Anda di halaman 1dari 22

Respon Orang Tua

terhadap Bayi Baru Lahir


Ana Matuponi Sinaga
Menjadi orang tua.....

suatu proses yang terdiri dari dua komponen.


Komponen pertama bersifat praktis dan mekanis,
melibatkan keterampilan kognitif dan motorik ;
komponen kedua bersifat emosional, melibatkan
keterampilan afektif dan kognitif.
Respon positif dapat
ditunjukkan dengan:
• Ayah dan keluarga menyambut
kelahiran bayinya dengan
bahagia.
• Ayah bertambah giat bekerja
untuk memenuhi kebutuhan bayi
dengan baik.
• Ayah dan keluarga melibatkan
diri dalam perawatan bayi.
• Perasaan sayang terhadap ibu
yang telah melahirkan bayi.
Respon negatif dapat
ditunjukkan dengan:
• Kelahiran bayi tidak dinginkan keluarga
karena jenis kelamin yang tidak sesuai
keinginan.
• Kurang berbahagia karena kegagalan
KB.
• Perhatian ibu pada bayi yang
berlebihan yang menyebabkan ayah
merasa kurang mendapat perhatian.
• Faktor ekonomi mempengaruhi
perasaan kurang senang atau
kekhawatiran dalam membina keluarga
karena kecemasan dalam biaya
hidupnya.
• Rasa malu baik bagi ibu dan keluarga
karena anak lahir cacat.
• Anak yang dilahirkan merupakan hasil
hubungan zina, sehingga menimbulkan
rasa malu dan aib bagi keluarga.
Perilaku orang tua yang dapat mempengaruhi
ikatan kasih sayang antara orang tua terhadap
bayi baru lahir, terbagi menjadi:
1.Perilaku memfasilitasi.
2.Perilaku penghambat.
Perilaku Memfasilitasi

• Menatap, mencari ciri khas anak.


• Kontak mata.
• Memberikan perhatian.
• Menganggap anak sebagai individu yang unik.
• Menganggap anak sebagai anggota keluarga.
• Memberikan senyuman.
• Berbicara/bernyanyi.
• Menunjukkan kebanggaan pada anak.
• Mengajak anak pada acara keluarga.
• Memahami perilaku anak dan memenuhi kebutuhan anak.
• Bereaksi positif terhadap perilaku anak.
Perilaku Penghambat

• Menjauh dari anak, tidak memperdulikan kehadirannya,


menghindar, menolak untuk menyentuh anak.
• Tidak menempatkan anak sebagai anggota keluarga yang
lain, tidak memberikan nama pada anak.
• Menganggap anak sebagai sesuatu yang tidak disukai.
• Tidak menggenggam jarinya.
• Terburu-buru dalam menyusui.
• Menunjukkan kekecewaan pada anak dan tidak
memenuhi kebutuhannya.
Respon orang tua terhadap
bayinya dipengaruhi oleh 2
faktor, yaitu:
•Faktor Internal
Yang termasuk faktor internal
antara lain genetika, kebudayaan
yang mereka praktekkan dan
menginternalisasikan dalam diri
mereka, moral dan nilai,
kehamilan sebelumnya.
•Faktor Eksternal
Yang termasuk faktor eksternal
antara lain perhatian yang
diterima selama kehamilan,
melahirkan dan postpartum
Kondisi yang
Mempengaruhi Sikap
Orang Tua Terhadap Bayi
• Kurang kasih sayang.
• Persaingan tugas orang tua.
• Pengalaman melahirkan.
• Kondisi fisik ibu setelah melahirkan.
• Cemas tentang biaya.
• Kelainan pada bayi.
• Penyesuaian diri bayi pascanatal.
• Tangisan bayi.
• Kebencian orang tua pada perawatan, privasi dan biaya pengeluaran.
• Gelisah tentang kenormalan bayi.
• Gelisah tentang kelangsungan hidup bayi.
• Penyakit psikologis atau penyalahgunaan alkohol dan kekerasan pada anak.
Respon Antara Ibu dan Bayi Sejak
Kontak Awal Hingga Tahap
Perkembangannya

• Touch (Sentuhan)
• Eye to Eye Contact (Kontak Mata).
• Odor (Bau Badan).
• Bodi Warm (Kehangatan Tubuh).
• Voice (Suara).
• Entrainment (Gaya Bahasa).
• Biorhythmicity (Irama Kehidupan).
Faktor Yang
Mempengaruhi
Respon Orang Tua
1. Usia maternal lebih dari 35 tahun
2. Jaringan sosial
3. Budaya
4. Kondisi Sosio ekonomi
5. Aspirasi Personal
BOUNDING
ATTACHEMENT
adalah suatu proses sebagai
hasil dari suatu interaksi terus
menerus antara bayi dan
orang tua yang bersifat saling
mencintai, memberikan
keduanya pemenuhan
emosional dan saling
membutuhkan.
• Klause dan Kennel (1983): interaksi orang tua dan
bayi secara nyata, baik fisik, emosi, maupun sensori
pada beberapa menit dan jam pertama segera bayi
setelah lahir.
• Nelson (1986), bounding: dimulainya interaksi emosi
sensorik fisik antara orang tua dan bayi segera
setelah lahir, attachment: ikatan yang terjalin antara
individu yang meliputi pencurahan perhatian; yaitu
Pengertian hubungan emosi dan fisik yang akrab.
• Saxton dan Pelikan (1996), bounding: adalah suatu
Bounding langkah untuk mengunkapkan perasaan afeksi
(kasih sayang) oleh ibu kepada bayinya segera
Attachment setelah lahir; attachment: adalah interaksi antara ibu
dan bayi secara spesifik sepanjang waktu.
• Bennet dan Brown (1999), bounding: terjadinya
hubungan antara orang tua dan bayi sejak awal
kehidupan, attachment: pencurahan kasih sayang di
antara individu.
Tahap-Tahap Bounding
Attachment

• Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan


kontak mata, menyentuh, erbicara, dan
mengeksplorasi segera setelah mengenal
bayinya.
• Bounding (keterikatan)
• Attachment, perasaan sayang yang mengikat
individu dengan individu lain.
Elemen-Elemen Bounding
Attachment

• Sentuhan – Sentuhan, atau indera


peraba
• Kontak mata
• Suara – Saling mendengar dan
merespon suara antara orang tua dan
bayinya juga penting
• Aroma – Ibu mengetahui bahwa
setiap anak memiliki aroma yang unik
• Entrainment – Bayi baru lahir
bergerak-gerak sesuai dengan
struktur pembicaraan orang dewasa.
• Bioritme – Anak yang belum lahir atau
baru lahir dapat dikatakan senada
dengan ritme alamiah ibunya.
• Kontak dini.
Keuntungan fisiologis
yang dapat diperoleh dari
kontak dini :
• Kadar oksitosin dan prolaktin
meningkat.
• Reflek menghisap dilakukan dini.
• Pembentukkan kekebalan aktif
dimulai.
• Mempercepat proses ikatan
antara orang tua dan anak (body
warmth (kehangatan tubuh);
waktu pemberian kasih sayang;
stimulasi hormonal).
Prinsip-Prinsip dan Upaya
Meningkatkan Bounding
Attachment
1. Dilakukan segera (menit pertama jam pertama).
2. Sentuhan orang tua pertama kali.
3. Adanya ikatan yang baik dan sistematis berupa kedekatan
orang tua ke anak.
4. Kesehatan emosional orang tua.
5. Terlibat pemberian dukungan dalam proses persalinan.
6. Persiapan PNC sebelumnya.
7. Adaptasi.
8. Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk
merawat anak.
9. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu
dalam memberi kehangatan pada bayi, menurunkan
rasa sakit ibu, serta memberi rasa nyaman.
10. Fasilitas untuk kontak lebih lama.
11. Penekanan pada hal-hal positif.
12. Perawat maternitas khusus (bidan).
13. Libatkan anggota keluarga lainnya/dukungan sosial
dari keluarga, teman dan pasangan.
14. Informasi bertahap mengenai bounding attachment.
Hambatan Bounding
Attachment
• Kurangnya support sistem.
• Ibu dengan resiko (ibu sakit).
• Bayi dengan resiko (bayi prematur, bayi sakit,
bayi dengan cacat fisik).
• Kehadiran bayi yang tidak diinginkan.
SIBLING RIVALRY

Perasaan cemburu atau


menjadi pesaing dengan bayi
atau saudara kandung yang
baru dilahirkan.
yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya Sibling
Rivalry antara lain :
1. Informasikan kehamilan, dengan
memperkenalkan kakaknya
kepada bayi didalam kandungan,
libatkan dia dalam kehamilan
2. Jujurlah soal perubahan fisik dan
mental seperti gampang lelah,
disertai minta maaf karena tidak
bisa mengendongnya sesuka hati
3. Dihari-hari pertama kelahiran bayi
bersikaplah sewajarnya seperti
biasanya dan libatkan ia dalam
menyambut tamu dan tugas-tugas
ringan perawatan bayi.
Terima Kasih
Sikap diam adalah seni yang terhebat dalam suatu
pembicaraan.
Be a good midwife..

Anda mungkin juga menyukai