Disusun Oleh :
P07124220025
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reaksi orangtua dan keluarga terhadap bayi yang baru lahir, berbeda-beda.
Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya reaksi emosi maupun
pengalaman. Masalah lain juga dapat berpengaruh, misalnya masalah pada jumlah
anak, keadaan ekonomi, dan lain-lain. Respon yang mereka perlihatkan pada bayi
baru lahir, ada yang positif dan ada juga yang negatif.
A. Respon Positif
Respon Negatif
1. Kelahiran bayi tidak dinginkan keluarga karena jenis kelamin yang tidak
sesuai keinginan.
2. Kurang berbahagia karena kegagalan KB.
3. Perhatian ibu pada bayi yang berlebihan yang menyebabkan ayah merasa
kurang mendapat perhatian.
4. Faktor ekonomi mempengaruhi perasaan kurang senang atau kekhawatiran
dalam membina keluarga karena kecemasan dalam biaya hidupnya.
5. Rasa malu baik bagi ibu dan keluarga karena anak lahir cacat.
6. Anak yang dilahirkan merupakan hasil hubungan zina, sehingga
menimbulkan rasa malu dan aib bagi keluarga.
B. Perilaku Orang Tua
1. Perilaku memfasilitasi.
2. Perilaku penghambat.
Perilaku Memfasilitasi
Perilaku Penghambat
1. Faktor internal.
2. Faktor eksternal.
Faktor Internal
a. Bagaimana mereka diurus oleh orang tua mereka; bila si ayah atau
individu lain pada waktu kecil dia dididik orang tua mereka dengan
cara keras atau 7 sering diberikan hukuman apabila ada kesalahan
sedikit sehingga kemungkinan kedekatan antara ayah dan bayi akan
sulit terbentuk dan cara ini akan diterapkan untuk mendidik anaknya
kelak.
b. Kebudayaan yang diinternalisasikan dalam diri mereka; di
banyak masyarakat masih terdapat kepercayaan bahwa ibu dan bayinya
yang baru lahir tidaklah bersih, dan diisolasi dari ayahnya selama
periode yang ditetapkan, tentu saja hal ini menyulitkan terbentuknya
ikatan batin dengan sang ayah.
c. Nilai - nilai kehidupan ; kepercayaan dan nilai - nilai dalam
kehidupan mempengaruhi prilaku dan respon sesorang, dalam agama
islam bayi yang baru lahir sesegera mungkin di adzankan oleh sang
ayah keadaan ini memberikan kesempatan ayah unutk mencoba
mengendong bayi pertama kalinya dan bayi mendengarkan suara sang
ayah.
d. Hubungan antar sesama ; hubungan antar sesama akan menciptakan
suatu pengalaman seperti bila sang ayah melihat atau mendengar cerita
dari temannya bagaimana temannya bersikap terhadap anak
pertamanya, bila sang ayah mempunyai hubungan dalam
lingkungannya harmonis, mudah bersolialisasi hal ini akn menciptakan
respon yang positif terhadap bayinya.
e. Riwayat kehamilan sebelumnya ; apabila pada kehamilan terdahulu
ibu mengalami komplikasi dalam kehamilan seperti abortus, plasenta
previa dll, akan membuat ayah/ ibu maupun keluarga sangat menjaga
dan melindungi bayi dengan sebaiknya.
Faktor Eksternal
a. Keinginan menjadi orang tua yang telah diimpikan ; pasangan suami
istri yang sangat menginginkan anak tentu saja akan merespon
kelahiran bayi dengan bangga dan bahagia. -Perhatian yang diterima
selama kehamilan, persalinan dan post partum ; perhatian dari
suami dan keluarga akan menciptakan perasaan kebahagian dan
bangga akan peran nya sebagi seorang ibu persalinan.
b. Sikap dan perilaku pengunjung ; pengunjung memberikan pujian dan
ucapan selamat dan melihatkan persaan bangga terhadap sibayi,
hal ini akan menumbuhkan perasaan bahagia akan kehadiran bayi.
Ayah mungkin menjadi anggota keluarga yang tak terlupakan, terutama bila hal ini
merupakan anak yang pertama. Sebelum bayi tiba di rumah ia merupakan bagian
terbesar dari keluarganya yang terdiri dari du orang Aktivitas siang hari dimana
mudah disesuaikan dengan pasangannya malam hari tanpa gangguan Kini rumah
menjadi tidak terkendali, makan menjadi tidak terjadwal, tidur mengalami
gangguan dan hubungan seksual untuk sementara ditangguhkan Ayah harus
dilibatkan dalam perwatan anak dan pemeliharaan aktivitas rumah Dengan berbagai
tanggung jawab seperti ini, mereka menjadi bagian dari pengalaman mengasuh
anak. Sebagai akibat, pasangan menjad lebih dekat
Sebagai ayah baru, peran ayah tidak kurang rumitnya dibandingkan peran istri
Tentu sang ayah tidak mengandung si bayi selama 9 bulan tetapi harus membuat
penyesuaian secara fisik dan emosi ketika wakt persalinan semakin dekat dan
persiapan untuk bayi menjadi penting sekali. Di satu pihak, sang ayah mungkin
merasa seolah-olah tidak ada hubungan dengan persalinan tetapi pada sisi lain ini
adalah bayinya juga
Ketika bayi akhirnya lahir, sang ayah mungkin merasa sangat leg dan juga gembira
serta gugup. Sewaktu menyaksikan kelahiran bay perasaan komitmen dan cinta
membanjir ke permukaan menghilangkan kekhwatiran bahwa sang ayah tidak akan
pernah mempunyai keterikatan dengan bayinya. Sang ayah juga merasakan
penghargan yang besar dan cinta kepada istri lebih dari pada sebelumnya. Pada
waktu yang sama, merenungkan tanggung jawab untuk merawat bay ini salam 20
tahun ke depan dapat membuat sang ayah lemah.
Pendekatan terbaik adalah menjadi ayah yang seaktif mungkin Misalnya, saat
istrinya melahirkan di rumah sakit, ayah mungkin d tempatkan di dalam ruang rawat
gabung sampai waktunya membaw pulang bayi ke rumah. Ini akan membantu ayah
merasa tidak seperti penonton tetapi lebih sebagai peserta aktif Ayah akan
mengenal bayinya dari permulaan juga memungkinkan ayah berbagi pengalaman
emonsional dengan istrinya
Begitu seluruh keluarga berada di rumah, sang ayah dapat dan har membantu
memakaikan popok, memandikan dan membuat sena bayi. Keballkan dengan
sterotype kuno, pekerjaan ini bukanla pekerjaan eksklusif wanita
Tidak ada alasan mengapa seorang ayah tidak mampu melaksanakan pekerjaan
sehari-hari mengurus rumah dan anak sebalk ibu. Umumnya ayah yang bersedia
mengurus rumah tangga hanya untuk menye nangkan istrinya saja. Alangkah
baiknya jika pekerjaan ini dikerjakan dengan perasaan bahwa sudah selayaknya
menerima tanggung jawab di dalam rumah yaitu merawat anak dan rumah tangga
sehari-hari.
Reaksi orangtua dan keluarga terhadap bayi yang baru lahir, berbeda beda. Hal ini
dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya reaksi emosi maupun pengalaman.
Masalah lain juga dapat berpengaruh, misalnya masalah pada jumlah anak, keadaan
ekonomi, dan lain-lain Respon yang mereka perlihatkan pada bayi baru lahir, ada
yang positif dan ada juga yang negatif.
Respon positif yang diberikan Ayah maupun keluarga kepada Ibu maupun bayi baru
lahir akan sangat membantu proses penyesuaian maupun adaptasi dari keduanya.
Akan membantu memulihkan Ibu yang baru saja melahirkan dan membuat
psikologisnya baik sehingga kondisinya sehat dan terjaga.
Peran respon positif dari Ayah maupun keluarga, akan menciptakan semangat
tersendiri dan kenyamanan untuk Ibu. Selain itu, dengan respon yang positif juga
akan menciptakan lingkungan yang mendukung dan kondusif untuk pertumbuhan
maupun perkembangan bayi secara maksimal. Ayah maupun keluarga yang
memberikan repon positif, tentunya akan menjaga Ibu dan bayi dengan penuh rasa
kasih sayang dan juga perhatian. Dan juga, berperan penting dalam proses tumbuh
kembang bayi, utamanya dalam hal stimulasi.
Sedangkan respon negatif dari Ayah maupun keluarga, akan menyebabkan hal-hal
buruk pada Ibu maupun bayi. Ibu akan merasa tidak didukung dan penuh rasa
bersalah. Pada saat usai melahirkan, hormon yang ada di dalam ibu masih belum
stabil, sehingga jika ditambah dengan faktor negatif dari luar Ibu, akan
menyebabkan psikologis ibu terganggu dan jika sudah sampai ke tahap depresi bisa
menyebabkan ibu gantung diri.
Peran respon negatif Ayah maupun keluarga juga akan sangat mempengaruhi
proses pertumbuhan dan perkembangan bayi. Proses tumbuh kembangnya bisa
terhambat karena Ibu tidak mengalami psikologis yang baik yang akan berpengaruh
juga terhadap kualitas dan kuantitas ASI yang dihasilkan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari uraian di atas adalah:
1. Respon Ayah maupun keluarga terhadap Ibu dan bayi baru lahir akan sangat
berpengaruh terhadap Ibu dan bayi baru lahir.
2. Respon positif dari Ayah maupun keluarga akan membantu pemulihan
maupun adaptasi Ibu dan bayi baru lahir pasca persalinan dan juga akan
membantu tumbuh kembang bayi.
3. Respon negatif dari Ayah maupun keluarga akan menghambat pemulihan
maupun adaptasi dari Ibu dan bayi baru lahir pasca persalinan bahkan bisa
menyebabkan depresi pada Ibu serta dapat menghambat tumbuh kembang
bayi.
B. Saran
1. Bagi Ayah
- Memberikan dukungan penuh kepada Ibu agar Ibu semangat dalam
menjalani peran barunya.
- Membantu Ibu untuk beradaptasi dengan peran barunya dengan cara
membantu mengurus anak.
- Membantu Ibu untuk meringankan kegiatan rumah tangganya dengan
membantu Ibu melakukan kegiatan rumah tangga.
2. Bagi Keluarga
- Memberikan dukungan penuh kepada Ibu untuk mempercepat proses
pemulihan Ibu.
- Memberikan semangat dan kenyamanan kepada Ibu agar Ibu menikmati
peran barunya.
DAFTAR PUSTAKA
Elly Dwi Wahyuni, S. (2018). Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusi. Kementrian
Kesehatan.
Ester, S. (2016). Modul Askeb Nifas dan Menyusui”. Medan: Akademi Kebidanan
Mitra Husada.
Marmi, S. (2017). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas "Peuperium Care".
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Penulis (2013). Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui : Modul 2 Kebutuhan
Dasar Ibu Nifas". Pusdiklatnakes Badan PPSDM Kesehatan Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Rochmawati, L. (2010, Januari 29). Lusa Afkar. Retrieved from Respon Ayah dan
Keluarga Terhadap Bayi Baru Lahir: https://lusa.afkar.id/respon-ayah-dan-
keluarga-terhadap-bayi-baru-lahir