SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERTO Jl. Raya Jabon Km 6 Mojokerto Tahun 2020 Sejarah Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan diperkenalkan pertama kali dalam literature keperawatan pada tahun 1950 (McFarland dan McFarlance,1989). Fry (1953) mengajukan formulasi diagnosis keperawatan dan rencana asuhan keperawatan individu untuk membuat keperawatan menjadi lebih kreatif. Hal ini lebih menekankan pada praktik independen perawat (misalnya mengedukasi klien dan peringanan gejala). Awalnya, keperawatan professional tidak mendukung diagnosa keperawatan. Pada tahun 1955, Model Nurse Practice Act of ANA (1995) melarang terapi diagnosis atau peresepan. Akibatnya, perawat ragu untuk menggunakan diagnosis keperawatan dalam praktik.Namun, teori keperawatan mendorong keperawatan definitive dalam hubungannya dengan masalah klien.Teori sebelumnya yang mendefinisikan tindakan keperawatan dalam hubungannya dengan masalah yang berpusat pada klien, merupakan bagian dari tanggung jawab terhadap ketertarikan dan penggunaan terakhir diagnosa keperawatan dalam keperawatan terdahulu. Pada tahun 1973 konferensi nasional pertama untuk klasifikasi diagnosa keperawatan diselenggarakan untuk menentukan fungsi keperawatan dan menentukan sistem klasifikasi. Beberapa tahun kemudian, peserta konferensi tersebut membangun sebuah taksonomi yang kini ada 13 ruang lingkup,47 kelas, dan 188 diagnosa keperawatan. Pada tahun 1982 sebuah persatuan professional, North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) didirikan dengan tujuan untuk mengembangkan, memperhalus, dan mempromosikan taksonomi terminology diagnosis keperawatan untuk digunakan secara luas oleh perawat professional (Kim, McFarland dan McFarlance, 1984). Selanjutnya pada tahun 2003 , NANDA berubah nama menjadi NANDA International (NANDA-I) agar lebih mencerminkan penggunaan diagnosa keperawatan internasional untuk komunitas kesehatan secara global. Pertama kali ANA Standard of Nursing Practice (1973) menggabungkan diagnosa keperawatan pada tahun 1971, dan tetap terdapat dalam Nursing Scope and Standard of Practice (ANA,2004). Scope of Nursing Practice (1987) yang diterbitkan oleh ANA, menjelaskan keperawatan sebagai diagnosa dan penatalaksaan respons manusia terhadap kesehatan dan penyakit, membantu memperkuat definisi diagnosis keperawatan. Pada tahun 1980 dan 1995, ANA memasukkan diagnosis sebagai kegiatan terpisah dalam publikasi Nursing: A Social Policy Statement (ANA,2003). Akibatnya, Nurse Practice Acts dari sebagian besar negara bagian memasukkan diagnosis keperawatan sebagian dari ruang lingkup praktik keperawatan. Pengunaan standar formal pernyataan diagnosis keperawatan memiliki beberapa tujuan sebagai berikut: 1. Menyediakan definisi yang tepat yang dapat memberikan bahasa yang sama dalam memahami kebutuhan klien bagi semua anggota tim pelayanan kesehatan. 2. Memungkinkan perawat untuk mengomunikasikan apa yang mereka lakukan sendiri, dengan profesi pelayanan kesehatan lainnya dan masyarakat. 3. Membedakan peran perawat dari dokter atau penyelenggara pelayanan kesehatan lainnya. 4. Membantu perawat terfokus pada bidang praktik keperawatan. 5. Membantu mengembangkan pengetahuan keperawatan. Daftar Pustaka
Carpenito-Moyet,Lynda Juall.2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi
Albert Bandura dan faktor efikasi diri: Sebuah perjalanan ke dalam psikologi potensi manusia melalui pemahaman dan pengembangan efikasi diri dan harga diri