Anda di halaman 1dari 26

RESPON ORANG TUA

TERHADAP BAYI BARU LAHIR

ATIK NUR ISTIQOMAH


Respon Orang Tua Terhadap
Bounding Attachment
A. Pengertian
 Bounding adalah proses pembentukan
sedangkan attachment (membangun
ikatan).
 bounding attachment adalah sebuah
peningkatan hubungan kasih sayang
dengan keterikatan batin antara orangtua
dan bayi.
Cara untuk melakukan bounding ada
bermacam-macam antara lain:
1. Pemberian ASI ekslusif
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara
ekslusif segera setelah lahir, secara langsung bayi
akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang
menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan ,
rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
2. Rawat gabung
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang
dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin
proses lekat (early infant mother bounding)
akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya.
Lanjutan...
3. Kontak mata
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang
mereka,mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang
tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk
saling memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi
baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat
pada orang tuanya.
4. Suara
Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan
bayinya sangat penting. orang tua menunggu tangisan pertama
bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka
yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Tangis tersebut
membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu
orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan
menjadi tenang dan berpaling kearah mereka.
Lanjutan...
5. Aroma
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan
bayi belajar dengan cepat untuk mengenali
aroma susu ibunya.
6. Entrainment
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan.
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan
struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka
menggoyangkan tangan, mengangkat kepala,
menendang-nendangkan kaki. Entrainment
terjadi pada saat anak mulai bicara.
Lanjutan...
7. Bioritme
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk
ritme personal (bioritme). Orang tua dapat
membantu proses ini dengan memberi kasih
sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan
waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang
responsif.
8. Inisiasi Dini
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan
diatas ibu. Ia akan merangkak dan mencari puting
susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat
melakukan reflek suckling dengan segera.
2. Respon Ayah dan Keluarga
terhadap Bayi Baru Lahir
RESPON POSITIF
Respon positif dapat ditunjukkan dengan:
Ayah dan keluarga menyambut kelahiran
bayinya dengan bahagia.
Ayah bertambah giat bekerja untuk
memenuhi kebutuhan bayi dengan baik.
Ayah dan keluarga melibatkan diri dalam
perawatan bayi.
Perasaan sayang terhadap ibu yang telah
melahirkan bayi.
RESPON NEGATIF
Respon negatif dapat ditunjukkan dengan:
 Kelahiran bayi tidak dinginkan keluarga karena jenis kelamin
yang tidak sesuai keinginan.
 Kurang berbahagia karena kegagalan KB.
 Perhatian ibu pada bayi yang berlebihan yang menyebabkan
ayah merasa kurang mendapat perhatian.
 Faktor ekonomi mempengaruhi perasaan kurang senang atau
kekhawatiran dalam membina keluarga karena kecemasan
dalam biaya hidupnya.
 Rasa malu baik bagi ibu dan keluarga karena anak lahir cacat.
 Anak yang dilahirkan merupakan hasil hubungan zina, sehingga
menimbulkan rasa malu dan aib bagi keluarga.
Berhasil atau tidaknya proses bounding attachment ini
sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sebagai berikut :

1. Kesehatan emosional orang tua


2. Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk
merawat anak
3. Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan
4. Kedekatan orang tua ke anak
5. Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak,
jenis kelamin)
Standardisasi cara mengevaluasi interaksi orang tua – bayi
telah dikemukakan oleh Gray dan asosiasinya pada tahun
1975:
Perilaku orang tua yang dapat mempengaruhi ikatan
kasih sayang antara orang tua terhadap bayi baru lahir,
terbagi menjadi:

 Perilaku memfasilitasi.
 Perilaku penghambat.
Perilaku Memfasilitasi

 Menatap, mencari ciri khas anak.


 Kontak mata.
 Memberikan perhatian.
 Menganggap anak sebagai individu yang unik.
 Menganggap anak sebagai anggota keluarga.
 Memberikan senyuman.
 Berbicara/bernyanyi.
 Menunjukkan kebanggaan pada anak.
 Mengajak anak pada acara keluarga.
 Memahami perilaku anak dan memenuhi kebutuhan
anak.
 Bereaksi positif terhadap perilaku anak.
Perilaku Penghambat

 Menjauh dari anak, tidak memperdulikan


kehadirannya, menghindar, menolak untuk
menyentuh anak.
 Tidak menempatkan anak sebagai anggota
keluarga yang lain, tidak memberikan nama
pada anak.
 Menganggap anak sebagai sesuatu yang tidak
disukai.
 Tidak menggenggam jarinya.
 Terburu-buru dalam menyusui.
Kondisi yang Mempengaruhi Sikap Orang
Tua Terhadap Bayi
 Kurang kasih sayang.
 Persaingan tugas orang tua.
 Pengalaman melahirkan.
 Kondisi fisik ibu setelah melahirkan.
 Cemas tentang biaya.
 Kelainan pada bayi.
 Penyesuaian diri bayi pascanatal.
 Tangisan bayi.
 Kebencian orang tua pada perawatan, privasi dan biaya
pengeluaran.
 Gelisah tentang kenormalan bayi.
 Gelisah tentang kelangsungan hidup bayi.
 Penyakit psikologis atau penyalahgunaan alkohol dan
kekerasan pada anak.
Respon Antara Ibu dan Bayi Sejak Kontak
Awal Hingga Tahap Perkembangannya

 Touch (Sentuhan).
 Eye to Eye Contact (Kontak Mata).
 Odor (Bau Badan).
 Bodi Warm (Kehangatan Tubuh).
C. Respon orang tua terhadap
Sibling Rivalry
Sibling rivalry adalah
kecemburuan,
persaingan dan
pertengkaran antara
saudara laki-laki dan
saudara perempuan.
Hal ini terjadi pada
semua orang tua yang
mempunyai dua anak
atau lebih.
Penyebab Sibling Rivalry
Banyak faktor yang menyebabkan sibling
rivalry, antara lain :
 Masing-masing anak bersaing untuk
menentukan pribadi mereka, sehingga
ingin menunjukkan pada saudara mereka.
 Anak merasa kurang mendapatkan
perhatian, disiplin dan mau mendengarkan
dari orang tua mereka.
Lanjutan...
 Anak-anak merasa hubungan dengan
orang tua mereka terancam oleh
kedatangan anggota keluarga baru/ bayi.
 Tahap perkembangan anak baik fisik
maupun emosi yang dapat mempengaruhi
proses kedewasaan dan perhatian
terhadap satu sama lain.
Lanjutan...
 Anak frustasi karena merasa lapar, bosan
atau letih sehingga memulai pertengkaran.
 Kemungkinan, anak tidak tahu cara untuk
mendapatkan perhatian atau memulai
permainan dengan saudara mereka.
 Dinamika keluarga dalam memainkan
peran.
Lanjutan...
 Pemikiran orang tua tentang agresi dan
pertengkaran anak yang berlebihan dalam
keluarga adalah normal.
 Tidak memiliki waktu untuk berbagi,
berkumpul bersama dengan anggota
keluarga.
 Orang tua mengalami stres dalam menjalani
kehidupannya.
 Anak-anak mengalami stres dalam
kehidupannya.
 Cara orang tua memperlakukan anak dan
menangani konflik yang terjadi pada mereka.
Segi Positif Sibling Rivalry

 Mendorong anak untuk mengatasi


perbedaan dengan mengembangkan
beberapa keterampilan penting.
 Cara cepat untuk berkompromi dan
bernegosiasi.
 Mengontrol dorongan untuk bertindak
agresif.
Mengatasi Sibling Rivalry
Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua
untuk mengatasi sibling rivalry, sehingga anak dapat
bergaul dengan baik, antara lain:
 Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.
 Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka
sendiri.
 Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.
 Membuat anak-anak mampu bekerja sama
daripada bersaing antara satu sama lain.
 Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain
ketika konflik biasa terjadi.
Lanjutan...
 Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara
positif untuk mendapatkan perhatian dari
satu sama lain.
 Bersikap adil sangat penting, tetapi
disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Sehingga adil bagi anak satu dengan yang
lain berbeda.
 Merencanakan kegiatan keluarga yang
menyenangkan bagi semua orang.
Lanjutan...
 Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang
cukup dan kebebasan mereka sendiri.
 Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali
saat tanda-tanda akan kekerasan fisik.
 Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas
kepada anak-anak, bukan untuk anak-anak.
 Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik
tidak menyalahkan satu sama lain.
 Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya
sifat anak.
 Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang
baik dari perilaku orang tua sehari-hari adalah cara
pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling rivalry
yang paling bagus.
Peran Bidan
Peran bidan dalam mengatasi sibling rivalry,
antara lain:
 Membantu menciptakan terjadinya ikatan
antara ibu dan bayi dalam jam pertama
pasca kelahiran.
 Memberikan dorongan pada ibu dan
keluarga untuk memberikan respon positif
tentang bayinya, baik melalui sikap maupun
ucapan dan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai