Anda di halaman 1dari 31

Adaptasi Fisiologis BBL Terhadap

Kehidupan di Luar Uterus


Harni, S.ST.,M.Tr.Keb
BAYI BARU LAHIR

 Bayi baru lahir / new born ( Inggris ) /


neonatus (Latin ) : bayi dari lahir
sampai dengan usia 28 hari.
 Normal lahir pada usia kehamilan 36
minggu sampai 40 minggu masa gestasi
 Adaptasi : proses penyesuaian pada
neonatus dari dalam uterus ke kehidupan
di luar uterus
 Seorang neonatus (bayi yang berusia
dibawah 28 hari) akan mengalami banyak
perubahan ketika dirinya beradaptasi dengan
kehidupan diluar rahim.
 pengetahuan tentang perubahan dan ciri fisik
serta neorologik yang normal pada neonatus
akan menjadi landasan bagi perawatan
neonatus yangnormal.
Perubahan yang terjadi

 Sistem respirasi
 Sistem kardiovaaskular
 Sistem traktus
disgestivus
 Sistem pada hati
 Sistem pada ginjal
 Dll
SISTEM RESPIRASI

 Dalam uterus, janin mendapatkan oksigen dari


pertukaran gas melalui plasenta.
 Setelah lahir, pertukaran oksigen melalui paru-
paru.
 Setelah paru berfungsi, pertukaran gas dalam
paru sama dengan orang dewasa
 Pada neonatus bronkiolus relatif kecil sehingga
mudah menjadi air trapping.
Apa yang terjadi pada sistem respiratorius
neonatus?
 cairan amniom akan mengalir keluar dari
dalam paru-paru
 cairan paru melintasi membran alveoli
kedalam kapiler
 surfaktan akan menurunkan tegangan
permukaan dalam alveoli
Rangsangan pernapasan pertama

1. Tekanan mekanis dari toraks sewaktu


melewati jalan lahir.
2. Penurunan paO2 dan kenaikan paCO2
merangsang kemoreseptor yang terletak
pada sinus karotikus.
3. Rangsangan dingin pada wajah dapat
merangsang permulaan gerakan
pernapasan.
Faktor yang menyebabkan bayi mengambil napas
pertama belum jelas diduga, disebakan karena :

 Sebelum terjadi tanda pernapasan, tanda


hipoksia, hiperkarbia, dan asidosis makin
bertambah berat merangsang untuk
bernapas, meskipun sering terlambat.
 Bertambahnya jumlah rangsangan sensoris
terhadap saraf pusat bayi.
 Perubahan mendadak suhu lingkugan
 Perubahan relatif berat badan in utero
 Rangsangan pada kulit.
mekanisme hemostatis / adaptasi bayi baru lahir
sistem intrauterin ekstrauterin
pernapasan volunter belum berfungsi berfungsi
alveoli kolaps berkembang
vaskularisasi paru belum aktif aktif
resistensi paru tinggi rendah
intek oksigen dari plasenta ibu dari paru bayi sendiri
pengeluaran C02 di plasenta di paru
sirkulasi paru tidak berkembang berkembang banyak
sirkulasi sitemik resistensi perifer rendah resistensi perifer tinggi
denyut jantung lebih cepat lebih lambat
Sistem Kardiovaskular
 Pada janin, darah dari plasenta melalui vena umbilikus,
sebagian ke hati, sebagian langsung ke atrium kiri jantung
kemudian ke ventrikel kiri jantung.

 Darah yang ke hepar akan menuju ke atrium kanan


kemudian masuk ke paru dan sebagian melewati duktus
arteriosus menuju aorta.

 Darah yang ada pada atrium kiri kemudian dialirkan menuju


ke ventrikel kiri dan dipompa keluar melalui aorta kemudian
dialirkan keseluruh tubuh.
Sirkulasi Janin

Aspek sirkulasi janin yang berbeda dengan


neonatus dan dewasa :

 Terdapat pirau intra dan ekstrakardial.


 Kedua ventrikel bekerja secara paralel bukan
secara seri.
 Ventrikel kanan memompa melawan resistensi
yang lebih tinggi dari ventrikel kiri.
 Aliran darah ke paru hanya merupakan
sebagian kecil dari curah jantung ventrikel
kanan.
 Paru mengambil oksigen dari darah bukan
sebaliknya.
 Paru secara terus menerus mengsekresikan
cairan ke dalam saluran pernapasan.
 Hati adalah organ pertama yang menerima
bahan makanan seperti oksigen, glukosa, asam
amino.
 Plasenta adalah tempat utama untuk pertukaran
gas, ekskresi dan pemberi bahan kimia esensial
untuk janin.
 Plasenta memberikan aliran sirkuit dengan
resistensi yang rendah.
Perubahan yang terjadi setelah lahir

 Penurunan resistensi vaskular paru

 Peningkatan aliran darah paru

 Peningkatan resistensi vaskular sistemik

 Pengaliran darah melalui duktus arteriosus


terutama dari kiri ke kanan
 Penutupan foramen ovale.
Sirkulasi Neonatus
 Begitu bayi terpisah dari plasenta, tekanan
darah sistemik meningkat sementara, karena
dilepaskannya plasenta yang mempunyai
resistensi rendah.
 Dengan napas pertama terjadi peningkatan
hebat aliran darah paru terutama karena
pengurangan resistensi vaskular paru dan
mungkin karena efek kombinasi peninggian
tekanan parsial oksigen dan pelepasan
bradikinin.
 Karena terjadi penurunan resitensi vaskular paru dan
peninggian resistensi vaskular sistemik, maka darah dari
aorta mengalir ke a. pulmonalis melalui duktus
arteriosus.
 Selama beberapa jam pertama kehidupan neonatus,
pirau kiri ke kanan melalui duktus arteriosus sebesar 30-
50 curah jantung ventrikel kiri. Jumlah darah yang
kembali ke jantung melalui vena pulmonalis lebih besar
dari sirkulasi janin. Darah tersebut akan melebarkan dan
meninggikan atrium kiri, yang secara fisiologis akan
menutup foramen ovale.
Sistem Digestivus

 Pada naonatus traktus digastivus mengandung

zat warna hitam kehijauan yang terdiri dari


mukopolisakarida dan disebut mekonium.
 Pengeluaran mekonium biasanya dalam 10

jam pertama dalam 4 hari biasanya tinja sudah


berbentuk dan berwarna biasa
Lanjutan.....

 Enzim dalam traktus digestivus sudah terdapat


pada neonatus kecuali enzim amilase pankreas.

 Aktifitas enzim probiotik pada neonatus sesuai


berat badan. Semakin berat badan neonatus
semakin banyak enzim probiotik yang
teraktifasi.

 Enzim lipase sudah terdapat pada fetus 7-8


bulan.
mekanisme hemostatis / adaptasi bayi baru lahir
sistem intrauterin ekstrauterin
SALURAN CERNA
Absorpsi nutrien belum aktif aktif
kolonisasi kuman belum segera
feses mekonium > hari ke 4, feses biasa
enzim pencerna belum aktif aktif
Hepar
o Segera setelah lahir terdapat kenaikan kadar protein
dan penurunan kadar lemak dan glikogen. Sel
hemopoetik berkurang,

o enzim hati belum semuanya aktif seperti enzim


dehidrogenase UDPG dan tranferase glukoronil
sehingga terdapat ikterus.

o Daya detoksikasi belum sempurna, seperti


pemberian kloramfenikol melebihi dosis 50mg/kgbb/
menimbulkan gray baby syndrom.
 hati terus berperan dalam proses
pembentukan darah
 ikterus menjadi permasalahan utama dalam
sistem hepatik onatal karena peningkatakn
kadar bilirubin tidak tekonjugasi serum
sebagai akibat dari lisis sel darah merah
(eritrosi:RBC), perubahan konjugasi bilirubin
atau peningkatan reabsorpsi bilirubin dari
traktus GI.
Metabolisme

 Luas permukaan naonatus relatif lebih besar


daripada orang dewasa, sehingga metabolisme
basal per-kgBB lebih besar.

 Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari


pembakaran karbohidrat. Pada hari kedua energi
dari pembakaran lemak.

 Setelah mendapat susu lebih kurang pada hari


keenam, energi 60% dari lemak dan 40% dari
karbohidrat.
Produksi Panas
Bila suhu sekitar turun, ada 3 cara tubuh
untuk meningkatkan suhu tubuh:
1. Aktifitas otot.
2. Shivering
3. Non shivering yaitu dengan pembakaran
“brown fat” yang memberikan lebih banyak
energi per gram daripada lemak biasa.
Keseimbangan asam-basa

pH darah dalam waktu lahir rendah karena


glikolisis anaerobik. Dalam 24 jam neonatus
telah mengkompensasi asidosis ini.
Keseimbangan air dan fungsi ginjal

 Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif


banyak air
 Kadar natrium relatif lebih besar daripada
kalium
 Ruangan ekstra seluler lebih besar
Fungsi ginjal belum sempurna
karena :

1. Jumlah nefron matur belum sebanyak


orang dewasa.
2. Ada ketidaksembangan antara luas
permukaan glomerulus dan volume
tubulus proksimal.
3. Renal blood blow pada neonatus relatif
kurang.
Kelenjar Endokrin

 Dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu.


 Saat bayi baru lahir, beberapa hormon masih
berfungsi  pembesaran kelenjar mamae dan
pengeluaran darah dari vagina “withdrawal”.
 kelenjar adrenal lebih besar
 kelenjar tifoid sudah terbentuk sempurna dan
berfungsi sejak beberapa bulan sebelum lahir.
Susunan saraf pusat
o Sewaktu lahir fungsi motorik terutama ialah
subkortikal.

o Setelah lahir jumlah cairan otak berkurang


sedangkan lemak dan protein bertambah.

o Mielinisasi terjadi setelah bayi berumur 2


bulan. Pertambahan sel saraf berlangsung
sampai anak berumur kurang 1 tahun.
Imunoglobulin

o Pada neonatus tidak terdapat sel plasma pada


sumsum tulang dan lamina propria ileum apendiks.

o Plasenta merupakan sawar sehingga fetus bebas


dari antigen dan stres imunologis. Pada bayi baru
lahir hanya terdapat IgG karena dapat melalui
plasenta.

o Tetapi bila ada infeksi yang didapat melalui


plasenta terjadi pembentukan sel plasma dan IgA.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai