Anda di halaman 1dari 22

ADAPTASI PSIKOLOGI

DALAM NIFAS &


MENYUSUI

By. Wiwit Vitania, S.ST.,M.Keb


Minggu pertama
setelah
melahirkan banyak
wanita menunjukan
gejala- gejala
psikiatrik, terutama
gejala depresi dari
ringan sampai berat
serta gejala-gejala
neurosis traumatik.
Beberapa faktor yang berperan
antara lain:

• Ketakutan yang berlebihan dalam masa hamil


• Struktur perorangan yang tidak normal sebelumnya
• Riwayat psikiatrik abnormal
• Riwayat perkawinan abnormal, riwayat obtetrik
(kandungan) abnormal
• Riwayat kelahiran mati atau kelahiran cacat
• Riwayat penyakit lainnya
Adaptasi psikologi ibu nifas yaitu:

Fase Taking-In

Fase Taking – Hold

Fase Letting Go
FASE TAKING - IN

• Masa ketergantungan  1-2 hari PP


• Dalam memenuhi kebutuhannya ibu sangat
tergantung pada orang lain  bersikap pasif
• Segala sesuatu berfokus pada diri sendiri
• Terkenang pengalaman saat melahirkan
• Kebutuhan  istirahat & makan
Gangguan Psikologi yang mungkin dirasakan ibu :

Kekecewaan karena tidak mendapatkan apa yang


diinginkan tentang bayinya

Ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan fisik yang


dialami ibu

Rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya

Suami/keluarga yang mengkritik ibu tentang cara


perawatan bayinya
Peran Bidan

• Pada tahap ini, bidan dapat menjadi pendengar yang


baik ketika ibu menceritakan pengalamannya.
• Berikan juga dukungan mental atau apresiasi atas hasil
perjuangan ibu sehingga dapat berhasil melahirkan
anaknya.
• Dalam hal ini, sering terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan perawatan yang dilakukan pasien tehadap
dirinya dan bayinya hanya Karena kuranngnya jalinan
komunikasi yang baik antara pasien dan bidan.
FASE TAKING - HOLD
• Periode ini berlangsung pada hari ke 3-10 postpartum.
• Ibu menjadi perhatian pada kemampuannya menjadi
orang tua yang sukses dan meningkatkan tanggung jawa
terhadap bayi.
• Ibu berkonsentrasi pada pengontrolan fungsi tubuhnya.
• Ibu berusaha keras untuk menguasai ketrampilan
perawatan bayinya.
• Pada masa ini, ibu biasanya agak sensitive dan merasa
tidak mahir dalam melakukan hal-hal tersebut.
Peran Bidan

Pada fase ini ibu memerlukan


dukungan karena saat ini merupakan
kesempatan yang baik untuk
menerima berbagai dalam merawat
diri dan bayinya sehingga timbul
percaya diri.
FASE LETTING GO
• Meningkatnya kemandirian dalam perawatan diri dan
bayinya
• Ibu sibuk dengan tugas-tugas sebagai IRT
• Periode ini pun sangat berpengaruh terhadap waktu
dan perhatian yang diberikan oleh keluarga.
• Ibu mengambil tanggung jawab terhadap perawatan
bayi dan ia harus beradaptasi dengan segala kebutuhan
bayi yang sangat tergantung padanya.
• Depresi post partum umunya terjadi pada periode ini
Peran Bidan

Bidan penting memperhatikan


perubahan yang mungkin terjadi. Pada
beberapa wanita yang sulit
menyesuaikan diri dengan perannya,
bidan dapat memberikan dukungan
sesuai kebutuhan ibu yaitu melalui
kemitraan (partnership)
Kegiatan yang mendukung proses Bounding
parenting dan bounding
attachment orang tua dan roomin Attachment
in
• Sentuhan atau kontak kulit
seawal mungkin antara awal bayi
dengan ibu atau ayah di masa
sensitif pada menit pertama dan
beberapa jam setelah kelahiran
bayi
Bounding Attachment
• Pada proses in i terjadi penggabungan
berdasarkan cinta dan penerimaaan yang
tulus dari orangf tua terhadap anakya dan
memberikan dukungan asuhan dalam
mperawatannya.
• Orang tua yang mampu menciptakan ikatan
emosional kuat dengan anak akan lebih
mudah membentuk karakter anak dan
mengisinya dengan nilai-nilai baik.
• Bounding memberikan rasa aman pada
anak yang bisa di pupuk melalui kontak
fisik atau juga tatapan penuh kasih sayang.
ROOMING IN
Suatu system perawatan ibu dan anak bersama-
sama pada tempat yang berdekatan sehingga
memungkinkan sewaktu-waktu, setiap saat ibu
dapat menyusui anaknya
Rooming In
• Ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan,
melainkan ditempatkan dalam sebuah ruangan, kamar
atau tempat bersama-sama selama 24 jam penuh
seharinya
• Ada 2 jenis rawat gabung yaitu rawat gabung kontinu &
partial
• Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat
(early infant mother bounding) akibat sentuhan badan
antara ibu dan bayinya.
• Rawat gabung sangat mempengaruhi perkembangan
RESPON KELUARGA TERHADAP BBL
Respon dari ayah dan ibu kepada bayinya
berbeda-beda hal ini dapat disebabkan
pengalaman mereka dalam mengasuh anak
dan meliputi keseluruhan reaksi emosi,
mulai dari tingkatan kebahagiaan tapi dapat
juga berupa kesedihan yang mendalam.
Respon Negatif
Respon Positif
• Kelahiran bayi tidak dinginkan keluarga karena jenis
kelamin yg tidak sesuai keinginan.
• Ayah dan keluarga menyambut kelahiran • Kurang berbahagia karena kegagalan KB.
• Perhatian ibu pada bayi yg berlebihan yang
bayinya dengan bahagia.
menyebabkan ayah merasa kurang mendapat perhatian.
• Ayah bertambah giat bekerja untuk • Faktor ekonomi mempengaruhi perasaan kurang senang
memenuhi kebutuhan bayi dengan baik. atau kekhawatiran dalam membina keluarga karena
• Ayah dan keluarga melibatkan diri dalam kecemasan dalam biaya hidupnya.
• Rasa malu baik bagi ibu dan keluarga karena anak lahir
perawatan bayi.
cacat.
• Perasaan sayang terhadap ibu yang telah • Anak yang dilahirkan merupakan hasil hubungan zina,
melahirkan bayi. sehingga menimbulkan rasa malu dan aib bagi keluarga.
PERILAKU ORANGTUA YANG MEMPENGARUHI ADANYA
IKATAN KASIH SAYANG ADALAH :

Perilaku penghambat
Perilaku memfasilitasi • Menjauh dari anak, tidak mempedulikan kehadirannya,
• Menatap, mencari cirri khas anak menghindar, menolak untuk menyentuh anak.
• Kontak mata • Tidak menempatkan anak sebagai anggota keluarga yang
• Memberikan perhatian
lain, tidak memberikan nama pada anak
• Menganggap anak sebagai individu yang unik
• Mengannggap anak sebagai sesuatu yang tidak disukai
• Menganggap anak sebagai anggota keluarga
• • Tidak menggenggam jarinya
Memberiakan senyuman
• Berbicara / bernyanyi • Terburu- buru dalam menyusui
• Menunjukan kebanggaan pada anak • Menunjukan kekecewaan pada anak dan tidak memenuhi
• Mengajak anak pada acara keluarga kebutuhannya.
• Memahami perilaku anak dan memenuhi • Bila kehamilan dan kelahiran tersebut tidak diinginkan
kebutuhan anak maka orang tua cenderung berperilaku menghambat
• Bereaksi positif terhadap perilaku anak. sehingga ikatan kasih saying tidak akan terjadi.
KESEDIHAN & DUKACITA
• Duka cita adalah respon fisiologis terhadap kehilangan.
Kegagalan duka cita pada umumnya oleh karena suatu
keinginan untuk menghindari sakit yg intens.
• Duka cita sangat bervariasi tergantung pada apa yg
hilang & persepsi individu.
• Tingkat kehilangan dicerminkan melalui respon diri.
• Bentuk kehilangan dapat beragam diantaranya Infertil,
keguguran, IUFD, kelainan kongenital, bayi
meninggal.
Terdapat tahapan dalam proses
• Shock
duka cita:
⚬ Respon awal terhadap kehilangan, bentuk respon
fase shock ini diantaranya; menolak, tidak
percaya, putus asa, marah
• Realitas & Penerimaan
⚬ Fakta kehilangan dan penyesuaian/adaptasi
terhadap keyataan yang terjadi
• Resolusi
⚬ Fase resolusi merupakan tahap individu mulai
menerima kehilangannya, dan mulai membuat
hubungan baru.
Peran Bidan
• Bidan berperan dalam memberi rasa
aman, memberi support, mendengarkan
keluhan, tidak menyalahkan, dan
memberi support untuk berusaha
menerima bayinya.
• Beri ibu kesempatan untuk
menceritakan perasaan mereka
walaupun berulang- ulang, karena hal
ini merupakan manifestasi duka cita.
• Memberikan informasi ; penyebab dan
kejelasan tentang kelainan bayi mereka
membantu ibu untuk melalui fase duka
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai