Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN POST NATAL CARE (PNC)

Makalah disusun guna memenuhi tugas


mata kuliah Keperawatan Maternitas 1

Dosen Pengampu: Desmawati., S.Kp, M.Kep, Sp.Mat, PhD.

Disusun Oleh:

Suci meliyani 1810711008

Nur Fitria Firliani P 1810711035

Cintami Nida Fajriani 1810711041

Anindita Putri S 1810711042

Gabriell Regina S M 1810711064

Rensi Hepi Farenta 1810711076

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETARAN” JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
kami mendapatkan kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah kami yang
berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Partum Normal” ini dapat kami
susun dan selesaikan dengan tepat waktu.

Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih kepada


Ibu Desmawati, M. Kep, Sp.Mat., PhD selaku dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan Maternitas I kami yang telah berkenan mengizinkan pembuatan
makalah ini. Serta rasa terimakasih juga kami tujukan pada kedua orang tua kami
yang telah mendukung kami baik secara moral maupun materi. Begitupun
terimakasih kami ucapkan bagi seluruh pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu yang telah membantu kami dalam merampungkan makalah ini.

Harapan kami adanya makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka

menambah pengetahuan juga wawasan terhadap Asuhan Keperawatan Pada Ibu

Post Partum Normal. Kami juga menyadari masih banyak kekeliruan dalam

pembuatan makalah ini, maka dari itu kami sangat membutuhkan saran untuk

mengembangkan makalah kami ini agar menjadi lebih baik kepada semua pihak

yang telah bekerja keras sesuai dengan kapasitasnya masing-masing disertai

dedikasi tinggi dan hati yang ikhlas untuk menyelesaikan makalah ini, kami

sampaikan terima kasih.

Jakarta, 8 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 1
1.3 TujuanMakalah ................................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 2
ASUHAN KEPERAWATAN PNC .......................................................................................................... 2
A. DATA FOKUS ................................................................................................................................. 2
B. ANALISA DATA ............................................................................................................................. 3
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN ...................................................................................................... 5
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN .................................................................................. 6
E. IMPLEMENTASI ........................................................................................................................... 10
F. EVALUASI..................................................................................................................................... 11
BAB III ....................................................................................................................................................... 13
PENUTUP .................................................................................................................................................. 13
A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 13
B. Saran .............................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Post partum merupakan suatu periode dalam minggu-minggu pertama
setelah kelahiran. Lamanya “periode” ini tidak pasti, sebagian besar
mengganggapnya antara 4 sampai 6 minggu. Walaupun merupakan masa yang
relatif tidak komplek dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai oleh
banyaknya perubahan fisiologi. Beberapa dari perubahan tersebut mungkin hanya
sedikit mengganggu ibu baru, walaupun komplikasi serius juga sering terjadi.
(Cunningham, F, et al, 2013).
Asuhan keperawatan pasca persalinan diperlukan untuk meningkatkan
status kesehatan ibu dan anak. Masa nifas di mulai setelah dua jam lahirnya
plasenta atau setelah proses persalinan kala 1 sampai IV selesai. Berakhirnya
proses persalinan bukan berarti ibu terbebas dari bahaya atau komplikasi.
Berbagai komplikasi dapat dialami ibu pada masa nifas dan bila tidak tertangani
dengan baik akan memberi kontribusi yang cukup besar terhadap tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia.
Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta
sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu (Hadijono, 2008). Masa nifas adalah
masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas
berlangsung selama ±6 minggu (Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,
2002). Di Negara berkembang seperti Indonesia, masa nifas merupakan masa
yang kritis bagi ibu yang sehabis melahirkan. Dirpekirakan bahwa 60% kematian
ibu terjadi setelah persalinan dan 50% diantaranya terjadi dalam selang waktu 24
jam pertama (Prawirardjo, 2006). Dari laporan WHO di Indonesia merupakan
salah satu angka kematian ibu tergolong tinggi yaitu 420 per 100.000 kelahiran
hidup, bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Masa nifas
(puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti saat sebelum hamil, berlangsung selama 6 minggu.
Pada beberapa jam setelah bayi dilahirkan dan plasenta dikeluarkan adalah masa-
masa perhatian dimana seorang ibu perlu benar-benar dipantau keadaanya karena
bisa terjadi masalah seperti adanya perdarahan dan juga infeksi di tempat bekas
jahitan akibat proses kelahiran.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana asuhan keperawatan pada klien post partum?

1
1.3 TujuanMakalah
Mengetahui dan memahami bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan
post partum.

BAB II

PEMBAHASAN
ASUHAN KEPERAWATAN PNC

A. DATA FOKUS
Nama / umur klien:
DATA FOKUS
Data subjektif Data objektif
1. Pasien mengatakanASI belum 1. BB : 65
keluar, 2. Tb : 155 cm
2. pasien merasa nyeri pada 3. Td : 120/80 Hmhg
kedua payudara, 4. RR : 20x/menit
3. pasien mengeluh sakit 5. HR : 84x/menit
jika payudaranya dipegang 6. Babinski normal
4. Pasien mengatakan kesulitan 5. Suhu : 36,8°C
istirahat 6. Payudara teraba keras, penuh,
hangat, pasien terlihat sakit saat
payudaranya dipegang
7. Puting susu: menonjol
8. Pengeluaran ASI : ASI belum
keluar saat diperah.
9. Bayi terlihat menangis setelah
menyusu.
10. O : nyeri muncul sejak ± 2 hari,
lebih sakit saat tersentuh
P: Penyebab nyeri karena ASI
yang belum keluar
R : nyeri terasa dikedua
payudara
S : skala nyeri 5
T: treatmen yang pasien
lakukan, mencoba menyusui
bayinya berharap ASI cepat
keluar dan Nyeri berkurang.

2
U : ibu mengatakan nyeri karena
ASI tidak lancar, payudara
sedang mencoba memproduksi
ASI
V : ibu berharap ASI cepat
keluar, lancar, dan nyeri
berkurang.
11. Luka episiotomy tampak belum
mengering
12. Pasien tempak cemas dan tidak
nyaman karena tidak dapat
membagi waktu antara istirahat
dan merawat atau menyusui
bayi.

B. ANALISA DATA
Nama / umur klien:

ANALISA DATA
No. Data Masalah Etiologi
1. Ds: Nyeri Akut Agen cedera biologis
 Pasien merasa nyeri (pembengkakan payudara)
pada payudara
 Pasien mengeluh
sakit jika
payudaranya
dipegang

Do:
 Payudara teraba
keras, penuh, hangat,
pasien terlihat sakit
saat payudaranya
dipegang
 Puting susu:
menonjol
 Pengeluaran ASI :

3
ASI belum keluar
saat diperah.
 Bayi terlihat
menangis setelah
menyusu.
O : nyeri muncul sejak ± 2
hari, lebih sakit saat
tersentuh
P: Penyebab nyeri karena
ASI yang belum keluar
R : nyeri terasa dikedua
payudara
S : skala nyeri 5
T: treatmen yang pasien
lakukan, mencoba menyusui
bayinya berharap ASI cepat
keluar dan Nyeri berkurang.
U : ibu mengatakan nyeri
karena ASI tidak lancar,
payudara sedang mencoba
memproduksi ASI
V : ibu berharap ASI cepat
keluar, lancar, dan nyeri
berkurang.
2. Ds: Ketidak efektifan Suplai ASI tidak cukup
 Pasien pemberian ASI
mengatakanASI
belum keluar,
 pasien merasa
nyeri pada
kedua payudara,
 pasien mengeluh
sakit
jika payudaranya
dipegang

Do:
 BB : 65
 Tb : 155 cm
 Td : 120/80 Hmhg
 RR : 20x/menit
 HR : 84x/menit
 Payudara teraba
keras, penuh, hangat,
pasien terlihat sakit
saat payudaranya
dipegang

4
 Puting susu:
menonjol
 Pengeluaran ASI :
ASI belum keluar
saat diperah.
 Bayi terlihat
menangis setelah
menyusu.

3. Ds: - Resiko tinggi Trauma jaringan, penurunan


Do: terhadap infeksi sistem kekebalan tubuh
 Luka episiotomy
tampak belum
mengering
 TTV:
Td : 120/80 Hmhg
RR : 20x/menit
HR : 84x/menit
Suhu : 36,8°C

4. Ds: Gangguan pola tidur Kecemasan hospitalisasi, waktu


 Pasien mengatakan perawatan bayi.
kesulitan istirahat
Do:
 Pasien tempak cemas
dan tidak nyaman
karena tidak dapat
membagi waktu
antara istirahat dan
merawat atau
menyusui bayi

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. DIAGNOSA KEPERAWATAN Tanggal Tanggal Paraf &
(P, E, & S) Ditemukan Teratasi Nama
Jelas
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis 5 8
ditandai dengan hasil pengkajian nyeri September September
 O: nyeri muncul sejak ± 2 hari, lebih sakit saat 2019 2019
tersentuh
 P: Penyebab nyeri karena ASI yang belum keluar
 R : nyeri terasa dikedua payudara
 S : skala nyeri 5
 T: treatmen yang pasien lakukan, mencoba
menyusui bayinya berharap ASI cepat keluar dan
Nyeri berkurang.

5
 U : ibu mengatakan nyeri karena ASI tidak lancar,
payudara sedang mencoba memproduksi ASI
 V : ibu berharap ASI cepat keluar, lancar, dan
nyeri berkurang.
 Payudara teraba keras, penuh, hangat, pasien
terlihat sakit saat payudaranya dipegang,pasien
merasa nyeri pada payudara, dan pasien mengeluh
sakit jika payudaranya dipegang.
2. Ketidak efektifan pemberian ASI berhubungan dengan 5 8
suplai ASI tidak cukup ditandai dengan suplai ASI tidak September September
cukup (pasien mengatakan ASI belum keluar, ASI belum 2019 2019
keluar saat di perah), ibu nyeri (pasien merasa nyeri pada
payudara,payudara teraba keras,pasien terlihat sakit saat
payudara dipegang), bayi terlihat menangis setelah
menyusu.
3. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan 5 8
trauma jaringan, penurunan system kekebalan tubuh. September September
Ditandai dengan: Luka episiotomy tampak belum 2019 2019
mongering.
4. Gangguan istirahat / perubahan pola istirahat tidur 5 8
berhubungan dengan kecemasan hospitalisasi, waktu September September
perawatan bayi. 2019 2019
Ditandai dengan: Pasien tempak cemas dan tidak nyaman
karena tidak dapat membagi waktu antara istirahat dan
merawat atau menyusui bayi.

D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Nama / umur klien:
Hari/ No. Tujuan dan kriteria Rencana keperawatan Rasional
tanggal hasil NIC
NOC

Kamis, 5 1. Nyeri, Akut (bagian Nyeri akut(bagian


september empat, hal.645) enam hal. 559),
2019 Setelah dilakukan -Manajemen nyeri
tindakan keperawatan (1400)
selam 1x24 jam, Nyeri  Lakukan Untuk mengetahui yang
akut berhubungan observasi reaksi dirasakan pasien saat itu.
dengan agen cedera non verbal dari

6
biologis diharapkan ketidaknyamana Agar dapat mengurangi
tingkat nyeri pasien n nyeri pada payudara
berkurang dengan  Lakukan pasien
kriteria hasil : penanganan
-Tingkat nyeri (2102) payudara secara
 Nyeri yang non
dilaporkan di farmakologis
(brcast care, Agar pasien nyerinya
pertahankan
hypnosis, berkurang
cukup berat (2)
bimbingan
ditingkatkan antisipatif,
pada tingkat akuplesure,
ringan (4) relaksasi,
 Ketegangan otot kompres air
di pertahankan hangat)
cukup berat (2)  Dukung
ditingkatkan istirahat/tidur
pada tingkat yang adekuat
ringan (4) untuk membantu
penurunan nyeri.
Ekspresi nyeri wajah di
pertahankan cukup
berat (2) ditingkatkan
pada tingkat ringan (4)
Kamis, 5 2. Nutrisi : Nyeri akut(bagian
September ketidakseimbangan, enam hal. 559),
2019 lebih dari kebutuhan
tubuh ( Bagian Supresi laktasi (6870)
empat, hal.644 )  Pantau Untuk melihat
Setelah dilakukan pembengkakan perkembangan
tindakan keperawatan payudara yang pembengkakan pada
berhubungan payudara.
1x24 jam, Ketidak
dengan
efektifan pemberian
ketidaknyaman
ASI berhubungan
atau sakit
dengan suplai ASI
 Lakukan pijat Untuk memperlancar
tidak cukup ditandai oksitosin ASI.
dengan suplai ASI  Ajarkan pasien
tidak cukup dibuktikan mengenai Agar pasien paham dan
oleh langkah-langkah mampu melakukan pijat
Status nutrisi bayi: pijat oksitosin oksitosin secara mandiri.
(1020)  Libatkan
diharapkan keluarga untuk Untuk meningkatkan
keberhasilan menyusui membantu dan semangat pasien dalam
bayi meningkat dengan memberikan memperlancar ASI.
kriteria hasil: dukungan pada
 Intake nutrisi ibu
dipertahankan

7
pada tingkat
tidak adekuat
(1) ditingkatkan
cukup
adekuat(3)
 Pengeluaran
ASI
dipertahankan
pada tingkat
tidak adekuat
(1) ditingkatkan
cukup
adekuat(3)
Kamis, 5 3. Resiko tinggi terhadap 1. Kaji lochea 1. Agar pasien dapat
September infeksi berhubungan (warna, bau, mendeteksi tanda
2019 dengan trauma jumlah)
infeksi lebih dini
jaringan, penurunan kontraksi uterus
sistem kekebalan dan kondisi dan
tubuh. jahitan mengintervensi
Tujuan: Setelah episiotomi. dengan tepat.
diberikan askep
diharapkan infeksi pada 2. Sarankan pada
2. Agar pasien
ibu tidak terjadi ibu agar
Kriteria Hasil: mengganti mengetahui
 Dapat pembalut tiap 4 bahwa pembalut
mendemonstrasi jam. yang lembab dan
kan teknik banyak darah
untuk 3. Pantau tanda- merupakan media
menurunkan tanda vital.
yang menjadi
resiko infeksi
 Tidak terdapat 4. Anjurkan pasien tempat
tanda-tanda untuk berkembangbiakn
infeksi. melaporkan ya kuman.
segera mugnkin
apabila 3. Agar pasien
mengenali tanda
mengalami
infeksi
peningkatan suhu
5. Sarankan ibu > 38C
membersihkan menandakan
perineal dari infeksi.
depan ke
belakang.
4. Meningkatkan
rasa percaya dan
kerja sama
perawat klien.

8
5. Agar pasien dapat
membantu
mencegah
kontaminasi
rektal melalui
vaginal.
Kamis, 5 4. Gangguan istirahat / 1. Kaji tingkat 1. Agar pasien
September perubahan pola istirahat kelemahan mengetahui
2019 tidur berhubungan pasien dan tindakan yang
dengan kecemasan kebutuhan akan dilakukan
hospitalisasi, waktu istirahatnya. selanjutnya
perawatan bayi.
Tujuan : Pola 2. Anjurkan klien 2. Agar kebutuhan
istirahat dapat kembali untuk mengatur istirahat dan tidur
normal antara istirahat pasien terpenuhi
Kriteria dan perawatan
Hasil : Secara verbal bayi. 3. Agar pasien
klien mengucapkan memerhatikan
dapat beristirahat cukup 3. Informasikan kebutuhan
bahwa keadaan istirahat dan tidur
fisik dan
psikologi itu 4. Agar pasien dapat
berpengaruh beristirahat
pada produksi dengan baik
ASI.
5. Agar lingkungan
4. Libatkan pasien menjadi
keluarga dalam nyaman,
perawatan anak membuat istirahat
agar ibu dapat lebih baik.
beristirahat
dengan cukup.

5. Ciptakan
suasana
lingkungan yang
terapeutik.

9
E. IMPLEMENTASI
Nama / umur klien:

Hari / No. TINDAKAN KEPERAWATAN Hasil Paraf


tanggal/ Dx
jam
Kamis, 5 1. 1. Melakukan observasi reaksi non . Verbal pasien terlihat
September verbal dari ketidaknyamanan lebih nyaman
2019
2. Melakukan penanganan
payudara secara non Nyeri pada payudara pasien
farmakologis (brcast care, membaik
hypnosis, bimbingan antisipatif,
akuplesure, relaksasi, kompres
air hangat)

3. Mendukung istirahat/tidur yang Pasien mendapat istirahat


adekuat untuk membantu dan tidur yang cukup, nyeri
penurunan nyeri yang dirasakan semakin
berkurang
2. 1. Memantau pembengkakan Pembengkakan pada
payudara yang berhubungan payudara mulai membaik.
dengan ketidaknyaman atau
sakit
2. melakukan pijat oksitosin ASI sudah mulai keluar.

3. mengajarkan pasien mengenai Pasien paham dan bisa


langkah-langkah pijat oksitosin melakukan pijat oksitosin
secara mandiri.

4. melibatkan keluarga untuk pasien merasa senang


membantu dan memberikan karena ada dukungan dari
dukungan pada ibu keluarganya untuk
mengatasi masalah.
3. 1. Mengkaji lochea (warna, bau, Pada lochea tidak
jumlah) kontraksi uterus dan ditemukan warna, tidak
kondisi jahitan episiotomy berbau, dan kondisi jahitan
episiotomi tidak terdapat
luka

2. Menyarankan pada ibu agar Pasien mampu mengetahui


mengganti pembalut tiap 4 jam. bahwa rajin mengganti
pembalut untuk menjaga
kebersihan diri

3. Memantau TTV pasien BB : 65


Tb : 155 cm

10
Td : 120/80 Hmhg
RR : 20x/menit
HR : 84x/menit
Suhu : 36,8°C

4. Menganjurkan pasien untuk Pasien melaporkan tidak


melaporkan segera mugnkin ada tanda infeksi.
apabila mengenali tanda infeksi

5. Menyarankan ibu Pasien sudah menerapkan


membersihkan perineal dari pembersihan perineum dari
depan ke belakang. depan ke belakang.

4. 1. Mengkaji tingkat kelemahan pasien Pasien mengatakan jam


dan kebutuhan istirahatnya. tidurnya sudah sedikit
kembali normal

2. Anjurkan klien untuk mengatur Pasien sudah bisa mengatur


antara istirahat dan perawatan bayi. antara istirahat dan
merawat bayi.

3. Menginformasikan bahwa keadaan Klien mengerti


fisik dan psikologi itu berpengaruh
pada produksi ASI.

4. Melibatkan keluarga dalam Keluarga pasien mampu


perawatan anak agar ibu dapat merawat bayi dan ibu dapat
beristirahat dengan cukup. beristirahat dengan cukup.

F. EVALUASI
Nama / umur klien:
Hari/tanggal No. EVALUASI Paraf
jam dx
Kamis, 5 1. S : pasien mengatakan terkadang nyeri masih muncul di daerah
September payudara
2019 O:
 Payudara teraba keras, penuh, hangat, pasien terlihat sakit
saat payudaranya dipegang
 Puting susu: menonjol
 Pengeluaran ASI : ASI belum keluar saat diperah.
 Bayi terlihat menangis setelah menyusu.

11
A : Nyeri akut

P : intervensi 2 dipertahankan, 1dan 3 dihentikan


Kamis, 5 2. S : pasien mengatakan ASI yang keluar belum cukup adekuat
September O:
2019  BB : 65
 Tb : 155 cm
 Td : 120/80 Hmhg
 RR : 20x/menit
 HR : 84x/menit
 Payudara teraba keras, penuh, hangat, pasien terlihat sakit
saat payudaranya dipegang
 Puting susu: menonjol
 Pengeluaran ASI : ASI belum keluar saat diperah.
 Bayi terlihat menangis setelah menyusu.

A: Ketidak efektifan pemberian ASI


P: intervensi 1 dilanjutkan, 2,3,4 dihentikan
Kamis, 5 3. S : Pasien mengatakan tidak ada tanda tanda resiko yang terjadi
September pada bagian episiotomi
2019
O: Tidak terdapat tanda tanda infeksi seperti labor, dolor, kalor dan
rubor

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan

S: Pasien mengatakan sudah mampu beristirahat kembali dengan


waktu yang cukup

Kamis, 5 4. S: Pasien mengatakan sudah mampu beristirahat kembali dengan


September waktu yang cukup
2019
O: Paeien tampak lebih tenang

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Persalinan adalah proses fisiologis yang akan dialami wanita untuk


mengeluarkan hasil konsepsi yang hidup dari uterus, sedangkan pasca persalinan
adalah waktu penyembuhan untuk kembali kepada keadaan tidak hamil dan
penyesuaian terhadap penambahan keluarga baru mulai dari selesai persalinan
sampai kira-kira 6 minggu, tetapi alat genital baru pulih 3 bulan setelah
persalinan.
Dari diagnosa keperawatan yang kelompok kami ambil, yang termasuk diagnosa
prioritas yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai
dengan hasil pengkajian nyeri, lalu diagnosa kedua Ketidak efektifan pemberian

13
ASI berhubungan dengan suplai ASI tidak cukup ditandai dengan suplai ASI tidak
cukup (pasien mengatakan ASI belum keluar, ASI belum keluar saat di perah), ibu
nyeri (pasien merasa nyeri pada payudara,payudara teraba keras,pasien terlihat
sakit saat payudara dipegang), bayi terlihat menangis setelah menyusu. Diagnosa
ketiga kami Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan,
penurunan sistem kekebalan tubuh. Dan diagnosa keempat kami Gangguan
istirahat / perubahan pola istirahat tidur berhubungan dengan kecemasan
hospitalisasi, waktu perawatan bayi.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.

DAFTAR PUSTAKA

Tucker, S.M., 2008, Standar Perawatan Pasien Proses Keperawatan Diagnosa


dan Evaluasi (terjemahan), EGC, Jakarta
Dwidiyanti, M., 2008, Aplikasi Model Konseptual Keperawatan, Depkes,
Semarang.
Nugraheni, A. Asuhan Keperawatan Ibu Poat Partum. Di akses dari
https://www.academia.edu/30766283/ASUHAN_KEPERAWATAN_IBU_POST
PARTUM.docx

14

Anda mungkin juga menyukai