Anda di halaman 1dari 22

PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

(” KASUS KORUPSI DAN SUAP (1,661 MILIAR) WALI KOTA


CIMAHI, AJAY MUHAMMAD PRIATNA
TERKAIT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT KASIH
BUNDA,JAWA BARAT TAHUN 2020-2021 )

Dosen Pengampuh : Dra.Hj.Rosmawati Ibrahim, SST,MS.M.Kes

FITRA AULIA
PBD22025

KELAS AJENG A
Pengertian Korupsi...

Korupsi berasal dari bahasa Latin: corruption dari kata kerja


corrumpere berarti busuk, rusak, menggoyahkan, memutar
balik, menyogok. Menurut Transparency International adalah
perilaku pejabat publik, baik politikus/
politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan
tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang
dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik
yang dipercayakan kepada mereka.
Kronologis Lengkap OTT Wali Kota Cimahi Ajay
Muhammad Priatna yang Minta ‘Jatah’ Rp3,2 M

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan kronologis penangkapan Wali


Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna yang diduga kuat melakukan tindak pidana
korupsi pada kasus perizinan pengadaan gedung baru Rumah Sakit Umum Kasih
Bunda. Ajay ditangkap dengan 10 orang lainnya yang memiliki peran tersendiri pada
kasus ini. Sebelumnya, Wali Kota Cimahi ketiga itu dicokok pada Jumat 27
November 2020, sekira pukul 10.40 WIB.
KPK Tetapkan Wali Kota Cimahi
Tersangka Korupsi RS
Sabtu, 28 Nov 2020 13:10 WIB

Tersangka kasus dugaan suap perizinan pengembangan Rumah Sakit Kasih Bunda Cimahi,
Walikota Cimahi Ajay Muhammad Priatna dan Komisaris RSU Kasih Bunda Hutama Yonathan,
usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK. Jakarta, Sabtu, 28 November 2020.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna
sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait izin pembangunan rumah
sakit di Cimahi, Jawa Barat. Ajay ditetapkan sebagai tersangka usai penyidik KPK melakukan
gelar perkara dan pemeriksaan intensif terhadap dirinya selama berjam-jam. Tindak pidana ini
diduga terkait tahun anggaran 2019-2020. "Menemukan tersangka sebagai berikut. Pertama
sebagai penerima saudara AJM (Ajay Muhammad Priatna) dan sebagai pemberi adalah saudara
HY," kata Ketua KPK Firli Bahuri dalam konferensi pers
di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (27/11).
Lanjutan...

Sekitar jam 10.40 WIB, KPK telah


Para tersangka saat ini ditahan
untuk 20 hari ke depan terhitung
mengamankan sekitar 10 orang di

sejak tanggal 28 November 2020 wilayah Bandung, Jawa Barat.


hingga 17 Desember 2020. Ajay Termasuk di antaranya adalah Wali
ditahan di rumah tahanan negara Kota Cimahi, pejabat Pemkot Cimahi
Polres Jakarta Pusat. Sementara dan beberapa orang unsur swasta,"
HY di rumah tahanan Polda
kata Plt. Tugas Juru
Metro Jaya. Sebelumnya, Ajay
Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri, Juma
ditangkap KPK dalam operasi
t (27/11). Selain itu, kata Ali, pihaknya
senyap pada Jumat (27/11) lalu.
Dalam penangkapan itu, juga mengamankan uang sebesar

lembaga antirasuah juga turut Rp425 juta dan sejumlah dokumen


meringkus sekitar 11 orang lain. keuangan dari pihak rumah sakit.
Lanjutan..

Terkait hal itu, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Djarot Syaiful Hidayat memastikan
partainya akan memberhentikan Ajay dengan tidak hormat. Pemberhentian dari partai itu
akan langsung otomatis berlaku. PDIP tidak akan memberikan bantuan hukum kepada
Ajay yang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) petugas Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). Penangkapan ini terkait dugaan korupsi proyek
pembangunan rumah sakit di Cimahi."Partai tidak akan memberikan bantuan hukum,"
ucap Djarot.

Tersangka Operasi Tangkap Tangan (OTT) Walikota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna
(kedua kanan) bersama Komisaris RSU Kasih Bunda Hutama Yonathan (ketiga kanan)
mengenakan rompi tersangka terkait kasus dugaan suap izin pembangunan Rumah
Sakit Umum Kasih Bunda di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Sabtu, 28
November 2020. Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, selain Ajay, KPK juga menetapkan
Komisaris RSU Kasih Bunda Hutama Yonathan sebagai tersangka dalam kasus ini.
KPK Telusuri Aliran Uang dalam Kasus
Suap Wali Kota Cimahi Nonaktif

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menelusuri aliran uang yang diduga
diterima Wali Kota Cimahi nonaktif Ajay Muhammad Priatna (AJM) dari pihak
swasta. Penelusuran ini terkait penyidikan kasus suap perizinan di Kota Cimahi,
Jawa Barat, Tahun Anggaran 2018-2020.
KPK juga telah memeriksa Komisaris Rumah Sakit Umum (RSU) Kasih Bunda,
Kota Cimahi, Hutama Yonathan, sebagai saksi untuk menelusuri aliran uang
tersebut pada Selasa, 5 Januari 2021. Hutama juga merupakan tersangka
dalam perkara ini. "Saksi Hutama Yonathan dikonfirmasi terkait dengan
pengetahuannya mengenai adanya dugaan pemberian sejumlah uang dari
pihak swasta yang diterima tersangka AJM," ucap Pelaksana tugas juru bicara
KPK Ali Fikri melalui keterangannya di Jakarta, Rabu, 6 Januari 2021.
Lanjutan...
Sebelumnya, pada 28 November 2020 Ajay dan Hutama telah
ditetapkan sebagai tersangka. Ajay diduga menerima Rp 1,661 miliar
dari kesepakatan awal Rp 3,2 miliar terkait perizinan RSU Kasih Bunda
Tahun Anggaran 2018-2020.
OTT Wali Kota Cimahi, KPK Amankan Uang
Ratusan Juta dan Dokumen

Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan


uang ratusan juta dalam operasi tangkap tangan (OTT) Wali Kota
Cimahi, Jawa Barat, Ajay Muhammad Priatna dan sembilan orang
lainnya. KPK juga menyita sejumlah dokumen.  "Turut diamankan
dalam kegiatan tangkap tangan ini uang dalam pecahan rupiah
setidaknya sekitar Rp425 juta," kata Plt Juru Bicara bidang
penindakan KPK Ali Fikri kepada wartawan melalui keterangan
tertulisnya, Jumat, 27 November.
Lanjutan...

Ali menyebut tim yang bergerak juga mengamankan barang bukti berupa
dokumen."Diamankan juga dokumen keuangan dari pihak rumah sakit,"
ungkapnya. Ali memaparkan, 10 orang yang ditangkap di Bandung, Jawa Barat,
sedang dalam pemeriksaan intensif. "Saat ini KPK masih melakukan pemeriksaan
terhadap pihak-pihak yang diamankan," jelasnya. rencananya, KPK akan
menyampaikan status hukum kesepuluh orang tersebut melalui konferensi pers
yang bakal digelar pada Sabtu, 28 November. Diberitakan sebelumnya, kabar
mengenai OTT yang menjerat Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna ini
awalnya dibenarkan oleh Ketua KPK Firli Bahuri. 

Firli menyebut, Ketua DPC PDIP Kota Cimahi tersebut dicokok anak buahnya
karena terlibat korupsi terkait pembangunan rumah sakit.
KPK Sebut Wali Kota Cimahi Ajay Gunakan
Uang Suap untuk Beli Tanah di Dago Pakar
14 Januari 2021 21:01

Juru Bicara KPK Ali Fikri menyebut, Wali Kota nonaktif Cimahi, Ajay Muhammad
Priatna memakai uang hasil suap untuk membeli sebidang tanah di Dago
Pakar, Bandung, Jawa Barat. Tanah itu atas nama anaknya. Adapun Ajay
adalah tersangka kasus dugaan suap terkait perizinan pembangunan Rumah
Sakit Umum Kasih Bunda. Dia menjadi tersangka setelah ditangkap tangan
oleh KPK. "Uang yang diduga diterima tersangka diduga digunakan untuk
membeli aset berupa tanah di Dago Pakar atas nama anak tersangka AJM
(Ajay Muhammad Priatna)," kata Ali kepada wartawan, Jakarta, Kamis, 14
Januari.
Lanjutan...

Kata Ali, uang yang digunakan Ajay membeli tanah di Dago Pakar itu telah disita
tim penyidik dari pihak developer Dago Pakar, PT Bandung Pakar. Penyitaan
dilakukan saat salah seorang pihak developer Dago Pakar PT Bandung Pakar
menjalani pemeriksaan sebagai saksi dan mrngembalikan uang yang berasal
dari Ajay tersebut.

Untuk mengusut kasus ini, tim penyidik KPK telah menggeledah empat lokasi
yaitu Kantor dan Rumah Wali Kota Cimahi, RSU Kasih Bunda dan Kantor PT
Trisakti Megah. Dari penggeledahan tersebut, tim penyidik menyita sejumlah
dokumen seperti catatan keuangan yang diduga terkait suap yang diterima Ajay,
serta dokumen pengajuan izin RSU Kasih Bunda. 
KPK Kembali Usut Dugaan Penyidiknya 'Bermain'
di Kasus Wali Kota Cimahi
28 Mei 2021 14:11

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut dugaan suap


penghentian perkara yang menjerat seorang penyidik dari kepolisian,
Stepanus Robin Pattuju. Salah satunya dengan memeriksa mantan Wali
Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna. "Bertempat di Lapas Sukamiskin
Bandung, tim penyidik KPK selesai melakukan pemeriksaan saksi-saksi,"
kata Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan Ali Fikri kepada wartawan,
Jumat, 28 Mei.
Lanjutan...
Pemeriksaan untuk mengusut dugaan penghentian perkara juga dilakukan di kantor

Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi. Ada tiga saksi yang diperiksa pada Kamis, 28 Mei

kemarin yaitu pihak swasta bernama Yanti Rahmayanti, ajudan Ajay yaitu Iwan Nugraha,

dan supir Ajay yang bernama Evodia Dimas. "Seluruh saksi tersebut didalami

pengetahuannya antara lain terkait dugaan adanya pemberian sejumlah uang oleh Ajay

Muhammad Priatna kepada pihak-pihak tertentu yang mengatasnamakan tersangka SRP

(Stepanus Robin Pattuju)," ungkap Ali. KPK sebenarnya akan memeriksa dua orang saksi

lainnya dari pihak swasta, Usman Effendi dan Yayan Heryanto. Namun, keduanya tak hadir

dan tak memberikan konfirmasi apapun."Karenanya KPK menghimbau untuk kooperatif

segera menghadiri panggilan tim penyidik yang akan segera dikirimkan," tegas Ali.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Cimahi Ajay M Priyatna beberapa waktu yang lalu,

mengaku pernah dimintai uang sebesar Rp5 miliar oleh seseorang yang mengaku sebagai

penyidik KPK. Pengakuan ini disampaikannya di dalam persidangan saat dia duduk

sebagai terdakwa penerima suap terkait pembangunan infrastruktur di Kota Cimahi.


Sementara, Stepanus Robin Pattuju merupakan penyidik
KPK yang jadi tersangka penerima suap. Dia menerima
suap dari Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial sebesar
Rp1,3 miliar untuk upaya penghentian pengusutan
dugaan korupsi jual beli jabatan.
Terbukti Korupsi, Wali Kota Cimahi Ajay
Priatna Dihukum 2 Tahun Penjara
Rabu, 25 Agustus 2021 13:03

Wali Kota nonaktif Cimahi Ajay M Priatna dinyatakan terbukti bersalah


melakukan tindak pidana korupsi, berupa penerimaan gratifikasi, dalam
pembangunan rumah sakit. Dia dihukum 2 tahun penjara. Ajay juga didenda Rp100
juta subsider 3 bulan kurungan. Dia pun diwajibkan membayar uang pengganti
kerugian negara sebesar Rp1,5 miliar.
Hukuman dijatuhkan majelis hakim yang diketuai Sulistyono dalam
sidang yang digelar di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN)
Bandung, Jalan LL RE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (25/8).
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Ajay Muhammad Priatna pidana
penjara selama 2 tahun dan pidana denda Rp100 juta subsider 3 bulan
kurungan," ujar Sulistyono.
Pasal –Pasal Yang Menjerat

Ajay Muhammad Priatna disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau


Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 dan atau Pasal 12 B Undang Undang Nomor
31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor
20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sementara sebagai pemberi, Hutama disangkakan melanggar Pasal 5


ayat 1 huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang Undang
Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Kesimpulan SARAN
1. Korupsi merupakan kejahatan yang
dilakukan dengan penuh perhitungan oleh
mereka yang justru merasa sebagai kaum Sikap untuk menghindari
terdidik dan terpelajar. korupsiseharnya ditanamkan
2. Wali Kota nonaktif Cimahi Ajay M Priatna sejak dini dan pencegahan
dinyatakan terbukti bersalah melakukan korupsi dapat dimulaidarihal
tindak pidana korupsi, berupa penerimaan yang kecil.sebagai masyarakat
gratifikasi, dalam pembangunan rumah harus juga, harus ikut didalam
sakit. Dia dihukum 2 tahun penjara. Ajay pemberantasan tindak pidana
juga didenda Rp100 juta subsider 3 bulan korupsi. Karena persoalan
kurungan. Dia pun diwajibkan membayar penanggulangan korupsi, tidak
uang pengganti kerugian negara sebesar hanya menjadi urusan
Rp1,5 miliar. pemerintahan/penegak
3. Ajay Muhammad Priatna disangkakan hukum.melainkan semua rakyat
melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 dan warga.
huruf b atau Pasal 11 dan atau Pasal 12 B
Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah dengan Undang
Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
20 Kasus Korupsi Di Indonesia
No. Nama Koruptor Kasus Korupsi Dan Vonis

1. Andi Mallarangeng Kasus Korupsi Proyek Hambalang Dibogor, Divonis 4 tahun


penjara dan denda Rp. 200 juta.

2. Alex Noerdin Kasus Korupsi Dana Hibah Kepada Yayasan Wakaf Masjid
Sriwijaya Palembang, divonis 16 tahun penjara dan mengganti
1milliar.
3. Nurdin Abdullah Kasus korupsi nurdin abdullah di duga Terima Rp. 5,4 miliar,
(Gubernur Sulsel) sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek infrastruktur
dilingkungan pemerintahan provinsi sulawesi selatan, Divonis 5
Tahun dan denda Rp.500 jt.
4. Ajay Muhammad Meneima suap terkait dengan perizinan pengembangan rumah sakit
Priatna (Walikota Kasih Bunda Cimahi, Divonis 2 tahun dan denda Rp. 100 juta.
Cimahi)
5. Gubernur Bengkulu Kasus Korupsi RSUD Bengkulu, Divonis Penjara 1 Tahun 7 Bulan
M Yunus Penjara Dan Mengganti Rp. 32,4 Juta.

6. Andi Merya Nur Korupsi Terkait Pengadaan Barang/Jasa Di Lingkungan, 3,5 tahun
(Bupati) penjara dan denda Rp.200 juta.

7. Juliari Batubara Korupsi Bansos Di Kementrian Sosial RI Dalam Penanganan


8. (Walikota Bekasi) Aa Kasus dugaan korupsi pengadan Bansos Covid-19 pada
Umbara Sutisna (Bupati Dinas Sosial. 5 tahun penjara dan denda Rp.250 juta.
Bandung Barat)
9. Rahmat Effendi ( Kolaka Tindak pidana pencucian uang atau TPPU. 10 tahun penjara
Timur)
10. Hasmiati Kasus Korupsi Pengadaian Makassar.Divonis 7 Tahun
mengganti 1,8 miliar.

11. Supendi (Bupati Kasus Suap Berkaitan Dengan Proyek Di Dinas PUPR.
Indramayu) 4,5 Tahun Penjara Dan Denda Rp.250 Juta.

12. Neneng Hassanah Yasin Tindak Pidana Korupsi Pengurusan Perizinan Proyek
(Bupati Bekasi) Pembangunan.
6 tahun penjara
13. Abu Bakar (Bupati Kasus suap. Divonis 5 tahun penjara dan denda Rp.200 juta.
Bandung Barat)

14. Imas Aryumningsih Menerima Hadiah Atau Gratifikasi Terkait Pengurusan


(Bupati Subang) Perizinan Pembuatan Pabrik. 6,5 tahun penjara

15. Ojang Sohandi (Bupati Tindak Pidana Pencucian Uang. 8 tahun penjara dan denda
Subang) Rp.300 juta.
16. Atty Suharti Tochija Menerima suap dan Divonis 4 tahun
(Walikota Cimahi) penjara

17. Ade Swara (Bupati Pemerasan terhadap pihak swasta. 6


Karawang) tahun penjara dan denda Rp.400 juta.

18. Rachmat Yasin Kasus Suap Pemberian Rekomendasi


(Bupati Bogor) Alih Fungsi Hutan Lindung. 4 tahun
penjara

19. Eep Hidayat (Bupati Korupsi Upah Pungut Pajak Bumi Dan
Subang) Bangunan
5 Tahun Penjara Dan Denda Rp. 200
Juta

20. Eddy Prabowo Kasus Korupsi Ekspor Benih Lobster .


Divonis 5 Tahun Penjara Dan
Mengganti Rugi Rp.9,5 Miliar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai