Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEPERAWATAN BUDAYA

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun berasal dari Suku Karo. Saat ini klien dirawat di ruang
perawatan bedah dengan diagnosa fraktur sejak 4 hari lalu setelah mengalami
kecelakaan karena klien jatuh dari pohon yang dikeramatkan di desanya, kemudian menurut
kepercayaan orang sekitar klien terjatuh akibat didorong oleh penunggu pohon keramat tersebut.
Saat dibawa kerumah sakit keadaan klien sudah parah. Ibu klien mengatakan bahwa
setelah terjadi kecelakaan anaknya langsung dibawa ke sangkal putung lalu klien dipijat
menggunakan batang sereh yang dibakar dengan bacaan doa-doa. Setelah pengkajian, perawat
mendapatkan data keluhan nyeri sedang, berat badan klien menurun, dan kurang nafsu makan.
Selain itu, keluarga klien lebih percaya kepada sangkal putung untuk mengobati sakit
anaknya karena dianggap lebih cepat penyembuhannya dan sudah terbukti dari dulu untuk
mengobati patah tulang. Ibu klien mengatakan klien dilarang mengkonsumsi makanan
seperti ikan, daging, dan telur sehingga klien juga tampak lemah dan lesu. Ketika diberikan
pendidikan kesehatan, ibu klien masih terlihat kebingungan dan belum menandatangani
persetujuan untuk pembedahan klien. Saat ini klien dijaga oleh ibunya. Keluarga klien
menggunakan jeruk purut yang ditumbuk untuk diusapkan dan diurutkan ke sekujur tubuh
klien, mereka percaya buah jeruk purut dapat mengeluarkan benda-benda dan roh jahat yang
bersemayam dalam tubuh klien. Klien dan keluarga percaya bahwa sakit yang didapat dan
tidak bisa sembuh merupakan hukuman para dewa. Keluarga klien juga membaca mantra tiap
pagi kepada klien dan meletakkan beberapa sesajen di dekat tempat tidur klien seperti
kemenyam, minyak ikan, mayang pinang, beras kuning, kelapa tua, kelapa muda, banyu
gula, serta piduduk (beras, gula merah, telur ayam, dan kelapa). Mereka percaya sesajen ini
disukai oleh dewa kemudian mempercepat penyembuhan penyakit. Setelah dilakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital maka didapatkan hasil TD : 90/50 mmHg, N:72x/menit, P :
20 x/menit, dan Suhu: 38’5°C. Observasi perawat terhadap penampilan klien
berwarna kulit: sawo matang (turgor kulit baik), Rambut: ikal, Struktur tubuh: kurus, dan
Bentuk wajah: bulat.

Data Fokus
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
1. Pasien mengeluh nyeri sedang 1. Fraktur 4 hari yang lalu
2. Pasien mengatakan kurang nafu makan 2. Berat badan klien menurun
3. Ibu klien mengatakan klien dilarang 3. TD : 90/50 mmHg,
mengkonsumsi makanan seperti ikan, 4. N:72x/menit,
daging, dan telur 5. P : 20 x/menit, dan
4. Klien dan keluarga mempercayai hal-hal 6. Suhu: 38’5°C.
gaib 7. struktur tubuh klien tampak kurus
8. Klien tampak lemah
9. Klien tampak lesu
10. Ibu klien tampak bingung saat diberikan
pendidikan kesehatan
11. Ibu klien belum menandatangani
persetujuan untuk pembehadan
Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1. DS: Nyeri akut (Domain Fraktur
 Pasien mengeluh nyeri sedang 12, Kelas 1, Kode
DO : 000132, Hal.445)
 Fraktur 4 hari yang lalu
 TD : 90/50 mmHg,
 N:72x/menit,
 P : 20 x/menit, dan
 Suhu: 38’5°C.
DT:

2. DS : Ketidak seimbangan Tidak nafsu makan
 Pasien mengatakan kurang nafu nutrisi : kurang dari
makan kebutuhan tubuh
 Ibu klien mengatakan klien (Domain 2, Kelas 1,
dilarang mengkonsumsi makanan Kode 00002, Hal. 153)
seperti ikan, daging, dan telur
DO :
 Berat badan klien menurun
 TD : 90/50 mmHg,
 N:72x/menit,
 P : 20 x/menit, dan
 Suhu: 38’5°C.
 struktur tubuh klien tampak kurus
 Klien tampak lemah
 Klien tampak lesu
DT :
 BB awal : 35 kg
 BB sekarang : 30kg
3. DS : Defisiensi Kurang informasi
 Ibu klien mengatakan klien Pengetahuan (Domain
dilarang mengkonsumsi makanan 5, Kelas 4, 00126, Hal.
seperti ikan, daging, dan telur 257)
 Klien dan keluarga mempercayai
hal-hal gaib
DO:
 Ibu klien tampak bingung saat
diberikan pendidikan kesehatan
 Ibu klien belum menandatangani
persetujuan untuk pembehadan

C.DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Tanggal Paraf &


( P&E) Ditemukan Teratasi Nama jelas
1. Nyeri akut berhubungan 13 November Suci Meliyani
dengan fraktur ditandai 2019
dengan ekspresi wajah nyeri.
2. Ketidak seimbangan nutrisi 13 November Suci Meliyani
kurang dari kebutuhan tubuh 2019
berhubungan dengan asupan
gizi yang kurang ditandai
dengan berat badan yang
turun, lemah, lesu dan tidak
nafsu makan.
3. Defisien pengetahuan 13 November Suci Meliyani
berhubungan dengan 2019
kurangnya informasi dan
sumber pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai