaini Nanda Az Zahro (1130022079)
3. Aisha Safira Rahma (1130022083)
4. Viona Wardha Amanda (1130022085)
5. Ismiyatul Fadia (1130022089)
6. Avril Nurhidayati (1130022093)
7. Kania Eka Desianasari (1130022099)
DOSEN FASILITATOR :
Nur Ainiyah, S.Kep., Ns, M.Kep
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“STANDART DIAGNOSA KEPERAWATAN INDONESIA” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu
Nur Ainiyah, S.Kep., Ns, M.Kep pada mata kuliah PROSES KEPERAWATAN
DAN BERFIKIR KRITIS. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang standart diagnosa keperawatan Indonesia bagi para
pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen pada mata kuliah ini yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................3
DAFTAR ISI...........................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................5
DAFTAR TABEL..................................................................................................6
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................7
DAFTAR SINGKATAN, SIMBOL, DAN ISTILAH.........................................8
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................9
1.1 Latar Belakang..........................................................................................9
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................10
1.3 Tujuan......................................................................................................10
1.4 Manfaat....................................................................................................10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................11
2.1 Definisi Diagnosis Keperawatan.............................................................11
2.2 Klasifikasi Diagnosis Keperawatan.........................................................11
2.2.1 5 Kategori Diagnosis Keperawatan Berdasarkan SDKI..........11
2.2.2 14 Subkategori Diagnosis Keperawatan Berdasarkan SDKI...11
2.2.3 149 Diagnosis Keperawatan Berdasarkan SDKI.....................12
2.3 Jenis Diagnosis Keperawatan..................................................................15
2.3.1 Diagnosis Negatif...................................................................15
2.3.2 Diagnosis Positif.....................................................................16
2.4 Komponen Diagnosis Keperawatan........................................................17
2.5 Proses Penegakkan Diagnosis Keperawatan...........................................18
2.6 Cara Menulis Diagnosis Keperawatan....................................................19
BAB III PENUTUP..............................................................................................21
3.1 Kesimpulan..............................................................................................21
3.2 Saran........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
LAMPIRAN..........................................................................................................23
DAFTAR GAMBAR
1. Lampiran………………………………………........................................23
2. Halaman Judul Makalah………………………………………………….23
3. Lembar Pernyataan……………………………………………………….24
4. Lembar Penilaian Makalah dan Presentasi Kelompok…………………...25
5. Lembar Penilaian Presentasi Kelompok………………………………... 26
6. Panduan cara penulisan Daftar Pustaka / Referensi berdasarkan APA…..27
DAFTAR SINGKATAN, SIMBOL, DAN ISTILAH
1.3 Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk memperoleh pengetahuan tentang standart diagnosa
keperawatan Indonesia. Menjadi suatu acuan dalam proses asuhan
keperawatan. Dan melaksanakan tugas mata kuliah Proses
Keperawatan dan Berfikir Kritis materi “Standart Diagnosa
Keperawatan Indonesia”.
B. Tujuan Khusus
1. Dapat menjadikan suatu acuan dalam asuhan keperawatan
2. Dapat memecahkan permasalahan pasien
1.4 Manfaat
a. Bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
yang dimiliki khususnya mengenai standart diagnosa keperawatan
Indonesia
b. Dapat dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan bagi pembaca
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
No Diagnosis/Masalah Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Gangguan penyapihan ventilator
3. Gangguan pertukaran gas
4. Gangguan ventilasi spontan
5. Pola nafas tidak efektif
6. Risiko aspirasi
7. Gangguan sirkulasi spontan
8. Penurunan curah jantung
9. Perfusi perifer tidak efektif
10. Risiko gangguan sirkulasi spontan
11. Risiko penurunan curah jantung
12. Risiko pendarahan
13. Risiko perfusi gastrointestinal tidak efektif
14. Risiko perfusi miokard tidak efektif
15. Risiko perfusi perifer tidak efektif
16. Risiko perfusi renal tidak efektif
17. Risiko perfusi serebral tidak efektif
18. Berat badan lebih
19. Defisit nutrisi
20. Diare
21. Disfungsi motilitas gastrointestinal
22. Hipervolemia
23. Hipovolemia
24. Ikterik neonatus
25. Kesiapan peningkatan keseimbangan cairan
26. Kesiapan peningkatan nutrisi
27. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
28. Menyususi efektik
29. Menyusui tidak efektik
30. Obesitas
31. Risiko berat badan lebih
32. Risiko defisit kalori
33. Risiko disfungsi motilitas gastrointestinal
34. Risiko hipovolemia
35. Risiko interik neonatus
36. Risiko ketidakseimbangan cairan
37. Risiko ketidakseimbangan elektrolit
38. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
39. Risiko syok
40. Gangguan eliminasi urin
41. Inkontinensia fekal
42. Inkontinensia urin berlanjut
43. Inkontinensia urin berlebih
44. Inkontinensia urin fungsional
45. Inkontinensia urin refleks
46. Inkontinensia urin stres
47. Inkontinensia urin urgensi
48. Kesiapan peningkatan eliminasi urin
49. konstipasi
50. Retensi urin
51. Risiko inkontinensia urin urgensi
52. Risiko konstipasi
53. Disorganisasi perilaku bayi
54. Gangguan mobilitas fisik
55. Gangguan pola tidur
56. Intoleransi aktivitas
57. Keletihan
58. Kesiapan peningkatan tidur
59. Risiko disorganisasi perilaku bayi
60. Risiko intoleransi aktivitas
61. Disrefleksia otonom
62. Gangguan memori
63. Gangguan menelan
64. Konfusi akut
65. Konfusi kronis
66. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial
67. Risiko disfungsi neurovaskuler perifer
68. Risiko konfusi akut
69. Disfungsi seksual
70. Kesiapan persalinan
71. Pola seksual tidak efektif
72. Risiko disfungsi seksual
73. Risiko kehamilan tidak dikehendaki
74. Gangguan rasa nyaman
75. Ketidaknyamanan pasca partum
76. Nausea
77. Nyeri akut
78. Nyeri kronis
79. Nyeri melahirkan
80. Ansietas
81. Berduka
82 Distres spiritual
83 Gangguan citra tubuh
84 Gangguan identitas tubuh
85 Gangguan persepsi sensori
86 Harga diri rendah kronis
87 Harga diri rendah
88 Keputusasaan
89 Kesiapan peningkatan konsep diri
90 Kesiapan peningkatan koping keluarga
91 Kesiapan peningkatan koping komunitas
92 Ketidakberdayaan
93 Ketidakmampuan koping keluarga
94 Koping defensif
95 Koping komunitas tidak efektif
96 Koping tidak efektif
97 Penurunan koping keluarga
98 Penyangkalan tidak efektif
99 Perilaku kesehatan cenderung beresiko
10 Risiko distres spiritual
0
10 Risiko harga diri rendah kronis
1
10 Risiko harga diri rendah situasional
2
10 Risiko ketidakberdayaan
3
10 Sindrom pasca trauma
4
10 waham
5
10 Gangguan tumbuh kembang
6
10 Risiko gangguan perkembangan
7
10 Risiko gangguan pertumbuhan
8
10 Defisit perawatan diri
9
11 Defisit kesehatan komunitas
0
11 Defisit pengetahuan
1
11 Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
2
11 Kesiapan peningkatan pengetahuan
3
11 Ketidakpatuhan
4
11 Manajemen kesehatan keluarga tidak efektis
5
11 Manajemen kesehatan tidak efektif
6
11 Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
7
11 Gangguan interaksi sosial
8
11 Gangguan komunikasi verbal
9
12 Gangguan proses keluarga
0
12 Isolasi sosial
1
12 Kesiapan peningkatan menjadi orang tua
2
12 Kesiapan peningkatan proses keluarga
3
12 Ketegangan peran pemberi asuhan
4
12 Penampilan peran tidak efektif
5
12 Pencapaian peran menjadi orang tua
6
12 Risiko gangguan perlekatan
7
12 Risiko proses pengasuhan tidak efektif
8
12 Gangguan integritas kulit / jaringan
9
13 Hipertermia
0
13 Hipotermia
1
13 Perilaku kekerasan
2
13 Perlambatan pemulihan pascabedah
3
13 Risiko alergi
4
13 Risiko bunuh diri
5
13 Risiko cedera
6
13 Risiko cedera pada ibu
7
13 Risiko cedera pada janin
8
13 Risiko gangguan integritas kulit / jaringan
9
14 Risiko hipotermia
0
14 Risiko hipotermia perioperatif
1
14 Risiko infeksi
2
14 Risiko jatuh
3
14 Risiko luka tekan
4
14 Risiko mutilasi diri
5
14 Risiko perilaku kekerasan
6
14 Risiko perlambatan pemulihan pascabedah
7
14 Risiko termoregulasi tidak efektif
8
14 Termoregulasi tidak efektif
9
b. Indikator Diagnostik
Ada tiga jenis indikator diagnostik dalam diagnosis keperawatan. Penyebab,
tanda dan gejala, dan faktor risiko.
1) Penyebab (etiology)
Penyebab atau yang disebut etiologi adalah faktor klinis dan individu
yang mengubah kondisi kesehatan atau mempengaruhi perkembangan
masalah. Etiologi mengidentifikasi faktor fisiologis, psikologis,
sosiologis, psikologis dan lingkungan yang dianggap terkait dengan
masalah baik sebagai faktor penyebab maupun faktor risiko. Etiologi
merupakan pedoman atau sasaran langsung intervensi keperawatan karena
mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung faktor-faktor dalam
masalah kesehatan klien. Tindakan keperawatan tidak efektif dan efisien
jika investigasi penyebab salah (Sitanggang, 2019).
2) Tanda dan Gejala (Sign & Symptom)
Tanda adalah data objektif yang dihasilkan dari pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, dan prosedur diagnostik. Sedangkan gejala
adalah data subjektif yang dihasilkan dari anamnesis. Gejala terdiri dari
data subjektif dan objektif yang ditemukan untuk mendukung diagnosis
keperawatan. Tanda/gejala dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu:
Mayor yang merupakan tanda/gejala yang ditemukan sekitar 80% - 100%
untuk validasi diagnosis. Dan minor yang merupakan tanda/gejala yang
tidak harus ditemukan namun jika ditemukan dapat mendukung
penegakan diagnosis.
3) Faktor Risiko
Faktor risiko adalah suatu kondisi atau keadaan yang dapat meningkatkan
kerentanan klien terhadap masalah kesehatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diagnosa keperawatan adalah evaluasi klinis actual dan potensial
dari respon pasien terhadap masalah Kesehatan atau proses
kehidupan yang dialami pasien, yang bertujuan untuk
mengidentifikasi respon individu, keluarga, dab komunitas
terhadap situasi yang berhubuungan dengan Kesehatan. Menurut
SDKI diagnose keperawatan dibagi menjadi 2 yaitu diagnosa
positif dan diagnosa negative. Selain itu diagnosa keperawatan
juga memiliki 2 komponen utama yaotu masalah (problem) dan
indicator diagnostic.
Metode yang dilakukan adalah yang pertama menganalisis data
dan mengklasifikasi data, kemudian mengidentifikasi masalah,
dan yang terakhir perumusan masalah diagnosis.
3.2 Saran
Dalam buku menyarankan agar perawat bekerja secara profesional dalam
menjalankan tugas dan kewajiban sebagai perawat yang adil dan bertanggung
jawab. Mengetahui respon klien, sehinga dapat merasakan kepuasan atas asuhan
keperawatan yang diberikan kepada klien.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 2
Halaman judul makalah
MAKALAH
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
OLEH :
KELOMPOK… KELAS…
ANGGOTA KELOMPOK :
NAMA NIM
NAMA NIM
DST…
FASILITATOR :
……………………………..
Dengan ini kami menyatakan bahwa: Kami mempunyai copy dari makalah ini
yang bisa kami reproduksi jika makalah yang dikumpulkan hilang atau rusak.
Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang
lain kecuali yang telah dituliskan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang
membuatkan makalah ini untuk kami.
Konversi Penilaian
Skore Nilai Huruf Nilai Mutu
≥ 75,0 A 4
70,0 – 74,9 AB 3,5
65,0 – 69,9 B 3
60,0 – 64,9 BC 2,5
55,0 – 59,9 C 2
40,0 – 54,9 D 1
< 40,0 E 0
Dosen Fasilitator,
(……………………….…)
Lampiran 5
Lembar Penilaian Presentasi Kelompok (15%)
Konversi Penilaian
Skore Nilai Huruf Nilai Mutu
≥ 75,0 A 4
70,0 – 74,9 AB 3,5
65,0 – 69,9 B 3
60,0 – 64,9 BC 2,5
55,0 – 59,9 C 2
40,0 – 54,9 D 1
< 40,0 E 0
Dosen Fasilitator,
(…………………………)
Lampiran 6
Panduan cara penulisan Daftar Pustaka / Referensi berdasarkan APA
Berikut ini adalah contoh dan penjelasan singkat tentang pembuatan referensi
menurut APA, untuk penjelasan lebih detail silahkan baca :
Perrin, R. (2007). Pocket guide to APA style (2nd ed.). The USA : Houghton
Mifflin Co.
Atau petunjuk penulisan referensi menurut APA yang banyak tersedia online dari
beberapa website,
Referensi dalam teks/tesis :
1. Satu pengarang
(Morse, 1996) atau Morse (1996) menjelaskan bahwa …
2. Dua pengarang
(Ringsven & Bond, 1996) atau Dalam penelitiannya, Ringsven dan Bond
(1996) …
3. Tiga sampai 5 pengarang
Menyebutkan pertama kali : (Johnson, Brunn, & platt, 2002) atau Jhonson,
Brunn and Platt (2002)
Selanjutnya : (Jhonson et al., 2002). Tahun tidak perlu disebutkan jika
pengarang yang sama dikutip dalam paragraf yang sama
4. Enam atau lebih pengarang
(Arpin et al., 2001) atau Arpin et al. (2001)
5. Kelompok sebagai pengarang
(The Michener Institute, 2002) atau The Michener Institute (2002) reported
that…
6. Komunikasi pribadi
Sedapat mungkin dihindari kecuali merupakan informasi yang sangat penting
dan tidak tesedia dalam sumber – sumber publik. Komunikasi personal tidak
perlu disebutkan dalam daftar pustaka.
(T.K. Lutes, komunikasi personal, 28 September 1998) atau T.K. Lutes
(komunikasi personal, 28 september 1998)
7. Kutipan langsung
Tidak boleh dilakukan terlalu sering. Jika kutipan langsung berada dalam
paragraf dan kurang dari 40 kata, maka ditulis dalam pargraf yang sama
ditandai dengan tanda kutip. Kutipan langsung lebih dari 40 kata ditulis
terpisah dari paragraf dan masuk ke dalam. Halaman baru ditulis dalam
referensi teks :
Secara garis besar bisa dijelaskan “mekanisme nyeri dipengaruhi……”
(Miele, 1993, hal. 276) atau Miele (1993) menemukan bahwa “mekanisme
nyeri dipengaruhi…” (hal. 276).
Kutipan lebih dari 40 kata :
Borland (2003, hal. 107) menuliskan :
Bermain merupakan hal penting bagi anak. Permainan merupakan sarana
anak belajar tentang diri mereka sendiri, anggota keluarga mereka,
masyarakat lokal mereka, serta dunia disekitar mereka. Kebebasan untuk
mengesplorasi, bereksperimen, mempercayai sesuatu dan membuat
pilihan merupakan komponen utama yang sangat penting bagi
perkembangan yang sehat setiap anak.
Atau
Borland (2003) menegaskan pentingnya bermain bagi perkembangan jholistik
seorang anak : Bermain merupakan hal penting bagi anak. Permainan
merupakan sarana anak belajar tentang diri mereka sendiri, anggota
keluarga mereka, masyarakat lokal mereka, serta dunia disekitar
mereka. Kebebasan untuk mengesplorasi, bereksperimen,
mempercayai sesuatu dan membuat pilihan merupakan komponen
utama yang sangat penting bagi perkembangan yang sehat setiap anak
(hal.107).
Artikel jurnal :
Senden, T. J., Moock, K.H., Gerald, J.F., Burch, W.M., Bowitt, R.J., Ling, C.D.,
et al. (1997). The physical and chemical nature of technigas. Journal of
Neclear Medicine, 38 (10), 1327-33.
Artikel jurnal, pengarang organisasi :
The Cardiac Society of Australia and New Zealand. (1986). Clinical
exercise testing. Safety and performance guidelines. Medical
Journal of Australia, 164, 282-4.
Buku :
Ringsven, M. K., & Bond, D. (1996). Gerontology and leadership
skills for nurses. (2nd ed.). Albany (NY): Delmar.
Buku atau Pamphlet, pengarang lembaga :
College of Medical Laboratory Technologists of Ontario. (1995). The
registration process. Toronto: Author.
Buku dengan editor sebagai pengarang :
Berkow, R., & Fletcher, A. J. (Ed.). (1992). The Merck manual of
diagnosis and therapy. (16th ed.). Rahway (NJ): Merck
Research Laboratories.
Buku dengan editor sebagai pengarang, tetapi bab yang dikutip
mempunyai pengarang tersendiri :
Phillips, S. J., Whisnant, J. (1995). Hypertension and stroke. In J. H.
Laragh, & B. Brenner (Eds.), Hypertension: pathophysiology,
diagnosis, and management (hal. 465-78). New York: Raven
Press.
Kamus :
Saunders. (1997). Dorland's illustrated medical dictionary. (28th ed.).
Philadelphia.
Artikel koran :
Lee, G. (1996, June 21). Hospitalizations tied to ozone pollution:
Study estimates 50,000 admissions annually. The
Washington Post;Sect. A:3 (col. 5).
Menteri hukum :
Regulated Health Professions Act, 1991, Stat. of Ontario, 1991
Ch.18, as amended by 1993, Ch.37: office consolidation.
(Queen's Printer for Ontario 1994).
Artikel dalam jurnal elektronik :
Borman, W. C., Hanson, M. A., Oppler, S. H., Pulakos, E. D., &
White, L. A. (1993). Role of early supervisory experience in
supervisor performance. Journal of Applied Psychology, 78,
443-449. Diakses 23 Oktober 2000, dari PsycARTICLES
database.
Dokumen dari website :
Chou, L., McClintock, R., Moretti, F., Nix, D. H. (1993). Technology and
education: New wine in new bottles: Choosing pasts and imagining
educational futures. Diakses 24 Agustus 2010, dari Columbia University,
Institute for Learning Technologies Web site:
http://www.ilt.columbia.edu/publications/papers/newwine1.html
Momograf dalam bentuk elektronik :
Reeves, J.R.T., & Maibach, H. (1995). CDI, Clinical Dermatology
Illustrated. (2nd ed.) [CD-ROM]. San Diego : CMEA
Multimedia Group.