Anda di halaman 1dari 23

Bounding Attacment

pada BBL

Harni, S.ST., M.Tr.Keb


• Anita Lockhart, Lyndon Saputra. 2014. Asuhan Kebidanan Neonatus
Normal dan Patologis. Binarupa Aksara Publisher: Tanggerang Selatan
Definisi
• Klausa dan Kennal (1983) interaksi oerang tua dan bayi secara nyata,
baik fisik, emosi, maupun sensori pada beberapa menit dan jam
pertama segera setelah lahir.
Menurut Mercer (1996) prakondisi yang mempengaruhi ikatan adalah:
a. kesehatan emosional orang tua
b. sistem dukungan sosial yang meliputi pasangan hidup, teman dan
keluarga
c. suatu tingkat keterampilan dalam berkomunikasi dan dalam
memberi asuhan yang kompoten
d. kedekatan orang tua dengan bayi
e. kecocokan orang tua- bayi (termaksud keadaan, tempramen, dan
jenis kelamin)
Tahapan Bounding Attachment
a. Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata,
menyentuh, berbicara dan mengeksplorasi segera setelah mengenal
bayinya. klaus, kenell (1982) bagan penting dari ikatan ialah
perkenalan,
b. Bounding (keterikatan)
c. Attachmant,perasaan sayang yang mengikat individu dengan
individu lain.
Cara Untuk Melakukan Bounding Attachment
(Pembentukan Ikatan Kasih Sayang)
a. Sentuhan
b. Kontak Mata
c. Suara
d. Aroma
e. Entrainment
f. Bioritme
g. Kontak Dini
h. Body Warmth (Kehangatan Tubuh)
i. Waktu Pemberian Kasih Sayang
j. Stimulasi Hormonal
a. Sentuhan
• Sentuhan atau indra peraba dipakai secara ekstensif oleh orang tua
dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali BBL dengan
cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya.
• Berdasarkan penelitian: pola sentuhan yang hampir sama, misalnya
orang tua/pengasuh mulai dengan menggunakan jari tangan untuk
mengeksplorasi bagian kepala dan tungkai kaki. lalu dilanjutkan
dengan munggunakan telapak tangan untuk mengelus badan bayi dan
akhirnya memeluk dengan tangannya.
• Pola gerakan seperti ini dapat digunakan untuk menenangkan bayi.
b. Kontak Mata
• Ketika bbl mpu secara fungsional mempertahankan kontak mata,
orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk
saling memandang
• Melakukan kontak mata merasa lebih bekat dengan bayinya.
• Kontak mata mempunyai efek yang erat terhadap perkembangan
dimulainya hubungan dan rasa percaya sebagai faktor yang penting
dalam hubungan manusia pada umumnya
c. Suara
• Saling mendengar dan merespon suara antara orang tua dan bayinya
penting. orang tua menunggu tangisan pertama dengan tegang.
• Bayi dapat mendengar sejak dalam rahim
• Banyak penelitian memperlihatkan bahwa bayi-bayi baru lahir bukan
hanya mendengar secara pasif melainkan mendengarkan dengan
sengaja, dan mereka nampaknya lebih dapat menyessuaikan diri
dengan suara-suara tertentu daripada yang lain, contoh suara detak
jantung ibu.
d. Aroma
• Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk
mengenali aroma susu ibunya.
• Indera penciuman pada bayi baru lahir sudah berkembang dengan baik dan
masih memainkan peran dalam nalurinya untuk mempertahankan hidup.
• Penelitian menunjukan bahwa kegiatan seorang bayi, detak jantung dan
pola bernafasnya berubah setiapkali hadir bau yang baru, tetapi bersamaan
dengan semakin dikenalnya bau itu, bayipun berhenti bereaksi. Pada
akhirnya minggu pertama, seorang bayi dapat mengenali ibunya dari bau
tubuh dan air susu ibunya. Indera penciuman bayi akan sangat kuat, jika
seorang ibu dapat memberikan bayinya ASI pada waktu tertentu
e. Entrainment
• Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan
orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala,
menendang-nendangkan kaki seperti sedang berdansa mengikuti
nada suara orang tuanya. Gaya bahasa terjadi pada saat anak mulai
berbicara.

• Artinya perkembangan bayi dalam bahasa dipengaruhi kultur, jauh


sebelum ia menggunakan bahasa dalam berkomuniksi. irama ini
berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan
menegakan suatu pola komunikasi yang efektif yang positif.
f. Bioritme
• Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal
(bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih
sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi
mengembangkan perilaku yang responsif.

• Janin dapat dikatakan menyesuaikan diri dengan irama alamiah ibunya


seperti halnya denyut jantung. Salah satu tugas bayi setelah lahir adalah
menyesuaikan irama dirinya sendiri. Orang tua dapat membantu proses ini
dengan memberikan perawatan penuh kasih sayang secara konsisten dan
dengan menggunakan tanda keadaan bahaya bayi untuk mengembangkan
respon bayi dan interaksi sosial serta kesempatan untuk belajar.
Prinsip dan Upaya Meningkatkan Bounding
Attachment
a. Dilakukan segera (menit pertama jam pertama)
b. adanya sentuhan orang tua pertama kali
c. adanya ikatan yang baik dan sistematis berupa kedekatan orang tua
keanak
d. kedua orang tua terlibat dalam proses persalinan
e. terdapat persiapan perawatan bayi setelah lahir sbelumnya
f. adaptasi
lanjutan .....
g. kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu memberi
kahangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi
rasa nyaman.
h. fasilitas untuk kontak lebih lama
i. penekanan pada hal-hal positif
j. adanya perawat maternitas khusus atau bidan
k. anggota keluarga lain ikut terlibat
l. informasi terhadap mengenai bounding attachmant
Keuntungan
• dampak positif dari bounding attachmant untuk bayi adalah bayi
merasa dicintai, diperhatikan, percaya diri, merasa aman,
menimbulkan sikap sosial, serta berani mengeksplorasi lingkungan
barunya.
Hambatan
a. Kurangnya sistem pendukung
b. ibu dengan resiko (ibu sakit)
c. bayi dengan resiko (bayi prematur, bayi sakit, bayi dengan cacat
fisik)
d. kehadiran bayi yang tidak diinginkan
Perilaku orang tua yang mempengaruhi
bounding attachmant
1. perilaku memfasilitasi
menatap, mencari ciri khas anak memberikan senyuman
kontak mata berbicara/bernyanyi
memberikan perhatian menunjan kebanggaan pada anak
mengaggap anak sebagai mengajak anak pada acara keluarga
individu yang unik memahami perilaku anak dan
memenuhi kebutuhan anak
menganggap anak sebagai
anggota keluarga bereaksi positif terhadap perilaku
anak
Perilaku orang tua yang mempengaruhi
bounding attachmant
2. perilaku menghambat
menjauh dari anak, tidak tidak menggenggam jarinya
memperdulikan kehadirannya, terburu-buru dalam menyusui
menghindar, menolak untuk
menyentuh anak menunjukan kekecewaan pada
anak dan tidak memenuhi
tidak menemptkan anak sebagai
kebutuhan
anggota keluarga yang lain, tidak
memberikan nama pada anak
mengaggap anak sebagai sesuatu
yang tidak disukai
Peran Bidan Dalam Mendukung Terjadinya
Bounding Attachmant
1. Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi
dalam 1 jam pertama pasca kelahiran
2. memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan
respon positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan
dan tindakan.
3. pada saat pemeriksaan dalam perawatan antenatal, ibu selalu
mengingatkan ibu untuk menyentuh dan meraba perutnya yang
semakin membesar
lanjutan....
4. mdorong ibu untuk selalu mengajak anak selalu beromunikasi
5. menukung ibu agar dapat meningkatkan kemampuan dan
keterampilannya dalam merawat anak agar setelah lahir nanti ibu
tidak merasa berkecil hati karena tidak dapat merawat bayinya
sendiri dan tidak memiliki waktu yang seperti ibu inginkan.
6. jika kondisi tidak memungkinkan untuk melaksankan salah satu cara
bounding attachment dam beberapa saat setelah kelahiran
hendaknya ibu dan bayinya tidak dipisahkan. berusahalah untuk
mendukung perasaan ibu untuk mengetahui keadaan bayinya dan
ingin segera memeluk bayinya.
• pemberian ASI juga disertai beberapa kerugian
 mencegah orang lain (suami) untuk turut memberikan susu kepada
bayi kecuali jika ASI diperah dahulu atau di pompa
 membatasi peran ayah dam pemberian makan kepada bayi
 memaksa ibu untuk memantau dietnya dengan cermat
 dapat menimbulkan kesulitan dalam mempertahankan pemberian
ASI bagi ibu yang bekerja
 mencerna ASI lebih cepat sehingga memerlukan pemberian yang
lebih sering
• pemantauan bayi sudah cukup endaptkan ASI dari ibunya dlakukan
berdasarkan perilaku bayi; nutrisi yang adekuat dibuktikan lewat
keadaan berikut ini:
 neonatus atau bayi tampak kenyang pada saat -saat antarlaktasi
 neonatus atau bayi akan menghabiskan popok yang basah karena
kencingnya sebanyak 6 hingga 8 buah setiap hari
 neonatus atau bayi menunjukan kenaikan berat badan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai