Disusun oleh:
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan masakalah ini tepat pada
waktunya.
Makalah yang berjudul Adaptasi Sibling ini ditulis guna memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Keperawatan Maternitas I. Didalamnya, penulis akan membahas konsep dasar kehamilan.
Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penulis makalah menyampaikan rasa hormat
dan ucapan dan terimakasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah memberikan
bantuan dan dorongan kepada penulis sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dari pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sibling rivalry banyak terjadi pada anak-anak yang berjarak usia sangat dekat (1 atau 2
tahun), sama beradu pada pertengahan masa anak (8-12 tahun) dan berjenis kelamin sama.
Akibatnya apabila tidak tertangani bisa kemungkinan sampai dewasa, sampai tua kakek nenek.
Sibling rivalry bukanlah kesalahan anak tertua, maupun anak-anak dalam keluarga, juga bukan
merupakan kesalahan orang tua semata, bahwa akar permasalahannya adalah kurangnya waktu
dan perhatian, akibat kondisi umum yang dimiliki oleh suatu keluarga.
Seorang kakak yang iri terhadap adiknya menganggap adik sebagai penyebab hilangnya
beberapa kenikmatan yang selama ini dinikmatinya. Iri hati kakak pada adik merupakan suatu
yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sang kakak biasanya iri ketika ibu terkesan lebih
memperhatikan adik. Pearasaan iri semakin kuat karena adik biasanya lebih diperhatikan,
dikasihi dan disayang.
Bagi anak-anak, yang mereka perebutkan adalah waktu, perhatian, cinta dan penerimaan
yang diberikan orang tua kepada setiap anak. Dengan segenap kemampuan fisik dan mental yang
dimiliki, orang tua akan lebih mudah mencurahkan kepada satu anak saja daripada harus
membaginya kepada beberapa anak sekaligus, apalagi setiap anak memiliki kebutuhan yang
berbeda.
Sumber permasalahan sibling rivalry muncul pada masalah anak itu sendiri, akan tetapi
orang tua harus bertindak dalam permasalah tersebut. Fungsi keluarga juga merupakan factor
yang mempengaruhi sibling rivalry karena anak-anak mereka berebut perhatian orang tua atau
karena kesalahan sikap orang tua yang terkadang tidak berlaku adil, pilih kasih atau
membanding-bandingkan antara anak yang satu dengan anak yang lain.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Diharapkan setelah membaca makalah ini, mahasiswa mampu :
a) Memahami Pengertian Sibling Rivalry
b) Memahami Penyebab Terjadinya Sibling Rivalry
c) Memahami Cara Mengatasi Sibling Rivalry
d) Memahami Bagaimana cara adaptasi sibling diterapkan sesuai perkembangan anak
BAB II
A. Pengertian Sibling
Perasaan tidak nyaman yang ada pada anak berkaitan dengan kehadiran orang asing
yang semula tidak ada (didalam hal ini saudara yang dilahirkan oleh ibunya yang dianggap
mengancam posisi anak sebelumnya, ditunjukan dengan perasaan iri hari. Kehadiran anggota
keluarga baru (bayi) dalam keluarga dapat menimbulkan situasi krisis terutama pada saudara-
saudaranya, sehingga perlu dipersiapkan.
Meskipun sibling rivalry mempunyai pengertian yang negatif tetapi ada segi
positifnya, antara lain:
Oleh karena itu agar segi positif tersebut dapat dicapai, maka orang tua harus menjadi
fasilitator.
4. Mengatasi Sibling Rivalry
Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasi sibling rivalry,
sehingga anak dapat bergaul dengan baik, antara lain:
a) Masalah tidur.
b) Peningkatan upaya menarik perhatian orang tua maupun anggota keluarga lain.
c) Kembali ke pola tingkah laku kekanak-kanakan seperti: ngompol dan menghisap
jempol.
Pada tahapan perkembangan ini, yang termasuk batita (bawah tiga tahun) ini
adalah usia 1-2 tahun.
Cara beradaptasi pada tahap perkembangan ini antara lain:
Tahap perkembangan pada anak yang lebih tua, dikategorikan pada umur
3-12 tahun. Pada anak seusia ini jauh lebih sadar akan perubahan-perubahan
tubuh ibunya dan mungkin menyadari akan kelahiran bayi. Anak akan
memberikan perhatian terhadap perkembangan adiknya. Terdapat pula, kelas-
kelas yang mempersiapkan mereka sebagai kakak sehingga dapat mengasuh
adiknya.
3) Remaja
6. Persiapan Sibling
a. Sebelum kelahiran
Bawa anak anda pada kunjungan prenatal. Biarkan anak mendengarkan
denyut jantung janin dan merasakan bayi bergerak.
Melibatkan anak dalam persiapan bayi, seperti membantu menghias kamar
bayi.
Memindahkan anak ke tempat tidur (jika anak masih tidur dalam tempat
tidur bayi) sekurang-kurangnya 2bulan sebelum tanggal kelahiran bayi.
Membacakan buku, menunjukkan video, dan membawa anak pada kelas
persiapan saudara, termasuk melakukan kunjungan ke rumah sakit.
Menjawab pertanyaan anak anda tentang kelahiran yang akan terjadi,
seperti apa bayinya, dan pertanyaan lainnya.
Bawa anak anda ke rumah teman yang memiliki bayi sehingga anak
memiliki gambaran nyata seperti apa bayi tersebut.
b. Selama perawatan di rumah sakit
Meminta seseorang untuk membawa anak anda ke rumah sakit untuk
mengunjungi anda dan bayi (kecuali jika anda berencana agar anak hadir
saat melahirkan.
Jangan memaksa interaksi antara anak dan bayi. Anak akan lebih tertarik
melihat anda dan yakin akan cinta anda.
Bantu anak untuk mengenali bayi dengan menunjukkan bagaimana dan
dimana untuk menyentuh bayi.
Berikan anak hadiah (dari anda, atau ayahnya)
c. Saat kembali ke rumah
Tinggalkan anak di rumah dengan kerabat atau pengasuh anak.
Minta seseorang untuk membawa bayi dari mobil sehingga anda dapat
memeluk anak terlebih dahulu.
d. Penyesuaian setelah bayi di rumah
Atur waktu khusus untuk anak sendiri dan orang tua.
Jangan mengabaikan anak saat pemberian makan bayi. Anak dapat duduk
dengan anda dan bersama bayi, memberi makan boneka atau minum jus
atau susu dengan anda, atau duduk diam dengan mainannya.
Siapkan hadiah kecil untuk anak sehingga ketika bayi mendapat hadiah,
saudaranya tidak merasa ditinggalkan.
Puji anak ketika bersikap sesuai usianya (sehingga menjadi bayi tidak
tampak lebih baik dibandingkan menjadi seusiannya).
BAB III
Simpulan
Perasaan tidak nyaman yang ada pada anak berkaitan dengan kehadiran orang asing
yang semula tidak ada (didalam hal ini saudara yang dilahirkan oleh ibunya yang dianggap
mengancam posisi anak sebelumnya, ditunjukan dengan perasaan iri hari. Kehadiran anggota
keluarga baru (bayi) dalam keluarga dapat menimbulkan situasi krisis terutama pada saudara-
saudaranya, sehingga perlu dipersiapkan.
Saran