Anda di halaman 1dari 15

Sinta Lelyana A J

Fitri Sudarirawati
KELOMPOK 4
Aqwin Dwi Praja
Lindiana Rodiah
Klien bernama Ny.M, berusia 25 tahun, beragama Islam, pendidikan terakhir SMA. Klien
adalah seorang ibu rumah tangga. Suami klien Tn. W berumur 27 tahun, pendidikan terakhir SMK,
bekerja di pabrik. Suku jawa, dan keluarga klien terutama mertua klien sangat kental dengan adat
dan budaya jawa, Tn. W adalah satu-satunya tulang punggung keluarga. Selain tinggal dengan Tn.
W klien juga tinggal dengan mertuanya.
Seminggu yang lalu klien telah melahirkan anak pertamanya berjenis kelamin perempuan
dengan berat 3500 gram, panjang 50 cm secara Sectio Caesarea atas indikasi panggul sempit,
sehingga di perut klien terdapat luka jahitan Klien melahirkan di Rumah Sakit Suka Lahir. Klien
merasa melahirkan adalah suatu anugerah, namun klien merasa belum menjadi seorang wanita yang
sempurna, karena tidak dapat melahirkan secara normal.

Setelah pulang dari rumah sakit, atas perintah mertuanya setiap pagi klien jalan-jalan
dan membawa bayinya untuk berjemur mulai pukul 06.00-07.00 WIB dengan tujuan agar bayi
hangat serta setelah melahirkan ibu di haruskan memakai stagen, Penggunaan stagen ini dipercaya
akan cepat mengembalikan otot rahim, membuat perut tidak bergelambir dan perut kembali
langsing. Hal tersebut sudah di lakukan secara turun-temurun.
Klien datang ke poli KIA RS. Suka Sehat untuk kontrol. Dari hasil kontrol di poli KIA RS. Suka
Sehat, luka klien dinyatakan mengalami penyembuhan yang lambat. Luka bekas sectio caesaria
masih terlihat basah. Setelah mendengar pernyataan dari dokter, klien terlihat cemas.


Kemudian dilakukan pengkajian oleh perawat untuk mengetahui penyebab luka yang
tidak kunjung mengering. Dari hasil pengkajian ternyata didapatkan hasil bahwa klien mempunyai
pantangan makan ikan, daging, telur karena ditakutkan akan menimbulkan rasa gatal pada luka
bekas jahitan, klien tidak boleh minum terlalu banyak karna akan membuat luka tetap basah ( luka
tidak cepat kering ) serta klien menggunakan stagen yang terlalu kencang.
Perawat memberikan penjelasan bahwa makanan yang menjadi pantangan klien adalah
makanan yang mengandung tinggi protein yang baik untuk proses penyembuhan luka. Makanan
pantangan tersebut dapat digantikan dengan sumber protein lain seperti tahu, tempe, sari kedelai,
kacang-kacangan, dll dan air merupakan bagian penting dari struktur sel dan jaringan sehingga
dapat mempercepat pembentukan jaringan baru dalam proses penyembuhan luka. Sementara
dokter memberikan rawat luka dan terapi oral antibiotik. Namun klien menolak dengan apa yang
telah dijelaskan oleh perawat. Karena hal tersebut bertentangan dengan keyakinannya.

Faktor Teknologi
a. Klien melahirkan anak pertamanya berjenis kelamin perempuan dengan berat 3500 gram, panjang 50
cm secara Sectio Caesarea atas indikasi panggul sempit, sehingga di perut klien terdapat luka jahitan
Klien melahirkan di Rumah Sakit Suka Lahir
b. Klien datang ke poli KIA RS. Suka Sehat untuk kontrol.

Faktor agama dan falsafah hidup
Agama yang dianut yaitu agama islam
Klien merasa melahirkan adalah suatu anugerah, namun klien merasa belum menjadi seorang wanita yang
sempurna, karena tidak dapat melahirkan secara normal

PENGKAJIAN
Faktor sosial dan keterikatan kekeluargaan
a. Nama : Ny. M
b. Umur : 25 tahun
c. Jenis kelamin : perempuan
d. Status : sudah menikah
e. Kelahiran : anak pertama
f. Pengambilan keputusan dalam anggota keluarga : ada pada pihak laki-laki

Faktor nilai-nilai budaya dan gaya hidup
1. Setiap pagi klien mempunyai kebiasaan jalan-jalan dan membawa bayinya untuk berjemur, mulai
pukul 06.00-07.00 WIB dengan tujuan agar bayi hangat

b. Klien mempunyai keyakinan setelah melahirkan ibu di haruskan memakai stagen Penggunaan stagen ini
dipercaya akan cepat mengembalikan otot rahim dan mengencangkan otot perut sehingga perut terlihat
langsing, Hal tersebut sudah di lakukan secara turun-temurun.
c. Klien mempunyai pantangan makan ikan dan telur karena ditakutkan akan menimbulkan rasa gatal pada
luka bekas jahitan
d. Klien tidak boleh minum terlalu banyak karna akan membuat luka tetap basah ( luka tidak cepat kering )

Faktor politik
a. Alasan mereka datang ke RS
Klien datang ke poli KIA RS. Suka Sehat untuk kontrol.
b. Kebijakan yang didapat di RS
Dokter memberikan tindakan rawat luka dan terapi oral antibiotik.

Faktor ekonomi
a. Pekerjaan
Klien sebagai ibu rumah tangga.
b. Sumber biaya pengobatan
Klien mendapatkan sumber pembiayaan dari JPS
c. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan klien
Klien memanfaatkan penghasilan suami.
d. Jumlah anak yang di tanggung satu

Faktor pendidikan
a. Pendidikan akhir klien SMA
b. Klien selalu mendapat nasehat dari mertuanya.

ANALISA DATA
1. Data :
Setiap pagi klien mempunyai kebiasaan jalan-jalan dan membawa bayinya untuk berjemur,
mulai pukul 06.00-07.00 WIB dengan tujuan agar bayi hangat
Masalah :
Potensial Peningkatan Kesehatan
2. Data :
Klien mempunyai keyakinan setelah melahirkan ibu di haruskan memakai stagen Penggunaan
stagen ini dipercaya akan cepat mengembalikan otot rahim dan mengencangkan otot perut
sehingga perut terlihat langsing. Klien mempunyai pantangan makan ikan dan telur karena
ditakutkan akan menimbulkan rasa gatal pada luka bekas jahitan Klien Klien menganggap
anjuran perawat bertentangan dengan keyakinannya.
Masalah :
Keyakinan klien yang tidak sesuai dengan anjuran medis
ANALISA DATA
3. Data :
Klien tidak boleh minum terlalu banyak karna akan membuat luka tetap basah ( luka tidak
cepat kering )
Masalah :
Lamanya proses penyembuhan luka karena pembatasan minum


DIAGNOSA
1. Potensial Peningkatan Kesehatan
2. Keyakinan klien yang tidak sesuai dengan anjuran medis
3. Lamanya proses penyembuhan luka karena pembatasan minum



INTERVENSI
Dx Tujuan Rencana Kegiatan
1 Setelah diberikan askep selama (3x24
jam) diharapkan klien mau patuh dalam
mengikuti pengobatan, dengan KH :
Klien bersedia untuk mengkonsumsi
makanan anjuran dokter.
Tanda anemia berkurang.
- klien mampu melakukan aktifitas
ringan
- klien tidak lagi merasa pusing.
Sebaiknya kita melakukan pendekatan dengan cara negosiasi.
Memberikan penjelasan dan pengertian, bahwa makanan yang
selama ini menjadi pantangan bagi klien merupakan makanan
yang mengandung zat besi dan asam folat yang baik untuk
kehamilan dan dapat mencegah anemia.
Misalnya mengganti makanan ikan, daging, telur, ayam,
strowberi, pepaya, nanas dengan kacang-kacangan, brokoli,
jagung, labu kembang kol, bayam, alpukat, asparagus, dan jeruk.

2 Setelah diberikan askep selama
(1x24 jam) diharapkan klien mulai
memahami tentang penyakit yang
dialaminya dan cara
penanganannya. Dengan KH :
Klien mulai memahami tentang
penyakit anemia yang di
alaminya
Klien mengetahui dan mengerti
jenis makanan yang dapat
meningkatkan kondisi
kesehatannya.
Kita sebagai perawat hendaknya melakukan pendekatan
dengan klien, dengan memahami budaya yang dianut oleh
klien. Kita sebagai tenaga kesehatan memberikan health
education (HE) mengenai:
1. Pengertian anemia
2. Bahaya anemia ketika hamil
3. Nutrisi atau makanan yang baik untuk ibu yang anemia
ketika hamil
4. Gejala anemia ketika hamil
5. Cara Mencegah anemia
Memotivasi klien untuk rajin kontrol ke dokter atau puskesmas
di dekat rumah klien.
INTERVENSI
Roleplay
Roleplay

Anda mungkin juga menyukai